Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa, karena atas
manfaat antropologi hukum terhadap subyek hukum yang penulis kumpulkan dari
berbagai sumber. Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata
dipungkiri bahwa dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan. Berikut beberapa pihak yang membantu penulis,
yaitu :
1. Bapak Dr. I Nym. Gede Remaja, SH, MH, selaku dosen mata kuliah
penulisan ini.
3. Semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran
dan kritik yang membangun sehingga makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...................................................................................................2
1.4 Manfaat.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Antropos yang artinya manusia
dan Logos yang artinya ilmu, jadi Antropologi adalah ilmu yang mempelajari
manusia, dan ilmu yang mempelajari cara manusia berbangsa dan berbudaya
subyek hukum. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai
1
1.3 Tujuan
hukum
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Subyek hukum adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban. Subyek
1. Manusia
yang dapat melakukan perbuatan hukum adalah orang yang sudah dewasa
subyek hukum dan pendukung hak serta kewajiban. Akan tetapi, tidak
3
berbuat atau bertindak melaksanakan hak dan kewajiban yang dimilikinya
2. Badan Hukum
hukum yakni orang yang diciptakan oleh hukum. Oleh karena itu, badan
4
a) Badan hukum itu mempunyai kekayaan sendiri
d) Ikut serta dalam lalu lintas hukum yang bisa melakukan jual beli
contohnya terhadap subyek hukum. Subyek hukum yang dimaksud yaitu manusia,
baik manusia yang memenuhi syarat maupun yang belum memenuhi syarat atau
antropologi hukum tidak saja dapat dilihat dari segi kebutuhan teoritis tetapi juga
dari segi kebutuhan praktis. Bagi kebutuhan teoritis ialah dalam rangka
5
khususnya di lingkungan perguruan tinggi ilmu-ilmu sosial terutama yang
mempelajari manusia dan budaya hukumnya. Bagi kebutuhan praktis ialah dalam
ilmu-ilmu sosial, terutama para sarjana dan calon sarjana ilmu hukum dan
Termasuk dalam golongan ini ialah para tenaga peneliti ilmiah hukum,
para dosen, asisten, staf pengajar dan mahasiswa yang lebih banyak
adalah mereka yang titik perhatiannya pada segi intelektual dan filosofis
dari hukum, yang berusaha untuk dapat memahami lebih jauh hal-hal
sebagai berikut :
6
c. Tentang perbedaan-perbedaan pendapat dan pandangan
lagi mempertahankannya.
tinggi.
Jadi, titik tolak perhatian bagi para teoritisi bukan pada masalah
bersangkutan.
7
Misalnya sebagai contoh dengan mengetahui struktur masyarakat
yang bagaimana yang menyebabkan mereka suka berbuat dan atau suka
tidak berbuat.
bawah lutui, dan pengertian adat yang dikatakan “adat yang sebenarnya
adat” (adat ciptaan Tuhan), “adat istiadat” (adat ciptaan poyang leluhur),
yang teradat” (adat karena tiru meniru), maka lebih lanjut dapat dipahami
adat yang mana yang tetap bertahan dan adat yang mana yang dapat
8
dalam masyarakat dengan pendekatan antropologi hukum, agar dalam
segi kaidah-kaidah hukum yang ideal, tetapi juga dari kenyataan yang
dalam golongan ini seperti para pembentuk hukum, yaitu para anggota
tergugat, para saksi dalam suatu perkara, dan lainnya di sekitar ruang
budaya hukumnya. Bukan saja perilaku budaya sesuai dengan tugas dan
peranannya sebagai pejabat tetapi juga perilaku budaya, sifat, watak dan
9
latar belakang yang mempengaruhinya. Mungkin yang duduk di Dewan
Perwakilan Rakyat itu sama-sama dari golongan karya, tetapi yang satu
berasal dari Batak dan yang lainnya berasal dari Sulawesi, atau dari Bali.
Ataupun yang satu beragama islam, yang lainnya beragama Kristen atau
hukum yang berlaku. Apabila para pihak tidak puas dengan keputusan
keputusan hakim sudah berkekuatan pasti maka selesailah perkara itu, dan
antropologi hukum.
sebagai pemutus perkara, tidak akan berhenti demikian saja. Pasal 27 (1-2)
10
nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat. Dalam
berarti sangan dalam dan luas, ia tidak saja berarti pisau dengan mata
sebelah tetapi ibarat ujung tombak yang bermata dua. Jadi tidak saja
dimaksudkan untuk para Hakim saja, tetapi juga para penegak hukum
yang lain dan para pejabat lain yang berperanan sebagai perilaku hakim
bersifat politis.
