Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BESERTA PERHITUNGAN

FOOD COST PADA RESTORAN X

Rudy Adipranata1, Jonathan Alvin Nugroho, Djoni Haryadi Setiabudi2


Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Email: 1rudya@petra.ac.id, 2djonihs@petra.ac.id

Abstrak

Saat ini adanya sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi sangat diperlukan agar perusahaan
mampu bersaing pada persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan sistem
informasi adalah restoran dimana semua transaksi yang terjadi mulai dari pemesanan oleh konsumen hingga
perhitungan pemakaian bahan pada bagian dapur haruslah tercatat guna mendapatkan informasi mengenai
keadaan perusahaan. Melihat banyaknya transaksi yang terjadi, pencatatan secara manual sudah tidak lagi
dimungkinkan sehingga kebutuhan pemanfaatan teknologi informasi menjadi mutlak.
Untuk itu pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem informasi pada restoran X yang diserta dengan
perhitungan food cost yang terjadi pada perusahaan selain pencatatan transaksi lain seperti penjualan, permintaan
bahan baku makanan, transfer bahan baku makanan, pembelian, serta laporan yang terkait dengan transaksi
tersebut beserta dengan laporan laba rugi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk mengambil
langkah-langkah dalam menjalankan bisnisnya.

Kata kunci: sistem informasi restoran, perhitungan food cost

1. Pendahuluan berupa lisan atau manual (dengan kertas dan


bolpen). Sistem informasi yang menggunakan
Restoran adalah bisnis yang cukup komputer biasa disebut sistem informasi berbasis
berkembang pesat pada waktu sekarang ini. Banyak komputer (Computer Based Information Systems
pengusaha mendirikan restoran-restoran yang atau CBIS). Sistem informasi penting bagi suatu
menyajikan beraneka ragam menu dengan harga organisasi karena merupakan salah satu komponen
yang kompetitif. Hal ini membuat persaingan yang terpenting untuk mencapai keberhasilan bisnis
semakin ketat dalam bidang usaha makanan ini. maupun keberhasilan organisasi.
Dampak dari persaingan yang terjadi ini adalah Menurut Whitten (2004), definisi sistem
restoran-restoran saling berlomba untuk informasi adalah ”pengaturan orang, data, proses,
meningkatkan kualitas pelayanannya dan juga dan information technology (IT)/teknologi
bersaing dalam menentukan harga jual menunya. informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
Keuntungan sebuah restoran berhubungan erat memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai
dengan perhitungan food cost dan berhubungan output informasi yang diperlukan untuk mendukung
dengan harga jual menu. sebuah organisasi”.
Restoran X sebagai restoran yang cukup
besar terletak di Surabaya, juga merasakan 3. Metode Pembebanan Harga Pokok
persaingan yang terjadi. Agar tetap mampu Makanan
bersaing dengan pihak lain, dibutuhkan sebuah
sistem informasi dengan memanfaatkan teknologi Terdapat tiga metode umum yang
informasi yang dapat digunakan oleh pihak digunakan untuk menentukan harga pokok
manajemen untuk mengambil suatu keputusan. makanan harian, yaitu metode pertama masuk
Salah satu hal penting yang dihasilkan oleh sistem pertama keluar (FIFO = First In First Out), terakhir
informasi adalah biaya produksi sebuah masakan masuk pertama keluar (LIFO = Last In First Out),
(food cost) sehingga pihak manajemen dapat dan rerata tertimbang (Weighted Average Cost
menentukan harga jual masakan tersebut secara Method = WACM). Wiyasha (2006).
optimal. Di samping itu dengan adanya sistem
informasi juga mempercepat pencarian data serta 3.1. Metode First In First Out (FIFO)
perhitungan laba rugi perusahaan.
Pada metode ini harga pokok makanan
yang pertama kali, atau yang lebih awal terjadi,
2. Sistem Informasi lebih awal dibebankan sebagai harga pokok
makanan. Metode pembebanan harga pokok
Istilah sistem informasi sesungguhnya makanan ini sama dengan terminologi rotasi
tidak selalu melibatkan komputer, dapat juga pengeluaran bahan makanan. Rotasi pengeluaran
bahan makanan selalu menerapkan rotasi pertama makanan yang digunakan dikalikan dengan harga
masuk pertama keluar untuk menghindari satuan bahan makanan tersebut. Wiyasha (2006).
kerusakan bahan makanan yang disimpan di Dengan kata lain, harga pokok makanan harian
gudang, terlepas dari metode pembebanan harga merupakan jumlah harga pokok makanan yang
pokok makanan yang diterapkan. tercantum pada formulir permintaan barang gudang
pada hari tersebut. Jadi:
3.2. Metode Last In First Out (LIFO) Harga pokok makanan harian = Jumlah
permintaan barang gudang harian (2)
Berbeda dengan metode FIFO, dengan Bila karena sesuatu dan lain hal terjadi
metode LIFO ini harga pokok makanan yang pengeluaran langsung (direct issues) pada hari
terakhir terjadi dibebankan lebih awal sebagai tersebut maka kalkulasi harga pokok makanan
harga pokok makanan. Penerapan metode LIFO menjadi:
memiliki asumsi bahwa harga pokok makanan yang Harga pokok makanan harian = Jumlah
terjadi akan segera dibebankan kepada produk permintaan barang gudang harian + Pengeluaran
makanan dan dikompensasikan dengan penjualan. langsung pada hari tersebut (3)
Pada sisi lain, nilai persediaan bahan makanan yang
masih berada di gudang merupakan nilai dengan Pengeluaran langsung merupakan bahan
harga pokok makanan yang lebih awal atau yang makanan yang langsung dikirim ke dapur setelah
pertama kali terjadi. diterima oleh fungsi penerimaan. Bahan makanan
tersebut tidak disimpan di gudang, tetapi langsung
3.3. Metode Weighted Average Cost Method dikirim ke dapur. Contoh kalkulasi harga pokok
(WACM) makanan harian pada formulir permintaan barang
dapat dilihat pada Gambar 1. Wiyasha (2006).
Metode WACM atau dalam bahasa PERMINTAAN BARANG GUDANG MAKANAN.
Indonesia dikenal dengan metode rerata tertimbang Nomor: 1102 Departemen: Dapur utama
ini merupakan pembobotan harga pokok makanan Tanggal: 4 Maret 2005
yang direratakan dengan jumlah bahan makanan
yang diterima oleh restoran. Untuk dapat No.bar Nama barang Unit Jumlah Harga Pokok (Rp) Keterangan
menentukan harga pokok rerata tertimbang, ang
formula di bawah ini dapat diterapkan:
unit Jumlah

