Konjungsi
Konjungsi
konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menhubungkan kata dengan kata,
klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
dijabarkan bahwa pada dasarnya (konjungsi) berfungsi menghubungkan kata dengan kata,
frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.
termasuk konjungsi ini adalah konjungsi dan, serta, dan dengan. Aturan penggunaannya
3) Diantara dua kata berkategori adjektiva yang tidak bertentangan. Contoh:
sifatnya bertentangan, maka tidak mungkin menduduki fungsi predikat. Jadi konstruksi
“Anak itu rajin dan malas“ tidak berterima; tetapi bila menduduki fungsi subjek berterima.
4) Diantara dua buah klausa dalam kalimat majemuk koordinatif. Contoh:
Catatan:
(1) Bila yang digabungkan lebih dari dua buah kata, maka konjungsi dan hanya ditempatkan
(2) Bila klausa-klausa yang digabungkan dari dua buah, maka konjungsi dan hanya ditempatkan
Ali pergi ke Yogyakarta, Adi pergi ke Malang, dan Ida pergi ke Surabaya
Kami belajar di ruang dalam, ibu memasak di dapur, dan adik-adik bermain di halaman
(3) Konjungsi dan tidak dapat digunakan pada awal kalimat. Contoh:
diantara dua buah kata berkategori nomina pengisi fungsi subjek. Contoh:
(1) Sebaiknya kata dengan sebagai konjungsi diganti dengan konjungsi dan.
(2) Kata dengan lebih berstatus sebagai preposisi daripada sebagai konjungsi.
konstituen yang dihubungkan. Yang termasuk konjungsi ini hanyalah kata atau. Konjungsi
atau digunakan:
1) Di antara dua buah kata berkategori nomina atau dua buah frase nominal. Contoh:
Sarjana teknik atau sarjana sastra sama pentingnya dalam pembangunan
Dalam peperangan tak ada pilihan lain, membunuh atau terbunuh!
3) Di antara dua buah kata berkategori ajektifa yang maknanya berlawanan. Contoh:
Banyak atau sedikit tidak masalah, yang penting barangnya ada
4) Di antara dua kata berkategori verba atau adjektiva dengan bentuk ingkarnya. Contoh:
Contoh:
Sebaiknya kita berangkat sekarang atau kita tunggu dulu kedatangan beliau
Aku yang datang kerumahmu, atau kamu yang datang kerumahku?
Catatan :
Kalau yang dipilih terdiri lebih dari dua unsur, maka konjungsi atau ditempatkan di
Kamu datang mau membayar utang, mau mengejek, atau mau berkelahi?
Yang termasuk konjungsi ini adalah kata tetapi, namun, sedangkan, dan sebaliknya. Adapun
1) Di antara dua buah kata berkategori ajektifa yang berkontras di dalam sebuah klausa.
Contoh:
membiayainya
Saya memang hadir disana tetapi tidak melihat hal-hal yang mencurigakan
5) Di antara dua buah klausa yang klausa pertamanya berisi pengingkaran dengan adverbia bukan
dan kalusa keduanya berisi pernyataan yang membetulkan isi klausa pertama. Contoh:
Almarhum bukan mati karena gantung diri tetapi karena digantung orang.
Catatan:
(1) Konjungsi tetapi pada penggunaan (5) sebaiknya diganti dengan konjungsi melainkan
(2) Konjungsi tetapi tidak boleh digunakan pada awal kalimat, atau sebagai konjungsi antar
kalimat. Simak:
Saya ingin terus belajar. *Tetapi ayah menyuruh saya bekerja (seharusnya: Saya ingin terus
Ibu mengizinkian saya pergi kesana. *Tetapi ayah melarang (seharusnya: Ibu mengizinkan
diantara dua buah kalimat. Kalimat pertama atau kalimat sebelumnya berisi peryataan; dan
kalimat kedua berisi peryataan yang kontras dengan kalimat pertama. Contoh:
Sejak kecil anak itu kami asuh, kami didik,dan kami sekolahkan, Namun, setelah dewasa dan
Sehabis lebaran kantor-kantor pemerintah masih sepi. Pegawai-pegawai cuma duduk –duduk,
mengobrol, atau baca koran. Namun, mereka berada di tempat sampai jam kantor usai.
Catatan:
(1) Konjungsi namun sebenarnya sama fungsinya dengan konjungsi tetapi. Bedanya kalau
konjungsi tetapi adalah konjungsi antar klausa, sedangkan konjungsi namun adalah konjungsi
antar kalimat.
(2) Konjungsi namun, untuk lebih menegaskan, dapat diikuti kata begitu atau demikian. Contoh :
Sejak kecil dia kami rawat dan kali sekolahkan. Namun begitu, setelah dewasa dan jadi orang
Anak itu memang bandel, keras kepala, dan suka membantah. Namun demikian, hatinya baik
c. Konjungsi sedangkan untuk menyatakan “pertentangan” digunakan di antara dua buah
Dua orang pencuri masuk ke rumah itu, sedangkan seorang temannya menunggu di luar
Sebuah bus Trans Jakarta meluncur dengan cepat di jalurnya, sedangkan kendaraan lain
antara dua buah klausa atau di antara dua buah kalimat. Contoh:
Minat anak-anak tamatan SMA untuk masuk Fakultas Kedokteran atau Teknik besar sekali.
Para perusuh itu bukan dicegah melakukan penjarahan; sebaliknya, tampaknya seperti
membetulkan atau meralat kedua konstituen yang dihubungkan. Yang termasuk konjungsi ini
adalah kata-kata melainkan, dan hanya. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut:
a. Konjungsi melainkan untuk menghubungkan “membetulkan atau meralat” digunakan di
antara dua buah klausa. Klausa pertama atau klausa sebelumnya berisi pernyataan yang
disertai advebia bukan; klausa kedua berisi ralat terhadap klausa pertama. Contoh:
b. Konjungsi hanya digunakan untuk menghubungkan “membetulkan atau meralat” digunakan
di antara dua buah klausa. Klausa pertama berisi pernyataan positif dan klausa kedua yang
menegaskan atau menguatkan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata bahkan,
apalagi, lagipula, hanya, itupun, begitu juga, dan demikian pula. Aturan penggunaannya
adalah:
Anak itu memang sangat nakal. Bahkan ibunya sendiri sering ditipunya
Kikirnya bukan main. Bahkan untuk makan sendiri pun dia segan mengeluarkan uang
Orang lain menyumbang minimal Rp 10.000,00. Dia Cuma Rp1.000,00. Bahkan itupun
diantara dua buah klausa (kalimat). Dalam hal ini klausa (kalimat) kedua memberikan
Hawa di daerah itu sangat sejuk. Apalagi pada pagi hari
Lalu lintas di Jakarta sangat ramai. Apalagi pada jam-jam sibuk di pagi dan siang hari
Anak itu memang nakal sekali.Apalagi kalau jauh dari ibunya
c. Konjungsi lagipula digunakan untuk menyatakan “hubungan penegasan” sebagai alasan
penguat terhadap pernyataan yang disebutkan pada klausa (kalimat) pertama. Konjungsi ini
diletakkan di muka klausa (kalimat) terakhir dari beberapa klausa (kalimat) sebelumnya.
Contoh:
Mari kita makan di kedai itu; haganya murah; lagipula pelayanannya sangat baik
Anak gadismu itu jangan kamu kawinkan dulu. Dia masih kecil. Umurnya belum seberapa.
klausa kedua untuk menegaskan bahwa keadaan atau kejadian pada klausa pertama tidak
seberapa. Contoh:
e. Konjungsi itupun digunakan untuk menghubungkan “menegaskan” diletakkan pada awal
klausa (kalimat). Dalam hal ini klausa (kalimat) pertama diawali dengan adverbia hanya.
Contoh:
Hanya seribu rupiah yang dapat kubeikan kepadamu, itupun sebenarnya lembaran uangku
f. Konjungsi begitu juga adalah konjungsi antara kalimat. Digunakan untuk menghubungkan
Anak itu bukan main nakalnya. Begitu juga dengan kakaknya
6. Konjungsi Pembatasan
termasuk konjungsi ini adalah kata kecuali dan hanya. Aturan penggunaannya adalah sebagai
berikut:
a. Konjungsi kecuali digunakan untuk menghubungkan “membatasi” diletakkan pada awal
Saya akan datang memenuhi undanganmu; kecuali kalau hujan lebat
Semua warga sudah setuju untuk menyumbang masing-masing Rp 20.000,00. Kecuali Tuan
b. Konjungsi hanya untuk menghubungkan ‘membatasi’ pada dasarnya sama dengan adverbia
dengan klausa dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis. Yang
kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau kata-kata pertama, kedua, ketiga, dfan seterusnya.
Konjungsi pengurutan ini bisa digunakan satu, dua, tiga, atau beberapa sekaligus tergantung
Mula-mula kami dipersilahkan masuk, lalu dipersilahkannya duduk, dan selanjutnya ditanya
pertama merupakan maujud yang sama dengan bagian kedua. Konjungsi ini biasa digunakan
b. Konjungsi ialah untuk menghubungkan menyamakan secara terbatas dapat dipergunakan
c. Konjungsi yaitu untuk menghubungkan menyamakan digunakan untuk dua bagian kalimat
d. Konjungsi yakni secara bebas dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi yaitu. Anak
klausa kedua berlaku sebagai penjelas dari keadaan, peristiwa, atau hal pada klausa pertama.
Kabar bahwa mereka akan menikah bulan depan saya sudah tahu
(2) Sebagai penjelasan predikat transitif diletakkan pada awal fungsi objek. Contoh:
Kami belum mendengar bahwa harga sembako sudah normal lagi
(3) Lazim juga konjungsi bahwa ditempatkan pada awal kalimat. Contoh;
Bahwa dia akan menikah lagi kami benar-benar belum tahu
10. Konjungsi Penyimpulan
termasuk konjungsi ini, antara lain maka, maka itu, jadi, karena itu, oleh karena itu, sebab
Semua konjungsi penyimpulan ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk
Secara semantik perbedaannya memang ada, yaitu bagaimana menarik kesimpulan itu.
Ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal ketika dia berusia
a. Konjungsi karena digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘sebab’ ditempatkan pada
awal klausa bawahan. Lalu, karena klausa bawahan bias berposisi sebagai klausa pertama
maupun klausa kedua maka konjungsi karena dapat berposisi pada awal kalimat maupun pada
b. Konjungsi sebab digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘sebab’ secara umum dapat
atau keadaan atau peristiwa yang terjadi pada klausa utama dalam sebuah kalimat majemuk
subordinatif.
a. Konjungsi kalau digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ ditempatkan pada
awal klausa bawahan. Lalu, karena klausa bawahan ini dapat berposisi sebagai klausa
pertama dan kedua, maka konjungsi kalau bisa berada pada awal kalimat bias juga ditengah
kalimat. Contoh:
b. Konjungsi jika digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ dapat digunakan untuk
c. Konjungsi jikalau digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ dapat digunakan
untuk menggantikan konjungsi jika. Namun secara semantik ada perbedaan kecil. Konjungsi
d. Konjungsi jika digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ dapat digunakan untuk
e. Konjungsi bilamana dan apabiila digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ dapat
digunakan untuk menggantikan konjungsi bila. Hanya secara semantik konjungsi bilamana
f. Konjungsi asal digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘syarat’ lazim digunakan dalam
dilakukannya tindakan pada klausa pertama. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata
agar, supaya, guna, dan untuk. Aturan penggunaannya adalah sebagai berikut:
a. Konjungsi agar digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘tujuan’ ditempatkan pada
awal klausa kedua (klausa bawahan) dari sebuah kalimat majemuk subordinatif. Karena
klausa bawahan ini dapat berada pada awal kalimat, maka konjungsi agar dapat berposisi
Jalan layang dibangun di beberapa persimpangan agar lalu lintas menjadi lancar
b. Konjungsi supaya digunakan untuk menghubungkan menyatakan tujuan dapat digunakan
d. Konjungsi guna digunakna untuk menghubungkan menyatakan ‘tujuan’ dapat digunakan
Jalan layang dibangun untuk (guna) melancarkan arus lalu lintas
hal, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada klausa utama pada sebuah kalimat majemuk
subordinatif. Yang termasuk angggota konjungsi ini adalah kata-kata meskipun (meski),
Konjungsi penyungguhan ini ditempatkan pada awal klausa bawahan pada sebuah
kalimat majemuk subordinatif. Semuanaya dapat saling dipertukarkan; dank arena klausa
utama dan klausa bawahan dapat saling bertukar posisi, maka konjungsi penyungguhan ini
dapat berada pada awal kalimat, dapat juga ditengah kalimat. Simak contoh berikut:
antara dua buah peristiwa, atau tindakan antara dua buah klausa pada sebuah kalimat
Konjungsi kesewaktuan yang menghubungkan dua buah klausa adalah ketika, waktu,
sewaktu, saat, tatkala, selagi, sebelum, sesudah, setelah, sejak, semenjak, dan sementara.
Konjungsi kesewaktuan yang menghubungkan dua buah kalimat adalah konjungsi ketika itu,
waktu itu, saat itu, saat itu, tatkala itu, sebelum itu, sesudah itu, sejak itu, semenjak itu, dan
sementara itu.
a. Konjungsi ketika digunakan untuk menghubungkan menyatakan saat waktu yang sama
antara kejadian, tindakan, atau peristiwa yang terjadi pada klausa yang satu dengan pada
Contoh:
b. Konjungsi, waktu, sewaktu, saat, dan tatkala secara umum dapat digunakan untuk
c. Konjungsi selagi digunakan untuk menghubungkan menyatakan durasi yang sama yang
terjadi antara dua buah klausa dalam sebuah kalimat majemuk subordinatif.
Contoh:
Selagi kami makan dia menunggu di luar
Dia bermain-main selagi kami belajar
d. Konjungsi sementara secara umum dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi selagi.
Simak contoh berikut:
e. Konjungsi sebelum digunakan untuk menghubungkan menyatakan waktu kejadian,
peristiwa, atau tindakan pada klausa utama terjadi ‘sebelum’ terjadinya kejadian, peristiwa
Sebelum pergi disiapkannya dulu semua perlengkapan yang akan dibawa.
f. Konjungsi sesudah digunakan untuk menghubungkan menyatakan waktu kejadian, peristiwa,
atau tindakan pada klausa utama terjadi ‘sesudah’ terjadinya kejadian, peristiwa, atau
Saya baru bisa membayar hutang itu, sesudah menerima gaji
g. Konjungsi setelah secara umum dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi sesudah.
h. Konjungsi sejak digunakan untuk menghubungkan menyatakan waktu kejadian, peristiwa,
atau tindakan pada klausa utama terjadi ‘berawal’ ketika kejadian, peristiwa, atau tindakan
Dia tidak berani lagi naik sepeda motor sejak tabrakan itu terjadi
Kemacetan lalu lintas di Jakarta terjadi sejak pertambahan kendaraan bermotor tidak
terkendalikan.
Catatans:
(1) Konjungsi sejak secara dapat diganti oleh konjungsi semenjak.
(2) Disamping sebagai konjungsi, ada juga sejak (semenjak) yang berkategori preposisi.
i. Konjungsi ketika itu digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘waktu yang sama’ akan
kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi di antara dua buah kalimat yang berurutan.
Contoh:
Pencuri berhasil masuk ke dalam rumah kami. Ketika itu kami masih terlelap tidur.
Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Gelombang pasang menghantam rumah-rumah penduduk di Jakarta Utara. Ketika itu PBB
j. Konjungsi waktu itu, saat itu, dan tatkala itu secara umum dapat digunakan untuk
k. Konjungsi sebelum itu digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘sebelum’ terjadinya
Kini dia tinggal di Jakarta. Sebelum itu dia pernah tinggal di Medan
Sekarang dia dapat hidup dengan layak. Sebelum itu dia hanya bisa makan sehari sekali.
Balatentara Jepang dengan mudah menguasai Batavia. Sebelum itu mereka terlebih dahulu
l. Konjungsi sesudah itu digunakan untuk menghubungkan menyatakan waktu kejadian,
peristiwa, atau tindakan pada kalimat pertama terjadi ‘sesudah’ terjadinya kejadian, peristiwa,
Pukul tujuh tepat kami menyantap sarapan kami. Sesudah itu kami berangkat ke kantor.
Polisi menatapkan kami tidak bersalah. Sesudah itu kami diijinkan pulang.
Catatan :
(1) Konjungsi setelah itu dapat digunakan untuk menggantikan konjungsi sesudah itu.
(2) Konjungsi sesudah itu dan setelah itu dapat juga berfungsi sebagai konjungsi pengurutan.
m. Konjungsi sementara itu digunakan untuk menghubungkan menyatakan kesamaaan waktu
antara kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada kalimat pertama dengan kedua
Saya akan mandi. Sementara itu Anda boleh membaca-baca diruang ini
Kalian boleh melihat-lihat dulu pemandangan alam di sini. Sementara itu, kami akan
Bapak-bapak pergi menunaikan salat Jum’at. Sementara itu ibu-ibu sibuk menyiapkan
makan siang.
n. Konjungsi sejak itu digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘waktu mulai’akan
kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada kalimat kedua berhubungan dengan
kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada kalimat pertama. Contoh:
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Sejak itu dia hanya tinggal bersama
ibunya.
Kerusuhan terjadi di Jembatan Semanggi pada awal gerakan reformasi. Sejak itu dia hilang
Sebuah pasar swalayan berdiri tidak jauh dari tempat tinggalnya. Sejak itu tokonya menjadi
sepi pembeli.
ngsi Pengakibatan
akibat atas terjadinya kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada klausa utama
terhadap kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa bawahan. Yang
termasuk konjungsi ini adalah konjungsi sampai, hingga, dan sehingga. Simak contoh
penggunaannya.
Pencuri naas itu dipukuli orang banyak sampai mukanya babak belur
kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa utama sama atau mirip seperti
yang terjadi pada klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata seperti,
Dimakannya nasi itu dengan lahap seperti orang tiga hari belum makan.
Dengan cepat dirampasnya tas perempuan itu sebagai elang menyambar anak ayam.
Kagetnya bukan main laksana mendenga suara guruh di siang bolong.
Gaduh dan ramainya mereka bukan kepalang seumpama anak ayam kehilangan induknya.