Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan


adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan
keterampilan pegawai. Pengembangan pegawai juga dirancang untuk memperoleh
pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam
geraknya ke masa depan. Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-
mata bagi pegawai yang bersangkutan, tetapi juga keuntungan organisasi. Karena
dengan meningkatnya kemampuan atau keterampilan para pegawai, dapat
meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Produktivitas kerja meningkat
berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh outcome yang lebih.
Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi
atau instansi yang ingin berkembang, pendidikan dan pelatihan pegawainya harus
memperoleh perhatian yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan kinerja
pegawainya.

1
BAB II

PERBANDINGAN 3 ARTIKEL JURNAL

2.1. JUDUL ARTIKEL PENELITIAN


2.1.1. Artikel Jurnal 1
Artikel Jurnal 1 berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kota Malang. Artikel Jurnal ini
ditulis oleh 1 orang penulis yaitu I Ketut Dartha, penulis berasal dari Fakultas Ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang, Artikel ini dipublikasikan oleh Jurnal Ekonomi
Modernisasi Volume 6 Nomor 2 Tahun 2016, jumlah halaman jurnal dimulai dari
halaman 149 sampai dengan 160, memiliki (ISSN) 0216-373X, memiliki sumber link
yang dapat diakses
2.1.2. Artikel Jurnal 2
Artikel Jurnal 2 berjudul Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kinerja
Pegawai Di Kantor Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Bulungan. Artikel Jurnal ini ditulis oleh 3 orang penulis yaitu Ferlita, Muh.
Jamal Amin, Rosa Anggraeniy. Penulis utama dalam artikel ini adalah Ferlita . Para
Penulis dalam artikel jurnal berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman, Artikel ini dipublikasikan oleh eJournal Pemerintahan Integratif
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019, jumlah halaman jurnal dimulai dari halaman 92 sampai
dengan 101, memiliki (ISSN) 2337-8662 memiliki sumber link yang dapat diakses.
2.1.3. Artikel Jurnal 3
Artikel Jurnal 3 berjudul Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai
Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda. Artikel Jurnal ini ditulis oleh 1 orang penulis
yaitu Yunita Febriani. Para Penulis dalam artikel jurnal berasal dari Program Studi
Adminitrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman,
Artikel ini dipublikasikan oleh eJournal Administrasi Negara Volume 3 Nomor 3 Tahun
2015, jumlah halaman jurnal dimulai dari halaman 845 sampai dengan 101, memiliki
(ISSN) 2337-7542 memiliki sumber link yang dapat diakses

2
2.1.4 Persamaan dan Perbedaan Ketiga Judul Artikel Jurnal
2.1.4.1. Persamaan
● Ketiga Artikel Jurnal di atas berkenaan dengan Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai
● Ketiga Artikel jurnal tersebut dipublikasikan oleh lembaga penerbit jurnal
● Ketiga Artikel Jurnal tersebut memiliki ISSN (International Standard Serial Number)
2.1.4.2. Perbedaan
Objek penelitian pada ketiga artikel jurnal tersebut berbeda yaitu:
 Pada Artikel jurnal 1, Objek penelitian adalah Sekretariat Daerah Kota Malang,
 Pada artikel jurnal 2 adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Bulungan
 Pada artikel Jurnal 3 adalah Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda
Jumlah kata pada ketiga Judul Artikel Jurnal di atas mengalami perbedaan yaitu:
 Judul jurnal 1 memunyai 15 kata.
 Judul jurnal 2 memunyai 19 kata.
 Dan Judul jurnal 3 memunyai 12 kata.
Tahun penulisan ketiga artikel jurnal di atas memunyai perbedaan.
 Jurnal 1 dipublikasikan pada Tahun 2016.
 Jurnal 2 dipublikasikan pada tahun 2019.
 Dan Jurnal 3 dipublikasikan pada tahun 2015.
Jurnal dibuat oleh penulis dan penerbit yang berbeda
● Jurnal 1 ditulis oleh I Ketut Dartha dengan Penerbit Jurnal Ekonomi Modernisasi
● Jurnal 2 ditulis oleh Ferlita, Muh. Jamal Amin, Rosa Anggraeniy dengan Penerbit
Jurnal eJournal Pemerintahan Integratif
● Jurnal 3 ditulis oleh Yunita Febriani dengan Penerbit Ejournal Administrasi Negara

3
2.2. LATAR BELAKANG PENELITIAN
2.2.1. Artikel Jurnal 1
Program pendidikan dan latihan bagi pegawai negeri sipil di Indonesia diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota/Kabupaten yang telah didesentralisasi
sehingga pelaksanaannya diselenggarakan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten.
Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan pada Sekretariat Daerah Kota Malang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawainya. Setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan diharapkan dapat menerapkan dan mensosialisasikan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang didapatkan.
Hasil yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan adalah :
1. Terjadinya proses komunikasi yang efektif.
2. Adanya presepsi yang sama tentang tugas yang harus diselesaikan.
3. Ketaatan semua pihak pada berbagai ketentuan normatif, baik yang berlaku umum
dan ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
4. Terdapatnya iklim organisasi yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai.
5. Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
Jadi pada dasarnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk peningkatan
penguasaan akan ketrampilan dan pengetahuan karyawan dalam upaya peningkatan
kinerja. Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting dalam manajemen secara
keseluruhan. Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan
umpan balik yang merupakan hal penting dalam upaya perbaikan secara terus menerus
dalam mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang.
2.2.2. Artikel Jurnal 2
Pendidikan dan pelatihan berupaya mengembangkan kemampuan intelektual dan
kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi yang ingin berkembang harus
benar-benar memperhatikan pendidikan dan pelatihan pegawai sehingga dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil observasi awal
peneliti menemukan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terkait dengan pengembangan
sumber daya manusia khususnya pada pendidikan dan pelatihan pegawai.

