Anda di halaman 1dari 8

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 23 No. 01 Maret • 2020 Halaman 7 - 14

Artikel Penelitian

PENGARUH METODE MANAJEMEN STRES DENGAN INTERVENSI


TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
ANAK PADA TINDAKAN EKSTRAKSI GIGI

STRESS MANAGEMENT OF MUSIC INTERVENTION IMPACT ON CHILDREN ANXIETY


DURING TOOTH EXTRACTION

Faridha Hanum1 * , Andreasta Meliala2 , Rina K. Kusumaratna3


1
Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
3
Departemen Kesehatan Masyarakat
1,2
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti

ABSTRACT ABSTRAK
Background: Anxiety is a common problem and challenge in den- Latar Belakang: Kecemasan adalah masalah yang biasa dite-
tistry. Some patient experience extreme anxiety leads to avoiding mui dalam kedokteran gigi merupakan tantangan bagi tim dokter
dental assessment and treatment. Anxieties in children patient are gigi. Beberapa pasien menderita kecemasan ekstrem sehingga
generally not knowing and fear of dental assessment and treatment. mereka menghindari pemeriksaan gigi dan perawatan sama sekali.
Dental anxiety is managed with non-pharmacology such as music Kecemasan yang umum terjadi pada anak-anak yaitu rasa tidak
therapy distraction method. mengenal dan rasa khawatir terhadap pemeriksaan dan perawatan
Objective: To measure anxiety level on children before and after gigi. Penatalaksanaan kecemasan dental dikendalikan dengan cara
tooth extraction, with and without using music therapy intervention. non-farmakologis, salah satunya adalah metode distraksi menggu-
To measure parent satisfaction before and after stress management nakan terapi musik
interventions using music therapy Tujuan: Mengukur tingkat kecemasan anak yang menjalani ek-
Methods: This quasi-experimental research used pre-test post- straksi gigi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi manajemen
test non-equivalent control group design approach throughout April stres menggunakan terapi musik. Mengukur kepuasan orang tua
2020. The total of research subject were 48 respondent. The re- sebelum dan sesudah dilakukan intervensi manajemen stres meng-
spondents included paediatric patients with age group of 810 years gunakan terapi musik.
old at Klinik Utama Bona Medika, Kota Cilegon. Subjects are cate- Metode: Penelitian kuasi eksperimental ini menggunakan pen-
gorized to intervention and control group. The assessment of patient dekatan pre-test post-test non-equivalent control group design se-
anxiety level using psychological parameter based on Children’s lama bulan April 2020. Subjek penelitian berjumlah 48 responden
Fear Survey Schedule-Dental Subscale (CFSS-DS) questioner and merupakan anak pasien ekstraksi gigi berusia 810 tahun di Klinik
physiological using pulse. The research result data is tested using Utama Bona Medika Kota Cilegon. Subjek dibagi menjadi kelompok
paired t-test to identify the mean score different of anxiety between intervensi dan kontrol. Penilaian tingkat kecemasan pasien dengan
intervention and control group. parameter psikologis menggunakan kuesioner Children’s Fear Sur-
Results: The result of paired t-test data shows there is signifi- vey Schedule Dental Subscale (CFSS-DS) dan parameter fisiologis
cant different in anxiety between intervention and control group with menggunakan hitung denyut nadi. Data hasil penelitian diuji meng-
p=0,000 (p<0,05) value. gunakan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan rerata skor
Conclusion: Music therapy as stress management method lowers kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol.
the anxiety in children during tooth extraction. Hasil: Data hasil uji t-berpasangan menunjukkan adanya perbe-
daan bermakna skor kecemasan antara kelompok intervensi dan
Keywords: stress management, level of anxiety, music therapy, kontrol dengan nilai p=0,000 (p<0,05).
Patient’s parent satisfaction Kesimpulan: Terapi musik sebagai metode manajemen stres
menurunkan tingkat kecemasan pada tindakan ekstraksi gigi pada
anak.

