Anda di halaman 1dari 9

PERAN PANCASILA DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN NASIONALISME

BAGI GENERASI MILENIAL DI ERA GLOBAL

Oleh
Levira Ratu Vitaloka
Mata Kuliah Umum, Pendidikan
Kewarganegaraan Program Studi Teknik
Informatika
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Sumedang Jl. Angkrek Situ No.19 Sumedang

ABSTRAK

Pancasila adalah landasan dasar atau ideologi bagi Negara Indonesia yang dijadikan sebagai
landasan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
berfungsi sebagai dasar Negara, sumber segala hukum, alat pemersatu bangsa, dan lain
sebagainya. Indonesia sebagai Negara kebangsaan tidak dapat menghindari tantangan
globalisasi, tetapi dengan berpegang teguh pada Pancasila, Indonesia akan dapat
mempertahankan keberadaan dan identitasnya.memelihara semangat nasionalistis dalam benak
generasi milenial. Nasionalisme kita harus sesuai dengan Pancasila sebagai pandangan hidup
dan dasar negara serta ideologi negara, sehingga wujud nasionalisme kita bukan nasionalisme
yang sempit akan tetapi sebagai nasionalisme yang luas. Bangsa Indonesia masih perlu
meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karena rasa nasionalisme dan cinta tanah
air sangat diperlukan untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Peran Pancasila
tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Melatih sikap-
sikap yang baik sesuai nilai-nilai Pancasila sejak masa kanak-kanak akan membuat mereka
lebih tahan terhadap pengaruh negatif dan kemerosotan moral yang merajalela. Memupuk rasa
nasionalisme generasi muda sejak dini, sehingga lambat laun seiring dengan usia diharapkan
rasa nasionalisme tetap bertahan pada diri bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan acuan para
generasi milenial dalam bersikap, bertindak, dan bertutur kata yang sesuai dengan norma Pancasila.
Untuk memperkuat moralitas dan etika, generasi milenial Indonesia akan lebih siap menghadapi
globalisasi dan mempertahankan identitas Indonesia.

1|
Meningkatkan eksistensi Pancasila di kalangan generasi milenial Indonesia, maka akan tercipta
generasi milenial Indonesia yang berjiwa nasionalis, cinta tanah air serta berjiwa Pancasila.

Kata kunci: Pancasila, nasionalisme, globalisasi, milenial

A. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya
semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan
banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak
generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing
merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-
nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda.

Sejak dahulu dan sekarang ini serta masa yang akan datang peranan pemuda atau generasi
muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya pembangunan nasional sangat
diharapkan. Melalui organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat
memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalann pembangunan nasional. Berbagai
permasalahan yang timbul akibat rasa nasionalisme dan kebangsaan yang memudar banyak
terjadi belakangan ini, banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi,
dislokasi dan terlibat pada suatu kepentingan yang hanya mementingkan diri pribadi atau
sekelompok tertentu dengan mengatasnamakan rakyat sebagai alasan dalam kegiatannya.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan hasil kesepakatan bapak pendiri
bangsa ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era milenial ini, negara
Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara,
Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global dunia yang
terus berkembang. Di era milenial ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia.

Sehubungan hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan memiliki jiwa
patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia
meskipun banyak budaya asing masuk di negara Indonesia. Dengan berlandaskan Pancasila
diharapkan pengaruh budaya asing bisa disaring sehingga generasi muda bisa menjadi generasi
yang benar-benar cinta pada tanah air Indonesia apapun keadaanya.