4
Permasalahan tersebut adalah berkaitan dengan kinerja pegawai di BKPSDM Kabupaten
Bulungan masih belum berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat terlihat dari segi
kualitas, masih banyak pegawai yang belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya, kemudian pegawai BKPSDM Kabupaten Bulungan belum
mencukupi dalam segi kuantitas.
Menyadari pentingnya pendidikan dan pelatihan diperlukan adanya koordinasi yang baik
dari setiap bagian. Koordinasi penting dalam organisasi, karena didalamnya terdapat
kegiatan yang berlainan dan dilakukan banyak orang, sehingga perlu adanya koordinasi
yang baik agar tidak terjadi kesimpangsiuran kegiatan dan dapat ditujukan kepada titik
arah pencapaian tujuan dengan efisien.
2.2.3. Artikel Jurnal 3
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) sebelumnya dan tercantum dalam Sistem
Pemasyarakatan sekaligus merupakan pengembangan dari sistem Kepenjaraan yang
pertama kali dicetuskan oleh Dr.Sahardjo,SH, pada konferensi Pemasyarakatan di
Lembang – Bandung pada Tahun 1966 dikenal dengan sebutan Balai Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Balai BISPA).
Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda dihadapkan pada beberapa masalah
mengenai pendidikan dan pelatihan maupun kinerja pegawainya yaitu terindikasi dari:
1. Masih terdapat beberapa pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan
Kelas II Samarinda yang belum mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai
dasar-dasar pembimbing kemasyarakatan, Sehingga tingkat kompetensi
pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan kelas II samarinda belum
merata.
2. Letak Geografis Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda yang sangat
rendah dari badan jalan dan tidak adanya sistem drainase yang mumpuni sehingga
sering terjadi banjir saat hujan deras. Hal ini tentu mengganggu kinerja pegawai
dalam memberikan pelayanan. Sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan yang
telah ditentukan oleh instansi atau kantor menjadi tertunda dikarenakan pegawai
harus membersihkan sisa-sisa genangan air akibat banjir tersebut.

5
3. Sarana dan Prasarana di Balai Pemasyarakatan masih kurang sehingga kualitas
kerja juga tidak optimal dan sebenarnya kinerja di Balai Pemasyarakatan sudah
cukup baik hanya saja pembimbing kemasyarakatan terkesan kurang aktif dan
kurang menjiwai pekerjaannya.

2.2.4. Persamaan dan Perbedaan Latar Belakang Penelitian


2.2.4.1. Persamaan
Ketiga artikel jurnal para penulis menjelaskan mengenai bahwa pendidikan dan
pelatihan pada lembaga/instansi masih perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja
pegawai berupa kemampuan individual (pengetahuan, keterampilan dan keahlian)
dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya
kepemerintahan yang baik.
2.2.4.2. Perbedaan
Penulis ARTIKEL JURNAL 1 memaparkan Hasil yang diharapkan dari pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan pada Sekretariat Daerah Kota Malang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pegawainya yaitu:
1. Terjadinya proses komunikasi yang efektif.
2. Adanya presepsi yang sama tentang tugas yang harus diselesaikan.
3. Ketaatan semua pihak pada berbagai ketentuan normatif, baik yang berlaku umum
dan ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
4. Terdapatnya iklim organisasi yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai.
5. Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
Penulis ARTIKEL JURNAL 2 memaparkan Berdasarkan hasil observasi awal peneliti
menemukan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terkait dengan pengembangan sumber daya
manusia khususnya pada pendidikan dan pelatihan pegawai. Permasalahan tersebut
adalah berkaitan dengan kinerja pegawai di (BKPSDM) Kabupaten Bulungan masih
belum berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat terlihat dari segi kualitas, masih
banyak pegawai yang belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya, kemudian pegawai BKPSDM Kabupaten Bulungan belum mencukupi

6
dalam segi kuantitas. BKPSDM masih memerlukan tambahan pegawai untuk menambah
pegawai disetiap bagian. Pengetahuan para pegawai BKPSDM Kabupaten Bulungan
masih perlu ditingkatkan terutama dalam hal teknologi informasi dan dari segi
kedisiplinan, masih ada pegawai yang datang terlambat serta masih terdapat pegawai
yang tidak mentaati peraturan kerja yang telah ditetapkan seperti merokok di dalam
tempat kerja dan saat jam kerja.
Penulis ARTIKEL JURNAL 3 memaparkan bahwa Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas
II Samarinda dihadapkan pada beberapa masalah mengenai pendidikan dan pelatihan
maupun kinerja pegawainya yaitu terindikasi dari:
1. Masih terdapat beberapa pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan
Kelas II Samarinda yang belum mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai
dasar-dasar pembimbing kemasyarakatan, Sehingga tingkat kompetensi
pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan kelas II samarinda belum
merata.
2. Letak Geografis Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda yang sangat
rendah dari badan jalan dan tidak adanya sistem drainase yang mumpuni sehingga
sering terjadi banjir saat hujan deras. Hal ini tentu mengganggu kinerja pegawai
dalam memberikan pelayanan. Sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan yang
telah ditentukan oleh instansi atau kantor menjadi tertunda dikarenakan pegawai
harus membersihkan sisa-sisa genangan air akibat banjir tersebut.
3. Sarana dan Prasarana di Balai Pemasyarakatan masih kurang sehingga kualitas
kerja juga tidak optimal dan sebenarnya kinerja di Balai Pemasyarakatan sudah
cukup baik hanya saja pembimbing kemasyarakatan terkesan kurang aktif dan
kurang menjiwai pekerjaannya.

7
2.3. PERMASALAHAN PENELITIAN
2.3.1. Artikel Jurnal 1
Penulis ini menjelaskan permasalahan penelitian dalam artikel jurnalnya adalah bahwa :
1. Apakah pendidikan dan pelatihan
dalam bentuk metode yang digunakan, materi diklat dan pelatih diklat secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kota
Malang?
2. Apakah pendidikan dan pelatihan dalam bentuk metode yang digunakan, materi
diklat dan pelatih diklat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang?
3. Variabel mana dari pendidikan dan pelatihan yang berpengaruh paling dominan
terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang?
2.3.2. Artikel Jurnal 2
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti menemukan beberapa permasalahan yang
perlu diperhatikan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
terkait dengan pengembangan sumber daya manusia khususnya pada pendidikan dan
pelatihan pegawai. Permasalahan tersebut adalah berkaitan dengan kinerja pegawai di
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Bulungan masih belum berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat terlihat dari segi
kualitas, masih banyak pegawai yang belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya, kemudian pegawai BKPSDM Kabupaten Bulungan belum
mencukupi dalam segi kuantitas. Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang maksimal
dalam menjalankan tugas, diperlukan adanya pengembangan pegawai yang dapat
dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan pegawai.
2.3.3. Artikel Jurnal 3
Berdasarkan latar belakang batasan masalah diatas, agar sasaran penelitan ini lebih
terarah, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di Balai
Pemasyarakatan Kelas II Kota Samarinda?