Q1.P1  Q 2.P 2 C 10 Ayam broiler Kg 50 14.000 700.000


WACM  (1)
Q1  Q 2 F 08 Red snapper Kg 40 18.000 720.000
Dalam rumus di atas: Manajer Departemen: Petugas gudang :
Q1: kuantitas pada harga P1
Q2: kuantitas pada harga P2 Yang menerima : Cost Controller:
P1: harga pada kuantitas Q1
P2: harga pada kuantitas Q2
Gambar 1. Contoh Formulir Permintaan Barang
Ketiga metode di atas memberikan hasil
yang berbeda untuk harga pokok. Metode yang Contoh kalkulasi harga pokok makanan
diterapkan tergantung kebijakan manajemen. Bila harian pada Gambar 1 merupakan contoh yang
manajemen menghendaki bahwa harga pokok disederhanakan karena hanya memuat dua jenis
makanan yang terakhir terjadi lebih awal bahan makanan. Dari contoh di atas, nama barang
dibebankan sebagai harga pokok, maka harga dan jumlah yang diperlukan dalam unit dilengkapi
pokok yang terjadi akan relatif lebih tinggi, namun oleh bagian dapur, sedangkan harga per unit dan
paling mencerminkan harga pokok yang terjadi. jumlah harga serta nomor barang dilengkapi oleh
Yang penting untuk diperhatikan adalah konsistensi bagian pengendalian biaya (cost control). Bila
dalam penerapan metode ini. Misal pada tahun diasumsikan hanya ada satu formulir permintaan
2005 metode FIFO diterapkan maka pada barang yang dilengkapi pada hari tersebut, maka
tahun-tahun berikutnya juga harus menggunakan harga pokok yang terjadi pada hari tersebut sebesar
metode tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan Rp 1.420.000 (satu juta empat ratus dua puluh
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). ribu).
Untuk hotel dan restoran, dalam satu hari
4. Penghitungan Harga Pokok Makanan sering ada banyak formulir permintaan barang
Harian gudang, dan. juga dari berbagai bagian (outlet),
seperti bar, room service, dapur untuk makanan.
Secara sederhana kalkulasi harga pokok makanan karyawan, dan sebagainya. Dalam hal ini untuk
harian dapat dinyatakan dengan jumlah bahan menentukan harga pokok makanan harian adalah
dengan menjumlahkan seluruh harga pokok yang
tercantum pada formulir permintaan barang Kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam
gudang. Permintaan barang gudang lazim disebut mengandalkan angka-angka bulanan saja
dengan rekuisisi. menyebabkan banyak manajer food service memilih
Ada beberapa pengertian harga pokok untuk mempunyai food cost, persentase food cost
yang lazim di industri hotel dan restoran, seperti dan angka angka operasional yang dikalkulasi lebih
harga pokok makanan yang dikonsumsi, harga sering (sebagai contoh: harian atau mingguan).
pokok makanan yang dijual, dan ada pula harga Dittmer (2003). Kalkulasi harian atau mingguan
pokok makanan karyawan. Harga pokok makanan memungkinkan untuk menyiapkan laporan harian
yang dikonsumsi merupakan jumlah harga pokok atau mingguan. Manajer yang dapat
makanan yang terjadi. Dengan kata lain, harga mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi
pokok makanan yang dikonsumsi merupakan kemarin, mempunyai kesempatan yang lebih baik
jumlah seluruh harga pokok bahan makanan yang utuk mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil
tercantum pada formulir permintaan barang gudang langkah perbaikan secepatnya. Lebih mudah untuk
ditambah dengan pengeluaran langsung. Sehingga mengidentifikasi penyebab ketika jarak waktu
dapat dirumuskan seperti di bawah ini : antara terjadinya masalah dengan identifikasinya
Harga pokok makanan yang dikonsumsi = minimal.
Jumlah permintaan barang gudang + Pengeluaran
langsung (4) 5. Perancangan Sistem