Kata Kunci: manajemen stres, tingkat kecemasan, terapi musik,


kepuasan orang tua pasien

* Penulis Korespondensi. Email: faridha.hanum@mail.ugm.ac.id


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

PENDAHULUAN menter, dan non-farmakologis. Kunjungan ke klinik


Masyarakat awam pada umumnya cenderung dokter gigi dapat dibuat menarik dengan memasukkan
memiliki kesan bahwa praktik dokter gigi memiliki terapi musik selama perawatan tanpa pengeluaran
suasana dan peralatan yang asing, dan terlebih lagi finansial yang signifikan. Pada penelitian Alif dan
berhubungan dengan rasa nyeri. Kecemasan gigi Caudhry6 , mengungkapkan bahwa terapi musik da-
telah lama diakui sebagai sumber masalah serius pat menurunkan tingkat kecemasan dan memudahkan
dalam menyediakan layanan gigi untuk pasien. Ke- pemberian tindakan dental, serta merekomendasikan
cemasan pada perawatan gigi bisa menjadi hambatan terapi musik untuk digunakan bersamaan atau meng-
utama bagi anak - anak pada saat menerima per- ganti metode farmakologis dalam menurunkan tingkat
awatan gigi1 . kecemasan pasien.
Anak-anak memiliki kemampuan komunikasi yang Masalah lain akibat dental anxiety adalah berku-
terbatas dan kurang mampu untuk mengungkap- rangnya kepuasan pasien terhadap perawatan yang
kan ketakutan dan kecemasan mereka. Perilaku disediakan.5 Data spesifik mengenai kepuasan pasien
mereka adalah cerminan ketidakmampuan mereka Klinik Utama Bona Medika Kota Cilegon belum
untuk mengatasi kecemasan dan manajemen peri- ada. Diharapkan intervensi manajemen stres meng-
laku adalah sebuah panduan yang dapat memberikan gunakan terapi musik dapat meningkatkan tingkat
strategi penanganan yang tepat pada pasien anak. pelayanan dan kepuasan pasien di Klinik Utama Bona
Kecemasan dan fobia gigi sering menemui masalah Medika Kota Cilegon khususnya di poli rawat jalan
dalam menghindari perawatan gigi.1 Salah satu keber- klinik gigi dan mulut.
hasilan dari sebuah perawatan gigi adalah kerja sama Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur
dan hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien tingkat kecemasan anak yang menjalani ekstraksi gigi
anak. Dokter gigi tidak mungkin bisa memeriksa, sebelum dan sesudah dilakukan intervensi manaje-
membersihkan, atau mengobati gigi anak, jika anak men stres menggunakan terapi musik serta mengukur
tidak siap bekerja sama atau merasakan kecemasan. kepuasan orang tua pasien anak yang menjalani ek-
Seiring dengan kemajuan zaman, ilmu penge- straksi gigi dan mendapatkan intervensi manajemen
tahuan dan teknologi yang selalu berkembang mem- stres menggunakan terapi musik.
beri dampak dalam dunia praktik dokter gigi. Dok-
ter gigi semakin dituntut untuk memberikan pelayanan METODE
pada pasiennya secara holistik (menyeluruh) meliputi Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksper-
fisik dan psikis, hal ini menuntut diupayakannya berba- imental klinis dengan pretest-post-test nonequivalent
gai macam fasilitas untuk memenuhi keinginan terse- control group design. Penelitian dilakukan di Klinik
but, salah satunya yaitu dengan tersedianya fasilitas Utama Bona Medika Kota Cilegon pada bulan April
musik bagi pasien dalam praktik dokter gigi.2 Memutar 2020. Sampel penelitian ini adalah pasien anak Klinik
musik atau lagu merupakan salah satu metode non- Utama Bona Medika Kota Cilegon yang memenuhi kri-
farmakologis untuk menurunkan kecemasan pasien teria inklusi.
saat perawatan. Metode ini dikenal dengan nama ter- Kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien anak yang
api musik.3 Musik dengan potensinya dalam mempen- berusia antara 8-10 tahun datang bersama orang tu-
garuhi baik proses fisiologis dan psikologis menjadi anya, anak dirawat dengan tindakan ekstraksi gigi
fasilitas yang penting dalam praktik untuk mengatasi dengan anestesi topikal etil klorida, anestesi infil-
kecemasan.2 trasi dan anestesi blok mandibula tanpa penyulit dan
Beberapa penelitian telah menerapkan intervensi anak bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi
terapi musik, pada penelitian Adlina, et al.4 , pemberian pada penelitian ini yaitu anak mengalami gangguan
musik instrumental pop berpengaruh secara signifikan pendengaran, anak dirawat dengan tindakan non ek-
dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien straksi gigi dan anak dilakukan mengalami pencabu-
usia 18-50 tahun pada tindakan odontektomi. Menurut tan gigi dengan penyulit. Kriteria withdrawal pada
Abdillah et al.5 , tingkat kecemasan pada pasien men- penelitian ini yaitu anak terlalu cemas sehingga tin-
galami perubahan setelah diputarkan musik Mozart dakan ekstraksi gigi ditunda dan anak tidak menden-
ketika sedang mendapatkan perawatan kesehatan gigi garkan terapi musik secara utuh selama tindakan pen-
di ruang praktik dokter gigi. Penelitian Tamgadge3 cabutan. Pasien juga diharuskan menandatangani in-
menyatakan terapi musik dapat dipraktikkan dalam formed consent. Sampel dikeluarkan apabila men-
praktik kedokteran gigi untuk mengurangi tingkat ke- galami gangguan pendengaran dan terlalu cemas se-
cemasan pasien di mana terapi tersebut tidak memi- hingga tindakan ekstraksi gigi ditunda.
liki efek pada rasa sakit, sehingga dapat disimpulkan Pemilihan sampel menggunakan teknik pursposvie
terapi musik merupakan metode yang efektif, komple- sampling. Sampel kemudian dibagi menjadi dua

