Daya Tarik Pulau Tidung
Daya Tarik Pulau Tidung
TIDUNG
KEPULAUAN SERIBU
1
PENDAHULUAN
BAB I
2
1.1 Latar Belakang
BAB I
Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat luas yang bisa dibanggakan untuk bisa
dijadikan suatu objek wisata. Tidak hanya alamnya yang bisa dijadikan objek wisata,
keanekaragaman kuliner khas Indonesia pun bisa dijadikan suatu objek wisata. Setiap daerah
mempunyai keunikannya masing-masing. Salah satu daerah yang paling menarik di Indonesia
adalah daerah pesisir pantai karena Indonesia sendiri dikelilingi pesisir pantai.
Salah satu kepulauan yang mempunyai banyak keanekaragaman pesisir pantai yang dekat
dengan ibukota Indonesia adalah Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu adalah salah satu
kawasan taman nasional laut di Indonesia. Ada beberapa pulau yang sudah dikenal sebagai
daerah objek wisata yang termasuk di dalam kawasan Kepulauan Seribu yaitu pulau Tidung,
pulau Bidadari, pulau Pramuka, pulau Pari, pulau Semak Daun dan lain-lain.
Setiap pulau yang ada di kepulauan seribu mempunyai keunikannya masing-masing.
Misalnya, di pulau pramuka terdapat penangkaran penyu, dan di pulau semak daun kita bisa
mempunyai pengalaman menginap di sebuah pulau hanya dengan tenda saja atau berkemah.
Penulis akan mengenalkan salah satu pulau dari Kepulauan Seribu yang sudah penulis kunjungi
1.2 Tujuan
Pembahasan dari laporan ini bertujuan untuk mengenalkan apa saja keunikan dan
keanekaragaman yang ada di objek wisata Pulau Tidung, menjelaskan kelebihan dan
kekurangan dari objek wisata Pulau Tidung.
3
1.3 Ruang Lingkup
BAB I
Ruang Lingkup Wilayah
Pulau Tidung terletak berdekatan dengan Ibukota Jakarta, dan merupakan salah satu pulau
wisata yang terletak di Kabupaten Kepulauan Seribu Jakarta. Jarak tempuh yang dibutuhkan
untuk mencapai pulau Tidung adalah sekitar 2-3 jam, jika berangkat dari pelabuhan Muara Angke
Jakarta dengan menggunakan kapal penumpang Ferry Tradisional.
Jakarta yang terkenal dengan penduduknya yang padat dan jalannya yang macet
ternyata masih memiliki lokasi pasir putih yang lembut dengan lautnya yang jernih. Pulau Tidung
yang berada di kepulauan seribu selatan- Jakarta Utara ini, menjadi salah satu objek wisata
pantai yang ada di wilayah DKI Jakarta. Pulau Tidung terdiri dari dua buah pulau, yaitu Pulau
Tidung besar dan Kecil. Jumlah penduduk Pulau Tidung Besar sekitar 6000 jiwa, sedangkan Pulau
Tidung Kecil tidak berpenghuni telah di jadikan kawasan penanaman mangrove serta beberapa
jenis tanaman lainnya. Kedua pulau tersebut di hubungkan oleh jembatan yang di namakan
dengan jembatan cinta, yang menjadi Icon wisata di pulau tidung.
Sebagai salah satu tujuan favorit paket wisata, pulau tidung ini dapat ditemui perkampungan
penduduk dan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan,
selanjutnya jalan setapak yang panjang ini akan melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi,
sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke
jembatan cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil tanpa
penduduk.
4
1.4 Cara Pengambilan Data
Untuk mendapatkan data pada laporan Perencanaan Pariwisata Di Pulau Tidung ini melakukan
pengambilan data dengan cara pengambilan data Primer, yaitu pengambilan data dengan cara
terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data eksisting.
· Primer:
BAB I
Ø Observasi lapangan
Ø Dokumentasi
Ø Wawancara
5
BAB II
LANDASAN TEORI 6
II.1. Tinjauan Umum Pariwisata
II.1.1. Pengertian Pariwisata
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata, Taman rekreasi, kawasan
peninggalan sejarah, museum, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat
alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai.
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen
perjalanan wisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, konsultan pariwisata, informasi
pariwisata).
Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata. Pariwisata
menurut daya tariknya menurut Fandeli (1995:3) dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Daya Tarik Alam
Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi daerah tujuan wisata
yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti laut, pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan
dan objek wisata yang masih alami.
