Anda di halaman 1dari 10

JLBG

JURNAL LINGKUNGAN DAN BENCANA GEOLOGI


Journal of Environment and Geological Hazards
ISSN: 2086-7794, e-ISSN: 2502-8804
Akreditasi LIPI No. 692/AU/P2MI-LIPI/07/2015
e-mail: jlbg_geo@yahoo.com - http://jlbg.geologi.esdm.go.id/index.php/jlbg

Penerapan Metode Mikrotremor HVSR


untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang

Application of HVSR Microtremor Method


for Assessing Seismic Dynamic Response in Padang City

Pupung Susilanto1, Drajat Ngadmanto1, Daryono2, Thomas Hardy1, Suliyanti Pakpahan1

)Puslitbang BMKG, Jl. Angkasa 1 No. 2 Kemayoran, Jakarta Pusat - Indonesia


1

2
)Deputi Bidang Geofisika BMKG, Jl. Angkasa 1 No. 2 Kemayoran, Jakarta Pusat - Indonesia
Naskah diterima 20 November 2015, selesai direvisi 15 Juni 2016, dan disetujui 28 Juli 2016
e-mail: pupungsusilanto@gmail.com
ABSTRAK
Peristiwa gempabumi 30 September 2009, memperlihatkan bahwa Kota Padang merupakan daerah rawan gempabumi.
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Padang berperan sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, sehingga harus
dilindungi dari bahaya gempabumi. Penelitian mikrozonasi dengan metode pengukuran mikrotremor ini bertujuan
untuk mengetahui respons dinamika kegempaan setempat di Kota Padang. Data mikrotremornya terdiri atas 180
titik hasil pengukuran yang tersebar di Kota Padang dengan grid 500 m x 500 m. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan digital portable seismograph tiga komponen dengan durasi pengukuran selama 30 menit dan frekuensi
sampling 100 Hz. Data diolah dengan menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectrum Ratio). Indeks
kerentanan seismik (Kg) diperoleh dengan mengkuadratkan nilai puncak spektrum mikrotremor dibagi dengan
frekuensi dominannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan (f0) di daerah penelitian berkisar
antara 0,5 – 1,9 Hz, H/V amplifikasi (A) antara 0,6 – 9,7, dan nilai indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar antara
0,3-162,0. Persebaran secara spasial indeks kerentanan seismik menunjukkan bahwa hampir seluruh daerah penelitian
merupakan daerah yang mempunyai kerentanan yang cukup tinggi terhadap bahaya gempabumi.Kerentanan yang
tertinggi tersebar di bagian barat dan utara daerah penelitian, sedangkan kerentanan yang lebih rendah tersebar di
bagian timur dan selatan daerah penelitian.
Kata kunci: HVSR, indeks kerentanan seismik,mikrotremor

ABSTRACT
The earthquake on September 30, 2009, shows that Padang City is an earthquake vulnerable area. As the capital of
a province, it plays the role as the centre of governance and economy. Thus, Padang City should be protected from
earthquake hazards.Microzonation research with microtremor measurement method aims to determine the dynamic
response of the local seismicity in the city. Microtremor data consist of 180 measurement points that are scattered
in Padang with a grid of 500 mx 500 m. The measurements used a digital portable seismograph three components
with time duration 30 minutes and 100 Hz of sampling frequency. The data are processed using HVSR (Horizontal
to Vertical Spectrum Ratio) method. The seismic vulnerability index (Kg) obtained by squaring the peak value of
microtremor spectrum divided by its dominant frequency. The results show that the dominant frequency (f0) in the
studied area ranges between 0.5 to 1.9 Hz, H/V amplification (A) between 0.6 to 9.7, and the value of the seismic
vulnerability index (Kg) rangesbetween 0.3 to 162.0. Spatial distribution of the seismic vulnerability index shows that
almost of the entire researched area has a fairly high susceptibility to earthquake hazards. The highest vulnerability
spreads across the western and northern parts of the studied area, while a lower susceptibility scatteres in the east
and south of the studied area.
Keywords: HVSR, seismic vulnerability index, microtremor