Begitu pula dengan hal yang lain, misalnya tidak sesuainya kaidah
11
tertuduh untung keperluan penyidikan adalah penyidik dari kepolisian
negara atau pegawai negara yang diberi wewenang khusus untuk itu,
yang berlaku, tetapi mengapa hal itu dapat terjadi. Mungkin karena adanya
Praktisi politik yang dimaksud dalam uraian ini adalah para aktivis
politik, yaitu semua orang yang dalam pikiran dan perilakunya berperanan
antropologi hukum?
sejauh mana para praktisi itu berperilaku politik dan berperilaku hukum.
12
pemerintahan (negara), bagi para pemegang kekuasaan (power), bagi para
(allocation).
antara sebagai pelaku politik dan sebagai pelaku hukum, karena ia juga
manusia.
13
yang berlaku adalah keputusan seseorang yang dikultuskan, baik dari
kelompok yang lain, yang juga bernaung berdasarkan aturan hukum yang
berlaku.
himpunan keputusan yang telah ditetapkan, baik yang berasal dari seorang
cara bagaimana mencapai tujuan itu juga harus dikuatkan oleh Majelis
14
menimbulkan ketegangan (konflik) yang nyata atau yang tersembunyi
hukum itu ada akibat perilaku politik manusia, maka para praktisi politik
demokrasi Barat yang bebas dan demokrasi Timur yang terpimpin. Begitu
demokrasi bebas.
Bumi ini bertambah keci, bukan saja radio dan televisi sudah
sampai ke pelosok desa, tetapi juga telepon sudah mendekati pelosok desa.
Jika dahulu belum ada orang naik haji ke Mekkah yang dapat berbicara
sekarang sudah bisa berbicara langsung meskipun dalam jarak yang begitu
jauh. Hal itu dikarenakan kemajuan ilmu dan teknologi yang begitu pesat.
orang lain seperti itu. Orang Indonesia ketika bertemu hanya saling
15
jika bertemu dengan lain jenisnya akan berciuman maupun berpelukan di
depan umum.
budaya, agama, bahasa, adat sopan santun, serta perilaku hukum berbeda
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Subyek hukum adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban. Subyek
hukum dapat dibagi menjadi dua, yaitu manusia dan badan hukum. Manusia dapat
dikatakan sebagai subyek hukum karena dua alasan yaitu manusia mempunyai
hak-hak subyektif, dan kewenangan hukum. Dalam hal ini, kewenangan hukum
berarti kecakapan untuk menjadi subyek hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan
kewajiban. Selain manusia, badan hukum juga termasuk sebagai subyek hukum.
orang yang diciptakan oleh hukum. Oleh karena itu, badan hukum sebagai subyek
manusia. Badan hukum dapat dikategorikan sebagai subyek hukum sama dengan
manusia disebabkan oleh beberapa hal, yaitu badan hukum itu mempunyai
kekayaan sendiri, sebagai pendukung hak dan kewajiban, dapat menggugat dan
digugat di muka pengadilan, ikut serta dalam lalu lintas hukum yang bisa
contohnya terhadap subyek hukum. Subyek hukum yang dimaksud yaitu manusia,
baik manusia yang memenuhi syarat maupun yang belum memenuhi syarat atau
bagi teoritis yaitu dengan antropologi hukum para teoritis dapat mengetahui
17
memudahkan pembuatan kesimpulan dan pemberian saran-saran yang baik untuk
yang berlaku. Yang kedua, manfaat bagi praktisi hukum yaitu pengetahuan
memecahkan masalah hukum praktis. Yang ketiga, manfaat bagi praktisi politik
yaitu ilmu antropologi hukum digunakan sebagai tolak ukur sejauh mana para
praktisi itu berperilaku politik dan berperilaku hukum. Dan yang terakhir yaitu
golongan masyarakat yang berada di wilayah berbeda dengannya , oleh karena itu
3.2 Saran
dengan baik apabila manusia yang terlibat di dalamnya dapat memahami dan
menjalankan perannya dengan baik di dalam sistem tersebut. Jadi, kesadaran dari
manusia itu sendiri memiliki peran yang penting dalam berjalannya suatu sistem
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/16395218/Definisi_Antropologi_Hukum. Diakses
http://keishadasar.blogspot.co.id/2014/12/pembagian-subjek-hukum.html. Diakses