Anda di halaman 1dari 26

Good Corporate Governance

Chapter 2
Sejarah Good Corporate
governance
Good Corporate Governance mulai berkembang sejak
setelah kejadian The New York Stock Exchange Crash pada
19 Oktober 1987 dimana cukup banyak perusahaan
multinasional yang tercatat di bursa efek New York,
mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Di kala itu,
untuk mengantisipasi permasalahan internal perusahaan,
banyak para eksekutif melakukan rekayasa keuangan yang
intinya adalah bagaimana “menyembuyikan” kerugian
perusahaan atau memperindah penampilan kinerja
manajemen dan laporan keuangan.
Sejarah Good Corporate
governance
Dengan kesadaran tinggi untuk meningkatkan daya
saing bangsa oleh segenap negarawan,
cendekiawan dan usahawan, maka dimulailah
gerakan untuk meningkatkan praktik-praktik yang
baik dalam perusahaan. Gerakan ini dimulai dari
tokoh-tokoh di Inggris yang dipimpin oleh Sir Adrian
Cadbury, yang pada saat itu sebagai Directur Bank
of England dan mantan CEO Group Cadbury
Sejak terbitnya Cadbury code on Corporate Governance pada
tahun 1992, semakin banyak institusi yang terus melakukan
penyempurnaan dalam prinsip-prinsip dan petunjuk teknis
praktik, antara lain International Corporate Governance
Network (ICGN) yang mendorong Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan OECD
Principles on Corporate Governance. ICGN (International
Corporate Governance Network) sangat berkepentingan
dalam implementasi Good Corporate Governance, karena
anggota mereka terdiri dari institusi dana pensiun dan
asuransi yang mengelola dana nasabah untuk investasi jangka
panjang.
Pengertian Corporate
Governance

Organization for Economic Co-operation and Development


(OECD) (2004) mendefinisikan Corporate Governance adalah
sebagai, Sekumpulan hubungan antara pihak manajemen
perusahaan, dewan, pemegang saham, dan pihak lain yang
mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Corporate
Governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk
mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate
Governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi
dewan dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan
kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus
mengfasilitasi pengawasan yang efektif sehingga mendorong
perusahaan menggunakan sumber daya yang lebih efisien.
Hakekat Good Corporate
Governance

Sistem yg mengatur & mengendalikan


perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
(value added) bagi semua stakeholder. Ada 2 hal
yg ditekankan dlm konsep ini, yaitu
1. Pentingnya hak pemegang saham untuk
memeroleh informasi yg benar (akurat) &
tepat pd waktunya.
2. Kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan (disclosure) scr akurat,
tepat waktu & transparan thd semua
informasi kerja perusahaan, kepemilikan &
stakeholder.
Menurut FCGI
(Forum for Corporate Governance in Indonesia) :
 Yaitu separangkat peraturan yang mengatur
hubungan yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban dari :
pemegang saham,
pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditor,
pemerintah,
karyawan, serta
para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
.
Dengan kata lain…….
Corporate Governance  Suatu
sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan.
Dengan TUJUAN  menciptakan nilai
tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
Menurut IICG
(The Indonesian Institute for Corporate Governance)

Yaitu Proses dan struktur yang


ditetapkan dalam menjalankan
perusahaan, dengan tujuan
utama meningkatkan nilai
pemegang saham dalam jangka
panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan
stakeholders yang lain.
PENTINGNYA GCG
Mencegah Menjaga agar
Menjamin terjadinya kepentingan
keputusan benturan manajer
strategik dapat kepentingan puncak selalu
dilakukan (conflicts of sejalan
dengan benar interest) dengan
dan efektif. kepentingan
berbagai
pihak stakeholders.
Unsur-Unsur GCG
• Supplier, employees, invesment managers, educational
institutions.

Poter (1996)

• Shareholders right, equal treatment of shareholders, the role of


share holders, disclosure (keterbukaan) & transparency.

Asian Development Bank (ADB)

• Fairness, tranparency, accountability & responsibility.

YPPMI & SC)


Unsur Unsur CG
2. Unsur yg berasal dr luar
1. Unsur yg berasal dr dlm perusahaan & unsur yg
perusahaan & unsur yg selalu
selalu diperlukan di luar
diperlukan di dlm perusahaan
(Corporate Governance- perusahaan (Corporate
Internal Perusahaan) Governance Eksternal
Perusahaan)

Unsur-
Unsur
Corporate
Governance
Unsur-Unsur Corporate Governance
1. Unsur yg berasal dr dlm 2. Unsur yg berasal dr luar
perusahaan & unsur yg perusahaan & unsur yg selalu
selalu diperlukan di dlm diperlukan di luar
perusahaan (Corporate perusahaan (Corporate
Governance-Internal Governance Eksternal
Perusahaan) Perusahaan)