79
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016: 79 - 88

PENDAHULUAN drr., 2000).Ketebalan lapisan sedimen, jenis


material batuan, dan geometri cekungan telah
Kota Padang dan sekitarnya, secara tektonis
memicu terjadinya resonansi gelombang seismik,
merupakan salah satu kawasan yang memiliki
sehingga menimbulkan amplifikasi getaran
tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi di
gempabumi.
Indonesia. Kegempaan yang aktif ini disebabkan
oleh adanya zona subduksi di bagian barat Sumatra Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk
sebagai wilayah tumbukan lempeng Indo-Australia menggambarkan kondisi bawah permukaan
dengan lempeng Eurasia. Selain itu, Kota Padang adalah dengan melalui pengukuran mikrotremor.
menjadi kawasan yang sangat rawan gempabumi Pengukuran mikrotremor menghasilkan parameter
akibat aktivitas Sesar Sumatra, yang membentang frekuensi dominan (fo) dan faktor amplifikasi
di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dari Teluk (A), serta turunan kedua parameter tersebut, yaitu
Semangko sampai ke Aceh. indeks kerentanan seismik (Kg).
Berdasarkan katalog gempabumi merusak di Indeks kerentanan seismik (Kg) adalah indeks
Indonesia (Supartoyo drr., 2006), Kota Padang yang menggambarkan tingkat kerentanan lapisan
dan sekitarnya sudah beberapa kali mengalami tanah permukaan terhadap deformasi saat terjadi
gempabumi merusak. Sejarah gempabumi gempabumi. Nilai Kg ini dapat digunakan untuk
merusak di daerah ini adalah Gempabumi Padang memprediksi daerah-daerah yang mengalami
(1822, 1835, 1981, 1991, 2005), Gempabumi kerusakan bila terjadi gempabumi. Hubungan
Singkarak (1943), Gempabumi Pasaman (1977), antara indeks kerentanan seismik dengan rasio
dan Gempabumi Agam (2003). Gempabumi yang kerusakan pernah dikaji di Kobe, Jepang (Nakamura
diikuti gelombang tsunami terjadi di Mentawai drr., 2000), di Mexico City, Mexico (Gurler drr.,
(1861, 2010) dan Sori-Sori (1904). 2000), di Manila, Filipina(Saita drr., 2004), dan di
California, Amerika Serikat(Nakamura, 2008).
Pada 30 September 2009, Kota Padang diguncang
gempabumi tektonik berkekuatan M=7,6 SR Nakamura drr.(2000) mengkaji hubungan antara
yang terletak pada koordinat 99,65° BT dan 0,84° indeks kerentanan seismik dengan rasio kerusakan
LS pada kedalaman 71 km (http://www.bmkg. menggunakan data gempabumi Kobe 1995. Hasil
go.id/BMKG_Pusat/Publikasi/). Gempabumi ini kajiannya menunjukkan bahwa distribusi indeks
memberi guncangan kuat dengan PGA mencapai kerentanan seismik tinggi terletak pada zona
300 gal di daerah Padang dan sekitarnya. Badan kerusakan parah yang tersebar dengan membentuk
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jalur kerusakan.
menyatakandi Kota Padang terdapat korban jiwa
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sebanyak 383 orang dan ribuan rumah rusak (http://
efek setempat kejadian gempabumi di wilayah
geospasial.bnpb.go.id).
Kota Padang dan sekitarnya. Selain itu, penelitian
Kota Padang sebagai ibu kota provinsi yang ini juga bertujuan untuk mengetahui sebaran nilai
menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian frekuensi dominan, faktor amplifikasi, dan indeks
di Sumatra Barat, harus dilindungi dari bahaya kerentanan seismik (Kg) berdasarkan pengukuran
gempabumi. mikrotremor.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa
tingkat kerusakan akibat gempabumi sangat
dipengaruhi oleh kondisi tanah setempat. Sebagai Lokasi dan Kondisi Geologi
contoh kasus fenomena efek tapak lokal adalah Daerah penelitian meliputi Kota Padang, Sumatra
gempabumi Bantul 27 Mei 2006 dan gempabumi Barat, dengan batas koordinat 0°52’44,40”-
Michoacan, Mexico 19 September 1985. Kedua 0°57’57,60” LS dan 100°20’27,60”-100°24’03,60”
gempabumi ini menjadi sangat merusak karena BT (Gambar 1). Daerah Padang dan sekitarnya ini
tingginya respons tanah setempat saat terjadi merupakan suatu paparan endapan fluviatil, swamp,
gempabumi. Terkait peristiwa gempabumi tersebut, dan aluvium yang terletak pada “Padang Graben”,
secara geologis zona Graben Bantul merupakan bagian timur laut yang dibatasi oleh patahan aktif
cekungan yang berisi material lepas produk erupsi segmen Sianok dan Sumani yang berarah hampir
Gunungapi Merapi (Daryono, 2011), sementara barat laut – tenggara. Geologi daerah ini disusun
Mexico City dibangun di atas bekas rawa (Gurler

