Anda di halaman 1dari 4

Nama Dosen : Ariyati H.

Fadel

Mata Kuliah : Sosiologi Masyarakat Pesisir

Semester/pertemuan : III (Tiga)/IV (empat)

Hari/tgl : Kamis/10 desember 2020

Kemiskianan Masyarakat Pesisir

Pengantar kemiskinan diIndonesia

Negara Indonesia yang terkenal dengan Negara Kepulauannya  memiliki sekitar


17.508 pulau, sehingga bisa dibayangkan disetiap pulau yang berpenghuni pasti
terdapat masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dengan mata pencahariannya
adalah sebagai nelayan. Nelayan adalah suatu fenomena social yang sampai saat
ini masih merupakan tema yang sangat menarik untuk didiskusikan.
Membicarakan nelayan hampir pasti isu yang selalu muncul adalah masyarakat
yang marjinal, miskin dan menjadi sasaran eksploitasi penguasa baik secara
ekonomi maupun politik. Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang
kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan
penangkapan ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai,
sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya. Kemiskinan
yang selalu menjadi “trade mark” bagi nelayan dalam beberapa hal dapat
dibenarkan dengan beberapa fakta seperti kondisi pemukiman yang kumuh, tingkat
pendapatan dan pendidikan yang rendah, rentannya mereka terhadap perubahan-
perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang melanda, dan ketidak berdayaan
mereka terhadap intervensi pemodal, dan penguasa yang datang.
Kemiskinan merupakan agenda nasional yang terus dikaji secara konsisten oleh
pemerintah. Telah banyak kajian mengenai kehidupan masyarakat miskin baik di
perkotaan, pedesaan hingga ke daerah pesisir. Masalah kemiskinan menjadi
perhatian utama pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk memberantas kemiskinan.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah, antara lain:
pemberian BLT (Bantuan Langsung
Tunai),
bantuan RTLH (Rumah Tak Layak Huni),
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat),
dan sebagainya

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini
Indonesia mengalami penurunan Persentase penduduk miskin pada Maret 2019
sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin terhadap September 2018 dan
menurun 0,41 persen poin terhadap Maret 2018. Jumlah penduduk miskin pada
Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang, menurun 0,53 juta orang terhadap September
2018 dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018.

Indikator Penurunan Kemiskinan Masyarakat

Penurunan kemiskinan dapat terlihat dari berbagai indikator-indikator seperti:


ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar,
kerentanan hubungan sosial,
rendahnya kualitas sumber daya manusia dan
terbatasnya sumber daya alam,
serta kurangnya akses lapangan kerja.
Beberapa indikator inilah yang dijadikan negara sebagai acuan untuk melihat
penurunan masyarakat miskin yang semakin dapat teratasi di Indonesia.

Pengertian Kemiskianan
Kemiskinan adalah kondisi dimana ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Atau bisa dikatakan serba kekurangan dalam aspek apapun dan
tidakhanya dilihat dari sisi ekonomi saja melainkan dari segi sosial, budaya, dan
politiknya

Kemiskinan salah satunya dapat dilihat melalui kehidupan masyarakat pesisir.


Secara umum kemiskinan didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana adanya
ketidakmampuan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
rumah,pendidikan, kesehatan, dan ketidaksamaan dalam memperoleh basis
kekuasaan sosial. Pada masyarakat nelayan kemiskinan umumnya terjadi akibat
tekanan sosial dan keterbatasan akses yang dimiliki. Pekerjaan nelayan yang
banyak bergantung pada kondisi alam membuat pendapatan tidak menentu pada
rumah tangga nelayan.

Nelayan merupakan golongan masyarakat yang paling banyak menggunakan


sumber daya laut. Laut dimanfaatkan nelayan untuk mempertahankan
kelangsungan kehidupan mereka. Pemanfaatan laut di kalangan nelayan menjadi
corak sendiri di dalam membentuk kehidupan nelayan. Tekanan kemiskinan yang
ada di kehidupan nelayan banyak bersumber dari kegiatan sosial-ekonomi yang
dilakukan oleh nelayan. Kusnadi (2002:4) menyebutkan bahwa kemiskinan di
kalangan nelayan bersifat sangat kompleks. Kompleks dalam hal ini memilki arti
bahwa akar kemiskinan nelayan disebabkan oleh faktor alamiah dan non alamiah.

Anda mungkin juga menyukai