Bila periode kalkulasi dan laporan harga Sebelum melakukan implementasi,


pokok makanan dilakukan secara harian, harga terlebih dahulu dilakukan perancangan kebutuhan
pokok makanan yang dikonsumsi merupakan harga sistem yang akan dikembangkan. Perancangan
pokok makanan yang dikonsumsi untuk hari dilakukan dengan menggambarkan data flow
tersebut. Hal yang sama berlaku untuk harga pokok diagram (DFD) yang dimulai dari context diagram
makanan yang dikonsumsi untuk mingguan, seperti terlihat pada Gambar 2.
bulanan, dan akhir tahun.
Harga pokok makanan yang dijual Pembayaran tagihan
Order konsumen
merupakan harga pokok makanan yang Konsumen Perubahan order konsumen

menghasilkan penjualan. Untuk menentukan harga Tagihan konsumen

pokok makanan yang dijual adalah dengan Invoice


Supplier

mengurangkan semua penyesuaian yang terjadi dari Permintaan bahan baku

harga pokok makanan yang dikonsumsi. Chef cook


Harga pokok makanan yang dijual = Harga pokok 0
makanan yang dikonsumsi - Semua penyesuaian Laporan penjualan
Order bahan baku
Sistem Informasi
yang terjadi (5) Laporan pembelian Restoran Wok
Data supplier

Noodle
Penyesuaian harga pokok makanan yang Laporan stok inventory
Laporan food cost
terjadi pada hari tersebut harus dilakukan agar Laporan laba rugi +
Admin
manajemen mendapatkan informasi atas jumlah Pengeluaran bahan baku

harga pokok makanan yang benar-benar Order pembelian bahan baku

menghasilkan penjualan.
Manajer Laporan hutang
Untuk dapat menghitung food cost, maka
perlu mengetahui cost of food sold dan juga food Laporan pembayaran hutang