80
Penerapan Metode Mikrotremor HVSR
untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang

Gambar 1.Wilayah penelitian dan lokasi pengukuran mikrotremor.

oleh endapan Kuarter yang terdiri atas perulangan sampling 100 Hz selama 30 menit. Secara umum,
satuan pasir bersifat dominan berbutir halus hingga diagram alur langkah penelitian ini dapat dilihat
kasar dengan sisipan lanau dan lempung. Diatasnya pada Gambar 2.
dijumpai endapan Holosen berupa pasir pantai
Pengolahan data mikrotremor dengan metode
yang berhadapan dengan endapan laut terbuka
HVSR (Gambar 3) dilakukan dengan menggunakan
yang dibatasi oleh graben berupa patahan-patahan
software Geopsy. Metode HVSR didasarkan pada
yang berarah hampir barat laut – tenggara. Tebal
perbandingan antara amplitudo spektral komponen
endapan Kuarter di daerah ini mencapai kurang
horizontal terhadap komponen vertikal (Nakamura,
lebih 150 – 200 m (Soebowo, 2010).
1989). Perbandingan spektral antara komponen
horizontal dan komponen vertikal dihitung dengan
rumus:
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer hasil pengukuran mikrotremor di Kota (1)
Padang dan sekitarnya. Pengukuran mikrotremor
dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2011 sebanyak
180 titik dengan grid 500 m x 500 m (Gambar dengan Aeast, Anorth, dan Avertical berturut-turut
1). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan adalah amplitudo spektral komponen EW, NS, dan
digital portable seismograph periode pendek komponen V.
tipe TDL-303 tiga komponen dengan frekuensi

81
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016: 79 - 88

Pengolahan data mikrotremor dimulai dengan


melakukan windowing dengan panjang window 30
detik. Selanjutnya adalah perhitungan spektrum
Fourier dengan FFT (Fast Fourier Transform)
untuk masing-masing window. Perhitungan ini
dilakukan pada setiap komponen U-D, N-S, dan
E-W. Kemudian dilakukan penghalusan atau
smoothing spektrum fourier dengan metode
Konno-Ohmachi (Sesame European Research
Project, 2004).
Selanjutnya, komponen horizontalnya (N-S dan
E-W) disatukan dengan rata-rata kuadrat. Setelah itu
dilakukan perhitungan H/V untuk masing-masing
window. Langkah terakhir adalah menghitung rata-
rata H/V semua window untuk mendapatkan nilai
H/V di setiap titik pengukuran.
Kurva H/V yang diperoleh adalah kurva H/V
sebagai fungsi frekuensi. Biasanya kurva ini
menampakkan suatu puncak yang menunjukkan
frekuensi dominan beserta nilai puncak H/V atau
faktor amplifikasinya. Langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai indeks kerentanan seismik
(Kg). Indeks kerentanan seismik yang diperoleh
dengan mengkuadratkan nilai puncak spektrum
mikrotremor (A) dibagi frekuensi predominan (f0),

Gambar 2. Alur penelitian.

Gambar 3.Ilustrasi pengolahan data mikrotremor


menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectrum Ratio
[11].

82
Penerapan Metode Mikrotremor HVSR
untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang

yang dirumuskan oleh Nakamura (2000) sebagai Hubungan antara nilai frekuensi dominan dengan
berikut: ketebalan sedimen dinyatakan oleh Bard (2000)
dalam persamaan:

(2)
(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam hal ini f0 adalah frekuensi dominan,V rata-
Distribusi Frekuensi Dominan (f0) dan Faktor
rata adalah rata-rata kecepatan gelombang S pada
Amplifikasi (A) terlihat pada Gambar 4 yang
lapisan sedimen, H adalah ketebalan sedimen.
menunjukkan sebaran spasial nilai f0. Distribusi
frekuensi dominan relatif membesar kearah timur
dengan range frekuensi berkisar antara 0,5 - 1,9 Sebaran nilai frekuensi dominan ini menunjukkan
Hz. Sebaran nilai frekuensi dominan ini memiliki bahwa nilai-nilai f0 yang kecil tersebar di bagian
kesesuaian dengan kondisi fisiografi dan morfologi barat daerah penelitian, sementara nilai-nilai f0
daerah penelitian yang kearah timur secara tinggi terdapat di bagian timur dan selatan daerah
morfologis menunjukkan daerah perbukitan. penelitian. Sebagian besar wilayah Kota Padang
Frekuensi dominan memiliki hubungan yang erat bagian barat memiliki nilai frekuensi resonansi
dengan ketebalan sedimen (Petermansdrr., 2006). rendah. Rendahnya nilai f0 di sebagian besar
Seperti halnya yang dikemukakan juga oleh Parolai Kota Padang sangat berkaitan dengan morfologi
drr.(2001) dan Isicico (2004) bahwa semakin dalam daerahnya yang berupa dataran yang disusun
batuan dasar maka frekuensi dominannya semakin oleh batuan lunak. Nilai f0 rendah ini sangat
rendah.Sebaliknya semakin dangkal batuan dasar, terkait dengan tebalnya material aluvium yang
maka frekuensi dominannya semakin tinggi. membentuk dataran Kota Padang yang menurut

Gambar 4.Peta persebaran frekuensi dominan Kota Padang.

83
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016: 79 - 88

Gambar 5.Peta nilai H/V amplifikasi Kota Padang.

Soebowo drr.(2010) merupakan sebuah graben. Terdapat korelasi yang signifikan antara frekuensi
Nilai f0 berangsur-angsur berubah menjadi semakin dominan dan nilai amplifikasi yang terukur.Oleh
besar ke arah Kota Padang bagian timur dan selatan karenanya, dapat dikatakan bahwa variasi nilai
yang berdekatan dengan kawasan perbukitan yang A tidak dipengaruhi oleh ketebalan sedimen.
disusun oleh batuan keras. Wang dan Hao (2002) menjelaskan bahwa variasi
parameter sedimen (modulus geser, dumping
Meskipun daerah penelitian tidak mencapai
rasio, dan densitas), dan saturasi lapisan sedimen
kawasan perbukitan di sebelah timur Kota
memengaruhi faktor amplifikasi (Warnana drr.,
Padang, tetapi data frekuensi menunjukkan bahwa
2011), sehingga faktor geologi sangat dominan
bagian timur Kota Padang memiliki ketebalan
terhadap variasi nilai amplifikasi (Gambar 4 dan
lapisan sedimen yang relative tipis. Kondisi ini
5).
tercermin pada persebaran nilai f0 yang semakin
besar. Nilai frekuensi dominan yang semakin Penggunaan nilai puncak spektrum H/V sebagai
besar menggambarkan kondisi ketebalan lapisan nilaiamplifikasi di suatu tempat masih menjadi
sedimen yang makin tipis. perdebatan para ahli (Nguyen drr., 2003). Namun,
beberapa peneliti telah menemukan adanya korelasi
Sebaran nilai puncak rasio H/V amplifikasi (A)
antara puncak spektrum H/V dengan distribusi
bervariasi dalam kisaran antara 0,6 dan 9,7.
kerusakan gempabumi (Daryono drr.,2009; Panou
Persebaran nilai amplifikasi di bagian barat daerah
drr.,2004; Cara drr.,2006; dan Jafari drr.,2005).
penelitiancenderungmemiliki nilai amplifikasi
Dalam penelitiannya di Bantul, Yogyakarta,
yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
Daryono drr. (2009) menemukan bahwa nilai
bagian timur dan selatan (Gambar 5).
A ternyata memiliki korelasi dengan nilai rasio

84
Penerapan Metode Mikrotremor HVSR
untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang

kerusakan, daerah yang mengalami kerusakan merumuskan:


maksimum memiliki nilai A yang lebih besar dan

sebaliknya.
(4)

Distribusi Indeks Kerentanan Seismik (Kg)


