Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PUSKESMAS

Dosen Pembimbing: Fitri Firranda Nurmalisa,S.Kep.Nes.,M.Kep

Disusun Oleh

Adhi Susanto (192102015) Ipus Sonia (192102015)

Amalia Novi R ( 192102003 ) Kurnia Septika (192102016)

Anita Rulianti ( 192102005 ) Meizelyne G.M (192102017)

Ayu Pamungkas ( 192102006 ) Nila Dwi P (192102020)


Dara Ayu S.S ( 192102009 )
Fanni Nindya ( 192102010 )

Firda Surya A ( 192102012 )

Ika Safira H ( 192102013 )

DIII KEPERAWATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
dan segala puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan yang menguasai langit dan
bumi serta yang berada diantara keduannya. Kepasrahan atas ketetapan Allah
SWT yang bersenyawa dengan ketundukan pada kekuasaan-Nya yang tak
tertandingi, telah meniscayakan kita untuk selalu bernaung dibawah lindungan-
Nya dari konspirasi yang menjebak. Solawat dan salam tercurahkan kepada
baginda Rasulullah Muhammad Saw, Nabi yang telah menjadi suri teladan dan
pemimpin umat manusia menuju gerbang pencerahan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang teknik pemindahan


pasien dari tempat tidur ke kursi roda. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca agar mengetahui dan memahami
teknik yang benar mengenai hal tersebut.

Jombang, 6 Agustus
2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1 Definisi Puskesmas...................................................................................................7
2.2 Fungsi Puskesmas.....................................................................................................8
2.3 Visi Puskesmas.........................................................................................................9
2.4 Misi Puskesmas........................................................................................................9
2.5 Strategi Puskesmas.................................................................................................10
2.6 Kegiatan Pokok Puskesmas....................................................................................10
2.7 Peran Puskesmas....................................................................................................13
2.8 Wilayah Kerja Puskesmas.......................................................................................13
2.9 Fasilitas Penunjang.................................................................................................13
2.10 Kedudukan Puskesmas.........................................................................................14
2.11 Struktur Organisasi...............................................................................................15
2.12 Tata Kerja Puskesmas...........................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................17
3.2 Saran......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang
yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini
berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat
yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil
yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
pokok (Azwar, 1999).
Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tulang punggung
pelayanankesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan
atau pada suatudaerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa
(Entjang, 2000). Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam
pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini pemanfaatan pelayanan
puskesmas masih rendah.
Menurut Depkes RI (2004) upaya kesehatan di Indonesia belum
terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah
sarana dan prasarana kesehatan masih rendah tercatat jumlah Puskesmas
untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu)
21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392unit. Penyebaran sarana dan
prasarana kesehatan belum merata. Rasio sarana danprasarana kesehatan
terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan
pulau jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik
dibandingkan dengan pulau jawa.
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti
Puskesmas telah terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit

4
oleh tiga puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat
dijangkau oleh masyarakat. Indonesia masih menghadapi permasalahan
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan hanya 30%
penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (2007) menunjukkan
sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan
kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit
swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut mungkin
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan,
status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku petugas kesehatan,
kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan
Puskesmas.
Menurut Abbas dan Kristiani (2006) faktor biaya menjadi alasan
masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto
dan Lazuardi (2008) menyebutkan bahwa faktor keterpencilan, sulit dan
mahalnya transportasi merupakan hambatan untuk menjangkau sarana
kesehatan. Nurcahyani (2000) menyimpulkan ada hubungan antara biaya
berobat, biaya transportasi, jarak dan lama waktu terhadap pemanfaatan
pelayanan.
Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat
menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih
merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di
tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan
kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh
masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap
peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah
tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang
puskesmas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Puskesmas?

5
2. Bagaimana fungsi Puskesmas?

3. Bagaimana visi Puskesmas?

4. Bagaimana misi Puskesmas?

5. Bagaimana strategi Puskesmas?

6. Bagaimana kegiatan pokok Puskesmas?

7. Bagaimana peran Puskesmas?


8. Bagaimana wilayah kerja Puskesmas?
9. Bagaimana fasilitas penunjang Puskesmas?
10. Bagaimana kedudukan Puskesmas?
11. Bagaimana struktur organisasiPuskesmas?

