Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

“The Role of Music Therapy for Children Undergoing Cancer Treatment in


Singapore”

Di Susun Oleh :
1. Mita Putri P (J230215121)
2. Nadiya Intan P (J230215123)
3. Byelli Asysyam M (J230215125)
4. Susi Khoirunnisa (J230215128)
5. Azmi Zulaiha (J230215130)

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS XXV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
Section / N Cheklist Item
Topik o

Tittle

Tittle 1 The Role of Music Therapy for Children Undergoing Cancer Treatment in
Singapore
(Peran Terapi Musik untuk Anak yang Menjalani Pengobatan Kanker di
Singapura)
Abstract

Structured 2 Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan sekitar 400.000 anak didiagnosis


Summary menderita kanker setiap tahun. Jenis kanker anak yang paling umum terdiri
dari leukemia, kanker otak, limfoma dan tumor padat. Perawatan non-
farmakologis untuk mengelola gejala lebih disukai untuk anak-anak yang
menjalani perawatan kanker karena risiko efek sampingnya yang rendah.
Terapi Musik adalah salah satu intervensi berisiko rendah yang semakin
ditunjukkan dalam dukungan psiko-onkologis untuk mengatasi gejala seperti
kecemasan, suasana hati yang rendah, dan nyeri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi manfaat terapi musik
untuk anak-anak dengan kanker selama perawatan mereka di rumah sakit
anak di Singapura. Dua puluh lima anak yang menjalani pengobatan kanker
menerima sesi terapi musik Sebanyak 37 tujuan individual dikembangkan
oleh terapis musik untuk kohort sebagai bagian dari intervensi rehabilitasi
tim multidisiplin dari Maret 2017 hingga Januari 2020.
Usia anak-anak tidak berkorelasi dengan jumlah sesi yang diterima (rs= -
0,19,p =0,354). MT telah ditemukan sebagai intervensi yang dapat diakses
dan efektif dalam mengatasi tujuan fungsional dan emosional untuk anak-
anak di segala usia yang menjalani pengobatan kanker.

Introduction

Rational 3 Dilaporkan bahwa sekitar seperempat dari anak-anak yang menjalani


pengobatan kanker akan berjuang dengan gangguan psikologis seperti
gangguan depresi berat, gangguan kecemasan dan gangguan stres
pascatrauma. Gangguan ini pada gilirannya juga dapat secara negative
mempengaruhi manajemen gejala dan kepatuhan mereka terhadap
pengobatan. Menariknya, penyintas kanker masa kanak-kanak menunjukkan
tingkat gejala kecemasan yang lebih tinggi.
Musik memiliki potensi untuk mengaktifkan emosi, gambaran, ingatan, dan
asosiasi melewati hambatan psikologis yang mungkin dimiliki seseorang
mengenai suatu masalah. Pencitraan yang ditimbulkan oleh musik dapat
memberikan ruang yang aman secara emosional dari efek kanker dan
pengobatannya. Unsur estetika musik juga dapat memberikan kenyamanan
dan kedamaian ketika pasien sedang tertekan. Intervensi musik dapat
memberikan kesempatan untuk membuat pilihan independen, koneksi, dan
secara intrinsik membangkitkan ekspresi fisik, emosional, dan sosial.
Studi ini mengeksplorasi manfaat Terapi Musik untuk anak-anak dengan
kanker dan menggambarkan profil dan tujuan umum anak-anak yang
membutuhkan Terapi Musik saat menjalani pengobatan kanker. Intervensi
Terapi Musik diberikan sebagai bagian dari program rehabilitasi untuk
mendukung anak-anak dengan kanker dalam meningkatkan hasil fungsional.

Objective 4 Anak dengan kanker yang sedang menjalani terapi kanker yang merupakan
anak usia 2-17 tahun dari maret 2017- Januari 2020

Methods and Result

Protocol 5 Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :


and
a. Perekrutan peserta
regostratio
Kriteria inklusi :
m
- Anak-anak antara usia 2-17 tahun yang baru didiagnosis dengan
tumor padat ganas, kanker darah, atau tumor otak dari Maret 2017
hingga Januari 2020
- Warga negara Singapura dan/atau penduduk tetap
- Sedang menerima pengobatan di rumah sakit
Kriteria eksklusi :
- Non-Singapura atau penduduk tidak tetap
- Anak-anak berusia kurang dari 2 tahun dan lebih dari 17 tahun
- Anak-anak dengan kanker kambuh.
b. Prosedur penyaringan
Anak-anak yang memenuhi syarat untuk studi PSCP direkrut pada
tahap diagnosis dan persetujuan diambil selama konferensi keluarga
di mana rencana perawatan medis individual dibahas
c. Desain studi
Makalah ini merinci studi observasional yang menggunakan analisis
frekuensi dan korelasi untuk secara kuantitatif mengeksplorasi
manfaat layanan MT untuk anak-anak yang menjalani perawatan
kanker di rumah sakit anak akut di Singapura.
d. Pengukuran
Goal Attainment Scale (GAS) adalah pendekatan untuk mengukur
proses pencapaian tujuan individual yang unik untuk pasien setelah
intervensi . Skala ini dipilih karena dapat digunakan dengan mudah
dan cepat dengan tetap mempertimbangkan tujuan anak dan keluarga.
e. Pengumpulan data
Setiap anak memiliki tujuan SMART yang ditulis oleh terapis musik
dalam GAS pada titik penilaian klinis. GAS dinilai setiap 3 bulan
hingga 1 tahun melalui proses perawatan anak, jika ada. Sasaran yang
menerima 0, +1, +2 pada titik evaluasi (setiap akhir interval 3 bulan)
dianggap tercapai sedangkan sasaran yang menerima-1 atau-2 pada
titik evaluasi dianggap tidak tercapai
f. Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis frekuensi yang mencakup
tabulasi silang, dan korelasi rank-order Spearman untuk
mengeksplorasi hubungan antara usia, tujuan, dan sesi. Tingkat
signifikansi statistik ditetapkan padap<0,05.

Egibility 6 https: //creativecommons.org/licenses/by/4.0 /


criteria https://doi.org/10.3390/kesehatan9121761

Information World Health Organization


Source
European Research and Standard (SIOP Europe)
National Library of Medicine
https://www.who.int/news-room/factsheets/detail/cancer-in-children
(accessed on 9 December 2021).
http://musictherapy.org.sg/what-ismusic-therapy/ (accessed on 5 August
2021)

Search 8 terapi musik; kanker anak; onkologi pediatrik; rehabilitasi; psikososial;


fungsional

Study Intervensi MT seperti yang didefinisikan oleh Bruscia termasuk reseptif


collection (aktif) mendengarkan musik, pilihan lagu, diskusi lirik), rekreatif (musik
vokal atau instrumental) pembuatan musik yang telah disusun sebelumnya),
improvisasi (musik vokal atau instrumental spontan pembuatan), dan
komposisi (komposisi lagu berdasarkan pilihan klien dari lirik dan akord
yang didukung oleh terapis musik) (Bruscia, K.E. Defining Music Therapy;
Barcelona Publishers: Gilsum, NH, USA, 1998.)

Data Setiap anak memiliki tujuan SMART yang ditulis oleh terapis musik dalam
Collection GAS pada titik penilaian klinis. GAS dinilai setiap 3 bulan hingga 1 tahun
melalui proses perawatan anak, jika ada. Sasaran yang menerima 0, +1, +2
pada titik evaluasi (setiap akhir interval 3 bulan) dianggap tercapai
sedangkan sasaran yang menerima - 1 atau - 2 pada titik evaluasi dianggap
tidak tercapai.
Penelitian ini menggunakan analisis frekuensi yang mencakup tabulasi
silang, dan korelasi rank-order Spearman untuk mengeksplorasi hubungan
antara usia, tujuan, dan sesi. Tingkat signifikansi statistik ditetapkan pada p
<0,05.

Data Item

Hasil 12 Studi ini menemukan bahwa anak-anak dengan tumor otak memiliki
Penelitian frekuensi sesi MT tertinggi dibandingkan dengan mereka yang menderita
kanker darah atau tumor padat. Temuan ini mungkin menunjukkan bahwa
anak-anak dengan tumor otak mungkin memerlukan lebih banyak dukungan
yang ditawarkan oleh MT. Memang, penelitian telah melaporkan bahwa
anak-anak yang didiagnosis dengan tumor sistem saraf pusat memiliki skor
kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang
didiagnosis dengan limfoma dan kanker lainnya. Dalam penelitian kami,
spektrum luas tujuan yang ditangani oleh MT menunjukkan keserbagunaan
terapeutiknya untuk mendekati kesehatan secara holistik. Fleksibilitas
tersebut juga tercermin dalam literatur dengan beberapa studi MT dilaporkan
telah membuat dampak yang signifikan dalam berbagai bidang seperti
kecemasan dan depresi, suasana hati dan keadaan afektif, mual, ketakutan,
respon fisiologis, dan nyeri.

Kesimpulan Patient/population/problem :
: PICO
Dengan banyaknya tantangan yang dialami oleh seorang anak yang
menjalani pengobatan kanker, penting bagi anak-anak untuk memiliki
intervensi yang dapat memenuhi kebutuhan emosional secara memadai.
Terapi musik memenuhi persyaratan ini dalam menawarkan intervensi yang
efektif karena dalam penelitian ini telah menunjukkan bahwa sebagian besar
anak-anak dapat mengalami pencapaian yang berarti dari fungsi tubuh dan
partisipasi aktivitas. Kedua komponen tersebut merupakan elemen penting
dalam menjaga kesejahteraan holistik seorang anak. Populasi penelitian
adalah usia 2-17 tahun dengan kategori usia prasekolah, usia sekolah dasar,
serta usia sekolah menengah.
Intervention :
Terapis musik akan dilakukan dengan membangun hubungan baik dengan
anak dan mengenalkan latar belakang musiknya. Berdasarkan preferensi,
kemampuan, dan kesesuaian usia masing-masing anak, terapis musik
kemudian akan menawarkan intervensi MT yang sesuai. Intervensi MT
seperti yang didefinisikan oleh Brusc termasuk reseptif (mendengarkan
musik aktif, pilihan lagu, diskusi lirik), rekreatif (pembuatan musik vokal
atau instrumental dari musik yang telah dibuat sebelumnya), improvisasi
(pembuatan musik vokal atau instrumental secara spontan), dan komposisi
(komposisi lagu berdasarkan pilihan lirik dan akord klien didukung oleh
terapis musik. Anak-anak dilibatkan sekitar satu hingga tiga kali seminggu
oleh terapis musik yang hadir berdasarkan kebutuhan klinis mereka.
Frekuensi sesi tergantung pada jadwal perawatan dan disepakati oleh terapis
musik dan anak serta keluarga. Alat yang termasuk dalam MT adalah gitar
dan/atau keyboard, alat musik perkusi (yaitu shaker, drum,dll)
Comperasion :
Outcome :
- Pada penelitian ini menunjukkan Sebagian besar tujuan pada penelitian
tercapai (89,2%), dan (10,8%) dari tujan penelitian tidak tercapai.
- Musik dapat meningkatkan ekspresi peristiwa dengan makna dan emosi
yang lebih besar daripada berbicara
Analisa Kekuatan (Strength)
SWOT - MT dapat membuat dampak yang signifikan dalam berbagai bidang
seperti kecemasan dan depresi, suasana hati dan keadaan afektif, mual,
ketakutan, respon fisiologis, dan nyeri.
Kelemahan (Weakness)
- Penelitian ini tidak dilakukan ada pengukuran pra-post tingkat
keberhasilan dalam penelitian ini
- MT hanya dapat diakses oleh anak-anak yang menjalani pengobatan
kanker diruang rawat inap
Peluang (Opportunities)
Penelitian ini dilakukan Terapi musik dengan sasaran anak-anak pada
kanker dan tumor usia 2-17 tahun dengan kategori usia prasekolah, usia
sekolah dasar, serta usia sekolah menengah dimana pada usia tersebut
stressor umum yang didapatkan saat menjalani perawatan di lingkungan
rumah sakit dalam waktu yang lama.
Ancaman (Threats)
MT hanya dapat diakses oleh anak- anak yang menjalanipengobatan
kanker di ruang rawat ianap sedangkan anak-anak yang menjalani
protokol pengobatan yang tidak memerlukan rawat inap tidak akan
menerima MT (misalnya, janji temu rawat jalan terapi sehari).

Anda mungkin juga menyukai