8
2. Bagaimana Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Balai Pemasyarakatan Kelas II
Kota Samarinda?
3. Apakah pendidikan dan pelatihan berpegaruh terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda?
2.3.4. Persamaan dan Perbedaan Permasalahan Penelitian
2.3.4.1. Persamaan
Penulis Artikel Jurnal 1 dan Penulis Artikel Jurnal 3 merumuskan permasalahan
penelitian dengan menggunakan kalimat pertanyaan dan diakhiri dengan tanda Tanya,
begitupun dengan permasalahannya ditemukan 3 pertanyaan penelitian.
2.3.4.1. Perbedaan
Pada Artikel Jurnal hanya menjelaskan bahwa Berdasarkan hasil observasi awal peneliti
menemukan beberapa permasalahan tanpa menggunakan kalimat pertanyaan dan
tanda Tanya pada akhir kalimat.

2.4 TUJUAN PENELITIAN


2.4.1. Artikel Jurnal 1
Penulis menjelaskan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel pendidikan dan pelatihan
dalam bentuk metode yang digunakan, materi diklat dan pelatih diklat terhadap
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variable pendidikan dan pelatihan dalam
bentuk metode yang digunakan, materi diklat dan pelatih diklat terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang.
3. UUntuk mengetahui variabel mana dari pendidikan dan latihan yang berpengaruh
paling dominan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang .
2.4.2. Artikel Jurnal 2
TIDAK ADA TUJUAN PENELITIAN

9
2.4.3. Artikel Jurnal 3
Penulis menjelskan tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Negeri Sipil di Balai Pemasyarakatan Kelas II Kota Samarinda.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Balai
Pemasyarakatan Kelas II Kota Samarinda
3. Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja Pegawai
Negeri Sipil di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda.
2.4.4. Persamaan dan Perbedaan Tujuan Penelitian
2.4.1. Persamaan
Penulis Artikel Jurnal 1 dan Artikel Jurnal 3 mencantumkan tujuan berdasarkan
penelitian
2.4.2. Perbedaan
Perbedaan terletak pada Penulis artikel jurnal 2 tidak mencantumkan tujuan dari
penelitian

2.5 KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI


2.5.1. Artikel Jurnal 1
Teori yang digunakan oleh Penulis adalah: Menurut Notoatmodjo (2003) mengenai
Pendidikan dan pelatihan (diklat)
Menurut Wirsanto (1992), manfaat pendidikan dan pelatihan
Menurut Mangkunegara (2001) mengemukakan bahwa terdapat komponen-komponen
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diklat
Sedangkan Yoder dalam As’ad (2001) mengemukakan agar training dan
pemngembangan dapat berhasil dengan baik, maka harus diperhatikan Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap keberhasilan diklat.
Kinerja atau disebut juga prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksananan tugas yang dibebankan kepadanya. (Siswanto 1987).
Dan Pengukuran kinerja menurut Dharma (1992)

10
Penulis membuat kerangka pemikiran penelitian, dan disusun Hipotesa penelitian
sebagai berikut:
1. Diduga variabel pendidikan dan pelatihan dalam bentuk metode yang digunakan,
materi diklat dan pelatih diklat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah kota Malang.
2. Diduga variabel pendidikan dan pelatihan dalam bentuk metode yang
digunakan, materi diklat dan pelatih diklat secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah kota Malang.
3. Diduga variabel pendidikan dan pelatihan dalam bentuk materi diklat mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah kota
Malang.
2.5.2. Artikel Jurnal 2
Teori yang digunakan oleh Penulis adalah:
Menurut Fisher dan kawan-kawan (1990), mengenai manajemen sumber daya manusia
dikemukakan oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003: 27) mengenai Pendidikan dan
pelatihan (formal)
pengertian kinerja menurut Mohamad Mahsun (2006: 25) dan Suradji (2003: 2)
mengenai pengertian Kinerja (performance)
Widjaja (1995: 15) menyatakan bahwa: Pegawai merupakan tenaga kerja manusia,
jasmaniah maupun rohaniah (mental dan fikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan
karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu (organisasi). Sedangkan Musanef (1984: 5) mengatakan
bahwa “Pegawai adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat
imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta”.
Penulis tidak membuat kerangka pemikiran dan juga tidak ada Hipotesis.
2.5.3. Artikel Jurnal 3
Teori yang digunakan oleh Penulis adalah:
Asal mula Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hasil penemuan dari Peter
Drucker dan Dauglas Mc. Gregor pada tahun 1950an. Karya Drucker The Practice of
Manajemen (1955)

11
Definisi pendidikan dan Pelatihan menurut (Sunyoto, 2013:137),
Jenis Pendidikan dan Pelatihan menurut (Thoha, 2005:69)
Dalam Suwatno dan Priansa (2013: 196) dijelaskan bahwa kinerja adalah performance
atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan
kerja atau hasil unjuk kerja. August W. Smith menyatakan bahwa “Performance is
output derives from processes, human otherwise. Yang berarti hasil dari suatu proses
yang dilakukan manusia.
Penulis tidak ada membuat kerangka pemikiran penelitian, tetapi meyusun Hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ho : Pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda.
Ha : Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda.
2.5.4. Persamaan dan Perbedaan pada Kajian Pustaka/landasan Teori
2.5.4.1. Persamaan
● Penulis artikel Jurnal 1, artikel jurnal 2, dan artikel jurnal 3 menggunakan landasan
teori pendidikan, pelatihan dan kinerja
● Para Penulis pada artikel jurnal 1, artikel jurnal 2 dan artikel jurnal 3 tidak
mencantumkan penelitian terdahulu
● Penulis artikel jurnal 1 dan artikel jurnal 3 menggunakan Hipotesis penelitian
● Penulis artikel jurnal 2 dan artikel jurnal 3 sama-sama tidak menggunakan kerangka
pemikiran
2.5.4.2. Perbedaan
● Penulis artikel jurnal 1 menggunakan kerangka pemikiran
● Penulis artikel jurnal 2 tidak menggunakan Hipotesis penelitian dan kerangka
pemikiran