Terkait dengan hal itu, penulis akan membahas peran Pancasila dalam menumbuhkan rasa
nasionalisme di kalangan generasi milenial di era global. Mengetahui sejauh mana pentingnya
Pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism generasi milenia di era
global, dan memberikan gambaran kepada generasi muda akan pentingnya rasa nasionalisme
dan patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

PANCASILA

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa,
yang di dalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis. Selain itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-nilai
ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kondisinya dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa
globalisasi, Pengaruh-pengaruh budaya asing akan bisa dihindari jika kita generasi muda
mampu menyaring budaya asing dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
acuan dalam kehidupan kita. Sri Edi Swasono berpendapat, menegaskan bahwa kepentingan
nasional harus diutamakan, tanpa mengabaikan tanggung jawab global. Dengan demikian
Pancasila memiliki makna yang berbeda akan tetapi tetap satu, banyak ragam tetapi tetap
mewujudkan persatuan. Seperti halnya yang dituliskan oleh Empu Tantular: “Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa”. Menunjukan bahwa Pancasila merupakan alat
persatuan dari keanegaraman yang ada di negara Indonesia, multikultural dan juga pluralistik
bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti nilai-nilai pancasila sebagai pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki tolak ukur
yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai luhur yang terkandung dalam pancasila yaitu
semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, serta
nasionalisme. Pancasila seharusnya tidak hanya diajarkan secara formal di sekolah, kampus,
atau lain sebagainya, tetapi juga yang tak kalah penting adalah pengalamannya dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
NASIONALISME

Nasionalisme berasal dari kata “nation‟ yang berarti bangsa. Nation berasal dari bahasa Latin
nation, yang dikembangkan dari kata nascor (saya dilahirkan), maka pada awalnya nation
(bangsa) dimaknai sebagai “sekelompok orang yang dilahirkan di suatu daerah yang sama”
(group of people born in the same place)(Ritter, 1986:286).

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian
masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap
bangsa itu sendiri.

Boyd Shafer (1955: 6) mengatakan bahwa nasionalisme itu multi makna, hal tersebut
tergantung pada kondisi objektif dan subjektif dari setiap bangsa. Oleh sebab itu nasionalisme
dapat bermakna sebagai berikut :

1. Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bahasa atau budaya yang sama, maka
dalam hal ini nasionalisme sama dengan patriotism.
2. Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan
prestise bangsa.
3. Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme social yang kabur, kadang-
kadang bahkan adikodrati yag disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih
unggul daripada bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk
bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
5. Nasionalisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa bangsanya sendiri harus
dominan atau tertinggi di antara bangsa-bangsa lain dan harus bertindak agresif.

Jadi, pengertian dari nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
Negara oleh warga Negara untuk bersama-sama mencapi, mempertahankan, dan mengabdikan
identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsanya.

GLOBALISASI

Definisi globalisasi secara umum adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses mendunia atau menyeluruh dimana setiap orang
tidak mengenal atau terikat oleh batas-batas wilayah Negara, artinya setiap individu dapat
berhubungan dan bertukar informasi kapan pun dan dimana pun melalui media cetak maupun
elektronik.

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya
bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi da telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangn transportasi, telekomunikasi, dan teknologi mengakibatkan berkurangnya
keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri.

Globalisasi menyentuh segala bidang dalam kehidupan manusia. Globalisasi sendiri


membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi
dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi nasionalisme, terutama bagi generasi muda
milenial yang lebih cepat menyerap informasi terbaru. Dampak yang ditimbulkan pun ada
dampak positif dan juga dampak negatif.

MILENIAL

Sementara itu, milenial adalah sebutan untuk generasi yang setelah tahun 1980 sampai
dengan tahun 2000. Pada saat ini, generasi milenial adalah generasi muda yang berusia sekitar
antara 18-38 tahun yang paling dekat dengan teknologi. Kehidupan social pada generasi
milenial ini sangat tergantung pada teknologi dan informasi yang ada. Dibandingkan generasi
sebelumnya, generasi milenial memliki karakter yang unik berdasarkan wilayah dan kondisi social-
ekonomi.

Salah satu ciri utama ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan
teknologi. Karena dibesarkan oleh kemajuan teknologi, generasi milenial memiliki ciri-ciri
kreatif, informatif, mempunyai passion dan produktif. Generasi milenial mempunyai
karakteristik komunikasi yang terbuka, pengguna media sosial yang fanatik, kehidupannya
sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi, serta lebih terbuka dengan pandangan
politik dan ekonomi. Sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan
yang terjadi di sekelilingnya.
Dengan kemajuan teknologi tersebut pula generasi milenial akan semakin mudah untuk
dipengaruhi oleh kebudayaan luar. Keadaan ini menuntut para generasi muda untuk dapat
menyaring kebudayaan yang datang dari luar. Kebudayaan luar yang tidak tersaring dengan
baik akan memengaruhi serta membentuk karakter, pola pikir, dan gaya hidup para generasi
muda Indonesia.