8 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok sebanyak 14 orang (56%) pada kelompok inter-
kontrol. Sebelum memulai penelitian, dokter gigi dan vensi. Pada kelompok kontrol, karakteristik respon-
peneliti menyepakati perhitungan minimal waktu ter- den berdasarkan pengalaman dental didominasi oleh
papar terapi musik selama 10 menit dan membiarkan pasien anak yang sudah lebih dari 1 kali kunjungan ke
anak mendengarkan musik terlebih dahulu di kursi dokter gigi sebanyak 12 (52,2%) responden.
gigi sebelum tindakan ekstraksi gigi dimulai selama 5 Karakteristik responden berdasarkan jenis tin-
menit. Kemudian, dokter gigi menjelaskan komunikasi dakan dental didominasi oleh tindakan ekstraksi gigi
dengan pasien selama tindakan terapi musik menggu- menggunakan anestesi chlorethyl (CE) sebanyak 17
nakan isyarat tangan. Peneliti mengukur tingkat ke- orang (68%) pada kelompok intervensi. Pada kelom-
cemasan anak untuk parameter psikologis menggu- pok kontrol, karakteristik responden berdasarkan je-
nakan Children’s Fear Survey Schedule-Dental Sub- nis tindakan juga didominasi tindakan ekstraksi gigi
scale (CFSS-DS) dan parameter fisiologis menggu- menggunakan anestesi CE sebanyak 15 (65,2%) re-
nakan perhitungan denyut nadi (pulse) per menit pada sponden.
kedua kelompok. Berdasarkan latar belakang sosial ekonomi, karak-
Pada kelompok intervensi, pasien didengarkan teristik responden didominasi oleh karyawan swasta
lagu anak-anak Indonesia dengan jenis musik pop sebanyak 11 orang (44%) pada kelompok inter-
instrumental tanpa lirik yang sudah disediakan oleh vensi. Pada kelompok kontrol, karakteristik re-
peneliti melalui headphone yang dimulai ketika pasien sponden berdasarkan sosial ekonomi didominasi
duduk di kursi gigi dan dihentikan saat prosedur diny- oleh wirausaha sebanyak 9 (39,1%) responden.
atakan selesai oleh dokter gigi, sedangkan kelom- Berdasarkan pendidikan terakhir orang tua, didomi-
pok kontrol tidak mendengarkan musik selama prose- nasi oleh strata 1 (S1) sebanyak 11 orang (44%) pada
dur berlangsung. Kedua kelompok kemudian kembali kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol, karakter-
mengisi kuesioner CFSS-DS dan menghitung denyut istik responden berdasarkan pendidikan terakhir orang
nadi. Denyut nadi rendah adalah jumlah denyut nadi tua juga didominasi oleh S1 sebanyak 11 (47,9%) re-
≥80 kali per menit, sedangkan denyut nadi tinggi sponden.
adalah jumlah denyut nadi >80 kali per menit. Denyut
nadi normal untuk usia 8-10 adalah 70-115 kali per Parameter Psikometris
menit. Setelah itu, orang tua pasien mengisi kue- Gambaran tingkat kecemasan kelompok intervensi
sioner kepuasan pelayanan gigi dan mulut yang su- sebelum tindakan, seluruh (100%) responden men-
dah disediakan oleh peneliti. Hasil penelitian tersebut galami kecemasan. Tingkat kecemasan setelah tin-
kemudian diuji menggunakan uji t-berpasangan un- dakan pada kelompok intervensi mengalami peruba-
tuk mengetahui perbedaan rerata skor kecemasan se- han menjadi tidak cemas sebanyak 19 (76 %) respon-
belum dan sesudah terapi musik pada kelompok inter- den. Pada kelompok kontrol, seluruh (100%) respon-
vensi. den mengalami kecemasan. Tingkat kecemasan sete-
lah tindakan pada kelompok kontrol, didominasi oleh
HASIL 18 (78,3%) responden yang masih mengalami kece-
Karakteristik Subjek masan (Tabel 2).
Karakteristik responden disajikan berdasarkan je-
Tabel 1. Gambaran Umum Hasil Penelitian Parameter Psikometris
nis kelamin, usia, pengalaman dental, jenis tindakan,
sosial ekonomi, dan pendidikan terakhir orang tua.
Parameter Psikometris
Karakteristik responden berdasarkan usia didominasi
oleh anak-anak berusia 9 tahun sebanyak 10 orang Kelompok Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
(40%) dari total 25 responden pada kelompok inter- Pretest Post-test Pretest Post-test
vensi. Pada kelompok kontrol, karakteristik responden N (jumlah sampel) 25 25 23 23
berdasarkan usia didominasi oleh anak-anak berusia Mean 60,720 34,080 61,609 54,870
8 dan 10 tahun, masing-masing sebanyak 8 (38,4%) Standar Deviasi 6,877 2,344 4,649 5,181
Maks. 71 39 70 67
dari 23 responden. Jenis kelamin didominasi oleh laki- Min. 45 30 55 45
laki sebanyak 13 orang (52%) pada kelompok inter-
vensi.
Pada kelompok kontrol, karakteristik responden Dalam rangka untuk menguji hipotesis, peneliti
berdasarkan jenis kelamin juga didominasi oleh laki- juga melakukan uji statistik berupa paired T-test meng-
laki sebanyak 12 (52,2%) responden. Berdasarkan gunakan aplikasi software untuk menguji intervensi
pengalaman dental, didominasi oleh pasien anak terapi musik terhadap tingkat kecemasan pasien anak
yang pertama kali berkunjung ke klinik dokter gigi proses sebelum dan sesudah intervensi. Dari tes