Dengan A2/f0 adalah indeks kerentanan seismik
Untuk menjelaskan indeks kerentanan seismik
(Kg), ɑ adalah percepatan maksimum (peak ground
ini dapat diterangkan dengan perhitungan nilai
acceleration/PGA), dan vb adalah kecepatan
ground shear strain. Nilai ground shear-strain ()
gelombang shear pada bedrock.
pada lapisan tanah permukaan menggambarkan
kemampuan material lapisan tanah untuk saling Pada gempabumi Padang 30 September 2009
meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. terukur nilai PGA di daerah penelitian sekitar
Menurut Ishihara (1982) nilai 1.000x10-6 tanah 300gal (Sukanta drr., 2010). Dengan asumsi
menunjukkan karakter nonlinear, dan pada nilai vb= 600 m/det., didapatkan nilai γ≥ 10-3untuk
γ=10.000x10-6 tanah dapat terjadi deformasi dan Kg ≥ 2 dan γ≥ 10-2untuk Kg ≥ 20. Dari data Kg
likuifaksi (Tabel 1). Untuk menghitung ground didapatkan nilai pada saat terjadi gempabumi
shear-strain lapisan tanah permukaan di suatu Padang M7,6 adalah sebesar 1,5x10-4 – 8,2x10-2.
tempat saat terjadi gempabumi, Nakamura (1997), Hal ini menunjukkan bahwa gempabumi Padang
30 September 2009 telah menimbulkan goncangan

Tabel 1.Nilai Strain dan Dinamika Tanah (Ishihara,1982)

Gambar 6.Peta indeks kerentanan seismik Kota Padang.

85
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016: 79 - 88

yang sangat kuat,hingga menimbulkan kerusakan kawasan perbukitan berbatuan lebih keras. Hal
bangunan rumah yang cukup banyak dan terjadinya serupa juga dinyatakan Gurler drr.(2000) bahwa
likuefaksi. indeks kerentanan tinggi terdapat dekat jalur aliran
sungai, kawasan reklamasi, dan bekas rawa. Indeks
Distribusi nilai indeks kerentanan seismik (Kg) di
kerentanan seismik menurun setelah memasuki
Kota Padang berkisar antara 0,3 dan 162,0. Secara
perbukitan berbatuan lebih keras.
umum, distribusi nilai-nilai yang relatif tinggi
banyak dijumpai di bagian barat daerah penelitian Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Kota
yang merupakan daerah pesisir pantai. Daerah- Padang merupakan daerah yang sangat berbahaya
daerah tersebut meliputi bagian barat Kecamatan apabila mengalami gempabumi, terutama bila
Koto Tangah, Nanggalo, Padang Utara, Padang PGA mencapai 300 gal atau di atasnya. PGA ini
Timur, dan bagian barat Kecamatan Padang Timur dapat menyebabkan goncangan besar dihampir
(Gambar 6). seluruh wilayah Kota Padang dan berpotensi
menyebabkan deformasi dan likuefaksi, terutama
Nilai-nilai Kg yang relatif rendah terkonsentrasi
di wilayah bagian barat ketika nilai Kg lebih dari
di bagian timur dan selatan daerah penelitian.
20. Mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan
Kota Padang bagian timur yang lokasinya
membangun bangunan yang memenuhi syarat
berdekatan dengan kawasan perbukitan sebagian
sebagai bangunan tahan gempa. Sementara itu,
besar wilayahnya merupakan daerah dengan
baik masyarakat maupun pemerintah daerah
indeks kerentanan seismik yang relatif rendah,
harus menyadari sepenuhnya bahwa Kota Padang
dengan nilai indeks kerentanan seismik kurang
merupakan daerah yang rawan apabila mengalami
dari 2. Daerah ini mencakup wilayah Kecamatan
gempabumi, sehingga harus selalu waspada dan
Padang Timur bagian timur, Kecamatan Kuranji
siap siaga.
bagian timur, dan Kecamatan Koto Tangah bagian
timur.Persebaran nilai indeks kerentanan seismik
rendah juga terdapat di bagian selatan daerah KESIMPULAN
penelitian, yang mencakup wilayah Kecamatan Nilai frekuensi dominan (f0) yang terukur di lokasi
Padang Selatan bagian utara. Lajur ini secara penelitian berkisar antara 0,5 – 1,9 Hz, nilai faktor
geomorfologis merupakan kawasan perbukitan amplifikasi (A) berkisar antara 0,6 sampai 9,7,
yang tersusun oleh batuan keras seperti terlihat dan indeks kerentanan seismik (Kg) di daerah
pada beberapa singkapan permukaan. penelitian berkisar antara 0,3-162,0. Dengan
Penelitian ini mendukung pendapat sebelumnya melihat penyebaran spasial nilai-nilai f0, A, dan Kg
yang menyatakan bahwa indeks kerentanan tersebut disimpulkan bahwa wilayah Kota Padang
seismik tinggi berhubungan dengan fasies endapan bagian barat memiliki kerentanan seismik yang
fluviatil, sedangkan indeks kerentanan seismik tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Kota
rendah berhubungan dengan batuan dasar yang Padang bagian timur dan selatan. Wilayah-wilayah
keras (Daryono, 2011). Pendapat semacam ini bagian barat tersebut sangat berbahaya apabila
juga pernah dikemukakan oleh Nakamura drr. mengalami gempabumi dengan PGA mencapai 300
(2000) dalam penelitiannya di Distrik Marina, San gal atau diatasnya, sehingga diharapkan bangunan
Francisco. Distrik Marina merupakan kawasan di wilayah ini memenuhi syarat sebagai bangunan
yang mengalami kerusakan parah saat terjadi tahan gempa untuk meminimalkan kerusakan dan
gempabumi Loma Prieta 1989. Daerah pantai yang kerugian.
merupakan endapan aluvium yang memiliki indeks
kerentanan seismik tinggi, ternyata mengalami UCAPAN TERIMA KASIH
kerusakan parah saat terjadi gempabumi. Nilai Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak
indeks kerentanan seismik berubah mengecil yang telah membantu dan memperlancar kegiatan
setelah memasuki daerah perbukitan berbatuan penelitian ini, terutama teman-teman yang terlibat
lebih keras yang tidak mengalami kerusakan saat dalam pengumpulan data di lapangan.
gempabumi. Penelitian Nakamura drr.(2000) dan
Nakamura (2008) menunjukkan bahwa indeks
kerentanan seismik tinggi terdapat di daerah DAFTAR PUSTAKA
pesisir yang tersusun oleh material aluvium. Indeks Bard, P.Y.,2000. Lecture Notes On Seismology,
kerentanan selanjutnya mengecil begitu memasuki

