KECAMATAN BAWANG
TENTANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN USAHA MILIK DESA “LESTARI”
hadiah yang bernilai Warastika batu kristal
KEPALA DESA DEPOK
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa “LESTARI” Desa Depok Kecamatan Bawang
Kabupaten Bajarnegara; sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
“LESTARI”. sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan
II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Depok
pada tanggal November 2020
KEPALA DESA DEPOK
SUBADRIN
Lampiran I : Keputusan Kepala Desa Depok
Nomor : 412.31/24 Tahun 2020
Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Badan Usaha Milik
Desa “LESTARI”
ANGGARAN DASAR
BUM Desa “LESTARI”
BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa “LESTARI” yang selanjutnya
disebut BUM Desa “LESTARI”.
Pasal 2
BUM Desa “LESTARI” merupakan usaha Desa yang berupa Badan Usaha Milik
Desa dengan perhatian khusus untuk meningkatkan pendapatan asli desa dan
pendapatan masyarakat.
Pasal 3
BUM Desa “LESTARI” dibentuk pada tanggal 20 November 2020 dan didirikan
untuk waktu yang tidak terbatas.
Pasal 4
Kedudukan dan Wilayah Kerja
(1) BUM Desa “LESTARI” berkedudukan di Desa Depok Kecamatan Bawang
Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
(2) Wilayah Kerja BUM Desa “LESTARI” adalah Desa Depok Kecamatan
Bawang Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah pada khususnya
serta wilayah lain pada umumnya.
BAB II
AZAS DAN PRINSIP
Pasal 5
(1) BUM Desa “LESTARI” berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
(2) Prinsip :
a. berbasis potensi lokal;
b. partispasi masyarakat;
c. pemberdayaan masyarakat;
d. berpihak kepada masyarakat;
e. gotong royong;
f. demokratis;
g. akuntabel;
h. transparan;
i. keberagaman; dan
j. berkelanjutan.
BAB III
VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 6
VISI
Terwujudnya masyarakat dan Pemerintah Desa yang mandiri untuk
menyejahterakan desa melalui pengembangan usaha ekonomi produktif.
MISI
a. Meningkatkan kegiatan Perekonomian Desa.
b. Mendorong usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa
c. Menciptakan lapangan kerja
d. Meningkatkan pendapatan asli desa (PADes)
e. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif.
f. Mendukung kegiatan investasi lokal dan menggali potensi lokal baik SDM
maupun SDA.
g. Melayani kepentingan dan/atau kebutuhan masyarakat.
Pasal 7
(1) Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh
kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayananumum yang dikelola
oleh Desa dan/atau kerja sama antar Desa.
BAB IV
JENIS USAHA
Pasal 8
(1) Jenis-jenis usaha BUM Desa “LESTARI” meliputi :
a. Perdagangan
Jenis usaha perdagangan antara lain :
1. hasil pertanian;
2. olahan hasil pertanian;
3. sarana produksi pertanian;
4. kegiatan bisnis produktif lainnya.
b. Usaha Bersama
1. Desa Wisata
2. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha
lokal lainnya
c. Penyewaan;
1. gedung pertemuan;
2. rumah toko; dan
3 barang sewaan lainnya.
d. Perantara
1. Jasa pengelolaan sampah; dan
2. Jasa pelayanan lainnya.
BAB V
MODAL
Pasal 9
ORGANISASI PENGELOLA
Pasal 9
Organisasi Pengelola BUM Desa “LESTARI” terdiri dari :
(1) Penasehat;
(2) Pelaksana Operasional;
(3) Pengawas.
Pasal 10
(1) Penasehat sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1) dijabat oleh Kepala
Desa.
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (2) terdiri atas
Ketua, Sekretaris, Bendahara dan para Kepala Unit Usaha.
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (3) terdiri atas :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota.
BAB V
RAPAT-RAPAT
Pasal 11
Musyawarah yang diselenggarakan BUMDesa meliputi :
a. Musyawarah Desa
b. Musyawarah Desa luar biasa
c. Musyawarah tahunan
d. Musyawarah pengurus
e. Musyawarah pelaksana operasional
Pasal 12
Musyawarah Desa
Pasal 14
Musyawarah Tahunan
Pasal 15
Musyawarah pengurus
Pasal 16
Musyawarah pelaksana opersional
BAB VI
PEMBUBARAN
Pasal 17
(1) BUM Desa hanya dapat dibubarkan apabila satu atau lebih memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 17 ayat 2 Peraturan Desa Depok
Nomor ... Tahun 2020 Tentang Pendirian, Penguruan dan pengelolaan dan
pembubaran BUM Desa.