12. Bagaimana tata kerja Puskesmas?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi Puskesmas.

2. Mengetahui fungsi Puskesmas.

3. Mengetahuivisi Puskesmas.

4. Mengetahuimisi Puskesmas.

5. Mengetahui strategi Puskesmas.

6. Mengetahui kegiatan pokok Puskesmas.

7. Mengetahui peran Puskesmas.


8. Mengetahui wilayah kerja Puskesmas.
9. Mengetahui fasilitas penunjang Puskesmas.
10. Mengetahui kedudukan Puskesmas.
11. Mengetahui struktur organisasi Puskesmas.

12. Mengetahui tata kerja Puskesmas.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Puskesmas


Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH (1980) pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1987)
1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya.
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional
melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran
serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas tahun 1991/1992
didefinisikan sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.

7
2.2 Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan
lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

8
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan
ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).

2.3 Visi Puskesmas


Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan
“Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai
berikut:
a.      Lingkungan sehat
b.     Perilaku sehat
c.      Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d.     Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan

2.4 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah (Mubarak, 2014) :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek

9
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dlan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

2.5 Strategi Puskesmas


Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
(Mubarak, 2014) antara lain :
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health
care service).
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach).

2.6 Kegiatan Pokok Puskesmas


Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun,
pelaksanaannya sangat bergntung pada faktor tenaga, sarana dan prasarana,
biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap puskesmas.
Kegiatan pokok puskesmas (Mubarak, 2014) antara lain sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui,
serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna
mencegah gizi buruk.

10
c. Imunisasi
d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak
dan cara menstimulasinya.

2. Upaya Keluarga berencana (KB)


a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan
calon ibu yang mengunjungi KIA.
b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang
akan bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga
Berencana.
c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan
IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat
kontrasepsi lainnya.

3. Upaya Perbaikan Gizi


a. Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi.
b. Mengenalkan program perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.

4. Upaya Kesehatan lingkungan


a. Penyehatan air bersih.
b. Penyehatan pembuangan kotoran.
c. Penyehatan lingkungan perumahan.
d. Penyehatan limbah.
e. Pengawasan sanitasi tempat umum.
f. Penyehatan makanan dan minuman.
g. Pelaksanaan peraturan perundangan.

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


a. Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit.
b. Melaporkan kasus penyakit menular.
c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk.

11
d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran
penyakit menular.
e. Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
f. Memberi imunisasi.
g. Pemberantasan vektor.
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui :
pengumpualan informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, dan membuat diagnosis.
b. Melaksanakan tindakan pengobatan.
c. Melakukan upaya rujukan.

7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat


a. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di
klinik, rumah , dan kelompok – kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri,
tetapi di tingkat kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator
penyuluhan kesehatan.

8. Kesehatan olahraga.
9. Kesehatan masyarakat.
10. Kesehatan kerja.
11. Kesehatan gigi dan mulut.
12. Kesehatan mata.
13. Kesehatan jiwa.
14. Laboratorium sederhana.
15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan.
16. Kesehatan usia lanjut.
17. Pembinaan pengobatan tradisional.

12
18. Kesehatan remaja
19. Dana sehat

2.7 Peran Puskesmas


Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini,
puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana
teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran
tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui
sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang
tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas
juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu.

2.8 Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis,
dan keadaan infrastuktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas
ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah
departemen kesehatan provinsi (Mubarak, 2014).

2.9 Fasilitas Penunjang


Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang
diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana, antara lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :
1. Puskesmas pemabantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan
adalah unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang
dan membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas keliling

13
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor,
peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang
berasal dari puskesmas.
3. Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa
ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan
kesehatan.bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala
puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan jumlah
penduduk rata – rata 3.000 jiwa.

2.10 Kedudukan Puskesmas


Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain :
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,

14
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di
antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat
seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan
puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan, berbasis
dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina.
(Mubarak, 2014)

2.11 Struktur Organisasi


Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan
di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas
memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan
pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan gizi.
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah,
olahraga, dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan
penyuluhan kepada masyarakat.
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.

15
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.

2.12 Tata Kerja Puskesmas


1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi,
integrasi dan sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung
puskesmas.
2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang
ditetapkan oleh dinkes.
3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
semua unsur dalam lingkungan PKM.
4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada PKM (Syafrudin, dkk, 2009).

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses
peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public
goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya
pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).

3.2 Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh.
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
3. Pemerintah harus memberikan otonimi kepada Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
4. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk
mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada hari Kamis, 06 Agustus 2020


https://www.academia.edu/16473318/makalah_tentang_puskesmas

18

Anda mungkin juga menyukai