B. METODE

Jenis Penelitan

Penelitan ini menggunakan library riset (Studi Kepustakaan). Penelitan ini termasuk
kedalam jenis penelitian kualitatif, dengan cara mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan,
membaca dan mencatat serta menganalisis segala sesuatu yang bersesuaian dengan tema yang
akan diangkat yaitu tantangan Ideologi Pancasila menghadapi revolosi 4.0. Keseluruhan data
harus sesuai dengan tema penelitian yang sudah ditentukan sehingga ketika sudah terkumpul
akan dilakukan sebuah analisis data, sehingga menghasilkan sebuah penelitan yang diharapkan
oleh peneliti. Tahapan penelitian yang akan dilalui yaitu (1) Mengumpulkan bahan penelitian,
(2) membaca bahan kepustakaan, (3) Membuat catatan penelitian, dan (4) Mengolah catatan
penelitian, serta (5) menyimpulkan bahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

C. PEMBAHASAN

Pancasila adalah landasan dasar atau ideologi bagi Negara Indonesia yang dijadikan
sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga merupakan falsafah dasar Negara, yakni hasil pemikiran yang sedalam-
dalamnya, yang oleh bangsa Indonesia dianggap, dipercayai dan diyakini sebagai suatu
kenyataan, norma-norma, nilai-nilai yang paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila
berfungsi sebagai dasar Negara, sumber segala hukum, alat pemersatu bangsa Indonesia, dan
lain sebagainya.

Sebagai bangsa yang baik harus dapat menentukan mana sesuatu yang baik dan mana yang
buruk. Dalam kata lain, tidak boleh melanggar nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila. Bangsa
yang baik juga harus dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan golongan, dengan
kepentingan bersama yakni kepentingan bersama harus didahulukan. Tetapi dalam keseharian,
sikap mengutamakan kepentingan bersama sangat susah dan hampir dikatakan mustahil untuk
dihapuskan karena masalah pribadi, hubungan pertemanan, relasi, dan hubungan darah
merupakan hubungan yang erat dan bahkan dapat mengalahkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa Indonesia.

Pancasila yang sejak dahulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek
moyang kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman bagi
bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Demikian juga
bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di kalangan generasi muda
diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi muda mulai sadar dan memahami
fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat nasionalisme dan patriotism di kalangan generasi muda mulai menurun. Hal ini
bisa dilihat dari banyaknya generasi muda yang menganggap bahwa budaya barat lebih modern
dibanding dengan budaya sendiri. Generasi muda terutama di kalangan mahasiswa pelajar,
banyak mengekor budaya barat dari pada budaya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari cara bersikap,
berpakaian, berbicara sampai pola hidup yang cenderung meniru budaya asing dari pada
budayanya sendiri. Hal ini terjadi di hamper seluruh pelosok bukan hanya di klota-kota besar
akan tetapi sudah merambah ke pelosok-pelosok desa.

Masa depan bangsa tergantung dari para generasi muda dalam bersikap dan bertindak.
Menjunjung nilai-nilai moral yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan melaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dilakukan. Rasa nasionalisme yang harus
ditumbuhkan di kalangan generasi muda bukan nasionalisme yang sempit, akan tetapi
nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara sendiri akan tetapi masih menghargai
bangsa lain,

Sebagai generasi milenial yang akan memainkan peranan penting dalam kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah sepatutnya generasi milenial
Indonesia membentengi diri dengan berpegang kepada nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila pancasila. Pancasila harus dijadikan sebagai pegangan serta prinsip hidup bagi generasi
milenial Indonesia dalam menghadapi kemajuan teknologi. Agar generasi milenial Indonesia
mempunyai bekal untuk menghadapi perkembangan jaman.