2. Daya Tarik Budaya
Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi tempat-
tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan budaya, seperti kampung naga, tanah toraja, kampung
Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat
seperti wisata olahraga, wisata rohani, wisata kuliner, wisata belanja, dengan jenis-jenis kegiatannya antara lain
bungee jumping. Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu orang orang yang melakukan
perjalanan wisata dan objek wisata yang merupakan tujuan wisatawan. Bermacam-macam pendapat para ahli
mengenai pengertian pariwisata dalam buku Wahab (1992:15) diantaranya:
1. Menurut Gamal Suwartono, SH
Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar
tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan
ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
2. E. Guyer Freuler
Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan
pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari pada
perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.
3. A.J. Burkart dan S. Malik
Dalam bukunya yang berjudul “Tourism, Past, Present, and Future”, berbunyi bahwa pariwisata adalah
perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana
mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu.
akan dengan baik maka justru akan membawa kerugian atau berdampak negatif bagi daerah tempat pariwisata
berkembang.
II.2.1. Wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata (Undangundang nomor 10 tahun 2009). Jadi menurut
pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata dinamakan wisatawan. Apapun tujuannya yang penting,
perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi. Pacic Area Travel Association
memberi batasan bahwa wisatawan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24 jam
dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana biasanya ia tinggal, mereka ini meliputi:
1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi atau untuk
keperluan kesehatan.
2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bisnis, pertemuan, konferensi, musyawarah atau sebagai utusan
berbagai badan/organisasi.
II.2.1. Wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata (Undangundang nomor 10 tahun 2009). Jadi menurut
pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata dinamakan wisatawan. Apapun tujuannya yang penting,
perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi. Pacic Area Travel Association
memberi batasan bahwa wisatawan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24 jam
dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana biasanya ia tinggal, mereka ini meliputi:
1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi atau untuk
keperluan kesehatan.
2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bisnis, pertemuan, konferensi, musyawarah atau sebagai utusan
berbagai badan/organisasi.
3. Pejabat pemerintahan dan militer beserta keluarganya yang di tempatkan di negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi
bila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan.
Pendit (1994:38) Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:
1. Wisatawan Internasional (Mancanegara) adalah orang yang melakukan perjalanan wisata diluar negerinya dan
wisatawan didalam negerinya.
2. Wisatawan Nasional (Domestic) adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan di wilayah Indonesia diluar
tempatnya berdomisili, dalam jangka waktu sekurang-kurangya 24 jam atau menginap kecuali kegiatan yang mendatangkan
nafkah ditempat yang dikunjungi Pendit (1994:39)
22
3.1 Pengertian Dasar Kepariwisataan
Di kala seseorang merencanakan suatu perjalanan ke suatu tempat, disebabkan karena adanya suatu maksud tertentu,
tujuan atau motivasi, entah itu untuk maksud kepentingan bisnis(business purposes), seperti perdagangan, investasi dll., ataupun
motivasi pesiar, atau maksud kunjungan lainnya seperti kunjungan resmi, konferensi, pendidikan dsb.
Motivasi perjalanan itu dirangsang atau ditimbulkan oleh adanya “sesuatu yang menarik”, yang lazim disebut daya tarik wisata
(tourism attraction, tourist attraction), yang dimiliki tempat kunjungan tersebut, baik untuk kepentingan bisnisnya maupun sebagai
tempat pesiar, misalnya iklim tropis yang hangat, iklim ekonomi yang kondusif buat investasi, dll.
Dalam kaitannya dengan manajemen kepariwisataan, daya tarik atau atraksi (attraction) tersebut dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu obyek wisata (site attraction) dan atraksi wisata (event attraction).
Lebih lanjut, obyek wisata juga terbagi menjadi dua kelompok, obyek wisata alam , – ciptaan Tuhan – (natural site-attraction)
dan obyek wisata karya manusia (man-made site-attraction). Demikian juga halnya dengan atraksi wisata yang terbagi menjadi
dua yakni atraksi “asli” (real, authentic) dan atraksi “pentas” (staged, articial).
3.2 Komponen Pariwisata
Komponen pariwisata menurut Endar Sugianto dan Sri Sulastiningrum dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran,
meliputi :
1. Objek dan daya tarik wisata Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya atau tata hidup dan sebagainya
yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi atau yang menjadi sasaran bagi wisatawan.
2. Sarana dan fasilitas yang meliputi :
a. Akomodasi
Akomodasi adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara. Akomodasi ini bisa berupa hotel, losmen, guest house,
pondok, cottage, inn, perkemahan dan sebagainya.
