Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PEMERIKSAN FISIK

MICHAEL ELPAN LAWRENCE TADEHARI

POO7120119019

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI D3 KEPERAWATAN PALU TAHUN AJARAN

2020/2021
SOAL

1. Jelaskan uraikan pemeriksan fisik jantung ?


2. Jelaskan bagaimana cara menentukan batas jantung pada perkusi ?
3. Jelaskan katup apa saja yang dapat di dengar pada pamariksana auskultasi ?
4. Jelaskan apa sja yang di perhatikan pada saat melakukan pemeriksan inspeksi jantung ?
5. Kapan bunyi jantung I dan II dapat di dengar dengan jelas ?

JAWABAN

1. Pemeriksaan fisik jantung adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis
untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung. Apa pun jenis penyakit jantung yang dimiliki
pasien, pemeriksaan fisik secara keseluruhan biasanya akan dilakukan. Pemeriksaan jantung
lengkap sangat penting terutama bagi pasien yang memiliki gejala vital seperti tekanan darah,
masalah denyut jantung, laju pernapasan, nyeri dada, dan bentuk dada.

Prosedur Pemeriksaan Fisik Jantung

Awalnya, tenaga medis akan mengajukan sejumlah pertanyaan tentang kondisi kesehatan pasien
terkait gejala yang dialami, salah satunya detak jantung tidak teratur. Begitupun riwayat pribadi
dan keluarga seperti kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi (hipertensi) nyeri dada,
serangan jantung, diabetes, dan obesitas.

Hal lain yang juga ditanyakan adalah terkait gaya hidup pasien seperti merokok, ketergantungan
alkohol, aktivitas keseharian, dan perilaku menjaga kebersihan.

Berikut ini adalah beberapa langkah pemeriksaan fisik yang bisa dilakukan untuk menentukan
diagnosis terhadap serangan jantung:

1. Inspeksi

Ada sejumlah petunjuk untuk mengetahui kondisi jantung melalui pemeriksaan fisik secara visual
sederhana (inspeksi). Pemeriksaan fisik jantung ini akan melihat peredaran darah di leher,
memeriksa bentuk dada, dan apakah ada benjolan atau pembengkakan pada dada dan perut.

2. Palpasi

Petugas medis akan menggunakan tangan untuk meraba dan merasakan kelainan selama
penilaian kesehatan. Area yang biasanya diraba selama pemeriksaan jantung lengkap adalah
dinding dada untuk melihat apakah jantung berdetak lebih keras dari biasanya dan begitupun
bagian perut. Ini juga sangat penting untuk memastikan apakah ada penumpukan cairan pada
bagian tubuh manapun.

3. Perkusi

Pemeriksaan jantung lengkap ini masih dilakukan dengan menggunakan jari tangan untuk
mengetuk pada area tubuh. Ketukan yang menggunakan jari tangan ini akan menghasilkan suara
yang berbeda. Tergantung pada jenis suara yang dihasilkan di atas perut dan dinding dada.

Berdasarkan bunyi ketukan, petugas medis dapat menentukan apakah ada masalah pada jantung
dan adanya cairan di paru-paru, atau massa di perut. Ini akan memberikan petunjuk untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

4. Auskultasi

Pemeriksaan selanjutnya adalah teknik pemeriksaan fisik, dimana petugas medis akan
mendengarkan jantung, paru-paru, leher atau perut, untuk mengidentifikasi apakah ada masalah.

Auskultasi sering dilakukan dengan menggunakan stetoskop. Alat ini akan memperjelas suara yang
terdengar di area dada. Jika ada temuan kelainan pada pemeriksaan, pengujian lebih lanjut
mungkin disarankan.

Diagnosis Gangguan Kesehatan Jantung

Bila ditemukan kelainan setelah pemeriksaan fisik jantung di atas, langkah selanjutnya adalah
menjalani tes berikut ini:

1. Elektrokardiogram

Tes ini dapat memberitahu berapa banyak kerusakan yang terjadi ke otot jantung dan di mana
kerusakan itu terjadi. Selain itu, denyut jantung dan irama juga dapat dipantau dengan alat ini.

2. Ekokardiografi

Tes pencitraan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung yang
memungkinkan petugas medis mempelajari bagaimana jantung berdetak dan memompadarah.
Tes ini dapat digunakan selama dan setelah serangan jantung.

Tes ini juga dapat memberitahu jika ada struktur jantung (katup, septum, dll) telah terluka selama
serangan jantung.

3. Cardiac Computerized Tomography (CT) scan.

Tes ini sering digunakan untuk memeriksa masalah pada jantung. Ketika CT scan jantung, pasien
harus berbaring di dalam mesin. Tabung sinar-X di dalam mesin berputar di sekitar tubuh untuk
menghasilkan gambar jantung dan dada.
4. Cardiac Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Begitupun untuk MRI, tes ini mengharuskan pasien berbaring dalam mesin seperti tabung panjang
yang menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini menghasilkan gambar untuk membantu
dokter mengevaluasi kondisi jantung.

