Anda di halaman 1dari 3

Nama : Junita

NIM : 2031711007
Mata Kuliah : Bioremediasi
Tugas : Resume Webinar
Pemateri : Dr. Sarno, M.Si dan Dr. Wike Ayu Eka Putri, S.Pi., M.Si.

“Pencemaran Lingkungan Dan Dampaknya Terhadap Biodiversitas di


Estuari”

Pencemaran adalah proses atau cara atau pembuatan mencemari dimana orang yang
mencemari atau mencemarkan disebut Pencemar. Estuarin merupakan erkenaan dengan atau
dibentuk di dalam stuarin. Contohnya hewan estuarin, lingkungan estuarin dan lain sebagainya.
Sedangkan Estuari adalah perairan pantai setengah tertutup tempat air laut bertemu dengan air
tawar yangm memiliki 3 segmen yaitu Segmen Pantai, Tengah dan Hulu. Estuari juga dianggap
sebagai zona peralihan (Ekoton: antara lautan dan perairan tawar). Pada estuari sering dijumpai
adanya gundukan tanah, yang biasa disebut Delta (Deltas Sungai Musi, Delta Sungai Anakan,
Delta Sungai Mahakam).
Biota estuari meliputi plankton, infauna dan epifauna bentik, nekton estuari dan
krustase, dimana organisme tersebut beradaptasi dengan adatasi morfologi, fisiologi dan
tingkah laku untuk menyesuaikan dengan lingkungan estuari. Produktifitas perairan estuari
yaitu sebagai penangkap nutrien, penyediaan nutrien sepanjang tahun dan pasang surut sebagai
feaktor terpenting dalam fluktuari air.

Peranan Ekologis ekosistem estuari:


1. Sumber zat hara dan organik yang diangkut melalui sirkulasi pasang surut
2. Penyedia habitat bagi sejumlah hewan yang bergantung pada estuari sebagai tempat
berlindung dan tempat mencari makan
3. Tempat bereproduksi dan tempat tumbuh besar terutama bagi sejumlah spesies udang dan ikan
Manfaat Estuari:
1. Tempat penangkapan dan budidaya sumber daya ikan
2. Jalur transportasi
3. Pelabuhan dan kawasan industri
4. EKOWISATA
Pencemaran lingkungan estuari dapat menyebabkan penurunan mutu dan biodiversitas
biota estuari. Sehingga, diperlukan tindak lanjut untuk kajian berikutnya berupa Biologi
perkembangan, distribusi, estimasi cadangan karbon, logam berat, ekowisata, konservasi dan
kajian biomolekuler.
Pencemaran Laut merupakan perubahan laut yang tidak menguntungkan yang
diakibatkan oleh benda asing sebagai akibat perbuatan manusia berupa sisa-sisa industri, sampah
kota, minyak bumi, sisa-sisa biosida, air panas dan sebagainya (Soegiarto 1978). Polutan
berdasakan cara masuknya dibedakan menjadi 2 yaitu Polutan Alamiah (sukar dikendalikan
seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dll) dan Polutan Antropogenik (kegiatan domestik
dan industri). Polutan ini dapat dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang
menyebabkan timbulnya polutan.
Berdasarkan sifat toxicnya terdapat polutan tak toxic (di perairan secara alami, sifat
detruktif muncul jika jumlah berlebih dan bahan-bahan tersuspensi) dan polutan toxic
(mengakibatkan gangguan). Berdasarkan bahan pencemar, terdapat beberapa limbah yaitu:
1. Limbah mudah urai (limbah bahan organik yang mengalami dekomposisi, seperti limbah
domestik
2. Limbah mudah luruh : Dipengaruhi oleh debit limbah yang masuk, volume badan air dan arus
air. Contohya yaitu limbah air panas dan asam basa
3. Partikel: Seperti partikel lumpur/tanah karena penambangan pasir, abu sisa pembakaran dan
limbah plastik.
4. Limbah yang awet: Logam berat, pestisida dan radioaktif.
Jenis bahan pencemar yang umum ditemukan:
1. Pencemar mikroorganisme: bersumber dari limbah RT, industri peternakan, rumah sakit, tanah
pertanian dll yang mengakibatkan infeksi bakteri (tipes), kolera dan disentri.
2. Bahan anorganik nutrisi tanaman: berasal dari daerah pertanian dan atmosfer (pupuk nitrogen
dan fosfat) menyebabkan gangguan sistem peredaran darah, kanker lambungm dll.
3. Bahan kimia anorganik: toksik logam Pb, Cd, Hg dll
4. Bahan kimia organik: minyak, plastik, pestisida, deterjen dll
5. Bahan tersuspensi: bersumber dari erosi yang masuk ke sungai dan sedimentasi,
mengakibatkan kekeruhan, fotosintesis terganggu, dll
6. Radioaktif

Sumber-sumber pencemar: Point source (mudah dideteksi seperti limbah pabrik), Non
point source (sulit terdeteksi seperti limbah pertanian dan domestik), Land based pollutan (dari
daratan seperti limbah pertanian), dan Sea based pollutan (dari laut itu sendiri, seperti limbah
kapal dan industri lepas pantai). Limbah dibuang ke sungai dan laut karena mampu
mengakomodasi limbah tanpa menimbulkan sejumlah perubahan nyata, posisi laut sebagai
daerah paling rendah di muka bumi dan limbah beracun tercecerkan dan terbawa arus menjauh
pantai.
Indikator pencemaran perairan meliputi Kajian fisik kimia (temperatur,
kekruhan/kejernihan, TDS, warna, dan lain sebagainya), Kajian ekologi (struktur komunitas) dan
Kajian biokumulasi komponen kimia tertentu di dalam biota tertentu. Pencemaran terhadap
ekosistem estuaria dapat menyebabkan:
1. Gangguan struktur komunitas yang ada di estuaria
2. Menurunkan kualitas produk perikanan
3. Mengganggu nilai estetika
4. Menurunkan kelestarian sumber daya
5. Merusak kehidupan organisme
6. Eutrofikasi
7. DLL

Anda mungkin juga menyukai