sales. Miller (2002). Untuk menentukan besarnya Gambar 2. Context Diagram


food cost pada suatu periode dapat menggunakan
rumus sebagai berikut: Sistem informasi ini mengolah data
CostofFoodSold transaksi pesanan makanan dari konsumen,
FoodCost %  % (6) termasuk perubahan pesanan yang mungkin terjadi,
FoodSales pembayaran oleh konsumen, permintaan kebutuhan
Cost of food sold adalah nilai uang dari semua bahan baku makanan oleh pihak dapur, pengeluaran
makanan yang benar-benar dijual, terbuang, atau bahan baku makanan dari gudang, pesanan
hilang dicuri. Rumus yang dapat digunakan untuk pembelian bahan baku makanan yang kurang oleh
memperoleh besarnya cost of food sold adalah pihak gudang ke supplier, transaksi pembelian ke
sebagai berikut : supplier hingga akhirnya menghasilkan laporan
yang diinginkan oleh manajer meliputi laporan
CostOfFoodSold = CostOfFoodConsumed – penjualan, laporan pembelian, laporan stok bahan,
EmployeeMeals laporan food cost, laporan laba rugi, laporan hutang
CostOfFoodConsumed = GoodsAvailableForSale – serta pembayarannya.
EndingInventory
GoodsAvailableForSale = BeginningInventory +
Purchases (7)
Secara lebih detil, context diagram pada Gambar 3.
dipecah menjadi DFD level 0 yang dapat dilihat
[Tagihan konsumen] 1 Update data penjualan
[Perubahan order konsumen]
[Order konsumen]
Penjualan
Penjualan
[Pembayaran tagihan]

+ Pengurangan stok dapur

Konsumen Input data supplier


Supplier

[Order pembelian bahan baku] 2 Pembelian


[Order bahan baku] Update data pembelian
[Invoice] Data order bahan baku Order Pembelian
Pembelian Data pembayaran hutang pembelian
[Data supplier]
Penambahan stok dapur
Penambahan stok gudang
+ Pembayaran

Penambahan stok dapur


Supplier Stok Dapur

Stok Gudang
3
Admin
[Pengeluaran bahan baku]
Pengeluaran bahan
baku
Pengurangan stok gudang

+
Chef cook
[Permintaan bahan baku]

[Laporan laba rugi]


4
[Laporan stok inventory] Data stok gudang
[Laporan penjualan] Data stok dapur
Pembuatan Laporan
[Laporan food cost] Data pembayaran hutang
Manajer [Laporan pembelian] Data pembelian dan hutang
[Laporan hutang] Data supplier
Data penjualan
[Laporan pembayaran hutang]

Gambar 3. DFD Level 0 Sistem

Pada DFD level 0 ini tediri dari empat desain tersebut digunakan Entity Relationship
proses, yaitu sistem penjualan, sistem pembelian, Diagram seperti terlihat pada Gambar 4.
pengeluaran bahan baku, dan pembuatan laporan.
Proses sistem penjualan berfungsi melakukan 6. Implementasi Dan Pengujian
proses penanganan pesanan konsumen sampai
terjadinya transaksi penjualan. Proses sistem Aplikasi ini dikembangkan dengan
pembelian berfungsi untuk melakukan pesanan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi
pembelian hingga terjadinya transaksi pembelian. 7.0 dan untuk penyimpanan data digunakan
Sedangkan proses pengeluaran bahan baku Microsoft SQL Server. Hasil tampilan utama
berfungsi mencatat pengeluaran bahan baku dari aplikasi saat dijalankan dapat dilihat pada Gambar
gudang untuk dikirim ke dapur. Proses pembuatan 5.
laporan berfungsi untuk membuat laporan-laporan Untuk dapat mempergunakan sistem yang
yang diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan. dikembangkan, terlebih dahulu dilakukan pengisian
Setelah mendesain aliran data yang terjadi daftar bahan baku yang digunakan beserta dengan
di perusahaan, dilakukan desain struktur resep masakan. Daftar bahan baku yang digunakan
penyimpanan data yang akan digunakan. Untuk dapat dilihat pada Gambar 6.
kode_bhn_dapur
pembelian detail_pembelia n
pegaw ai
datalogin no_pembelian jumlah
KodePegaw ai tanggal_beli
namauser supplie r satuan
punya NamaPegaw ai no_nota_beli
sandi kode_supplier harga
alamat mempunyai
grand_total
nama
detail_beli total
kota pesanan cara_pembayaran
memiliki Telepon no_orderpsn alamat
melayani status_pembayaran
Handphone no_meja kota bayar
tgl_ jatuh_tempo
detail_data_login TanggalMasuk mencatat tanggal_pesan tele pon
Jabatan jam_pesan flag
hak_akses
level flag flag pembayaran_hutang mempunyai