5. Tes Darah

Darah dapat diambil untuk mengukur kadar enzim jantung yang mengindikasikan kerusakan otot
jantung. Enzim ini biasanya ditemukan di dalam sel-sel hati dan diperlukan untuk fungsi organ
tersebut. Ketika sel-sel otot jantung Anda terluka, enzim akan dilepaskan ke dalam aliran darah.
Dengan mengukur kadar enzim ini, dokter dapat menentukan ukuran serangan jantung dan kapan
serangan jantung mulai.

Selain itu, tes darah ini juga dapat mengukur kadar troponin. Troponin adalah protein yang
ditemukan dalam sel-sel jantung yang dilepaskan ketika otot jantung rusak oleh kurangnya suplai
darah ke jantung. Mendeteksi troponin dalam darah dapat menunjukkan serangan jantung.

6. Rontgen

Rontgen dada dapat menghasilkan gambar jantung, paru-paru, pembuluh darah, saluran udara,
tulang dada, dan tulang belakang. Rontgen dada juga dapat mendeteksi cairan di dalam atau di
sekitar paru-paru atau udara di sekitar paru-paru.

Jika menjalani penanganan medis di ruang gawat darurat dengan kasus nyeri dada, cedera dada
atau sesak napas, biasanya pasien akan mendapatkan rontgen dada. Gambar hasil rontgen dada
dapat membantu dokter menentukan apakah pasien memiliki masalah jantung.

7. Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung adalah menempatkan selang yang sangat kecil, fleksibel, (disebut kateter) ke
dalam pembuluh darah di selangkangan, lengan, atau leher. Kemudian dokter memasangnya
melalui pembuluh darah ke aorta dan ke jantung. Setelah kateter terpasang, beberapa tes dapat
dilakukan.

Dokter Anda dapat menempatkan ujung kateter ke berbagai bagian jantung untuk mengukur
tekanan di dalam ruang jantung atau mengambil sampel darah untuk mengukur kadar oksigen.

Dokter dapat mengarahkan kateter ke dalam arteri koroner dan menyuntikkan zat pewarna
kontras untuk memeriksa aliran darah. Arteri koroner adalah pembuluh yang membawa darah ke
otot jantung.

Jika hasil pemeriksaan jantung lengkap dan diagnosis menunjukan kelainan pada jantung,
mungkin pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaaan lanjutan atau mendapatkan
perawatan yang tepat. Pemeriksaan ini terutama pada pasien yang memiliki gaya hidup tidak
sehat dan berisiko penyakit jantung.

2. Batas jantung pada perkusi pada umumnya batas jantung kiri umumnya terdapat
padaintercostal space (ICS) 4-6 lineamidklavikularis kiri dan batas kanan jantung pada linea
parasternalis kanan. Batas atas jantung umumnya terdapat pada (ICS) 2 kanan linea
parastenalis kanan. Berikut ini merupakan presedur perkusi dalam menuntukan batas jantung
kiri dan kanan pada pasien :
 Perkusi dilakukan dari dinding dada midklavikuta sebelah kanan secara superior
menuju inferior sampain terdapat perubahan dari sonor menjadi pekak, yang
menunjukan batas paru hati
 Naiukkan 2 jari dari batas paru dan perkusi dari lateral kembali medial
 Tentukan batas kanan jantungmelalui perubahan suara perkusi dari sonor menjdi
pekak.
 Batas jantung kiri ditentukan melalui letak iktus kordis(3)

3. . Dari jantung yang normal dapat didengar lub-dub, lub-dub, lub-dub. Lub adalah suara
penutupan katup mitral dan katup trikuspid, yang menandai awal sistole. Dub adalah
suara katup aorta dan katup pulmonalis sebagai tanda awal diastole. Pada suara dub,
apabila pasien bernapas akan terdengar suara yang terpecah.

4. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik jantung, akan terlebih dahulu menanyakan


gejala yang dirasakan. Selain nyeri dada, keluhan yang biasanya juga terjadi adalah
detak jantung tidak teratur, pembengkakan pada anggota tubuh (edema), sulit bernapas
saat berbaring, atau kehilangan kesadaran (pingsan). Dokter juga akan menanyakan
riwayat kesehatan Anda, termasuk aktivitas sehari-hari, kebiasaan merokok dan
mengonsumsi alkohol, serta riwayat penyakit dalam keluarga, seperti hipertensi,
diabetes, kolesterol tinggi, serangan jantung, maupun gagal jantung.

5. Suara jantung adalah suara yang dihasilkan oleh detak jantungdan aliran darah yang
dihasilkan melaluinya. Secara khusus, suara mencerminkan turbulensi yang tercipta saat
katup jantung menutup. Pada auskultasi jantung ,pemeriksa dapat menggunakan
stetoskop untuk mendengarkan suara unik dan berbeda ini yang memberikan data
pendengara Penting Mengenai Kondisi Jantung.

Anda mungkin juga menyukai