(2) Dalam hal BUM desa memenuhi ketentuan psal 17 ayat 1, tata cara
pembubaran selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
Anggaran Dasar hanya dapat dirubah oleh musyawarah desa dan ditetapkan
melalui peraturan Desa.
BAB VIII
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 19
(1) Pendapatan bersih diperoleh dari hasil pendapatan dikurangi dengan
pengeluaran biaya operasional dan kewajiban pada pihak lain, serta
penyusutan atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
(2) Pembagian pendapatan bersih ditetapkan berdasarkan musyawarah
Penasehat dan Pengelola Badan Usaha Milik Desa dengan ketentuan:
a. Penambahan Modal Usaha : 20 %
b. Pendapatan Asli Desa : 40 %
c. Dana Sosial : 5%
d. Pendidikan dan Pelatihan Pengurus : 5 %
e. Penasehat : 2%
f. Pelaksana Operasional : 20 %
g. Pengawas : 5%
h. Biaya Tak Terduga : 3%
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
Hal-hal yang tidak atau belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga, dan atau dilakukan perubahan seperlunya.
BAB X
PENUTUP
Pasal 21
Anggaran Dasar ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Depok
Pada tanggal : November 2020
KEPALA DESA DEPOK
SUBADRIN
Lampiran II : Keputusan Kepala Desa Depok
Nomor : 412.31/… Tahun 2020
Tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Badan Usaha Milik
Desa “LESTARI”
BAB I
HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN PENGURUS
Pasal 1
(1) Penasehat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :
a. mendapatkan insentif dan atau tunjangan;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk
kelancaran pengelolaan BUM Desa.
(2) Penasehat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
c. memberikan arahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengelolaan BUM Desa sesuai peraturan yang berlaku.
(3) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai Kewenangan :
a. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja
BUM Desa.
Pasal 2
(1) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :
a. mendapatkan insentif dan atau tunjangan;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk
kelancaran pengelolaan BUM Desa.
(2) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewajiban:
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga
yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum
masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
(3) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewenangan :
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
d. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDesa kepada
masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 3
(1) Pengawas dalam menjalankan tugasnya mempunyai hak :
a. Mendapatkan insentif dan atau tunjangan;
b. Menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk
kelancaran pengelolaan BUM Desa.
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(3) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewenangan:
a) pemilihan dan pengangkatan pengurus;
b) memberikan masukan guna pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa; dan
c) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana
Operasional.
Pasal 4
LARANGAN
BAB II
MUSYWARAH DESA LUAR BIASA
Pasal 5
Tata cara penyelenggaraan musyawarah desa luar biasa
BAB I
MASA BHAKTI KEPENGURUSAN
Pasal 5
(1) Masa bakti Penasehat selama masih menjabat Kepala Desa
(2) Masa bakti Pelaksana Operasional selama 5 (lima) tahun dan sesudahnya
dapat dipilih kembali berdasarkan Musyawarah desa.
(3) Masa bakti Pengawas selama 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali berdasarkan Musyawarah desa.
BAB III
TATA CARA PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN
PENGURUS
Pasal 6
Pelaksana Operasional dan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh
Penasehat berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Desa.
Pasal 6
(1) Syarat-syarat pengangkatan Pelaksana Operasional :
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap
usaha ekonomi Desa; dan
d. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat.
(2) Syarat-syarat pemberhentian Pelaksana Operasional :
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai Masa bakti sebagaimana telah diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
perkembangan BUM Desa;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan tersangka.
(3) Penggantian pengurus dilakukan ketika terdapat kekosongan dalam kurun
waktu masa bakti pelaksana operasional dengan syarat sesuai pasal 6 ayat
(1) dengan masa bakti periode tahun berjalan.
BAB IV
PENETAPAN JENIS USAHA
Pasal 7
Jenis usaha BUM Desa “LESTARI” terdiri atas :
a. Perdagangan;
b. usaha bersama;
c. Penyewaan;
d. Perantara.
BAB V
SUMBER PERMODALAN
Pasal 8
(2) Modal BUM Desa “LESTARI” berasal dari
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.
Pasal 9
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi
kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang disalurkan
melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang disalurkan
melalui mekanisme APB Desa;
c. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga
sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa
dan disalurkan melalui mekanisme APB Desa; dan
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b berasal dari tabungan
masyarakat dan atau simpanan masyarakat
BAB VI
PENUTUP
Pasal 10
Anggaran rumah tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya dengan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Ditetapkan di : Depok
pada tanggal : November 2020
SUBADRIN