penjualan tanggal_bayar
detail_bank_credit_card no_penjualan bank
order_pembelian
no_meja nomer
no_order
bank tanggal tanggal_order
pembayaran
jam mempunyai
kode_bank bhn_dapur flag
nama_bank grand_total detail_pesan
no_cc kode_bhn
discount nama_bhn
flag status_byr detail_order_beli
bank jumlah_bhn
satuan
flag terdiri_dari
detail_jual min_stok
detail_all_inventory
detail_order_pembelian
tgl
jumlah
kode_bhn
detail_pesanan terdiri_dr harga
lokasi
nama_menu status
masuk
detail_penjualan jumlah
keluar
nama_menu keterangan
sisa
jumlah status
harga_masuk
harga resep bhn_gudang
sisa_nomin al
total kode_bhn
tersedia kode_resep
ID pemesanan nama_menu nama_bhn kode_bhn_gudang

autono harga jumlah_bhn


penjualan satuan daftar_bhn
harga_pokok gambar
dimiliki flag
min_stok
permintaan_bhn
biaya no_permintaan detail_permintaan_bhn
hpp komposisi
kode_biaya tanggal nama_bhn
tanggal jumlah
nama_biaya jam
jumlah detail_permintaan
biaya_default daftar_bahan nama satuan
hpp status
jenis_biaya flag
status_biaya
detail_resep
jumlah dipunyai
no_permintaan

biaya_bulanan detail_transfer_bhn
transfer_bhn
bulan nama_bhn no_transfer
detail biaya bulanan tahun jumlah detail_transfertanggal
total_biaya satuan jam

Gambar 4. Entity Relationship Diagram Sistem

Resep masakan digunakan untuk


melakukan perhitungan food cost saat terjadi
penjualan masakan. Gambar 7 menunjukkan resep
masakan yang harus dimasukkan ke sistem.

Gambar 5. Tampilan Awal Aplikasi

Gambar 7. Resep Masakan


Gambar 6. Daftar Bahan Baku
Pada saat konsumen melakukan pesanan
masakan, maka pesanan ini dimasukkan ke dalam
sistem, dan bagian dapur akan mengetahui adanya
pesanan tersebut kemudian membuatnya. Pihak
dapur juga harus melakukan perubahan status untuk
menyatakan bahwa pesanan sedang dimasak.
Setelah masakan selesai dibuat, maka status juga
diubah sehingga pihak pelayan dapat mengetahui
dan menyajikan masakan tersebut ke konsumen.
Tampilan pesanan konsumen dapat dilihat pada
Gambar 8 berikut.

Gambar 10. Laporan Laba Rugi

7. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian yang telah


dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu:
Gambar 8. Pesanan Konsumen  Dengan adanya program aplikasi ini, pencatatan
pesanan yang dilakukan di atas kertas, langsung
Hasil dari sistem informasi yang dikembangkan ini dimasukkan ke dalam komputer sehingga
adalah laporan-laporan yang dapat digunakan oleh mengurangi resiko kehilangan data nota pesanan.
pihak manajemen untuk mengetahui kondisi  Dengan adanya program aplikasi ini pelayan
perusahaan dan melakukan langkah-langkah yang tidak perlu menginformasikan data pesanan ke
diperlukan. Laporan yang dihasilkan diantaranya dapur karena ditampilkan otomatis pada layar
adalah laporan penjualan seperti terlihat pada dapur pada saat pelayan memasukkan data
Gambar 9. pesanan di komputer pelayan.
 Dengan adanya program aplikasi ini dapat
diketahui dengan cepat beberapa laporan yang
dinginkan, seperti: laporan pembelian dan
penjualan, laporan stok bahan gudang dan bahan
dapur, laporan hutang, laporan pembayaran
hutang, laporan laba rugi, laporan food cost, dan
lain lain.
 Dengan adanya program aplikasi ini, besarnya
food cost dapat diketahui dengan cepat sehingga
mempermudah pihak manajemen untuk
Gambar 9. Laporan Penjualan mengambil langkah antisipasi apabila food cost
berada diluar batas yang diinginkan.
Selain itu laporan yang cukup penting
adalah laporan laba rugi yang dapat dilihat pada Daftar Pustaka:
Gambar 10. Dittmer, Paul R., 2003, Principle of food, beverage,
and labor cost controls, New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Whitten, Jeffrey L., Bentley, Lonnie D., Dittman,
Kevin C., 2004, Metode desain & analisis
sistem (Edisi 6). New York: McGraw Hill.
Miller, Jack E., Hayes, David K., & Dopson, Lea
R., 2002, Food and beverage cost control.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Wiyasha, I.B.M, 2006, F&B cost control untuk
hotel dan restoran. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai