Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)

Di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi dalam keperawatan

Dosen pembimbing : Rossy Rosnawanty, S.Kep.,Ns.

Oleh:
Ilham Maolana Yunus C1914201009
S1 Keperawatan 2A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
Jl.Tamansari Gobras Telp/Fax (0265) 2350982 Tasikmalaya

FORMAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)

Judul SOP : Menolong Buang Air Kecil Dengan Menggunakan Urinal/Pispot


URAIAN
DEFINISI Tindakan membantu pasien yang tidak mampu membuang air
kecil sendiri di kamar kecil di lakukan dengan menggunakan
alat penampung (Urinal).Hal tersebut di lakukan untuk
menampung urine dan mengetahui kelainan urine (warna dan
jumlah).
Pispot atau urinal adalah alat yang di gunakan untuk
menampung urine,pispot biasanya di gunakan untuk
menampung urine,pispot digunakan untuk wanita sedangkan
urinal di gunakan untuk laki-laki.
TUJUAN a) Agar terpenuhi kebutuhan dasar manusia dalam
mengeluarkan hasil sisa metabolisme yang tak
terpakai tubuh sehingga terjadi keseimbangan
homestasis dalam tubuh.
b) Agar pasien yang ingin buang air kecil (BAK) tidak
mengotori alat tenun pasien
c) Untuk membiasakan pasien mengisongkan kandung
kemih pada waktu tertentu
d) Supaya keadaan pasien tetap bersih sehingga tidak
terjadi lecet pada kulit
e) Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan laboratorium.
f) Untuk mengurangi pergerakan pada pasien yang
sedang tirah baring (bedrest)
INDIKASI Pasien yang sedang tirah baring dan tidak dapat ke kamar
mandi untuk memenuhi kebutuhan eliminasi
ALAT DAN BAHAN a) Pispot/urinal/bedpan
b) Perlak
c) Air dalam botol untuk membersihkan alat kelamin
d) Handuk kecil
e) Sarung tangan hand scoond
f) Masker
PROSEDUR a. Fase prainteraksi
TINDAKAN/LANGKAH-  Verifikasi catatan keperawatan pasien
LANGKAH  Siapkan alat: pispot/urinal/bedpan ,perlak,air
dalam botol untuk membersihkan alat kelamin
handuk kecil,sarung tangan hands scoond,masker
b. Fase orientasi
 Berikan salam
 Jelaskan prosedur
tindakan,tujuan,tindakan,kontrak waktu dan
persetujuan tindakan
 Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum tindakan
c. Fase kerja
 Cuci tangan
 Pasang Tirai
 Gunakan handscoen dan masker
 Atur posisi klien/pasien (dorsal recumbent)
 Pasang alas urinal dibawah glutea
 Pasang selimut
 Lepas pakaian bawah pasien
 Letakan pispot di bawah glutea (untuk wanita)
atau di kedua paha dengan ujung penis masuk
kelubang urinal (untuk pria)
 Anjurkan pasien untuk berkemih
 Setelah selesai bersihkan dengan menyiramkan
air dalam botol pada alat kelamin pria/wanita
 Angkat pispot atau urinal
 Keringkan dengan menggunakan handuk kecil
d. Fase terminasi
 Evaluasi tindakan yang di lakukan
 Akhiri pertemuan
 Rapikan alat
 Cuci tangan
 Catat kegiatan dalam lembar catatan kecil dan
laporkan pada perawat.

Daftar Pustaka

Tim Asaski 2017, Buku panduan praktikum 1S kompetensi asistem keperawatan,Edisi 4-Revisi,in
media:Bogor.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
Jl.Tamansari Gobras Telp/Fax (0265) 2350982 Tasikmalaya
FORMAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)

Judul SOP :Memberikan kompres dingin


URAIAN
DEFINISI Kompres dingin adalah salah satu cara untuk menurunkan
rasa nyeri dengan pemberian rangsangan pada kulit yang di
sebut stimulasi kulit.Stimulasi kulit menyebabkan pelepasan
endortin.(Potter &Perry)
Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke
suatu bagian dan mengurangi pendarahan serta
edema.Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek
analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf
sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
TUJUAN a) Mencegah peradangan meluas
b) Menguranngi kongesti
c) Mengurangi pendarahan setempat
d) Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
INDIKASI a) Klien dengan batuk muntah darah
b) Pasca tonsilektomi
c) Radang
d) Memar
ALAT DAN BAHAN a) Kom sedang berisi air air biasa/air es
b) Perlak pengalas
c) Waslap atau kain kasa beberapa lembar
d) Selimut (bila perlu)
e) Sampiran (bila perlu)
f) Baki serta alasnya
PROSEDUR e. Fase prainteraksi
TINDAKAN/LANGKAH-  Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
LANGKAH  Cuci tangan
 Menyiapkan alat
f. Fase orientasi
 Mebgucapkan salam sebagai pendekatan kepada
pasien
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan waktu lamanya tindakan
 Menjelaskan prosedur tindakan yang akan di
lakukan
 Menanyakan persetujuan persiapan pasien
sebelum di lakukan tindakan
 Menanyakan kebutuhan pasien sebelum
dilakukan tindakan
g. Fase kerja
 Mendekatkan alat-alat ke klien
 Memasang sampiran bila perlu
 Mengatur posisi pasien dengan posisi senyaman
mungkin
 Memakai sarung tangan
 Memasang pengalas pada area yang akan di
kompres
 Memasukan beberapa waslap/kain kasa tersebut
pada area yang akan di kompres
 Mengganti waslap/kain kasa dengan waslap/kain
kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau
air es
 Observasi reaksi yang timbul pada klien
 Angkat waslap/kain kasa bila sudah selesai /tidak
di butuhkan lagi.
h. Fase terminasi
 Evaluasi respon klien
 Rapihkan klien dan alat
 Mengakhiri kegiatan dan memberi salam
 Cuci tangan
 Pencatatan kegiatan dan melaporkan hasil
tindakan keoada perawat

Daftar Pustaka
Tim Asaski 2017, Buku panduan praktikum 1S kompetensi asistem keperawatan,Edisi 4-Revisi,in
media:Bogor.

Anda mungkin juga menyukai