Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PROFITABILITAS t+1


(Studi pada Sub Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Periode 2006-2016)

Ria Esana
Ari Darmawan
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail:riaesana@gmail.com

ABSTRACT

This study analyzеs thе еffеct of dividend and investment on corporate value and its impact on profitability t
+ 1. This research was conducted in consumer goods industry sub-sector listed on IDX period 2006 to 2016
by using path analysis. Result from this study indicate that 1) Dividend have significant effect to Corporate
Value with direction of positive relation; 2) Investment is not have significant effect to Corporate Value; 3)
Corporate Value have significant effect to Profitability t+1 with direction of positive relation; 4) Dividend
have significant effect to Profitability t+1 with direction of positive relation; 5) Investment not have significant
effect to Profitability t+1. The findings in this study strengthen the signaling theory of Bhattacharya (1979)
which states that with the existence of information asymmetry, dividends can be used by companies as a
mechanism to deliver company performance information in the future. This study also shows findings that do
not reinforce the theory of Miller and Modigliani (1961) which states that corporate investment decision can
provide information about future prospects (profitability t + 1).

Keywords: Dividend Policy, Investment Decision, Corporate Value, Profitability t + 1

ABSTRAK

Pеnеlitian ini mеnganalisis pеngaruh dividen dan investasi terhadap nilai perusahaan serta dampaknya
terhadap profitabilitas t+1. Penelitian ini dilakukan pada sub sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
di BEI periode 2006 hingga 2016 dengan menggunakan path analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa 1) dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah hubungan positif; 2) investasi
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan; 3) nilai perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas t+1 dengan arah hubungan positif; 4) dividen berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas t+1
dengan arah hubungan positif; 5) investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas t+1. Temuan
dalam penelitian ini memperkuat signaling theory dari Bhattacharya (1979) yang menyatakan bahwa dengan
adanya asimetri informasi, dividen dapat digunakan oleh perusahaan sebagai mekanisme untuk
menyampaikan informasi kinerja perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini juga menunjukkan temuan
yang tidak memperkuat teori dari Miller dan Modigliani (1961) yang menyatakan bahwa keputusan investasi
perusahaan dapat memberikan informasi mengenai prospek perusahaan di masa mendatang (profitabilitas
t+1).

Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Nilai Perusahaan, Profitabilitas t+1

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 201


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN profitabilitas (keuntungan) dan meningkatkan nilai
Persaingan bisnis di era globalisasi yang perusahaan guna menjaga keberlangsungan hidup
semakin ketat saat ini membuat para manajer perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan harus mampu membuat keputusan perusahaan dalam menghasilkan laba atas kegiatan
yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan. bisnisnya yang menggambarkan kinerja
Tujuan perusahaan terdiri dari tujuan jangka fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat
pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
adalah memanfaatkan sumber daya yang tersedia Profitabilitas t+1 yang dimaksudkan dalam
untuk memperoleh laba yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah profitabilitas di masa
jangka panjang dari perusahaan adalah mendatang
meningkatkan nilai perusahaan. Secara teori, hubungan dividen terhadap
Nilai perusahaan merupakan kondisi nilai perusahaan dan profitabilitas pada masa
tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan mendatang dijelaskan oleh Bhattacharya (1979).
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat Bhattacharya (1979:259) menyatakan “that outside
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses investors have imperfect information about firms'
kegiatan selama beberapa tahun (Septia, 2015:9). profitability and that cash dividends are taxed at a
Fama dan French (1998) dalam Giriati (2015:4) higher rate than capital gains. It is shown that
memaparkan bahwa tujuan perusahaan dapat under these conditions, such dividends function as
dicapai melalui implementasi fungsi manajemen a signal of expected cashlows”, maka dapat
keuangan dengan tepat dan hati-hati. Hal tersebut disimpulkan bahwa dengan adanya asimetri
dikarenakan keputusan finansial yang diambil akan informasi, dividen dapat digunakan oleh
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya serta perusahaan sebagai mekanisme untuk
kemudian akan mempengaruhi nilai perusahaan. menyampaikan informasi kinerja perusahaan di
Mbodja dan Mukhrejee dalam Giriati (2015:4) juga masa mendatang. Bhattacharya (1979)
menjelaskan bahwa manajemen keuangan mengungkapkan bahwa penggunaan dividen
perusahaan diantaranya adalah keputusan sebagai alat untuk mengirimkan isyarat nyata
investasi, kebijakan dividen dan kebijakan kepada pasar mengenai hasil kerja perusahaan pada
pendanaan. Kombinasi optimal dari keputusan- masa mendatang merupakan cara yang tepat.
keputusan tersebut akan memaksimalkan nilai Berdasarkan pernyataan Bhattacharya (1977:259)
perusahaan. tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dividen
Tujuan dari pihak manajemen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan dan
kemungkinan berbeda dengan tujuan shareholder profitabilitas di masa mendatang.
dan stakeholder perusahaan. Adanya perbedaan Hubungan investasi terhadap nilai
kepentingan antara shareholder dan stakeholder perusahaan dan profitabilitas di masa mendatang
disebut sebagai agency problem yang akan dijelaskan dalam Signaling theory yang
menimbulkan biaya yang disebut biaya keagenan. dikemukakan oleh Miller dan Modigliani
Rozeff dalam Giriati (2015:3) menjelaskan bahwa (1961:414). Miller dan Modigliani (1961:414)
pembayaran dividen merupakan salah satu cara menyatakan bahwa: “values there are determined
untuk mengurangi biaya agensi ekuitas karena solely by "real" considerations in this case the
konflik antara manajemen dengan pemegang earning power of the firm's assets and its
saham akan berkurang. Syamsuddin (2011:30) investment policy and not by how the fruits of the
menyatakan bahwa dividen merupakan suatu earning power are "packaged" for distribution”.
pembayaran yang sifatnya permanen atas modal Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat
yang diserahkan oleh pemegang saham atau diketahui bahwa investasi merupakan faktor yang
pemilik perusahaan. penting untuk menghasilkan laba perusahaan,
Tandelilin (2010:3) menyatakan bahwa sehingga pada akhirnya nilai perusahaan akan
investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau meningkat.
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, Berdasarkan penjelasan yang telah
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini
di masa datang. Keputusan investasi juga meragukan teori dari Bhattacharya (1979) dan
dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan Miller dan Modigliani (1961). Profitabilitas dan
yang berasal dari sumber pendanaan internal nilai perusahaan atas kebijakan dividen serta
(internal financing) dan sumber pendanaan keputusan investasi sebuah perusahaan dapat
eksternal (external financing). Tujuan utama dari dilihat dari perkembangan dan kontribusi
sebuah bisnis adalah untuk memperoleh perusahaan dalam sektor industrinya. Berdasarkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 202
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
data dari BEI tahun 2013 hingga 2016, industri Kebijakan Dividen
manufaktur merupakan salah satu industri dengan Dividen merupakan suatu pembayaran yang
tingkat pertumbuhan yang cenderung stabil sifatnya permanen atas modal yang diserahkan oleh
dibandingkan dengan industri lainnya yang pemegang saham atau pemilik perusahaan
terdaftar di BEI. (Syamsuddin, 2011:30). Kebijakan dividen adalah
Berdasarkan data dari Kementerian persentase laba yang dibayarkan kepada para
Perindustrian tahun 2013, sub sektor barang pemegang saham dalam bentuk dividen tunai,
konsumsi merupakan sub sektor yang menopang penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu,
sektor industri manufaktur. Komponen pembentuk pembagian dividen saham dan pembelian kembali
indeks manufaktur terdiri dari perusahaan yang saham (Harmono, 2014:12). Menurut Utomo
bergerak di industri barang konsumsi, industri (2009:10) terdapat beberapa faktor penting yang
dasar, dan aneka industri. Perusahaan yang mempengaruhi kebijakan dividen yakni: 1)
bergerak di aneka industri (40 emiten) dan industri Kesempatan investasi yang tersedia, 2)
dasar (44 emiten) masing-masing memiliki bobot Ketersediaan dan biaya modal alternatif, dan 3)
27% sedangkan industri barang konsumsi Preferensi pemegang saham untuk menerima
sebanyak 31 emiten memiliki bobot 44% dari pendapatan saat ini atau menerimanya di masa
pembentukan indeks manufaktur. Daya tahan yang akan datang.
sektor manufaktur ditopang sub sektor konsumer Cara Mengukur Kebijakan Dividen
yang tumbuh sebesar 28%. Berdasarkan data Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur
tersebut menunjukkan bahwa kinerja sub sektor menggunakan:
konsumer lebih tinggi dibandingkan sub sektor 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
aneka industri dan industri dasar yang juga menjadi DPR =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
bagian indeks manufaktur (Kementerian Sumber: Analisa, (2011:54)
Perindustrian, 2013). Atas dasar tersebut dalam
penelitian ini peneliti akan menguji Pengaruh 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
Kebijakan Dividen dan Keputusan Investasi DY =
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
terhadap Nilai Perusahaan serta Dampaknya Sumber: Murhadi, (2013:65)
terhadap Profitabilitas t+1 (Studi pada Sub Sektor Teori yang Berkaitan dengan Kebijakan
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Dividen
Periode 2006-2016). Dividend Irrelevance Theory
Dividend irrelevance theory menjelaskan bahwa
KАJIАN PUSTАKА kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan
Nilai Perusahaan maka tidak relevan. Tokoh yang mempelopori teori
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang tersebut adalah Merton Miller dan Franco
telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai Modigliani. Brigham dan Houston (2004:643)
gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap memaparkan pendapat dari Miller dan Modigriani
perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan adalah nilai perusahaan hanya didasarkan pada
selama beberapa tahun (Septia, 2015:9). Tujuan kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan
manajemen keuangan perusahaan adalah dan risiko bisnis. Nilai perusahaan hanya
memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, bergantung pada pendapatan yang diperoleh dari
yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang asetnya, bukan pada pendapatan dibagi menjadi
merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan dividen dan laba ditahan.
orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan Bird in The Hand Theory
(Harmono, 2014:1). Bird in The Hand Theory merupakan teori yang
Mengukur Nilai Perusahaan dikemukakan oleh Myron Gordon dan John
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur Lintner. Berdasarkan teori bird in the hand theory
menggunakan: yang dijelaskan dalam Sitepu (2015:10),
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 pembagian dividen merupakan suatu pertanda bagi
PBV =
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 investor, dimana kenaikan dividen yang sangat
Sumber: Sitepu dan Wibisono, (2015:5) besar menandakan bahwa manajemen merasa
optimis atas masa depan perusahaan. Dividen yang
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 meningkat mencerminkan para investor
PER =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 berorientasi pada dividen. Hal tersebut akan
Sumber: Septia (2015:38) menyebabkan meningkatnya harga saham atau
dengan kata lain besarnya dividen dapat
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 203
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mempengaruhi harga saham perusahaan yang akan mengarah pada kelangsungan hidup perusahaan.
berdampak pada nilai perusahaan. Pemegang saham cenderung memaksimalkan nilai
Tax Preference Theory saham perusahaan. Kreditur selaku stakeholder
Berdasarkan hasil ilustrasi teori dari kebijakan juga cenderung berusaha melindungi dana yang
dividen menurut Brigham dan Houston (2004:647) diinvestasikan dalam perusahaan. Perbedaan
dalam teori tax preference, investor lebih memilih kepentingan tersebut menimbulkan konflik yang
perusahaan yang mempertahankan laba dan dengan disebut konflik agensi.
demikian memberikan imbal hasil dalam bentuk Asymmetric Information
keuntungan modal yang lebih rendah daripada Brigham dan Houston (2004:621) mengungkapkan
dividen dengan pajak yang lebih tinggi. Apabila bahwa “Asymmetric Information is the situation in
teori preferensi pajak benar, maka kenaikan rasio which managers have different (better) information
pembayaran dividen dari level nol saat ini akan about firms’ prospects than do investors.” Agency
menyebabkan harga saham turun dan biaya ekuitas Theory mengimplikasikan adanya asimetrik
naik. informasi antara manajer (agen) dengan pemilik
Signaling Theory atau investor (prinsipal).
Fairchild (2010) dalam Fitriana (2014:19)
memaparkan bahwa dividen merupakan alat bagi Keputusan Investasi
manajer yang digunakan sebagai sinyal bagi para Tandelilin (2010:3) menyatakan bahwa investasi
pemegang saham mengenai kinerja perusahaan adalah komitmen atas sejumlah dana atau
saat ini dan prospek perusahaan di masa yang akan sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
datang. Argumen ini didasarkan pada informasi dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
asimetri antara manajer dan investor, dimana di masa datang. Menurut Sudana (2011:6),
manajer memiliki informasi lebih banyak tentang keputusan investasi berkaitan dengan proses
keadaan saat ini dan masa depan perusahaan. Ross pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang
(1977) dalam Bhattacharya (1979:270), dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif
membuktikan bahwa kenaikan pada dividen yang investasi yang tersedia bagi perusahaan.
dibayarkan dapat menimbulkan isyarat yang jelas Cara Mengukur Keputusan Investasi
kepada pasar bahwa prospek perusahaan telah Keputusan investasi dalam penelitian ini diukur
mengalami kemajuan. Suhadak dan Darmawan menggunakan:
dalam Fauzi dan Suhadak (2015:3) menyatakan Investment on Net Investment Per Lagged Net
dalam dividend signaling theory bahwa kenaikan Fixed Assets
pembayaran dividen oleh perusahaan kepada 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
investor dianggap sebagai berita baik, karena =
𝐿𝑎𝑔𝑔𝑒𝑑 𝑁𝑒𝑡 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
mengindikasikan kondisi dan prospek perusahaan Sumber: Aivazian, et al. (2005:15)
dalam keadaaan yang baik, sehingga
mengakibatkan reaksi positif oleh investor. Investment On Fixed Assets Per Total Assets
Konten Informasi, atau Sinyal atau Hipotesis 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑃𝑎𝑖𝑑 𝑡𝑜 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
dalam Kebijakan Dividen =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Menurut Brealey (2001:636) kebijakan dividen Sumber: Yuan dan Motohashi (2012:20)
dapat berisi konten informasi mengenai kenaikan
dividen berarti mengirimkan berita baik tentang Teori yang Berkaitan dengan Keputusan
arus kas dan laba, sedangkan dividen yang Investasi
dipotong berarti mengirimkan berita buruk. Setiap Signaling Theory
investor memiliki pandangan yang berbeda pada Teori ini signaling pertama kali dikemukakan oleh
kedua level pembayaran dividen dan Michael Spense di dalam artikelnya tahun 1973.
ketidakpastian yang melekat dalam pembayaran, Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran
dan manajer memiliki informasi yang lebih baik investasi memberikan sinyal positif terhadap
tentang prospek masa depan dari pemegang saham pertumbuhan perusahaan di masa yang akan
publik. datang, sehingga meningkatkan harga saham
Agency Theory sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan
Menurut Brigham dan Houston (2004:21), Pawestri dalam Purnamasari, 2015:19).
manajemen memiliki kecenderungan untuk
bertindak pada pemaksimalan keuntungan jangka Fisherian’s Theory
pendek dibandingkan pemaksimalan kekayaan Teori Fisherian merupakan teori yang
para pemegang saham atau nilai perusahaan yang dikemukakan oleh Irving Fisher, ekonom neoklasik
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 204
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berkebangsaan Amerika. Purnamasari (2015:19) H4
memaparkan bahwa dalam fisherian’s theory
dijelaskan mengenai adanya asimetri informasi
antara investor dengan manajemen. Hal tersebut Kebijakan H1
Dividen H3
menyebabkan investor sebagai pihak luar tidak (X1)
dapat melihat perilaku manajemen dalam membuat Nilai Profitabilita
keputusan investasi sehingga akan melakukan Perusahaa s t+1 (Y2)
n (Y1)
investigasi perilaku manajer melalui sisi lain. Keputusan
Investasi
(X2)
H2
Profitabilitas
Harmono (2014:109) menjelaskan bahwa
H5
profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental
perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan Gambar 2. Model Hipotesis
efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017
laba. Horne dan Wachowicz (2009:222), Berdasarkan perumusan masalah dan teori-
menjelaskan bahwa rasio profitabilitas terdiri atas teori pendukung yang telah diuraikan, maka
dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai
dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba berikut:
kotor) dan rasio yang menunjukkan profitabilitas H1 : Dividen (X1) memiliki pengaruh signifikan
dalam kaitannya dengan investasi (ROA atu ROI terhadap Nilai Perusahaan (Y1).
dan ROE). Profitabilitas t+1 yang dimaksudkan H2 : Investasi (X2) memiliki pengaruh signifikan
dalam penelitian ini adalah profitabilitas di masa terhadap Nilai Perusahaan (Y1).
mendatang H3 : Nilai Perusahaan (Y1) memiliki pengaruh
Cara Mengukur Profitabilitas signifikan terhadap Profitabilitas t+1 (Y2).
Profitabilitas t+1 dalam penelitian ini diukur H4 : Dividen (X1) memiliki pengaruh signifikan
menggunakan: terhadap Profitabilitas t+1 (Y2).
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠 H5 : Investasi (X2) memiliki pengaruh signifikan
ROA t + 1 = terhadap Profitabilitas t+1 (Y2).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Sumber: Syamsuddin, (2011:73)
MЕTODE PЕNЕLITIАN
Laba Bersih Sesudah Pajak Jenis Penelitian
ROE t + 1 = Jenis penelitian yang digunakan dalam
Modal Sendiri
Sumber: Syamsuddin, (2011:74) penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory) dengan pendekatan kuantitatif.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
Kebijakan
Dividen
ini adalah path analysis. Penelitian ini bertujuan
(X1) untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen dan
Nilai Profitabilita keputusan investasi terhadap nilai perusahaan serta
Perusahaa s t+1 (Y2)
n (Y1) dampaknya terhadap profitabilitas t+1 pada sub
Keputusan
Investasi
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
(X2) Bursa Efek Indonesia periode 2006 hingga 2016.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang diakses melalui situs resmi dari BEI
Gambar 1. Model Konseptual yakni www.idx.co.id.
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017 Variabel dan pengukuran dalam penelitian
ini adalah variabel eksogen (independen),
perantara dan endogen (dependen). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini
purposive sampling. Sampel dari penelitian ini
sebanyak 23 perusahaan sub sektor industri barang
konsumsi selama periode tahun 2006 hingga 2016
sehingga berjumlah 230 sampel. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi dari laporan keuangan dan
literatur lain yang menunjang penelitian ini.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 205
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini, Ketepatan Prediktor yang Digunakan
yaitu: analisis statistik deskriptif, principal 1) Persamaan Struktural 1
component analysis (PCA), uji asumsi klasik dan Variabel independen yang benar atau layak
path analysis serta pengujian hipotesis dengan digunakan sebagai prediktor adalah dividen,
bantuan software Statistical Package for Social sedangkan investasi tidak benar atau tidak
Sciences (SPSS) 21.0 dan software MINITAB 14 layak. Hal tersebut dikarenakan nilai standar
deviasi dari dividen lebih besar daripada
HАSIL DАN PЕMBАHАSАN Standard error of estimate (0,45340 > 0,41892),
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) sedangkan nilai standar deviasi dari investasi
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur Path Analysis) lebih kecil daripada Standard error of estimate
Hipot Variabel Variabel thitun
esis Eksogen Endogen
Beta
g
Prob Ket (0,38249 < 0,41892).
Nilai 2) Persamaan Struktural 2
H1 Dividen Perusaha 0,538 6,273 0,000 Sig Variabel independen yang benar atau layak
an
Nilai
Tdk
digunakan adalah dividen dan nilai perusahaan,
H2 Investasi Perusaha 0,135 1,573 0,119 sedangkan investasi tidak benar atau tidak
Sig
an
Nilai layak. Hal tersebut dikarenakan nilai standar
Profitabil
H3 Perusaha 0,559 7,120 0,000 Sig deviasi dari dividen dan nilai perusahaan lebih
itas t+1
an
Profitabil besar daripada Standard error of estimate
H4 Dividen 0,290 3,565 0,000 Sig
itas t+1 (0,45340 > 0,42076 dan 0,49024 > 0,42076).
Profitabil Tdk
H5 Investasi
itas t+1
0,006 0,092 0,927
Sig Nilai standar deviasi dari investasi kurang dari
N = 103 Standard error of estimate (0,38249 < 0,42076).
ttabel = 1,983731
Sumber: Data Diolah dari SPSS, 2017
Pembahasan
Dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai
Ketepatan Model perusahaan
Rm2 = 1 – (Pe12) (Pe22) Berdasarkan tabel 1 mеnunjukkаn nilai
= 1 – (0,95882) (0,82577) koefisien jalur (β) sebesar 0,538 dimana β > 0
= 1 – 0,2470879 dengan nilai positif yang berarti terdapat pengaruh
= 0,7529121 dengan arah hubungan positif. Nilai thitung sebesar
= 75,29121% 6,273 dimana thitung lebih besar dari ttabel (6,273 >
Hasil perhitungan ketepatan model tersebut 1,983731) dengan signifikansi sebesar 0,000
menerangkan bahwa kontribusi model untuk dimana signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05
menjelaskan hubungan struktural dari keempat (0,000 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
variabel yang diteliti adalah sebesar 75,29121%, variabel dividen memiliki pengaruh signifikan
atau dengan kata lain, informasi yang terkandung terhadap nilai perusahaan sektor industri barang
dalam data 75,29121% dapat dijelaskan oleh model konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tersebut. Sisanya sebesar 24,70879% dijelaskan periode 2006 hingga 2016 dengan arah hubungan
oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model positif.
penelitian ini. Berikut merupakan rekapitulasi Hasil tersebut memperkuat hasil penelitian
pengaruh langsung, tidak langsung, total dan yang dilakukan oleh Utomo (2009) dan Sitepu
ketepatan model. (2015), namun tidak memperkuat hasil penelitian
Tabel 2. Rekapitulasi Pengaruh Langsung, Tidak yang dilakukan oleh Septia (2015), Purnamasari
Langsung, Total dan Ketepatan Model
Hubungan Pengaruh
(2015), Analisa (2011) dan Abdillah (2014). Atas
Pengaruh Ketepatan
Antar
Langsung
Tidak
Total Model
hasil tersebut maka penelitian ini tidak
Variabel Langsung
Dividen
memperkuat dividend irrelevance theory yang
terhadap dikemukakan oleh Miller dan Modigliani (1961).
Profitabilitas Hasil penelitian ini memperkuat teori Bird in the
0,290 0,300742 1,097
t+1 melalui
Nilai Hand Theory yang dikemukakan oleh Gordon dan
Perusahaan Lintner. Hasil tersebut mengindikasikan adanya
75,29121%
Investasi
terhadap asimetri informasi antara investor dan manajer
Profitabilitas perusahaan yang berdampak terhadap respon
0,006 0,075465 0,694
t+1 melalui
Nilai investor terkait kebijakan dividen perusahaan yang
Perusahaan kemudian mempengaruhi nilai perusahaan. Hal
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017 tersebut dapat diartikan bahwa investor
menafsirkan perubahan tingkat dividen dalam
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 206
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pandangan manajemen sebagai prospek kentungan yang baik. Hal tersebut sejalan dengan yang
masa depan bagi perusahaan. Kebijakan dividen disampaikan oleh Fama dan French dalam Giriati
sebagai salah satu fungsi manajemen keuangan (2015:4) mengenai keterkaitan antara keputusan
perusahaan mempengaruhi respon investor dan finansial terhadap nilai perusahaan.
nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan yang
disampaikan oleh Fama dan French dalam Giriati Nilai perusahaan berpengaruh signifikan
(2015:4) mengenai keterkaitan antara keputusan terhadap profitabilitas t+1
finansial terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai
hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa koefisien jalur (β) sebesar 0,559 dimana β > 0
hasil penelitian ini meragukan Dividend Irrelevant dengan nilai positif yang berarti terdapat pengaruh
theory yang dikemukakan oleh Miller dan dengan arah hubungan positif. Nilai thitung sebesar
Modigliani (1961) bahwa kebijakan dividen tidak 7,120 dimana thitung lebih besar dari ttabel (7,120 >
mempengaruhi nilai perusahaan dan memperkuat 1,983731) dengan signifikansi sebesar 0,000
Signalling Theory yang dikemukakan oleh dimana signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05
Bhattacharya (1979). (0,000 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
variabel nilai perusahaan memiliki pengaruh
Investasi berpengaruh tidak signifikan signifikan terhadap profitabilitas t+1 sektor
terhadap nilai perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai Efek Indonesia periode 2006 hingga 2016 dengan
koefisien jalur (β) sebesar 0,135 dimana β > 0 arah hubungan positif.
dengan nilai positif. Hal tersebut menunjukkan Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan
bahwa terdapat pengaruh dengan arah hubungan dari Miller dan Modigliani (1961) yang telah
positif. Nilai thitung sebesar 1,573 dimana thitung lebih menjelaskan bahwa investasi merupakan faktor
kecil dari ttabel (1,573 < 1,983731) dengan penting di dalam menciptakan nilai perusahaan,
signifikansi sebesar 0,119 dimana signifikansi karena dengan adanya investasi, maka perusahaan
lebih besar dari taraf nyata 0,05 (0,119 > 0,05). mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel profitabilitas di masa mendatang. Berdasarkan
investasi memiliki pengaruh tidak signifikan pernyataan Miller dan Modigliani tersebut
terhadap nilai perusahaan sektor industri barang menunjukkan bahwa nilai perusahaan dapat
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menghasilkan profitabilitas di masa mendatang.
periode 2006 hingga 2016. Nilai perusahaan yang memberikan gambaran
Hasil tersebut tidak memperkuat hasil prospek (keuntungan atau profitabilitas)
penelitian yang dilakukan oleh Septia (2015) dan perusahaan di masa depan akan memberikan sinyal
Abdillah (2014) dan signaling theory serta positif bagi investor bahwa perusahaan berada
pendapat yang dikemukakan oleh Miller dan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal tersebut
Modigliani (1961). Nilai investment yang akan menarik minat investor untuk menanamkan
menunjukkan indikasi penilaian investasi modalnya (berinvestasi) pada perusahaan dengan
perusahaan yang seharusnya mampu memiliki saham perusahaan.
merepresentasikan prospek pertumbuhan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat
perusahaan sehingga akan menarik minat (respon disimpulkan bahwa nilai perusahaan
positif) investor untuk berinvestasi pada mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa
perusahaan tidak mampu memberikan dampak mendatang (t+1). Adanya pengaruh tersebut
terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut mengindikasikan adanya asimetri informasi antara
mengindikasikan adanya asimetri informasi antara investor dan manajer perusahaan sehingga nilai
investor dengan manajemen. perusahaan menjadi pertimbangan dalam
Asimetri informasi tersebut menyebabkan pengambilan keputusan oleh investor. Keputusan
investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat investor tersebut berdampak terhadap profitabilitas
perilaku manajemen dalam membuat keputusan t+1 dengan korelasi positif.
investasi. Hal tersebut sesuai dengan fisherian’s
theory yang dikemukakan oleh Irving Fisher.
Selain itu terdapat faktor eksternal lainnya yang Dividen berpengaruh signifikan terhadap
diduga dapat mempengaruhi nilai perusahaan profitabilitas t+1
misalnya faktor dari manajemen keuangan lainnya Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai
seperti kebijakan dividen dan hutang perusahaan koefisien jalur (β) sebesar 0,290 dimana β > 0
meskipun perusahaan memiliki keputusan investasi dengan nilai positif yang berarti terdapat pengaruh
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 207
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan arah hubungan positif. Nilai thitung sebesar diartikan bahwa investor menafsirkan perubahan
3,565 dimana thitung lebih besar dari ttabel (3,565 > dividen sebagai prospek kentungan masa depan
1,983731) dengan signifikansi sebesar 0,000 bagi perusahaan dalam pandangan manajemen.
dimana signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05
(0,000 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Investasi berpengaruh tidak signifikan
variabel dividen memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas t+1
terhadap profitabilitas t+1 sektor industri barang Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia koefisien jalur (β) sebesar 0,006 dimana β < 0 yang
periode 2006 hingga 2016 dengan arah hubungan berarti terdapat pengaruh tidak signifikan dengan
positif. Pengaruh total memperoleh hasil sebesar arah hubungan positif. Nilai thitung sebesar 0,092
1,097. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh dimana thitung lebih kecil dari ttabel (0,092 <
total dividen terhadap profitabilitas t+1 yang 1,983731) dengan signifikansi sebesar 0,927
dimediasi oleh nilai perusahaan sebagai variabel dimana signifikansi lebih besar dari taraf nyata
perantara lebih besar daripada pengaruh langsung 0,05 (0,927 > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
dividen terhadap profitabilitas t+1 (1,097 > 0,290). bahwa variabel investasi memiliki pengaruh tidak
Atas hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa signifikan terhadap profitabilitas t+1 pada sektor
nilai perusahaan diperlukan untuk memperkuat industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
keberadaan dividen terhadap profitabilitas t+1. Efek Indonesia periode 2006 hingga 2016.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil dari Pengaruh total memperoleh hasil sebesar 0,694.
penelitian yang dilakukan oleh Nissim dan Ziv Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa
(2001), namun tidak memperkuat hasil dari pengaruh total investasi terhadap profitabilitas t+1
penelitian yang dilakukan oleh Grullon, etc (2001), yang dimediasi oleh nilai perusahaan sebagai
Fargher, etc (2009) dan Benartzi, etc (2010). variabel perantara lebih besar daripada pengaruh
Grullon, Fargher dan Benartzi juga tidak langsung investasi terhadap profitabilitas t+1
menemukan bukti yang mendukung pendapat (0,694 > 0,006). Atas dasar tersebut dapat
bahwa perubahan dividen mengandung konten disimpulkan bahwa nilai perusahaan diperlukan
informasi mengenai perubahan laba di masa depan. untuk memperkuat keberadaan investasi terhadap
Perubahan laba di masa depan sebagian besar profitabilitas t+1.
memberitahukan mengenai hal yang telah terjadi. Temuan penelitian ini tidak memperkuat
Berdasarkan teori bird in the hand theory teori dari Miller .dan Modigliani (1961), maka
yang dijelaskan dalam Sitepu dan Wibisono keputusan investasi perusahaan tidak dapat
(2015:10) juga menyatakan bahwa pembagian memberikan informasi mengenai prospek
dividen merupakan pertanda bagi investor, perusahaan di masa mendatang (profitabilitas t+1).
kenaikan dividen yang sangat besar menandakan Hasil tersebut mengindikasikan adanya asimetri
bahwa manajemen merasa optimis atas masa depan informasi antara investor dan manajer perusahaan.
perusahaan. Bhattacharya (1979) mengungkapkan Selain adanya asimeri informasi terdapat faktor
bahwa penggunaan dividen sebagai alat untuk eksternal lainnya yang diduga dapat
mengirimkan isyarat (sinyal) nyata kepada pasar mempengaruhi terbentuknya profitabilitas di masa
mengenai hasil kerja perusahaan pada masa mendatang (t+1) perusahaan meskipun misalnya
mendatang (masa depan) merupakan cara yang faktor dari manajemen keuangan lainnya seperti
tepat. Hal tersebut menjadi model yang dapat kebijakan dividen, pendanaan dan hutang
digunakan untuk menjelaskan alasan perusahaan perusahaan perusahaan memiliki keputusan
bersedia menggunakan dividen untuk memberikan investasi yang baik. Hal tersebut sejalan dengan
isyarat walaupun harus menanggung kerugian saat yang disampaikan oleh Fama dan French dalam
melaksanakannya. Giriati (2015:4) mengenai keterkaitan antara
Hasil penelitian ini menemukan temuan keputusan finansial terhadap nilai perusahaan.
dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan dan profitabilitas t+1, maka temuan KЕSIMPULАN DАN SАRАN
penelitian ini memperkuat teori dari Bhattacharya Kеsimpulаn
(1979). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat 1. Dividen berngaruh signifikan terhadap nilai
disimpulkan bahwa kebijakan dividen perusahaan perusahaan sektor industri barang konsumsi
dapat memberikan informasi mengenai prospek yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
perusahaan di masa mendatang dalam hal ini 2006 hingga 2016 dengan arah hubungan
adalah profitabilitas di masa mendatang positif.
(profitabilitas t+1). Atas dasar tersebut dapat
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 208
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap Brealey, A. Richard, et al. 2001. Fundamentals of
nilai perusahaan sektor industri barang Corporate Finance Third Edition. California:
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek The McGraw Hill Corporation, Inc.
Indonesia periode 2006 hingga 2016. Harmono. 2014. Manajemen Keuangan Berbasis
3. Nilai perusahaan berpengaruh signifikan Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus
terhadap profitabilitas t+1 sektor industri barang dan Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2006 hingga 2016 dengan Horne, James C. Van dan Wachowicz, John M.
arah hubungan positif. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan:
4. Dividen berpengaruh signifikan terhadap Fundamentals of Financial Management.
profitabilitas t+1 sektor industri barang Jakarta: Salemba Empat.
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan
Indonesia periode 2006 hingga 2016 dengan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham.
arah hubungan positif. Jakarta: Salemba Empat.
5. Investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap
profitabilitas t+1 sektor industri barang Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Perusahaan: Teori dan Praktik. Surabaya:
Indonesia periode 2006 hingga 2016. Erlangga.
Sаrаn Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
1. Secara Teoritis Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Pers.
menguji pengaruh kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan serta dampaknya Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan
terhadap profitabilitas t+2 dengan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE.
penambahan indikator dari setiap variabel. JURNAL
Hal tersebut untuk memperkuat pengujian
Aivazian, et al. 2005. The Impact of Leverage on
signaling theory yang dikemukakan oleh
Firm Investment: Canadian Evidence. Journal
Bhattacharya. (1979) bahwa dividen
of Corporate Finance 11: 277-291.
merupakan mekanisme yang dapat
memberikan sinyal informasi mengenai Benartzi, Shlomo, et al. 1997. Do Changes in
kinerja perusahaan di masa mendatang. Dividends Signal the Future or The Past. The
b. Penggunaan model analisis yang berbeda Journal of Finance, Vol. 52, No. 3, pp. 1007-
misalnya General Structure Component 1034.
Analysis (GSCA), agar hasil yang didapatkan Bhattacharya, Sudipto. 1979. Imperfect
lebih akurat dikarenakan menggunakan Information, Dividend Policy, and “The Bird
Alternating Least Square (ALS) dengan in the Hand” Falacy. The Bell Journal of
proporsi indikator penilai yang lebih baik. Economics, Vol: 10, No. 1 (Spring, 1979), pp.
2. Secara Praktis 259-270.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh
perusahaan dan investor sebagai pertimbangan Giriati. 2015. Free Cash Flow, Dividend Policy,
pengambilan kebijakan dividen dan keputusan nvestment Opportunity Set, Opportunity
investasi perusahaan untuk meningkatkan nilai Behavior and Firm’s Value (A Study About
perusahaan serta profitabilitas di masa Agency Theory). 3rd Global Conference and
mendatang yang berkaitan dengan adanya Social Science Kuala Lumpur Malaysia.
asimetrik informasi. Grullon, Gustavo, etc. 2005. Dividend Change Do
Not Signal Changes in Future Profitability.
Journal of Business Vol 78 No 5.
DАFTАR PUSTАKА
Buku Miller, Merton H dan Modigliani, Franco. 1961.
Dividend Policy, Growth, and The Valuation
Brigham, F, et al. 2004. Fundamental of Financial of Shares. The Journal of Business Vol. 34,
Management. USA: South Western College No. 4 (Oct., 1961), pp. 411-433.
Pub.
Yuan, Y dan Motohashi, Kazuyuki. 2012. Impact
of Leverage on Investment by Major

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 209


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Shareholders: Evidence from Listed Firms in [Online] Diakses melalui http://e-
China. WIAS Discussion Paper No. 2012-006. journal.uajy.ac.id/8708/1/JURNALEM19344.
pdf pada [10 Januari 2017].
ARTIKEL ILMIAH
Utomo, Bambang Sakti Aji. 2009. Pengaruh
Abdillah, Andianto. 2014. Analisis Pengaruh
Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi dan
Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Profitabilitas dan Keputusan Investasi
Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa
terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di BEI
Efek Indonesia Tahun 2003-2007. [Online]
Periode 2009-2012. [Online] Diakses melalui
Diakses melalui
[12 Januari 2017].
http://eprints.uns.ac.id/6145/1/102011409200
Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran 909501.pdf pada [11 Januari 2017].
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Publikasi Lain
Perusahaan. [Online] Diakses melalui [22 Kementerian Perindustrian. 2013. Manufaktur
Januari 2017]. Ditopang Sektor Barang Konsumsi. [Online]
Diakses melalui
Fauzi, Mohammad Nur dan Suhadak. 2015.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/7014/Ma
Pengaruh Kebijakan Dividend an
nufaktur-Ditopang-Sektor-Barang-Konsumsi
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur
pada [11 April 2017].
Modal dan Profitabilitas (Studi pada Sektor
Mining yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2013). [Online]
Diakses melalui melalui
http://download.portalgaruda.org pada [22
Februari 2017].
Fitriana, Pingkan Mayosi. 2014. Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan
dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:
Kebijakan Dividen sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode
2009-2012). [Online] Diakses melalui [22
Januari 2017].
Purnamasari, Siti Rahmah. 2015. Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Sub Sektor Pertambangan
Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2009-2013. [Online]
Diakses melalui
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handl
e/123456789/5764 pada [15 Januari 2017].
Septia, Ade Winda. 2015. Pengaruh Profitabilitas,
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. [Online]
Diakses melalui [22 Januari 2017].
Sitepu, Rehulina Novi dan Wibisono, Handoyo C.
2015. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan
Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan (Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Pada Tahun 2009-2013).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 6 September 2017| 210


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai