Anda di halaman 1dari 7

A.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipotensi

Sub Pokok Bahasan : kurangnya pengetahuan tentang hipotensi

Sasaran : Tn. T

Tempat : Ds. Patiunga

Waktu : 25 Menit

Tanggal : 22 januari 2021

1. Tujuan Insruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengetahui tanda – tanda bahaya
dalam Hipotensi dan dapat melaksanakan apa yang harus dilakukan apabila mengalami tanda –
tanda tersebut.

2. Tujuan instruksi Khusus


Setelah mendapat penyuluhan di harapkan dapat :
a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari hipotensi
b. mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis hipotensi
c. mengetahui dan menjelaskan gejala dari hipotensi
d. mengetahui dan menjelaskan penyebab dari hipotensi
e. mengetahui dan menjelaskan cara mencegah penyakit hipotensi
f. mengetahui dan menjelaskan pengobatan farmakologis untuk hipotensi
3. Materi
a. Pengertian Hipotensi
b. Jenis-jenis hipotensi
c. Gejala hipotensi
d. Penyebab hipotensi
e. Cara mencegah penyakit hipotensi
f. Pengobatan farkologis untuk hipotensi
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
5. Media / Alat
a. Leaflet

1
6. Kegiatan

Waktu Kegiatan
No Tahap Penyuluhan Peserta
(menit)
Perkenalan memberi salam Menjawab salam
1. dan 5 menit memperkenalkan Mendengarkan
pembukaan diri
menjelaskan tujuan

Menjelaskan tentang :
2. Materi Inti 15 menit - Pengertian tentang Menyimak
Hipotensi Mendengarkan atau
- Jenis-jenis hipotensi memperhatikan
- Gejala hipotensi
- Penyebab hipotensi

-Cara mengeah penyakit


hipotensi

-Pengobatan farkologis
untuk hipotensi

3. Penutup 5 menit Tanya jawab Bertanya


Menyimpulkan Menjawab pertanyaan
Evaluasi Menjawab salam
Memberi salam

2
7. Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis : Pertanyaan Terbuka
Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan

B. MATERI PENYULUHAN
HIPOTENSI
1. Pengertian Hipotensi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu
keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu
mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Adapun nilai normal tekanan darah
seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG. Namun beberapa orang mungkin
memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80
mmHg, tapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan
berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.
Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan
oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi
tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi seorang harus melakukan
pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah
dengan memperlihatkan angka systolic (bagian atas) dan angka bawah
diastolic.Tekanan darah systolic (angka bagian atas) mewakili tekanan diarteri-
arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah keseluruh bagian
tubuh sedangkan tekanan darah diastolic (angka bagian bawah) mewakili tekanan
diarteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) dan menerima kmbali darah
dari seluruh tubuh setelah berkontraksi.
2. Jenis-jenis hipotensi
Ada tiga jenis utama hipotensi:
a. Hipotensi Ortostatik : Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan
tiba-tiba posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke
berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit.
Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering diderita
oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan
penyakit Parkinson.
b. Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris) :
NMH paling sering mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-
anak dan terjadi ketika seseorang telah berdiri untuk waktu yang
lama.

3
c. Hipotensi Akut : Penyebab hipotensi akut adalah turunnya tekanan
darah secara tiba-tiba yang disebabkan antara lain: perdarahan berat
akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi akibat diare atau muntah
yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi sistemik hebat
(sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat
kurangnya aliran darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit.
Penanganannya sesuai dengan penyebabnya masing-masing.
3.   Gejala hipotensi
Gejala tekanan darah rendah antara lain:
a. Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama setelah duduk
lama dan berjalan
b. Kebingungan
c. Pingsan
d. Pusing dan keringat dingin
e. Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
f. Lemas
g. wajah terlihat pucat karena suplay darah ke seluruh jaringan tubuh tidak
maksimal.
4.   Penyebab hipotensi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :
a. Dehidrasi.
b. Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah yang dipompa
oleh jantung sedikit sehingga tekanan darah menurun.
c. Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung
(pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericarditis yang
menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium yang menekan
jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan
memompa darah keseluruh tubuh.
d. Adanya pembekuan darah dalam pembuluh vena (pulmory embolism)
dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam
bilik kiri dari paru-paru dan akibatnya akan mengurangi darah yang
kembali ke jantung untuk dipompa.
e. Denyut jantung yang lambat dapat mengurangi jumlah darah yang
dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang
dewasa sehat adalah 60-100 detak/menit.
f. Tegangan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku
akan berefek pada semakin tingginya tekanan darah, begitu juga
sebaliknya.
g. Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya
tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari syok septik,
pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator (nitrat,
penghambat kalsium, penghambat ACE).
h. Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang
parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan
trauma hebat.

4
5.   Cara mencegah penyakit hipotensi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan
darah renda (hipotensi), diantaranya :
a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10
gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup
jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
b. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
c. Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk
mencegah penurunan tekanan darah drastis setelah makan,
konsumsilah makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Selain
itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan
roti.  Perbanyak sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian di
dalam menu Anda.
d. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal
3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
e. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic.
Stocking elastis yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit
dan pembengkakan pembuluh darah vena bisa membantu mengurangi
penumpukan darah di kaki Anda.
f. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan
apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu
aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin
serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
6. Pertolongan pertama jika mengalami hipotensi
a. Berbaring secara perlahan untuk mengurangi tekanan gravitasi agar
aliran darah ke otak berjalan lancer.
b. Posisikan kaki lebih tinggi dari pada jantung agar darah mengalir ke
tubuh bagian atas buka mata untuk mencegah pinsan.
c. Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha perut dan seterusnya
agar darah mengalir ke arah kepala
d. Penderita hipotensi dianjurkan menambah konsumsi garam dapur
termasuk makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita
hipotensi adalah 10-20 gram (1-2 sendok makan rata).
Dapat di atasi dengan mengkonsumsi:
Kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam kampung, kambing, sapi,
susu, mentega, keju, dan jahe merah. Hindari makanan yang pahit,asam
dan mentimun.

5
C. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Penyakit hipotensi sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat
melemahkan tubuhnya, sering pingsan, dan ada kemungkinan tubuhnya sulit
difungsikan dikarenakan jangtung memompa darah ke seluruh tubuh dengan
sangat lemah. Ironisnya, untuk penyakit hipotensi ini nyaris tidak ada
obatnya. Cara mencegah atau menangani penyakit hipotensi, selain belajar
untuk melaksanakan pola hidup sehat, kita harus senantiasa mengecek tensi
darah kita agar senantiasa terkontrol.
2. Saran
Ada baiknya kalau mulai sekarang kita menjaga pola hidup yang sehat,
agar terhindar dari segala penyakit seperti hipotensi di atas. Karena pepatah lama
memeng benar “lebih baik mencegah daripada mengobati, karna kesehatan itu
mahal”. Semoga makalah ini dapat menjadi wahana pengetahuan yang dapat
diamalkan di kehidupan sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://msyukri02.blogspot.com/2013/04/makalah-hipotensi.html
http://www.medicastore.com
Pearce, C Evelyn .2010. “ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK
PARAMEDIS”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Zuhdi, L Hakim (2009) “PEMBULUH DARAH”, Tanggerang Selatan : Laras
adv

Anda mungkin juga menyukai