12
2.6. METODOLOGI PENELITIAN
2.6.1. Artikel Jurnal 1
LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Sekretariat Daerah Kota Malang pada bulan Februari 2009.
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan
menggunakan metode survai yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan hubungan
kausal antara variabel – variabel melalui pengujian hipotesis.
JENIS DATA
Jenis data dalam penelitian ini adalah “data primer” (data yang diperoleh langsung dari
pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang (sebagai respoden) dan data “sekunder” (data
yang diperoleh dari peraturan peraturan, buku-buku catatan, kartu, register dan
formulir pencatatan pelaporan)
VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi variable bebas dan variable terikat.
Variabel bebas adalah pendidikan dan pelatihan yang terdiri dari metode yang
digunakan (X1), materi pendidikan dan latihan (X2) dan pelatih diklat (X3).
Sedangkan variable terikat adalah kinerja
pegawai (Y).
METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data yang obyektif, dalam penelitian ini digunakan beberapa
metode kuesioner dan dokumentasi.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang sebanyak
220 orang. Karena responden yang diteliti terdiri dari beberapa bagian jabatan, maka
perlu diambil sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportional
Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara proporsional pada
masing-masing jabatan. Dari seluruh populasi yang berjumlah 220 orang maka
didapatkan jumlah sampel sebanyak 70 orang.

13
PENGUKURAN VARIABEL
Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
“Skala Likert”.
1. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji Asumsi Multikolinieritas
b. Uji Asusmsi Heteroskedastisitas
c. Uji Normalitas
2. Pengujian Hipotesa
a. Pengujian secara Simultan
b. Pengujian secara Parsial
2.6.2. Artikel Jurnal 2
LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksankan di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Bulungan
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini bersifat asosiatif dan teknik pengumpulan data
VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian yang digunakan oleh penulis artikel jurnal 2 terdiri dari VARIABEL
BEBAS dan VARIABEL TERIKAT
Yang menjadi VARIABEL BEBAS yang digunakan oleh penulis Artikel Jurnal 2 adalah
Pendidikan dan Pelatihan
Yang menjadi VARIABEL TERIKAT adalah Kinerja Pegawai.
METODE PENGUMPULAN DATA
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : (1) observasi, (2) kuisioner,
(3) dokumentasi, (4) penelitian kepustakaan. Adapun pokok-pokok isi kuisioner
penelitian ini merupakan indikator dari variabel Pendidikan dan Pelatihan meliputi : (1)
isi diklat, (2) sikap dan keterampilan instruktur, (3) fasilitas diklat. Variabel kinerja
pegawai meliputi : (1) kualitas kerja, (2) kuantitas kerja, (3) ketetapan waktu

14
POPULASI DAN SAMPEL
Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi yang ada sebagai sampel dengan
menggunakan metode sensus. Sampel total yang diambil adalah 39 orang dari 63 orang
pegawai yang berada di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Bulungan. yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 39 Orang
dan 24 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT).
ALAT PENGUKUR DATA
masing-masing penelitian ada yang menggunakan jenjang 3(1,2,3), jenjang 5
(1,2,3,4,5), dan jenjang 7 (1,2,3,4,5,6,7). Dalam penelitian ini penulis mengelompokan
jawaban responden dalam nilai skala 5 jenjang (jawaban a diberi nilai 5; jawaban b
diberi nilai 4; jawaban c diberi nilai 3; jawaban d diber nilai 4 dan jawaban e diberi nilai
1).
PENGUKURAN VARIABEL
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukur data. penulis
menggunakan teknik analisis, yaitu (1) korelasi pearson product moment, (2) analisis
regresi linear sederhana, (3) kecermatan prediksi dan (4) koefisien
determinasi/koefisien penentu.
2.6.3. Artikel Jurnal 3
LOKASI PENELITIAN
Lokasi Penelitian dilaksanakan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda
JENIS PENELITIAN
penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah mix metode antara metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
JENIS DATA
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) jenis data yang digunakan yaitu: Data Primer
yang diperoleh langsung oleh pengumpul data (peneliti) dari objek penelitiannya dan
Data Sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian.

15
VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian yang digunakan oleh penulis artikel jurnal 2 terdiri dari VARIABEL
BEBAS dan VARIABEL TERIKAT
Yang menjadi VARIABEL BEBAS yang digunakan oleh penulis Artikel Jurnal 2 adalah
Pendidikan dan Pelatihan
Yang menjadi VARIABEL TERIKAT adalah Kinerja Pegawai.
METODE PENGUMPULAN DATA
Penulis menggunakan tenik pengumpulan data, yaitu sebagai berkut:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
POPULASI DAN SAMPEL
Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah pegawai pada Balai Pemasyarakatan Kelas
II Samarinda yang berjumlah 29 orang yang tebagi dalam 3 bidang kerja sesuai dengan
kebutuhan serta tugas dan fungsi yang diperlukan pada Balai Pemasyarakatan Kelas II
Samarinda.
ALAT PENGUKUR DATA
Dalam penelitian ini penulis akan mempergunakan skala ordinal dengan model
penyajian berdasarkan metode likert dan menetapkan skor terhadap
jawaban responden dengan menggunakan skala jenjang 5 (1,2,3,4,5) dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Sangat Puas diberi skor 5
b. Puas ( P ) diberi skor 4
c. Cukup puas (CP) diberi sekor 3
d. Tidak puas ( TP) diberi skor 2
PENGUKURAN VARIABEL
Teknik yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan rumus
korelasi Product Moment dan persamaan regresi sederhana.

16
2.6.4. Persamaan dan Perbedaan Metodologi Penelitian
2.6.4.1. Persamaan
Ketiga Artikel Jurnal sama-sama mencantumkan lokasi penelitian
● Artikel Jurnal 1 dan Artikel Jurnal 3 mencantumkan data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder
● Ketiga Artikel Jurnal menggunakan Variabel penelitian berupa Variabel Bebas yaitu
pendidikan dan pelatihan dan variabel terikat yaitu kinerja pegawai
● Ketiga Artikel Jurnal sama-sama menggunakan metode pengumpulan data berupa
Quesioner dan dokumentasi
● Ketiga Artikel Jurnal sama-sama menggunakan populasi dan sampel dalam penelitian
● Artikel Jurnal 2 dan artikel jurnal 3 menggunakan Alat Pengukur Data dengan skala
jenjang
● Ketiga Artikel Jurnal sama-sama menggunakan Skala Likert dalam pengukuran
variabel
2.6.4.2. Perbedaan
Jenis Penelitian yang digunakan pada ketiga artikel berbeda
● Penulis Artikel jurnal 1 menggunakan (explanatory research) dengan menggunakan
metode survai
● Penulis Artikel jurnal 2 menggunakan asosiatif dan teknik pengumpulan data
● Penulis Artikel jurnal 3 menggunakan mix metode antara metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif
Teknik yang digunakan dalam Pengukuran variabel yang pada ketiga artikel berbeda
● Penulis Artikel jurnal 1 menggunakan analisis regresi linier bergandadan pengujian
Hipotesa
● Penulis Artikel jurnal 2 menggunakan korelasi pearson product moment, analisis
regresi linear sederhana, kecermatan prediksi dan koefisien determinasi/koefisien
penentu
● Penulis Artikel jurnal 3 menggunakan korelasi product moment dan persamaan
regresi sederhana

17
● Artikel Jurnal 1 tidak menggunakan Alat Pengukur Data pada Metodologi Penelitian
● Tidak terdapat Jenis Data dalam penelitian pada Artikel Jurnal 2

2.7. HASIL PENELITIAN


2.7.1. Artikel Jurnal 1
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Model yang dipergunakan adalah regresi linier
berganda (multiple linier regression)” dengan formula menurut Arikunto
(1998) sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e
Dimana:
Y = Kinerja pegawai
a = Konstanta
b- = Koefisien regresi
X1 = Metode yang digunakan
X2 = Materi pendidikan dan latihan
X3 = Pelatih / instruktur pendidikan dan latihan
e = variable error

a. Besarnya nilai korelasi berganda R adalah 0,754, hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel pendidikan dan pelatihan yang terdiri dari metode yang
digunakan, materi diklat dan pelatih diklat terhadap variabel kinerja karyawan (Y)
sebesar 75,4% yan artinya hubungannya adalah kuat.
b. Besarnya nilai koefisien determinan (R square) adalah 0,665, hal ini menunjukkan
besarnya pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan yang terdiri dari metode yang
digunakan, materi diklat dan pelatih diklat terhadap variable kinerja karyawan (Y)
sebesar 66,5 % dan sisanya 33,5 % dipengaruhi oleh atau variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
c. Nilai konstanta sebesar 19,202 yaitu bilangan tetap atau konstan jika variabel
pendidikan dan pelatihan yang terdiri dari metode yang digunakan, materi diklat
dan pelatih diklat bernilai nol atau tidak dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut
maka kinerja pegawai (Y) sebesar 19,202.
d. Besarnya koefisien regresi X1 adalah 0,140 hal ini menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya variabel metode yang digunakan maka akan meningkatkan kinerja
pegawai sebesar 0,140.
e. Besarnya koefisien regresi X2 adalah 0,320, hal ini menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya variabel materi diklat maka akan meningkatkan kinerja pegawai
sebesar 0,320.
f. Besarnya koefisien regresi X3 adalah 0,201, hal ini menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya variabel pelatih diklat maka akan meningkatkan kinerja pegawai
sebesar 0,201.

18
UJI ASUMSI MULTIKOLINIERITAS
Untuk mendeteksinya terjadinya multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai
keofisien kaorelasi antar variable bebas, yaitu dengan melihat nilai VIF ( Variance
Inflating Factor). Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terdapat gejala
multikolinoeritas atau non
multikolinieritas. Setelah dilakukan olah data diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil uji multikolinieritas
- Variabel X1, VIF 1,665, Keterangan Non multikolinieritas
- Variabel X2, VIF 1,325, Keterangan Non multikolinieritas
- Variabel X3, VIF 1,557, Keterangan Non multikolinieritas
Dalam penelitian ini diperoleh nilai VIF masing-masing variable lebih kecil dari 10,
maka dalam model regresi tersebut tidal terjadi multikolinieritas.

UJI ASUSMSI HETEROSKEDASTISITAS


Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ketidaksamaan untuk
semua pengamatan. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas yang diuji melalui chart scatterplot dengan Software SPSS
Dari olah data yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari hasil pengujian diatas didapatkan bahwa titik –titik yang terdapat dalam charts
tersebut tidak membentuk pola yang teratur (titik-titik menyebar), maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

HASIL UJI NORMALITAS


Dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal
pada grafik normal P-P Plot Of Regression Standardized residual sebgai dasar
pengambilan keputusan.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik), pada sumbu
diagonal pada grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Model regresi
yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Setelah dilakukan oleh data, diperoleh hasil sebagai berikut : bahwa titik-titik menyebar
sekitar garis dan mengikuti garis diagonal

PENGUJIAN HIPOTESA
Selanjutnya hasil analisis regresi linier erganda diuji dengan pengujian secara simultan
maupun parsial, sehingga hasil temuannya memenuhi tandart signifikansi yang baku.

PENGUJIAN SECARA SIMULTAN


Pengujian secara bersama-sama (simultan) dilakukan untuk mengetahui berapa
pengaruh dari variabel bebas (X1, X2 dan X3) secara bersamaan terhadap variable
terikat (Y). Untuk itu digunakan teknik “Uji
F”. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai F hitung = 11,812
sedangkan nilai F tabel = 3,98. Jadi F hitung ≥ F table dengan probabilitas 0,000 lebih
kecil dari 0,05 maka varibel metode yang digunakan ( X1), materi diklat (X2) dan

19
pelatih diklat (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang. Dengan demikian hipotesa satu diterima.

Pengujian Secara Parsial


Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu (X1) ,(X2) dan (X3) terhadap variabel terikat (Y). Untuk itu digunakan
teknik “Uji t” yang hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisian regresi X1sebesar 0,140
dengan nilai t hitung = 2,528 sedangkan nilai t table = 1,67 sehingga t hitung ≥ t
table dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
metode yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Malang.
2. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisian regresi X2 sebesar 0,320
dengan nilai t hitung = 2,272 sedangkan nilai t table = 1,67 sehingga t hitung ≥ t
table dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
materi yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Malang.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisian regresi X3 sebesar 0,201
dengan nilai t hitung = 2,991 sedangkan nilai t tabel = 1,67 sehingga t hitung ≥ t
table dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
Pelatih/ instruktur dalam,pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap
kinerjampegawai pada Sekretariat Daerah Kota Malang.

Pengujian Variabel Yang Dominan


Berdasarkan nilai koefisien regresi (β) antara variael metode diklat(X1), materi diklat
(X2) dan pelatih diklat (X3), maka variabel yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap kinerja pegawai adalah variabel materi diklat dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,320. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel materi diklat
merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai. Dengan
demikian hipotesa ketiga diterima.

2.7.2. Artikel Jurnal 2


Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil dari
korelasi Pearson Product Moment antara X dan Y yaitu r = 0,691. Jadi terdapat
hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan Kinerja Pegawai di Kantor Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan sebesar
0,691. Untuk menguji korelasi signifikan atau tidak maka harus mengetahui harga Ftest
dan membandingkan dengan Ftabel pada taraf kesalahan yang telah ditentukan dengan
taraf kesalahan 5%. Diketahui Ftest sebesar 35,07. Artinya Ftest > Ftabel (35,07 >
4,09) maka korelasi signifikan atau dapat dikatakan Pendidikan dan Pelatihan memiliki
hubungan yang signifikan dengan Kinerja Pegawai. Jadi dapat disimpulkan bahwa
korelasi ini adalah positif dan setelah dilakukan uji Ftest maka korelasi ini adalah
signifikan. Ini menunjukkan bahwa variabel Pendidikan dan Pelatihan memiliki

20
hubungan yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan.

Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengetahui besar pengaruh dari
variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Berdasarkan perhitungan menggunakan
aplikasi SPSS V.23, diperoleh hasil persamaan regresi pada variabel bebas yaitu a =
11,414 dan b = 0,616x. Maka persamaan regresinya adalah Y = 11,414 + 0,616x.

Untuk mengetahui apakah persamaan garis linear tersebut signifikan atau tidak, maka
perlu di cek dengan Ftest. Dengan menggunakan komputer yaitu dengan
membandingkan nilai Ftest dengan Ftabel . dengan menetapkan tingkat kesalahan
sebesar 5 persen dengan nilai n = 39 maka diperoleh Ftabel sebesar 4,09 dan Ftest
sebesar 35,07. Maka dengan demikian dapat dilihat bahwa Ftest > Ftabel atau (35,09 >
4,09) sehigga dapat disimpulkan persamaan garis regresi linear tersebut adalah
signifikan yang berarti dapat dipakai untuk mengetahui besarnya pengaruh. Dengan
nilai koefisien b sebesar 0,616 maka diperoleh Ttest sebesar 5,815. Dan untuk
mengetahui apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak maka dibandingkan
Ttest dengan Ttabel diketahui Ttabel sebesar 2,002 dan Ttest variabel motivasi kerja
sebesar 5,815. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Ttest lebih besar dari pada nilai Ttabel.

Maka dengan demikian dapat dikatakan signifikan. Jadi pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia adalah signifikan.
Untuk mengetahui Kecermatan Prediksi dari regresi tersebut maka dilakukan dengan
cara membandingkan antara Standard Deviasi dari Y (Sy) dengan Standard Error of
Estimate (SEest). Dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistics 10.0 diperoleh hasil Sy
yaitu 4,025 dan SEest yaitu 2,630. Hal ini menunjukkan Sy > SEest atau 4,025 > 2,630.
Dengan demikian, melalui perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa prediksi
diatas adalah cermat. Berarti Pendidikan dan Pelatihan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia.

Analisis Koefisien Penentu/Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui


persentase pengaruh dari variabel pendidikan dan pelatihan(X) terhadap kinerja
pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia
Kabupaten Bulungan.

Dengan menggunakan aplikasi SPSS V.23, maka diperoleh hasil sebesar 0,478. Hal ini
berarti besarnya pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
adalah sebesar 47,8%. Hal ini pula menunjukkan bahwa sisa pengaruh sebesar 52,2%
adalah merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain diluar variabel Pendidikan dan
Pelatihan sebesar 52,2% terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan.

21
2.7.3. Artikel Jurnal 3
Berdasarkan hasil penelitian juga disampaikan bahwa lokasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan yang jauh menjadi kendala pegawai mengikuti diklat, hal
tersebut dianggap tidak efektif dengan penyelenggaraan diklat yang jauh namun tidak
memberikan perubahan yang cukup besar tehadap kinerja pegawai Balai
Pemasyarakatan Kelas II Samarinda. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai ternyata positif dan
sedang, hal ini dibuktikan dengan r = 0,23 dimana pedoman untuk memberikan
interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono berada pada interval 0,20 – 0,399 yang
termasuk dalam kategori rendah. Adapun analisis data yang telah diuraikan sebelumnya
didapat persamaan regresi sederhana Y = a + bx, dimana nilai a = 48,39 dan nilai b =
0,16 dan jika dimasukkan ke dalam persamaan regresi sederhana menjadi Y = 49,39+
0,16x. Jadi interpretasinya adalah peningkatan pendidikan dan pelatihan akan diikuti
dengan peningkatan kinerja pegawai, persamaan regresi sederhana tersebut
memberikan informasi bahwa jika tidak ada pendidikan dan pelatihan maka nilai kinerja
pegawai sebesar 48,39. Jika terjadi atau ada peningkatan pendidikan dan pelatihan
maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 48,55. Namun, pada taraf siginifikasi
5% (tingkat kesalahan 95%) maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan rumus dk
= n – 2 diperoleh t tabel sebesar 2, 052. Ternyata harga t hitung 1,23 lebih kecil dari t
tabel, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan nilai koefisien korelasi antara pendidikan dan
pelatihan yang rendah yaitu sebesar 0,23 maka dari hasil uji signifikansi dengan nilai r
= 0,23 tersebut diperoleh hasil t hitung (1,23) yang lebih kecil dari t tabel (2,052)
sehingga hasil koefisien tersebut tidak dapat digeneralisasikan pada populasi dimana
sampel diambil atau data tersebut tidak mencerminkan keadaan populasi

2.7.4. Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian


2.7.4.1. Persamaan’
● Dalam mengerjakan hasil penelitian Ketiga Jurnal menggunkan Aplikasi Program SPSS

22
● Terdapat persamaan antara ketiga jurnal menujukkan bahwa variabel bebas
pendidikan dan pelatihan memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai sebagai variabel terikat
● Bahwa hasil pengujian pada ketiga jurnal sudah sesuai dengan permasalahan pada
penelitian