27
4.1 Dasar Analisis
BAB IV ANALISIS 28
BAB IV ANALISIS 29
BAB IV ANALISIS 30
BAB IV ANALISIS 31
BAB IV ANALISIS 32
BAB IV ANALISIS 33
4.1.3 Penentuan Variable
Adapun variable yang dijadikan N Faktor Skor Tinggi 5 Skor Sedang Skor
sebagai kajian diantaranya Aksesibilitas, o Evaluasi 3 Rendah 1
Daya Tarik, fasilitas, Dampak sosial dan
ekonomi, dampak lingkungan 1 Aksesibilit Mudah Dapat Tidak dapat
as dijangkau/tersedia dijangkau/tid dijangkau
4.1.4 Dasar Nilai nya transportasi ak dapat
Penilaian yang dilakukan adalah dengan dan petunjuk jalan dilalui
metode 'skoring'. Dengan memberi nilai transportasi/a
terhadap variabel yang dikaji dari 0 – 5, da petunuj
jalan
dengan klasikasi 1 'rendah' 3 'sedang'
dan 5 'tinggi' 2 Daya Tarik Memiliki objek Hanya Tidak ada
daya tarik memiliki 1 daya tarik
pendukung lain >1 daya tarik pendukung
pendukung lain
BAB IV ANALISIS 34
4.3 Matriks Evaluasi
BAB IV ANALISIS 35
Dari Tabel diatas dapat diketahui informasi mengenai daya tarik utama dan daya tarik sekunder berdasarkan total nilai, serta
informasi mengenai bahan evaluasi berdasarkan total skor untuk menentukan arahan atau rencana baru dalam proses
perencanaan pariwisata di Pulau Tidung
Keterangan :
Daya Tarik Utama = 21- 25 (Tinggi)
Daya Tarik Sekunder = 17-20 (Rendah)
BAB IV ANALISIS 36
Dari hasil analisis diatas (Interval) dapat diketahui Objek yang menjadi daya tarik utama adalah Home Stay dan
Water Sport,
lalu objek yang menjadi daya tarik sekunder adalah Snorkling, Jembatan Cinta, dan Pantai Pasir putih meski
dalam analisis skoring menjadi daya tarik sekunder dikarenakan belum adanya fasilitas yang mendukung odtw
tersebut. Tetapi masih menarik wisatawan Pulau Tidung dari segi aksesibilitas, Daya Tarik, Dampak sosial dan
ekonomi, dampak lingkungan cukup baik, tidak ada masalah, dan berpotensi untuk lebih dikembangkan lagi.
Tetapi dari segi dampak terhadap lingkungan dan fasilitas masih kurang bahkan rendah dikarenakan fasilitas yang
ada seperti mushola, wc, tempat sampah, masih terbatas. Artinya pelayan dari fasilitas tersebut masih kurang baik.
BAB IV ANALISIS 37
38
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang daya tarik dari faktor aksesbilitas, daya tarik, fasilitas, dampak social dan
dampak lingkungan yang berada objek wisata pulau tidung kepulauan seribu, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Bentang pantai yang panjang dan pemandangan yang indah memerikan nilai lebih terhadap pulau
tidung, tetapi belum tersedianya tempat sampah di sekitaran pantai menjadi kendala untuk para
pengunjung.
2. Jembatan cinta yang menjadi ciri dari pulau tidung yang membedakan dengan pulau-pulau lainya yang
berada di kepulauan seribu menjadi pemikat tersediri terlebih ada cerita mitos yang mewarnai jembatan
cinta itu.
3. Water sport yang terbilang masih murah membuat pulau tidung menjadi tempat wisata yang murah untuk
kalangan menengah.
4. Home stay (penginapan) yang tersedia cukup untuk memfasilitasi pengunjung yang menginap di pulau
tidung dengan harga yang relative murah.
5.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka saran yang sangat bermanfaat dan membangun diperluakan
untuk membantu perkembangan objek wisata pulau tidung agar lebih maju di masa yang akan dating, yaitu :
1. Kapal-kapal yang menyebrang untuk menuju pulau tidung harus lebih ditinggkatkan lagi keamanannya
yaitu dengan peremajaan kapal atau peningkatan keamanan dengan standard pelayanan minimal yang di
tentukan oleh Dinas Perhbungan.
2. Untuk mengoptimalkan daya tarik utama water sport, harus di sediakannya tempat pembuangan
sampah.
3. Memberikan pengarahan terhadap setiap wisatawan yang akan bermain snorkling agar menjaga
kelestarian alam bawah laut dengan tidak merusak terumbu karang yang ada.
40