Anda di halaman 1dari 2

Standar Asuhan Perawat yang disusun oleh Tim Depertemen Kesehatan Republik Indonesia diberlakukan

sebagai Standar Asuhan Perawatan di Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pelayanan
Medik Nomor Y.M.00.03.2.6.7637, pada tanggal 18 Agustus 1993. Keputusan ini mengacu pada Sistem
Kesehatan Nasional dan UU 23/1992.

Standar Asuhan Perawatan terdiri dari delapan standar yang harus dipahami dan dilaksaakan oleh
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan, yaitu :

Standar I : Berisi filsafah keperawatan. Falsafah adalah pandangan hidup, anggapan, gagasan, dan sikap
batin yang paling umum yang dimiliki oleh orang atau masyarakat. Falsafah keperawatan berisi nilai-nilai
yang dijadikan pedoman dan harus ada dalam asuhan keperawatan.

Standar II : Berisi tujuan asuhan keperawatan. Tujuan asuhan keperawatan pada dasarnya adalah
meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, memperbaiki status kesehatan, dan membantu
pasien mengatasi masalah kesehatan.

Standar III : Mnenentukan pengkajian keperawatan. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang
paripurna diperlukan data yang lengkap dan dikumpulkan secara terus-menerus, tentang keadaan
pasien untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.

Standar IV : Tentang diagnose keperawatan. Diagnose ini dirumuskan berdasarkan data status kesehatan
pasien yang dihasilkan pada fase pengkajian untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data
dianalisis dan dibandingkan dengan norma yang berlaku dan pola fungsi kehidupan pasien.

Standar V : Tentang perencanaan keperawatan. Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan


diagnose keperawatan. Di dalamnya menunjukkan prioritas masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam
asuhan keperawatan berikut rencana tindakan yang akan dilakukan perawat untuk mencapainya.
Tindakan yang direncanakan didalamnya hanyalah tindakan yang bersifat care yang merupakan
kewenangan perawat.

Standar VI : Menentukan intervensi keperawatan, Intervensi keperawatan merupakan pelaksanaan


tindakan yang telah ditentukan dalam rencana keperawatan. Implementasi atas rencana keperawatan
dalam sebuah asuhan keperawatan dengan maksud mengupayakan pemenuhan kebutuhan pasien
secara maksimal yang mencakup aspek peningkatan, pemeliharaan, serta pemulihan kesehatan dengan
mengikutsertakan pasien dan keluarganya. Hal ini berbeda dengan pelayanan medis oleh dokter berupa
penyembuhan penyakit yang diupayakan dengan tindakan medic tertentu berupa pengobatan atau
tindakan lain (aspek kuratif).

Standar VII : Menentukan evaluasi keperawatan. Evaluasi dilakukan dengan melibatkan pasien dan
tenaga kesehatan lain. Hal itu dilakukan secara periodic, sistematis, dan berencana untuk menilai
perkembangan pasien setelah dilakukannya tindkan keperawatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam asuhan keperawatan. Hasilnya dipergunakan sebagai dasar pertimbangan bagi
tindakan kperawatan selanjutnya, apakah rencana yang telah disusun dilanjutkan pelaksanaanya atau
diadakan perubahan apabila dipertimbangkan jika rencana tetap dijalankan tujuan tidak tercapai.

Standar VIII : Tentan catatan asuhan keperawatan. Setiap informasi tentang pasien yang berkaitan
tentang kondisi kesehatan, analisis perawat dan kesimpulannya, rencana dan tujuan tindakan serta
implementasi dari rencana beserta hasilnya harus dicatat.

Anda mungkin juga menyukai