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020 • 9


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

tersebut, didapatkan kelompok uji terdistribusi normal per menit. Denyut nadi sebelum tindakan pada kelom-
(p>0,05) sehingga langkah selanjutnya adalah men- pok intervensi, didominasi denyut nadi tinggi sebanyak
guji menggunakan uji statistik paired t-test. Hasil 18 (72%) responden, dan setelah intervensi selu-
statistik menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) yang ruh responden (100%) mengalami penurunan denyut
artinya bahwa terapi musik sebagai metode manaje- nadi.
men stres menurunkan tingkat kecemasan pada tin- Pada kelompok kontrol, denyut nadi sebelum tin-
dakan ekstraksi gigi pada anak dan bermakna secara dakan didominasi oleh tingkat denyut nadi tinggi se-
statistik. banyak 20 (87%) responden, dan setelah tindakani
didominasi denyut nadi rendah sebesar 19 (82,6%) re-
Tabel 2. Distribusi Tingkat Kecemasan CFSS-DS sponden (Tabel 4).

Kelompok Tabel 4. Distribusi Tingkat Kecemasan Perhitungan Denyut Nadi


(Pulse)
Tingkat Kecemasan Intervensi Kontrol
(CFSS-DS) (n=25) (n=23)
Kelompok
n % n %
Tingkat Kecemasan Intervensi Kontrol
Sebelum Tindakan (Denyut Nadi) (n=25) (n=23)
Tidak cemas 0 0 0 0
Cemas 25 100 23 100 n % n %
Total 25 100 23 100 Sebelum Tindakan
Rendah 7 28 3 13
Setelah Tindakan Tinggi 18 72 20 87
Tidak cemas 20 76 5 11,7 Total 25 100 23 100
Cemas 5 24 18 78,3
Total 25 100 23 100 Setelah Tindakan
Rendah 25 100 4 17,4
Tinggi 0 0 19 82,6
Dari hasil, didapatkan nilai rata-rata post-test yang Total 25 100 23 100
diperoleh kelompok kontrol adalah sebesar 54,870
dan kelompok eksperimen adalah sebesar 34,080. Dalam rangka untuk menguji hipotesis, peneliti
Dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata ni- juga melakukan uji statistik berupa paired T-test meng-
lai post-test antara kelompok kontrol dengan kelom- gunakan aplikasi software untuk menguji intervensi
pok eksperimen dengan selisih nilai rata-rata sebesar terapi musik terhadap tingkat kecemasan pasien anak
20,790. Pengujian dengan independent t-test didap- sebelum dan sesudah intervensi. Dari uji tersebut, di-
atkan p=0,000 (p< 0,05), maka terdapat perbedaan dapatkan kelompok uji terdistribusi normal (p>0,05)
yang signifikan pada tingkat kecemasan pasien anak sehingga langkah selanjutnya adalah menguji meng-
yang mendapat terapi musik dibandingkan dengan gunakan uji statistik paired t-test. Hasil statistik me-
yang tidak mendapat terapi musik pada tindakan ek- nunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) yang artinya bahwa
straksi gigi. terapi musik sebagai metode manajemen stres menu-
runkan tingkat kecemasan pada tindakan ekstraksi
Parameter Fisiologis gigi pada anak dan bermakna secara statistik.
Dari hasil, didapatkan bahwa nilai rata-rata post-
test yang diperoleh kelompok kontrol adalah sebe-
Tabel 3. Gambaran Umum Hasil Penelitian Parameter Fisiologis
sar 82,435 dan kelompok eksperimen adalah sebesar
75,200. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-
Parameter Psikometris
rata nilai post-test antara kelompok kontrol dengan
Kelompok Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
kelompok eksperimen dengan selisih nilai rata-rata
Pretest Post-test Pretest Post-test sebesar 7,235. Pengujian dengan independent t-test
N (jumlah sampel) 25 25 23 23 didapatkan p=0,000 (p< 0,05), maka terdapat perbe-
Mean 82,280 75,200 84,696 82,435 daan yang signifikan pada denyut nadi pasien anak
Standar Deviasi 3,781 2,550 3,948 3,653
yang mendapat terapi musik dibandingkan dengan
Maks. 90 79 90 88
Min. 76 71 77 75 yang tidak mendapat terapi musik pada tindakan ek-
straksi gigi.

