Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Sarana Dan Prasarana

Menurut Buku Pengelolaan Sarana Prasarana Rekreasi oleh Nanik Darsini,S.Pd.


Prasarana: Segala sesuatu yang merupakan utama terselenggaranya suatu proses.

Sarana: Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :

Prasarana: Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu


proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb), (Kamus Besar BI, 2002:893).

Sarana: Segala sesuatu (bisa berupa syarat atau upaya) yang sapat dipakai sebagai alt atau
media dalam mencapai maksud atau tujuan (Kamus Besar BI, 2002:999).

A. Pengertian Pengadaan
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana
dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Ary H. Gunawan mendefinisikan
pengadaan sebagai segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan
barang/benda/jasa baik keperluaan pelaksanaan tugas.
Menurut Nawawi, (1993:63) mengatakan bahwa usaha pengadaan sarana prasarana
yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan secara tepat, memerlukan dan
mengembangkan  sejumlah dana, komunikasi yang cepat dan tepat dalan kebutuhan
peralatan dapat memungkinkan disusunnya perencanaan yang lengkap.

B. Tujuan Pengadaan
Secara umum tujuan pengadaan adalah untuk memperoleh sarana dan prasarana
dengan harga yang dapat dipertanggung jawabkan, jumlah dan mutu yang sesuai serta
pengadaannya tepat waktu.
Tujuan pengadaan menurut Kepres 18 tahun 2000 bagian 2 pasal 2 yaitu untuk
memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan instansi pemerintah dalam jumlah yang cukup
dengan kualitas dan harga yang dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu dan tempat
tertentu.
Keppres no 80 tahun 2003 Dalam Pasal 2 ayat 2 Menyebutkan tujuan diberlakunya
keputusan presiden ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagaian
atau seluruhnya di biayai dari APBN/APBD dilakukan secara efisien,efektif,terbuka dan
bersaing,transparan,adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
C. Asas-asas/Prinsip Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. efisien;
b. efektif;
c. transparan;
d. terbuka;
e. bersaing;
f. adil/tidak diskriminatif; dan
g. akuntabel.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, keterbukaan,


bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap proses Pengadaan Barang/Jasa, karena hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dari segi administrasi, teknis dan keuangan.

a. Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana


dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan atau menggunakan dana yang
telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.

b. Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

c. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa


bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat
serta oleh masyarakat pada umumnya.

d. Terbuka, berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia


Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas.

e. Bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang


sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi
persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan
tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan
Barang/Jasa.

f. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
g. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

D. Metode Pengadaan
a. Pembelian (membeli)
Pembelian adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier
untuk mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak. Pembelian dilakukan apabila anggarannya tersedia, seperti
pembelian meja, kursi, bangku, lemari, papan tulis, wireless, dan sebagainya.
Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara pembelian ini merupakan salah
satu cara yang dominan.
b. Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh pegawai. Pemilihan
cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efesiensinya apabila
dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana yang lain. Pembuatan
sendiri biasanya dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang sifatnya
sederhana dan murah.
c. Penerimaan Hibah atau bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan
prasaran dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan
hibah atau bantuan harus dilakukan dengan membuat berita acara.
d. Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain
dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila
kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer.
e. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak
lain berdasarkan perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan
prasarana bersifat sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan citra
baik organisasi yang bersangkutan.
f. Daur Ulang
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana dengan cara memanfaatkan barang yang
sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan.
g. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan
jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan organisasi atau instansi lain. Pemilihan cara
pengadaan sarana dan prasarana jenis ini harus mempertimbangkan adanya
saling menguntungkan di antara kedua belah pihak, dan sarana/prasarana yang
dipertukarkan harus merupakan sarana dan prasarana yang sifatnya berlebihan
atau dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.
h. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana dengan jalan
memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan
perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran
instrumen yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak
sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu
unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan
prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan.

Anda mungkin juga menyukai