86
Penerapan Metode Mikrotremor HVSR
untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang

Seismic Hazard Assessment and Risk Nakamura, Y., 1997.Seismic Vulnerability


Mitigation, International Training Course, Indices For Ground and Structures Using
Postdam, h.160. Microtremor, World Congress on Railway
Research in Florence, Italy.
Cara F., Cultrera, G., Azzara, M., Rubeis,
V.D.,Giudio, G.D., Giammarinaro, M.S., Nakamura, Y., Sato, T., dan Nishinaga, M.,
Tosi, P.,Vallone, P. dan Rovelli,A., 2006. 2000.Local Site Effect of Kobe Based on
Microtremor Measurement in the City Microtremor Measurement, Proceeding
of Palermo, Italy. Institutodi Geofisica of the Sixth International Conference on
Volcanologia, Via di Vigna Murata, Italy. Seismic Zonation EERI, Palm Springs
California.
Daryono, 2011.Indeks kerentanan seismik
berdasarkan mikrotremor pada setiap satuan Nakamura, Y., 2000. Clear Identification of
bentuk lahan di zona Graben Bantul Daerah Fundamental Idea of Nakamura’s Technique
Istimewa Yogyakarta. Disertasi, Fakultas and Its Application. World Conference of
Geografi: Universitas Gadjah Mada. Earthquake Engineering.

Daryono, Sutikno,Sartohadi, J., Dulbahri, Nakamura, Y.,2008.On The H/V Spectrum.The


Brotopuspito, K.S.,2009. Efek Tapak Lokal 14th World Conference on Earthquake
di Graben Bantul Berdasarkan Pengukuran Engineering, Beijing, China.
Mikrotremor,International Conference
Earth Science and Technology, Yogyakarta, Nguyen, F., Van Rompaey, G., Teerlynck,
6-7 Agustus 2009. H., Van Camp, M., Jougmans, D. dan
Camelbeeck, T.,2003.Use of Microtremor
Gurler, E.D., Nakamura,Y.,Saita, J.,Sato,T., 2000. for Assessing Site Effect in Northern
Local site effect of Mexico City Based on Belgium-Interpretation of The Observed
Microtremor Measurement.6thInternational Intensity During The Mag. 5.0 June 11 1938
Conference on Seismic Zonation, Palm Earthquake,Journal of Seismology, Vol. 1-3.
Spring Riviera Resort, California, USA,
pp.65. Panou, A.A., Theodulidis, N., Hatzidimitriou,
P.M., Papazachos, C.B.,dan Stylianidis,
Ishihara, K., 1982.Introduction to Dynamic Soil K., 2004. Ambient Noise Horizontal-to-
Mechanism. Japan. Vertical Spectral Ratio for Assessing Site
Effect in Urban Environtments: The Case of
Isicico, E., 2004.Individual training course. Thessaloniki City
Report.Institte of Geophysics and Geology
Moldavian Academy of Sciences. Parolai, S., Bormann, P., Milkereit, C., 2001.
Assessment of the Natural Frequency of
Jafari, M.K., Ghayamghamian, M.R., Davoodi, the Sedimentary Cover in the Cologne Area
M., Kamalian, M.,dan Sohrabi-Bidar, (Germany) Using Noise Measurement.
A.,2005. Site Effect of The 2003 Bam, Iran, Journal of Earthquake Engineering, 5, 541-
Earthquake. Journal Earthquake Spectra, 564.
Vol. 21.
Petermans, T., Delveeschouwer, X, Pouriel F,
Nakamura, Y.,1989. A Method for Dynamic Rosset P., 2006.Mapping the Local Seismic
Characteristic Estimation of Subsurface Hazard in the Urban Area of Brussels,
Using Microtremor on the Ground Belgium.Proceedings of the 10th IAEG
Surface.Q.R. of R.T.I. 30-1, h.25-33. congress, Nottingham.

87
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016: 79 - 88

Saita, J., Bautista, M.L.P.,dan Nakamura, Y., 2004. Supartoyo, Eka T.P., dan Surono. 2006. Katalog
On Relationship Between The Estimated Gempabumi Merusak di Indonesia Tahun
Strong Motion Characteristic of Surface 1629-2006, Edisi Ketiga.
Layer and The Earthquake Damage: Case
Study at Intramuros, Metro Manila-. Wang, Sheng dan Hao, Hong, 2002. Effects of
13thWorld Conference on Earthquake Random variations of Soil Properties on Site
Engineering, Paper No. 905, Vancouver, Amplification of seismic Ground Motion,
B.C., Canada. Soil Dynamics and Earthquake Engineering,
Vol 22, issue 7, September 2002, h. 551-564.
Sesame European Research Project,2004.
Guidelines For The Implementation of The Warnana, D.D., Soemitro, R.A.A., danUtama, W.,
H/V Spectral Ratio Technique on Ambient 2011. Application of Microtremor HVSR
Vibrations, Europen Commision-Research Method for Assessing Site Effect in Residual
General Directorate. Soil Slope, International Journal of Basic
and Applied Sciences IJBAS-IJENS, Vol: 11
Soebowo, E., Anwar, H.Z., Tohari, A., Wibowo, No: 04.
S., Sarah, D., dan Subardja, A., 2010.Kajian
Kerentanan Likuifaksi dan Keteknikan http://geospasial.bnpb.go.id/2009/10/28/peta-
Bawah Permukaan pada Zona Bahaya jumlah-kerusakan-rumah-akibat-gempa-
Gempabumi di Daerah Pesisir Padang, di-provinsi-sumbar-update-28-oktober-
Sumatra Barat.Laporan Akhir Program 2009-pukul-08-00, diakses pada tanggal 16
Insentif Peneliti dan Perekayasa LIPI Tahun Oktober 2011
2010.
h t t p : / / w w w. b m k g . g o . i d / B M K G _ P u s a t /
Sukanta, I.N., Pudja, I.P., Pakpahan, S., Badriyah, Publikasi/Artikel/Artikel_Detail.
I.U., Muchlis, Mudhalifana, W.S., dan bmkg?id=75hj1843810bmo7l5815
Tresnawati, R., 2010..Accelerograph
BMKG dalam Penentuan Peta Intensitas
Gempa Kuat. Laporan Akhir Program
Insentif Peneliti dan Perekayasa, Jakarta,
Puslitbang BMKG.

88

Anda mungkin juga menyukai