Dalam hal ini, pancasila berperan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri
generasi milenial Indonesia. Peran pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme juga
dapat mendorong generasi milenial Indonesia kepada rasa cinta tanah air. Dapat dicerminkan
melalui rasa cinta para generasi milenial Indonesia kepada kebudayaan dalam negeri. Rasa
cinta serta sikap toleran mereka kepada keberagaman suku, budaya, bahasa serta agama yang
ada di Indonesia.

Rasa nasionalisme, cinta pada tanah air juga harus diungkapkan secara benar, sesuai
dengan kaidah-kaidah atau norma yang berlaku dalam masyarakat teruitama norma Pancasila.
Nasionalisme kita harus sesuai dengan Pancasila sebagai Pandangan hidup dan dasar negara
serta ideologi negara, sehingga wujud nasionalisme kita bukan nasionalisme yangt sempit akan
tetapi sebagai nasionalisme yang luas. Cinta pada bangsa sendiri tapi masih menghargai bangsa
lain. Kita tidak menolak budaya asing akan tetapi juga tidak menerima secara membabi buta
budaya asing. Semua budaya yang masuk di negara kita harus bisa di saring dengan
menggunakan nilai- nilai Pancasila.

D. KESIMPULAN

Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara oleh warga
Negara untuk bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas,
integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsanya. Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi dalam masyarakat juga
dapat mempengaruhi nasionalisme, terutama bagi generasi muda milenial yang lebih cepat
menyerap informasi terbaru. Dampak yang ditimbulkan pun ada dampak positif dan juga
dampak negatif.

Bangsa Indonesia harus menanamkan sikap nasionalisme sejak dini, sejak kecil, atau sejak
masa sekolah dasar. Karena jika sikap nasionalisme terlambat diimplementasikan kepada
bangsa Indonesia, bangsa Indonesia telah kehilangan generasi muda yang rendah akan sikap
nasionalisme. Maka untuk menanggulangi masalah tersebut dan untuk menambah rasa
nasionalisme bangsa Indonesia adalah dengan dilatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai
dengan nilai-nilai dari Pancasila, tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar nilai-nilai
Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini, dan memberi penyuluhan kepada
seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya nasionalisme terhadap masa depan bangsa
Indonesia.
Nasionalisme kita harus sesuai dengan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar
negara serta ideologi negara, sehingga wujud nasionalisme kita bukan nasionalisme yangt
sempit akan tetapi sebagai nasionalisme yang luas. Cinta pada bangsa sendiri tapi masih
menghargai bangsa lain.Memupuk rasa nasionalisme generasi muda bisa dilakukan sejak dini,
sehingga lambat laun seiring dengan usia diharapkan rasa nasionalisme tetap bertahan pada diri
bangsa Indonesia. Bisa dimulai dari kelompok terdekat misalnya keluarga, karena dari
keluargalah rasa cinta tanah air bisa dilatih sejak dini.

E. REFERENSI

Fadilah, Nurul. 2019. “Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era

Revolusi Industri 4.0” dalam Jurnal of Digital Education, Communication, and Arts
Vol. 2, No. 2 (hlm. 66-78).

Dewi Kartika, Komala. 2019. Eksistensi Serta Peran Pancasila Dalam Menumbuhkan Rasa

Nasionalisme dan Cinta Tanah Air Pada Generasi Milenial Indonesia.

https://www.kompasiana.com/komaladewikartika/5dff63fdd541df7ff358b6c2/eksistens
i-serta-peran-pancasila-dalam-menumbuhkan-rasa-nasionalisme-dan-cinta-tanah-
air-pada-generasi-milenial-indonesia?page=all (22 Desember 2019).

Ayuningtyas, Diyah. 2019. Pancasila sebagai Landasan Nasionalisme Generasi Muda Bangsa

Indonesia di Era Global.

https://www.researchgate.net/publication/335859363_PANCASILA_SEBAGAI_LAN
D
ASAN_NASIONALISME_GENERASI_MUDA_BANGSA_INDONESIA_DI_ERA_GL
OBAL (22 Desember 2019).

Anda mungkin juga menyukai