Denyut nadi dalam penelitian ini ditemukan dari Tingkat dan Dimensi Kepuasan Orang Tua
rentang 71 – 90 kali per menit, dengan median 80 kali Berdasarkan penelitian mengenai tingkat

10 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

kepuasan orang tua terhadap kualitas pelayanan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik dan akan
kesehatan pada orang tua pasien setelah anaknya menyebabkan peningkatan pelepasan asetilkolin yang
mendapatkan terapi musik, diketahui bahwa 24 re- terdiri dari norepinefrin dan epinefrin.
sponden (94%) yang menyatakan puas terhadap Dengan meningkatnya sekresi norepinefrin, maka
kualitas pelayanan kesehatan di poliklinik gigi Klinik tekanan darah dan denyut nadi pun ikut meningkat.
Bona Medika Kota Cilegon (Tabel 5) dengan dimensi Impuls elektrik dari terapi musik akan menstimulasi
kepuasan dalam Tabel 6. hipotalamus untuk mengurangi aktivitas dari sistem
Tabel 5. Tingkat kepuasan orang tua pasien
saraf simpatik dan akan menyebabkan berkurangnya
sekresi norepinefrin ke dalam aliran darah sekali-
Tingkat Kepuasan Puas Tidak Puas
gus akan menurunkan tekanan darah dan denyut
Orang Tua nadi.7 Pengaruh terapi musik dalam menurunkan stres
n % n %
karena terstimulasinya saraf dengan melepas endofin
Kelompok Kontrol (n=23) 20 87 3 13 yang mengakibatkan efek analgesia yang akhirnya
Kelompok Intervensi (n=25) 24 96 1 4
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusat
persepsi dan interpretasi sensorik somatik otak.5
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini tingkat kecemasan diukur
Potensi penggunaan terapi musik sebagai fasilitas menggunakan parameter psikometris menggunakan
penunjang dan penerapannya yang lebih luas sebagai CFSS-DS dan parameter fisiologis menggunakan hi-
intervensi dalam pelayanan kesehatan telah mener- tung denyut nadi per menit. Hasil pemeriksaan meng-
ima banyak perhatian dari para peneliti dan praktisi gunakan parameter psikometris, pada kelompok inter-
kesehatan. Musik dipandang memiliki manfaat ke- vensi yang mendapatkan terapi musik untuk menu-
sehatan mulai dari penggunaannya di ruang tunggu runkan kecemasan menunjukkan tingkat kecemasan
hingga ruang bedah sebagai musik latar, baik secara yang lebih rendah setelah tindakan (80%), sedangkan
langsung memengaruhi suasana hati hingga mengal- kelompok kontrol memiliki tingkat kecemasan yang
ihkan perhatian dari kecemasan.5 tinggi pada akhir perawatan (68%).
Pasien yang mengalami kecemasan dental akan Terdapat perbedaan secara signifikan antara rata-
menimbulkan beberapa gejala fisiologis, salah sat- rata skor sebelum dan sesudah intervensi terapi musik
unya yaitu peningkatan tekanan darah dan denyut nadi (p = 0,00). Pada penelitian Adlina et al4 , membuk-
pasien. Hal tersebut dikarenakan pada saat pasien tikan bahwa terjadi perbedaan bermakna tingkat ke-
mendapatkan stresor yaitu kecemasan dental karena cemasan antara kelompok kontrol dan kelompok inter-
akan dilakukan ekstraksi gigi, maka stresor ini akan vensi dengan rerata skor kecemasan kelompok per-
menyebabkan stres akut. Stresor tersebut akan men- lakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
girimkan sinyal ke hipotalamus, yang kemudian akan kontrol.