Pemegang saham, direksi, Kecukupan UU & perangkat


dewan komisaris, manajer, hukum, investor, institusi
karyawan/serikat pekerja, penyedia informasi, akuntan
sistem remunerasi berdasarkan publik, institusi yg memihak
kinerja, komite audit. kepentingan publik bukan
Sedangkan unsur2 yg selalu golongan, pemberi pinjaman &
dibutuhkan di dlm perusahaan: pengesah legalitas.
keterbukaan & kerahasiaan, Sedangkan unsur2 yg selalu
transparansi, akuntabilitas, dibutuhkan di luar perusahaan:
fairness & aturan dr code of aturan dr code of conduct,
conduct. fairness, akuntabilitas &
jaminan hukum.
PRINSIP UTAMA GCG

Transparancy Accountability Independency


 Keterbukaan  Akuntabilitas  Independen

Stakeholders 
Fairness 
Pihak yg
Kewajaran
berkepentingan
Transparan
Dapat mengungkapkan atau memberikan
informasi tepat waktu, memadai, jelas dan akurat
yang mudah diakses oleh stakeholders sesuai
dengan haknya.
Kebijakan perusahaan terutama yang
menyangkut hal-hal strategis harus tertulis dan
dikomunikasikan kepada stakeholders
Menetapkan tanggungjawab yang jelas dari
masing-masing organ perusahaan yang selaras
dengan visi, misi, strategi dan sasaran usaha
Akuntabilitas
Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja dan ada sistem check and
balance dalam pengelolaan perusahaan
Untuk itu perusahaan harus menjamin dilaksanakannya ketentuan-
ketentuan yang berlaku dan menjadi good corporate citizen yang peduli
pada lingkungan dan melaksanakan tanggungjawab sosial.
Independen
Artinya dalam mengambil
keputusan, perusahaan harus
obyektif dan bebas dari
segala tekanan dari siapapun
serta bebas dari conflict of
interest.
Kewajaran
Perusahaan harus
memperhatikan seluruh
kepentingan stakeholders
berdasarkan azas kesetaraan
dan kewajaran (equal
treatment)
Stakeholders
Perusahaan memberikan
kesempatan kepada seluruh
stakeholders untuk memberikan
masukan dan menyampaikan
pendapat bagi kepentingan
perusahaan serta mempunyai
akses informasi sesuai dengan
prinsip keterbukaan
Prinsip-Prinsip GCG dalam perusahaan
• Yaitu keterbukaan dlm melaksanakan suatu
proses & dlm mengungkapkan informasi yg
1. Transparansi material & relevan (disclosure) ttg
perusahaan.,

• Yaitu keadaan badan usaha termaksud


bebas dr pengaruh/tekanan pihak lain yg
tidak sesuai dg mekanisme korporasi shg
2. Kemandirian dlm menjalankan tugasnya, komisaris &
direksi badan usaha akan terbebas dr
tekanan maupun pengaruh, baik dr dlm
maupun luar perusahaan.

• Diartikan sbg adanya sistem


pertanggungjawaban & wewenang yg jelas
3. Akuntabilitas yg dimiliki oleh organ persero, yaitu
pemegang saham, komisaris & direksi
sesuai dg fungsi & tugasnya masing-masing.
Model Corporate Governance
(Akadun, 2007)

1. Principal Agent Model

2. The Myopic Market Model

3. Stakeholder Model
Model Corporate Governance
1. Principal Agent Model atau Agency
Korporasi dikelola untuk memberikan win-win solution bagi pemegang saham sbg
pemilik disatu pihak dan manager sbg agen di pihak lain. Dlm model ini
diasumsikan bahwa kondisi corporate governance suatu perusahaan akan
direfleksikan scr baik dlm bentuk sentimen pasar (ex.pasar modal, pasar produk&
pasar input).

2. The Myopic Market Model


Masih memfokuskan perhatian pd kepentingan2 pemegang saham & dimana
sentimen pasar lbh banyak dipengaruhi oleh faktor2 lain di luar corporate
governance. Oleh krn itu, principals & agent lbh berorientasi pd keuntungan2
jangka pendek.

3. Stakeholder Model
Memperhatikan kepentingan pihak2 yg terkait dg korporasi scr luas. Artinya dlm
mencapai tk. Pengembalian yg menguntungkan bagi pemegang saham, manajer
hrs memerhatika batasan2 yg timbul dlm lingkungan dmn ia beroperasi,
dianataranya: masalah etika & moral, hukum, kebijakan pemerintah, lingkungan
hidup, sosial, budaya, politik & ekonomi.
Fokus perhatian
corporate
governance adalah
hub. diantara
stakeholders.

Pola hub. Antar


stakeholders yg
bagaimana yg
bs dikategorikan
baik?

Keadilan adalah salah satu ukuran normatif yg sering


dikaitkan dg GCG
Prasyarat Keadilan dlm GCG
1. Transparency

2. Accountability

3. Predictability (Kepastian)

4. Participation
Hubungan antara GCG, Keadilan & Prasyarat-Prasyaratnya (Hariyoto, 2000)

Good Corporate Governance

Fairness

Accountability

Tranparency Predictability

Participation
Implementasi GCG, dapat
ditinjau dari aspek :
1. Kepemilikan manajerial

2. Kepemilikan Institusional

3. Komposisi dewan komisaris

4. Komposisi dewan direksi

Anda mungkin juga menyukai