Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI


Diajukan untukmemenuhi salah satu tugas Praktek Lab Keperawatan Jiwa 2020

Dosen Pembimbing :
Dede Nurazim Muslim, S.kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh ;
KARINA PUTRI JUANINGSIH
AKX18013

PRODI DIII KEPERAWATAN UMUM

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020
PENGKAJIAN KEPERAWATANKESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

RUANG RAWAT : Anggrek TANGGAL DIRAWAT : 18 Januari 2021

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.M ( L ) Tanggal Pengkajian : 20 Januari 2021


Umur : 31 thn RM No. : 1263718
Alamat : Kab.Bandung
Pekerjaan : Swasta
Informan :-

II. ALASAN MASUK


Klien masuk Rumah Sakit Jiwa pada tanggal 18 Januari 2021 Kurang lebih 2 bulan
pasien bingung, klien jalan-jalan di sekitar kampung dan bicara sendiri, kadang-kadang
bicara kotor. Kurang lebih 1 minggu klien tidak bisa tidur, dan tidak mau makan
minum selama 3 hari dan lebih banyak menyendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


a) Gangguan Jiwa Dimasa Lalu
Klien sebelumnya belum pernah mengalami kondisi seperti ini.
b) Pengobatan Sebelumnya
Keluarga klien mengatakan belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya, baik
di puskesmas maupun di rumah sakit jiwa.
c) Trauma
 Aniaya Fisik
Klien tidak pernah mendapatkan perlakuan aniaya fisik baik dari lingkungan
maupun keluarga.
 Aniaya Seksual
Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi dalam aniaya seksual.
 Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan sosial baik dari keluarga
ataupun lingkungan masyarakat sekitar.
 Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga.
 Tindakan kriminal
Klien tidak pernah mengalami tindakan kriminal sebelumnya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


 Tanda-tanda Vital
TD : 130/70 mmHg
N : 89x/mnt
S : 37 oC
Rr : 19x/mnt
 Ukuran
TB : 158 cm
BB : 49 kg
 Keluhan Fisik
Klien tampak kotor, klien tampak tidak rapi, badan bau, klien tampak lemas, lesu
berjalan tidak tegap.

V. PSIKOSOSIAL
a) Konsep Diri
 Citra Tubuh
Klien mengatakan tidak ada anggota tubuh yang klien tidak sukai.
 Identitas Diri
Klien menyadari dirinya sebagai seorang laki-laki, tinggal di jalanan dan
tidak punya keluarga.
 Peran Diri
Klien tidak ada berperan di masyarakat.
 Ideal Diri
Klien ingin sembuh dan pulang kerumah sendiri.
 Harga Diri
Klien mengatakan masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan dan mencari
pekerjaan.

b) Hubungan Sosial
 Orang Terdekat
Klien mengatakan tidak memiliki orang terdekat.
 Peran seta dalam kegiatan kelompok masyarakat
Klien mengatakan tidak memiliki peran di dalam masyarakat
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada orang-orang yang mau menerima
keberadaannya.

c) Spiritual
 Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam.
 Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan tidak perlu beribadah karena tidak akan diterima.

VI. STATUS MENTAL


a) Penampilan
Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak berpenampilan tidak rapi, kuku
agak panjang dan kotor, badan bau dan terdapat penyakit kulit pada kaki,
tangan, badan dan kepala.

b) Pembicaraan

Pada saat wawancara klien cukup kooperatf namun tidak mampu memulai
pembicaraan. Nada bicara lambat dan pelan. Tampak jarang berbicara
dengan pasien lain
c) Aktivitas motoric
Klien tampak tegang, jalan mondar-mandir dan sering berdiam diri di tempat
tidurnya.

d) Alam perasaaan

Klien mengatakan perasaannya biasa-biasa saja, tidak ada yang perlu


dikhawatirkan.

e) Afek

Pada saat dilakukan wawancara klien afeknya labil, kadang tampak tenang.

f) Interaksi selama wawancara

Selama poses interaksi klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan
serta kontak mata yang kurang. Namun klien tidak menunjukan sikap tidak
percaya pada orang.

g) Persepsi

Klien bingung, bicara ngawur, bicara-bicara sendiri, mondar-mandir di ruangan.


Saat ditanya halusinasinya klien membantahnya dan mengatakan tidak ada
mendengar suara-suara.

h) Proses piker

Ketika dilakukan wawancara klien menjawab pertanyaan dengan berbelit-belit


tapi bisa sampai pada tujuan pembicaraan

i) Isi pikir

Klien terus bertanya kapan pulang, klien juga terus mengatakan ia ingin bekerja
dan meiliki banyak uang.

j) Tingkat kesadaran

Klien mengetahui nama, tempat dan waktu pada saat dilakukan wawancara,
namun sesekali tampak bingung dengan pertanyaan yang baru pertama kali
didengarnya.

k) Memori

Pengkajian memori, klien mengatakan tidak mampu menceritakan tentang


pengalaman-pengalaman masa lalunya.

l) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Pada saat dilakukan wawancara klien tidak mampu berkonsentrasi, asik dengan
kesibukannya dan cenderung meninggalkan perawat saat berinteraksi.

m) Kemampuan penilaian
Klien mampu memilih salah satu dari dua pilihan yang diajukan. Klien memilih
untuk keluar dari proses bercakap-cakap.
n) Daya tilik diri
Klien mengatakan menerima bahwa dirinya sedang sakit dan butuh perawatan.

VII. KEBUTUHAN PASIEN PULANG

a) Makan

Klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk dan sayuran dan ada pantangan
atau alergi yaitu ikan tongkol dan kacang tanah/kedelai.

b) BAB/BAK

Klien BAB/BAK secara mandiri pada tempatnya dan membersihkan kamar


mandi (wc) setelah menggunakannya.

c) Mandi

Klien mandi 2x sehari dan harus disuruh petugas, sikat gigi kadang ada
kadang tidak.

d) Berpakaian/Berhias

Klien sudah bisa berpakaian dengan benar tapi mengganti pakaian harus
disuruh petugas. Tidak bisa berhias/bercukur sendiri.

e) Istirahat/tidur

Klien tidur siang selama 1-2 jam sehari, pada malam hari partisipan 1 tidur
dengan cukup.

f) Penggunaan obat

Klien minum obat 3 kali sehari dengan bantuan minimal.


g) Pemeliharaan kesehatan

Klien tidak pernah melakukan pengobatan baik di puskesmas maupun rumah


sakit sebelumnya. Sekarang klien mengatakan akan minum obat secara teratur
karena ingin sembuh.
h) Kegiatan didalam rumah

Klien mandiri dirumah tanpa bantuan orang lain.


i) Kegiatan/aktivitas di luar rumah

Klien tidak memiliki pekerjaan. Klien menggelandang di jalanan.


VIII. MEKANISME KOPING
a) Koping adaptif
Klien mengatakan tidak terbuka dengan masalah yang dimilikinya kepada orang
lain karena tidak memiliki orang terdekat.
b) Koping maldaptif
Klien mengatakan setiap ada masalah klien menghindar kadang-kadang klien
membanting gelas plastik ke lantai.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a) Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak didukung oleh kelompok
b) Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada lingkungan yang menerima keberadaan klien.
c) Masalah dengan pendidikan
Klien tidak menamatkan pendidikan sekolah dasar
d) Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak memiliki pekerjaan.
e) Masalah dengan perumahan
Klien tidak memiliki rumah.
f) Masalah ekonomi
Klien tidak memiliki pekerjaan
g) Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien tidak mampu berobat sendiri. Tidak ada keluarga yang mendukung
pengobatan klien.

X. PENGETAHUAN
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya tetapi dia berharap dapat
sembuh dari proses pengobatannya dan dapat mencari pekerjaan.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : klien didiagnosa Defisit Perawatan Diri
Terapi Medik :
1) Risperidon 2x1 mg
2) Lorazepam 1x2 mg
3) Ketokonazole 1x200 mg
XII. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : Defisit Perawatan
Klien mengatakan mandi 1x sehari, Diri
malas mandi, jarang keramas
kadang-kadang 1x seminggu,
jarang gosok gigi, ganti baju 1x
sehari.
Klien mengatakan mau mandi
ketika disuruh perawat, kllien
mengatakan malas mandi.
DO :
Rambut tidak rapi, badan bau,
pakaian kotor, nafas bau, klien
tidak mau mandi.

Pohon Masalah

Effect Isolasi Sosial

Core problem Defisit Perawatan Diri

Causa Harga Diri Rendah Kronis

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Defisit Perawatan Diri : berpakaian dan mandi berhubungan dengan menurunnya
motivasi klien untuk melakukan perawatan diri.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. M


No. RM : 1263718

Diagnosa
No Keperawa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
tan
1. Defisit Pasien Setelah 2-4x SP 1 Pasien:
Perawatan Diri : mampu: pertemuan: pengkajian dan
berpakaian dan Menjaga Klien mampu melatih cara menjaga
mandi kebersihan menjaga kebersihan diri :
berhubungan diri sesuai kebersihan diri mandi, cuci rambut,
dengan strategi dengan cara: sikat gigi, potong
menurunnya
pelaksan aan 1) Member kuku
motivasi klien
tindakan sihkan diri a) Identifikasi masalah
untuk
keperaw atan dengan cara perawatan diri:
melakukan
sehingga mandi kebersihan diri,
perawatan diri.
klien merasa 2) Mampu berdandan,
nyaman dan berhias dan makan/minum,
rapi. bedandan BAB/BAK
3) Mampu b) Jelaskan pentingnya
melakuk an kebersihan diri.
makan dan c) Jelaskan alat dan
minum cara kebersihan diri
dengan baik d) Latih cara menjaga
4) Mampu membersihkan diri :
melakuk an mandi dan ganti
BAB/B AK pakaian, sikat gigi,
dengan cuci rambut, potong
baik. kuku
e) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan mandi
dan sikat gigi (2 kali
per hari), cuci
rambut ( 2 kali per
minggu) potong
kuku ( satu kali per
minggu)

SP 2 Pasien: melatih
cara berdandan
setelah kebersihan
diri : sisian, rias
muka untuk
perempuan , cukuran
untuk pria
a) Evaluasi kegiatan
kebersihan diri. Beri
pujian
b) Jelaskan cara dan
alat untuk berdandan
c) Latih cara
berdandan setelah
kebersihan diri :
sisiran, cukuran
untuk pria
d) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk kebersihan
diri dan berdandan.

SP 3 Pasien : melatih
cara makan dan
minum dan baik
a) Evaluasi kegiatan
kebersihan diri dan
berdandan . Beri
pujian
b) Jelaskan cara dan
alat makan dan
minum
c) Latih cara makan
dan minum yang
baik
d) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
kebersihan diri,
berdandan dan
makan/minum yang
baik.

SP 4 Pasien : melatih
BAB dan BAK yang
baik
a) Evaluasi kegiatan
kebersihan diri,
berdandan,
makan/minum. Beri
pujian
b) Jelaskan cara
BAB/BAK yang
baik
c) Latih cara
BAB/BAK yang
baik.
d) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk kebersihan
diri, berdandan,
makan/minum,
BAB/BAK

Anda mungkin juga menyukai