Tabel 6. Dimensi tingkat kepuasan orang tua pasien

Kelompok
Intervensi (n=25) Kontrol (n=23)
Dimensi Kepuasan
Puas Tidak Puas Puas Tidak Puas
n % n % n % n %
Dimensi tampilan fisik
0 0 91,3 2 8,7
(tangible)
Dimensi kehandalan
0 0 95,6 1 4,4
(reliability)
Dimensi kecepatan
1 4 100 0 0
(responsiveness)
Dimensi jaminan
0 0 100 0 0
(assurance)
Dimensi empati
11 44 14 66 23 100 0 0
(empathy)

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020 • 11


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

Hal tersebut sesuai dengan hasil pengujian den- perbedaan yang signifikan pada denyut nadi pasien
gan independent t-test didapatkan hasil p=0,000 (p< anak yang mendapat terapi musik dibandingkan den-
0,05), terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat gan yang tidak mendapat terapi musik pada tindakan
kecemasan pasien anak yang mendapat terapi musik ekstraksi gigi. Denyut nadi adalah ukuran langsung
dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi dari tingkat kecemasan seseorang, data mendukung
musik pada tindakan ekstraksi gigi. klaim bahwa terapi musik mengurangi kecemasan
Pada penelitian ini, berdasarkan nilai rata-rata pada pasien.
yang diperoleh kelompok intervensi setelah diterap- Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa in-
kan metode terapi musik, terjadi penurunan nilai tervensi musik mengurangi stres pada pasien bedah,
rata-rata kelompok eksperimen dari 60,72 menurun menginduksi relaksasi, menurunkan tekanan darah,
menjadi 34,08 atau ada penurunan sebesar 26,64. denyut jantung, denyut nadi dan laju pernapasan se-
Sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan per- lama operasi dengan anestesi lokal pada tindakan
lakuan memiliki nilai rata rata dari 61,60 menurun medis.8,9 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nir-
menjadi 54,87 atau mengalami penurunan sebesar westi et al.10 bahwa adanya aspek relaksasi fisiolo-
6,73. Pada penelitian ini, didapatkan hasil perhitun- gis dari musik dan mengidentifikasi bahwa audio dis-
gan kecemasan menurun pada anak yang diberi ter- traction menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
api musik adalah 3,95 kali lebih besar dari tidak diberi anak yang menjalani perawatan gigi. Demikian pula,
musik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Alif et al6 Singh et al.11 dalam uji coba randomised controlled
bahwa terapi musik efektif dalam menurunkan kece- trial menemukan bahwa mendengarkan musik se-
masan selama tindakan, tingkat kecemasan respon- cara signifikan mengurangi kecemasan intra-operatif
den pada kelompok intervensi menurun secara sig- dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa musik
nifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. pada 60 anak berusia antara 6 dan 12 tahun yang
Hasil pemeriksaan parameter fisiologis menun- menjalani pencabutan gigi. Studi tersebut menun-
jukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna rata-rata jukkan bahwa tekanan darah sistolik, denyut nadi,
antara sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan skor VPT semuanya berkurang secara signifikan
(p=0,00). Pengukuran parameter fisiologis dengan pada kelompok musik. Musik tidak hanya memi-
menghitung denyut nadi selama perawatan bisa digu- liki dampak emosional tetapi juga bertindak langsung
nakan untuk menentukan efektivitas dari penurunan dalam mengurangi aktivitas saraf simpatik sehingga
kecemasan pada prosedur perawatan gigi yang di- mendapatkan manfaat psikologis seperti penurunan
lakukan pada anak anak. Pada penelitian Tamgadge3 , kecemasan dan manfaat fisiologis seperti menu-
penurunan rata-rata denyut nadi pasien yang terpapar runkan denyut nadi, tekanan darah dan frekuensi
terapi musik lebih tinggi daripada pasien yang tidak pernapasan.12
terpapar terapi musik. Pada penelitian ini menggunakan jenis musik lagu
Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini, anak-anak Indonesia dengan jenis musik pop in-
berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari kelom- strumental tanpa lirik, hasil pada penelitian ini tidak
pok intervensi setelah diterapkan terapi musik ter- sesuai dengan penelitian Nirwesti et al.10 yang men-
jadi penurun denyut nadi anak dengan nilai rata-rata gungkapkan bahwa musik familier pada penelitian-
kelompok eksperimen dari 82,280 menurun menjadi nya tidak bermakna dalam menurunkan tingkat kece-
75,200 atau ada penurunan sebesar 7,080. Sedan- masan. Pada penelitian Jovita et al.13 , jenis musik
gkan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan instrumental pop dapat dijadikan terapi musik karena
memiliki nilai rata-rata dari 84,696 menurun menjadi ritme musik dapat memerintah tubuh untuk berna-
82,435 atau mengalami penurunan sebesar 2,261. pas lebih stabil sehingga memberi efek tenang se-
Pada penelitian ini, didapatkan hasil perhitungan ke- hingga jenis musik ini yang direkomendasikan se-
cemasan menurun pada anak yang diberi terapi musik bagai musik terapi. Stimulasi dengan musik dapat
adalah 3,13 kali lebih besar dari tidak diberi musik. memberikan respons yang berlainan dan latar be-
Hal ini sesuai dengan temuan Tamgadge3 yang me- lakang musikal seseorang dapat mempengaruhi re-
nunjukkan bahwa pasien dari kelompok eksperimen spons yang dihasilkan. Reaksi terhadap musik san-
memiliki penurunan nadi yang jelas dari sangat tinggi gat tergantung pada individu dan konteks, kepriba-
ke normal. dian, pengalaman, lingkungan, usia, selera, dan latar
Pasien-pasien dari kelompok kontrol tidak menun- belakang budaya.14 Faktor-faktor yang berpengaruh
jukkan fluktuasi besar dalam denyut nadi selama per- untuk seleksi musik yang dapat menurunkan tingkat
awatan. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengu- kecemasan dan meningkatkan relaksasi adalah pitch,
jian dengan independent t-test pada penelitian ini, tempo, jenis musik dan personal preference.10
didapatkan hasil p=0,000 (p< 0,05), maka terdapat Saat meninjau penggunaan musik di rumah sakit,