2.7.4.2. Perbedaan
● Pada Artikel Jurnal 2 dan Artikel Jurnal 3 pada hasil penelitian tidak ada tampilan
chart dan grafik pada program SPSS
Terdapat perbedaan hasil penelitian 3 jurnal mengacu pada permasalahan yaitu
● Pada Artikel Jurnal 1 melakukan pengujian terhadap materi diklat dan pelatih diklat
terhadap variabel kinerja pegawai hubungannya adalah kuat jika dengan meningkatnya
variabel metode yang digunakan maka akan meningkatkan kinerja pegawai dengan
meningkatnya variabel materi diklat maka akan meningkatkan kinerja pegawai dengan
meningkatnya variabel pelatih diklat maka akan meningkatkan kinerja
● Pada Artikel Jurnal 2 melakukan pengujian bahwa Kinerja Pegawai berarti besarnya
pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar
47,8%. Hal ini pula menunjukkan bahwa sisa pengaruh sebesar 52,2% adalah
merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain diluar variabel Pendidikan dan Pelatihan
sebesar 52,2% terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan
● Pada Artilek Jurnal 3 melakukan pengujian bahwa peningkatan pendidikan dan
pelatihan akan diikuti dengan peningkatan kinerja pegawai, persamaan regresi
sederhana tersebut memberikan informasi bahwa jika tidak ada pendidikan dan
pelatihan maka nilai kinerja pegawai sebesar 48,39. Jika terjadi atau ada peningkatan
pendidikan dan pelatihan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 48,55.

23
24
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

3.1.1. Artikel Jurnal 1


Dari hasil uraian pada dapat disimpulkan sebagai berikut :
secara simultan dan parsial ada pengaruh yang signifikan dari Pendidikan dan Pelatihan
Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah kota Malang. Variabel materi diklat yang diberikan
merupakan variabel dengan pengaruh paling dominan terhadap peningkatan kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang.

3.1.2. Artikel Jurnal 2


Analisis variabel secara keseluruhan menyatakan bahwa variabel Pendidikan dan
Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan adalah termasuk kategori
tinggi.
Dengan menggunakan analisis korelasi pearson product moment diperoleh hasil
Pendidikan dan Pelatihan memiliki koefisien korelasi dengan Kinerja Pegawai di Kantor
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan
memperoleh hasil yang cukup tinggi. Kemudian setelah diuji dengan Ftest maka korelasi
tersebut ada pengaruh. Hal ini berarti Pendidikan dan Pelatihan memiliki hubungan
yang positif dan Signifikan (Suatu hal yang sangat penting dan tidak bias lepas dari
suatu persoalan) atau ada pengaruh dengan Kinerja Pegawai di Kantor Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bulungan.
Dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, diperoleh hasil sebaga berikut
Koefisien regresi Pendidikan dan Pelatihan terhadap variabel Kinerja Pegawai
memperoleh hasil yang cukup tinggi. Hal ini berarti perubahan satu satuan terhadap
variabel Pendidikan dan Pelatihan mengakibatkan perubahan variabel Kinerja Pegawai .
Kemudian setelah dilakukan tes maka hasilnya adalah ada pengaruh. Hal ini berarti
pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinetja Pegawai di Kantoir Badan
25
Kepegawaian dan Pengembangan Sumver Daya Manusia adalah positif dan ada
pengaruh. Jadi ini menunjukan hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini H0
ditolak dan H1 diterima.

Dengan menggunakan analisis koefisien determinasi, maka dapat diketahui besar


pengaruh yang dalam hal ini Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai di
Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah cukup
besar. Dengan demikian presentase yang cukup besar merupakan variabel lain yang
mempengaruhi Kinerja Pegawai di luar variabel Pendidikan dan Pelatihan.

3.1.3. Artikel Jurnal 3


Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dan pembahasan mengenai Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Pemasyarakatan Kelas
II Samarinda, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II
Samarinda dapat cukup baik karena pegawai dapat mengikuti rangkaian kegiatan
diklat yang diselenggarakan. Namun belum secara maksimal dapat diaplikasikan di
lingkungan kerja.
2. Kinerja Pegawai Balai Pemasarakatan Kelas II Samarinda berdasarkan hasil
penelitian masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya yaitu kurang
disiplinnya pegawai dalam pekerjaannya sehingga mempengaruhi kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, akan tetapi dari segi kuantitas
pegawai Balai Pemasyarakatan kelas II Samarinda sudah cukup baik dalam
pekerjaannya karena dalam penyelesaian pekerjaan pegawai telah sesuai dengan
beban kerjanya masing-masing.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan taraf signifikansi 5%
(kepercayaan 95%) diperoleh harga t hitung 1,23 lebih kecil dari t tabel, sehingga
Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai Balai
Pemasyarakatan Kelas II Samarinda sehingga hasil koefisien tersebut tidak dapat
26
digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil atau data tersebut tidak
mencerminkan keadaan populasi.

3.1.4. Persamaan dan Perbedaan Kesimpulan


3.1.4.1. Persamaan
● Ketiga Jurnal diatas ada menyatakan pada kesimpulan bahwa kegiatan pendidikan
dan pelatihan cukup besar untuk mempengaruhi kinerja pegawai
● Ketiga Jurnal menjelaskan kesimpulan berdasarkan pengukuran variabel penelitian
yang telah diuji
3.1.4.2. Perbedaan
Inti dari kesimpulan pada tiga artikel jurnal tersebut berbeda

● Artikel Jurnal 1 menjelaskan pada kesimpulan bahwa Variabel materi diklat yang
diberikan merupakan variabel dengan pengaruh paling dominan terhadap peningkatan
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang.
● Artikel Jurnal 2 menjelaskan bahwa dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana, diperoleh hasil sebagai berikut Koefisien regresi Pendidikan dan Pelatihan
terhadap variabel Kinerja Pegawai memperoleh hasil yang cukup tinggi. Hal ini berarti
perubahan satu satuan terhadap variabel Pendidikan dan Pelatihan mengakibatkan
perubahan variabel Kinerja Pegawai .
● Artikel jurnal 3 menjelaskan Kinerja Pegawai Balai Pemasarakatan Kelas II Samarinda
berdasarkan hasil penelitian masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya yaitu
kurang disiplinnya pegawai dalam pekerjaannya sehingga mempengaruhi kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, akan tetapi dari segi kuantitas pegawai
Balai Pemasyarakatan kelas II Samarinda sudah cukup baik dalam pekerjaannya karena
dalam penyelesaian pekerjaan pegawai telah sesuai dengan beban kerjanya masing-
masing.

3.2. Saran
3.2.1 Artikel Jurnal 1
27
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sudah dijalankan di Sekretariat Daerah
Kota Malang hendaknya bisa terus dilaksanan dengan adanya beberapa
peningkatan, baik dari segi metode, materi dan pelatih diklat.
2. Karena materi diklat merupakan variable yang paling dominan, maka untuk
kegiatan selanjutnya penentuan materi diklat dapat dilakukan denngan
mengadakan analisis kebutuhan para peserta diklat. Materi diklat berguna untuk
mendeteksi kebutuhan peserta diklat.

3.2.2 Artikel Jurnal 2


Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang penulis lakukan, maka penulis
bermaksud memberikan saran-saran di antaranya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja
pegawai di BKPSDM Bulungan yang dilakukan oleh atasan sangat mempengaruhi
kinerja pegawai oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi pendidikan dan pelatihan
tersebut seperti halnya membuat inovasi baru dalam pendidikan dan pelatihan untuk
pegawai, sehingga kinerja pegawai meningkat dan yang dihasilkan berkualitas. Perlu
adanya penelitian lanjutan mengenai pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja
pegawai di BKPSDM Bulungan, tentunya dengan menambahkan variabel-variabel bebas
lainnya, Hal ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kinerja pegawai di BKPSDM Bulungan, tentunya hal tersebut sangat berguna untuk
menetapkan kebijakan-kebijakan atau program-program yang berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai di BKPSDM Bulungan.

3.2.3 Artikel Jurnal 3


Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dan pembahasan mengenai Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Pemasyarakatan Kelas
II Samarinda, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian ini hendaknya pendidikan dan pelatihan diberikan kepada
pegawai yang benar-benar memerlukan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
28
beban kerja yang dimiliki agar tepat sasaran dan pegawai yang bersangkutan
dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dari pendidikan dan pelatihan.
2. Berdasarkan penelitian pada variabel kinerja sebaiknya disiplin pegawai lebih
ditingkatkan karena disiplin pegawai merupakan salah satu tolak ukur kualitas
kinerja yang dimiliki pegawai. Sehingga semakin tinggi disiplin pegawai maka
kualitas kinerja pun semakin baik.
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan tidak harus pada pendidikan dan
pelatihan secara formal, Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda dapat
mengembangkan sistem pelatihan berbasis mandiri yaitu dengan memberikan referensi
buku-buku, CD, diskusi rutin yang disampaikan disela-sela briefing oleh Pimpinan Balai
Pemasyarakatan Kelas II Samarinda yang dapat menunjang kegiatan pekerjaan,
maupun wawasan pegawai agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baikLaporan
keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang
dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada
pihak eksternal.

3.3.4. Persamaan dan Perbedaan


3.3.4.1. Persamaan
Terdapat persamaan pada saran atas artikel Jurnal 1 , Artikel Jurnal 2 dan Artikel Jurnal
3 yaitu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan dan hendaknya bias
terus ditingkatkan sehingga dapat diterapkan ilmu dalam pekerjaan dan hasilnya dapat
berkualitas
3.3.4.2. Perbedaan
Terdapat perbedaan dalam pemberian saran pada tiga Artikel Jurnal yaitu:
● Artikel Jurnal 1 menjelaskan bahwa materi diklat merupakan variabel yang paling
dominan, maka untuk kegiatan selanjutnya penentuan materi diklat dapat dilakukan
dengan mengadakan analisis kebutuhan para peserta diklat. Materi diklat berguna
untuk mendeteksi kebutuhan peserta diklat

29
● Artikel Jurnal 2 menjelaskan Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pendidikan
dan pelatihan terhadap kinerja pegawai , tentunya dengan menambahkan variabel-
variabel bebas lainnya, Hal ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai di BKPSDM Bulungan, tentunya hal tersebut sangat
berguna untuk menetapkan kebijakan-kebijakan atau program-program yang berkaitan
dengan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai di BKPSDM Bulungan.
● Artikel Jurnal 3 menjelaskan Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan tidak harus
pada pendidikan dan pelatihan secara formal, Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda
dapat mengembangkan sistem pelatihan berbasis mandiri yaitu dengan memberikan
referensi buku-buku, CD, diskusi rutin yang disampaikan disela-sela briefing oleh
Pimpinan Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda yang dapat menunjang kegiatan
pekerjaan, maupun wawasan pegawai agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

3.4. PENILAIAN JURNAL


Adapun penilaian terhadap hasil review ini adalah:
1. Memberikan kesempatan pegawai yang memiliki prestasi tinggi dan
menempatkan pada posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Meningkatkan disiplin kerja pegawai dan memberikan sanksi terhadap
pegawai yang melanggar disiplin kerja serta memberikan insentif yang memiliki
disiplin kerja dan prestasi tinggi.
3. Pegawai yang telah memperoleh legalitas, baik dari pendidikan formal maupun dari
pendidikan dan pelatihan hendaknya ditempatkan sesuai dengan bidangnya
dan dimanfaatkan secara optimal serta adanya penghargaan yang sesuai
dengan prestasi yang dicapai.
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi mereka yang
membutuhkan informasi mengenai Diklat yang mempengaruhi kinerja pegawai sebagai
dasar perbandingan untuk dijadikan evaluasi.
Untuk peneliti kedepannya dapat lebih mengembangkan serta menerapkan ilmu
pengetahuan sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan pada kasus
dilapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang dapat diperbaiki.

30
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

4.1 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN


4.1.1 Perbedaan
● Ketiga Artikel Jurnal ditulis sesuai urutan abjadnya
● Ketiga Artikel Jurnal dalam penulisan daftar pustaka telah mengikuti Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
● Pada Artikel Jurnal 2 dan Artikel Jurnal 3 menampilkan daftar pustaka yang
diperoleh dari sumber-sumber lainnya

4.1.2. Persamaan
Terdapat Perbedaan dalam jumlah referensi pada jurnal
● Artikel Jurnal 2 terdapat 20 referensi daftar pustaka
● Artikel Jurnal 2 terdapat 13 referensi daftar pustaka
● Artikel Jurnal 3 terdapat 21 refernsi daftar pustaka

Referensi
Presentase dengan menggunakan www.youtube.com

31

31

Anda mungkin juga menyukai