12 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

ditemukan bahwa terapi musik mengurangi kece- masuknya pasien ke klinik yang sesuai dengan krite-
masan dan memiliki dampak yang menguntungkan ria inklusi dan terdapat 3 responden drop out. Peneli-
lebih banyak pada anak-anak dibandingkan den- tian berhenti dengan jumlah sampel 48 pada minggu
gan respons orang dewasa.6 Masalah lain aki- ketiga bulan April 2020 karena himbauan PB-PDGI
bat dental anxiety adalah berkurangnya kepuasan dalam dokter gigi menangani pasien di masa pan-
pasien terhadap perawatan yang disediakan. Pasien demik COVID-19 hanya untuk kasus darurat. Pada kri-
yang cemas cenderung tidak puas dengan mem- teria subjek penelitian, pengukuran tingkat kecemasan
pertinggi dugaan bahwa perawatan gigi tidak nya- dan preferensi musik yang tidak dibedakan. Selain
man. Kepuasan merupakan kondisi saat keinginan, itu, intervensi dilakukan dalam asumsi bahwa semua
harapan dan kebutuhan seseorang dapat terpenuhi. pasien mengalami kecemasan dan semua memiliki
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dike- preferensi musik yang sama.
tahui bahwa secara keseluruhan distribusi responden
KESIMPULAN
yang menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan
kesehatan di poliklinik gigi dan mulut Klinik Utama Dari studi ini disimpulkan bahwa terdapat perbe-
Bona Karta Kota Cilegon adalah sebesar 96%, atau daan mean tingkat kecemasan anak antara skor se-
lebih dari setengah jumlah total responden sudah belum dan sesudah intervensi musik pada parameter
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Se- psikometrik dan parameter fisiologis. Selain itu, terda-
lain itu, kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan pat pula perbedaan mean tingkat kecemasan anak an-
kesehatan di Klinik Utama Bona Karta dapat dinilai tara pasien anak yang mendapat terapi musik diband-
berdasarkan metode SERVQUAL yang membagi kual- ingkan dengan yang tidak mendapat terapi musik yang
itas pelayanan kesehatan menjadi lima aspek dimensi menjalani ekstraksi gigi. Pasien anak yang menda-
yaitu, dimensi tampilan fisik / tangibles, dimensi ke- patkan terapi musik memiliki tingkat kecemasan ren-
handalan / reliability, dimensi kecepatan / responsive- dah dibandingkan pasien anak yang tidak mendap-
ness, dimensi jaminan / assurance dan dimensi empati atkan terapi musik. Intervensi manajemen stres meng-
/ emphaty. gunakan terapi musik dapat meningkatkan kepuasan
orang tua pasien anak yang menjalani ekstraksi gigi.
Implementasi terapi musik pada penelitian ini
Oleh karena itu, peneliti menyarankan dokter gigi
membantu dalam meningkatkan kepuasan orang tua
untuk menerapkan terapi musik dalam perawatan di
pasien di poli klinik. Keuntungan yang didapatkan
klinik gigi sebagai solusi untuk meminimalkan ke-
dengan adanya terapi musik, pasien dapat merasakan
cemasan dan menurunkan respons fisiologis kece-
adanya solusi dari penyedia layanan kesehatan atas
masan pada anak yang mengalami kecemasan den-
kecemasan yang dialami selama tindakan dental.
tal. Peneliti juga menyarankan agar manajemen klinik
Dalam penelitian ini, biaya yang dikeluarkan untuk ter-
untuk mempertimbangkan implementasi terapi musik
api musik relatif murah dibandingkan dengan metode
karena terapi musik memiliki manfaat finansial dan
farmakologis seperti pengadaan gas nitrous oksida.
klinis. Penelitian lebih lanjut dengan jumlah respon-
Penelitian ini menunjukkan pentingnya menyedi- den yang lebih banyak dan dilakukan pada banyak
akan musik pasien anak yang mengalami kecemasan tempat perlu dilakukan. Perlu dilakukan pula peneli-
di klinik gigi. Terapi musik memiliki efek positif pada tian lebih lanjut mengenai perbandingan pemutaran
kelompok anak yang merasa cemas dan orang tua musik yang dipilih pasien dan musik yang sudah dip-
pasien merasa bahwa anak mereka telah menerima ilih oleh peneliti terhadap penurunan kecemasan pada
kualitas perawatan yang lebih tinggi. Penggunaan ter- anak. Selain itu, perlu dilakukan juga survei kepuasan
api musik untuk beberapa pasien tampaknya meru- khusus pada anak untuk penelitian selanjutnya.
pakan teknik non invasif yang sangat baik yang dapat
menawarkan pasien kenyamanan tambahan dalam REFERENSI
situasi yang penuh tekanan. Diharapkan terapi musik 1. Hmud R, Walsh LJ. Dental anxiety: Causes, complications
and management approaches. International Dentistry SA
menjadi fasilitas dan program perawatan kesehatan 2017;9(5):6-14.
baru dengan menggabungkan inovasi berbasis bukti 2. Prasetyo EP. Peran musik sebagai fasilitas dalam praktek
ilmiah yang relevan untuk mengoptimalkan kualitas, dokter gigi untuk mengurangi kecemasan pasien. Maj. Ked.
dan kepuasan pasien serta efisiensi. Gigi (Dent. J.) 2005;38(01): 41-4.
https://doi.org/10.20473/j.djmkg.v38.i1.p41-44
Keterbatasan pada penelitian ini adalah jumlah 3. Tamgadge S. Effect of music theraphy on adult patients un-
sampel dalam penelitian tidak sesuai dengan perhi- dergoing dental treatment procedures. Int Clin Pathol J
tungan, sehingga data yang didapatkan belum bisa 2018;5(4):00139.
https://doi.org/10.15406/icpjl.2017.05.00139
mewakili secara keseluruhan. Keterbatasan yang dite-
4. Adlina RMJ, Wibisono G, Wardani ND. Tingkat kece-
mui adalah ukuran sampel, karena sampel lebih ren- masan pasien odontektomi. Jurnal Kedokteran Diponegoro,
dah dari yang perhitungan, hal ini disebabkan oleh 2016;5(4):1701-1707.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020 • 13


F. Hanum, dkk: Pengaruh Metode Manajemen Stres Dengan Intervensi Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Tindakan Ekstraksi Gigi

5. Abdillah N, Saleh E. Pengaruh musik mozart terhadap tingkat pasien anak usia 6-7 tahun dalam perawatan gigi. J Ked Gi
kecemasan pasien dokter gigi. Skripsi. Universitas Muham- 2011;2(1):38-42.
mdiyah Yogyakarta. 2010. 11. Singh D, Samadi F, Jaiswal JN, Tripathi AN. Stress reduc-
6. Alif M, Chaudry S. Music as a non-pharmacological method tion through audio distraction in anxious pediatric dental pa-
for anxiety management in routine dental procedures. EC tients: an adjunc- tive clinical study. Int J Clin Paediatr Dent.
Dental Science 2018;17(10):1710-8. 2014;7(3):149-52.
7. Wulansari D, Binarto J, Hadikrishna I, Syamsudin E. Pen- https://doi.org/10.5005/jp-journals-10005-1254
garuh terapi musik relaksasi Binarual-Beat terhadap tekanan 12. Yufera EL, Jornet PL, Toralla O, Lopez EPF. Non-
darah dan denyut nadi pada pasien pra ekstraksi gigi. Jurnal pharmacological interventions for reducing anxiety in pa-
Pengadian Kepada Masyarakat 2018;2(4):382-5. tients with potentially malignant oral disorders. J. Clin. Med
8. Moola S. Effectiveness of music interventions in reducing 2020; 9 (3): 622.
dental anxiety in paediatric and adult patients. Thesis. The https://doi.org/10.3390/jcm9030622
Jonna Briggs Institute and The University of Adelaide. 2011. 13. Jovita AW, Santoso O, Wardani N D. Pengaruh intervensi
https://doi.org/10.11124/01938924-201109180-00001 musik klasik mozart dibanding musik instrumental pop ter-
9. Maulina T, Djustiana N, Shahib MN. The effect of music inter- hadap tingkat kecemasan dental pasien odontektomi. Jurnal
vention on dental anxiety during dental extraction procedure. Kedokteran Diponegoro (JKD). 2016; 5(4): 558-564
The Open Dentistry Journal 2017; 11:565-72. 14. Ainscough SL, Windsor L, Tahmassebi JF. A review of the ef-
https://doi.org/10.2174/1874210601711010565 fect of music on dental anxiety in children, European Archives
10. Nirwesti R, Kuswandari S, Wardani PK. Pengaruh distraksi of Paediatric Dentistry. 2019; 20: 23-26
musik pra seleksi dan familiar terhadap tingkat kecemasan https://doi.org/10.1007/s40368-018-0380-6

14 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 01 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai