Abstrak – Biodiesel sebagai bahan bakar renewable Indonesia, sehingga pengembangan minyak sawit ini akan
pengganti bahan bakar fosil memiliki properties berupa lebih mudah dilakukan dan akan menguntungkan semua
viskositas, densitas dan tegangan permukaan yang lebih tinggi pihak.
dibandingkan solar. Karakteristik ini membuat proses atomisasi Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari
menjadi kurang baik yaitu berupa proses pemecahan butiran
campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak,
bahan bakar dan evaporasi yang lebih lambat. Proses
pemanasan bahan bakar merupakan salah satu cara untuk yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin
menurunkan ketiga properties tersebut. Akan tetapi jika diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak
temperatur pemanasannya terlalu tinggi maka hal tersebut dapat sayur atau lemak hewan [1]. Karena biodiesel merupakan
membuat kemampuan pelumasan bahan bakar turun dan minyak non-fosil maka sudah tentu pembakarannya bebas
mempengaruhi jumlah massa bahan bakar yang mengalir. dari sulfur, yang nantinya berdampak positif terhadap
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pengujian untuk lingkungan. Secara umum karakteristik biodiesel adalah
memperoleh temperatur pemanasan yang sesuai untuk biodiesel memiliki angka setana yang lebih tinggi dari minyak solar,
yang diaplikasikan pada mesin diesel injeksi langsung. Hasil dapat terdegradasi dengan mudah (biodegradable), tidak
pengujian menunjukkan bahwa perubahan temperatur biodiesel
mengandung sulfur (atau sangat rendah, jika ada) dan
dapat memperbaiki karakteristik semprotan bahan bakar berupa
panjang penetrasi semprotan yang semakin pendek dan sudut mengandung senyawa aromatic sehingga emisi pembakaran
yang lebih besar. Hasil pengujian properties dengan variasi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dari pada bahan
temperatur biodiesel 27 0C, 40 0C, 55 0C, dan 70 0C menunjukkan bakar fosil jenis minyak solar. Namun bahan bakar biodiesel
penurunan nilai viskositas, densitas, dan tegangan permukaan yang kini ada masih memiliki kekurangan, beberapa
dari biodiesel tersebut. Kenaikan Temperatur biodiesel kesimpulan dari banyak penelitian yang berkaitan dengan
memberikan pengaruh terbesar pada perubahan nilai Sfc dan penggunaan bahan bakar biodiesel seperti yang terdapat
efisiensi termal mesin diesel sedangkan untuk nilai daya, torsi pada The Biodiesel Handbook oleh Knothe Gerhard, et al
dan bmep pengaruhnya tidak signifikan. Dimana nilai Sfc [2] adalah nilai viskositas dan densitas biodiesel lebih tinggi
mengalami penurunan sebesar 14,8% sedangkan nilai efisiensi
jika dibandingkan dengan minyak solar yang membuat
termal mengalami kenaikan sebesar 17,36% yang dicapai pada
temperatur pemanasan 55 0C dengan pembebanan 87,5% dan atomisasi menjadi kurang baik sehingga pembakaran
putaran konstan 2000 rpm jika dibandingkan dengan temperatur menjadi tidak sempurna, akibatnya daya yang dihasilkan
biodiesel standar 27 0C. Sehingga Temperatur bahan bakar yang menjadi turun. Hal tersebut membuat nilai Sfc (Specific Fuel
ideal untuk mesin diesel diamond tipe Di800 1 silinder direct Consumption) cenderung meningkat.
injection putaran konstan 2000 rpm yang mengunakan biodiesel Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna
adalah 55 0C. serta menurunkan nilai Sfc, diperlukan suatu treatment pada
Kata kunci : Biodiesel, Pemanasan bahan bakar, bahan bakar tersebut. Treatment yang dapat dilakukan
karakteristik semprotan, properties biodiesel, unjuk kerja terhadap biodiesel sebelum pembakaran yaitu dengan
mesin.
pemanasan terhadap biodiesel sampai temperatur tertentu
yang akan menyebabkan penurunan densitas dan viskositas
I. PENDAHULUAN
bahan bakar tersebut sebelum masuk ke dalam pompa
B
ahan bakar minyak fosil adalah sumber energi yang
tekanan tinggi, sehingga bila diinjeksikan ke dalam ruang
tidak dapat diperbarui dan paling banyak digunakan.
bakar akan membentuk butiran-butiran kabut bahan bakar
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi
yang lebih halus yang akan menyebabkan proses
kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat. Karena
pencampuran bahan bakar dan udara menjadi lebih
hal tersebut persediaan minyak bumi semakin menipis
homogen. Disamping itu, dengan temperatur yang lebih
sehingga harga minyak di pasaran semakin mahal.
tinggi akan membuat biodiesel menjadi lebih mudah
Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan bakar
terbakar karna energi aktifasi bahan bakar yang menurun,
minyak dan semakin langkanya minyak bumi mendorong
sehingga dapat mengimbangi singkatnya waktu yang
manusia menggunakan sumber energi alternatif yang dapat
tersedia untuk pembakaran pada putaran tinggi.
diperbarui yakni berasal dari tumbuhan. Kelapa sawit
Berdasarkan pengaruh temperatur pemanasan
merupakan tumbuhan yang berpotensi untuk menghasilkan
terhadap perubahan properties bahan bakar berupa
minyak nabati yang dapat diolah menjadi biodiesel. Minyak
viskositas dan densitas. Maka selanjutnya akan dilakukan
sawit ini merupakan produk nabati dari olahan buah kelapa
pengujian terhadap karakteristik semprotan yang
sawit. Tanaman kelapa sawit ini merupakan jenis tanaman
ditunjukkan dengan panjang penetrasi dan sudut semprotan
yang dapat tumbuh dengan mudah dengan iklim di
secara visual kemudian diaplikasikan pada mesin diesel
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2301-9271 2
stasioner untuk mengetahui pengaruh temperatur pemanasan Pemanasan terhadap Biodiesel sampai temperatur
pengaruh unjuk kerja mesin diesel injeksi langsung putaran tertentu sebelum masuk ke dalam pompa tekanan tinggi
stasioner. akan menyebabkan penurunan viskositas dan densitas
II. DASAR TEORI biodiesel tersebut. Penurunan viskositas biodiesel akan
A. Karakteristik Bahan Bakar Gasoline dan Bioethanol membuat campuran udara dan bahan bakar saat
Tabel 1 dibawah ini menjelaskan tentang komparasi diinjeksikan lebih homogen di ruang bakar. Sehingga bahan
Properties bahan bakar nabati (Biodiesel) dan Solar bakar yang diinjeksikan kedalam ruang bakar dapat
Tabel 1 Komparasi Properties Bahan Bakar Nabati membentuk butiran-butiran yang lebih halus dan bahan
(Biodiesel) dan Solar bakar tersebut akan lebih mudah bercampur dengan udara
di dalam ruang bakar dan pembakaran pun menjadi lebih
baik.
Tetapi perlu diingat temperatur bahan bakar yang
terlalu panas juga akan merugikan karena akan merusak
sebagian sistem dari pompa tekanan tinggi, terutama seal
dari karet yang rentan terhadap suhu tinggi. Selain itu
Penurunan viskositas juga dapat mengakibatkan turunnya
sifat pelumasan bahan bakar. Hal itu terjadi karena mesin
Sumber : Hambali, Erliza. 2007. Jarak pagar tanaman penghasil diesel biasanya dijalankan dengan bahan bakar yang
biodiesel. Cetakan keempat, Jakarta : Penebar Swadaya. dipasok pada suhu kamar. Pemanasan yang sesuai akan
memberikan viskositas rendah mirip dengan diesel fuel,
tetapi tidak begitu tinggi sehingga tidak merusak sistem
B. Siklus Kerja Motor Diesel Empat Langkah
injeksi.
Motor diesel empat langkah akan menghasilkan
satu kali kerja dalam empat langkah gerakan piston (dua
III. METODOLOGI PENELITIAN
kali putaran engkol). Gambar 1. Menjelaskan tentang
siklus kera mesin diesel empat langkah yang terdiri dari Pengujian dilakukan pada mesin diesel constant
langkah hisap, kompresi, kerja, dan buang. speed electrical dynamometer. Pengujian dilakukan pada
mesin diesel 1 silinder injeksi langsung sebagai alat uji
dengan poros utama yang telah terkopel langsung dengan
electrical generator sebagai electrical dynamometer.
Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Teknik
Pembakaran Bahan Bakar Jurusan Teknik Mesin ITS
Surabaya. Adapun spesifikasi mesin diesel sbb :
Tabel Spesifikasi engine
Merk Diesel Diamond
Type Di 800
Model 1 Silinder Diesel 4 langkah
Gambar 1. Siklus empat langkah, Heywood, J.B., Bore x Stroke 82 mm x 78 mm
Internal Combustion Engines Fundamentals, McGraw- Displacement 411 cc
Hill, 1988. Max Power 8 HP (6 KW) / 2400 rpm
Continous Power 7 HP (5.22 KW)/2200 rpm
C. Karakteristik Semprotan Bahan Bakar Compression Ratio 18:1
Karakteristik semprotan bahan bakar Cooling sistem Hopper/ Condenser
dipengaruhi oleh properties fisik bahan bakar berupa Lube capacity 1,8 liter
densitas, viskositas dan tegangan permukaan. Untuk
semprotan pada ruang terbuka (ambient atmosferic Tabel Spesifikasi Generator
pressure), semakin tinggi properties fisik bahan bakar Type ST-6
akan menghasilkan penetrasi semprotan yang semakin Volt-Ampere 230 V – 26,1 A (AC)
panjang. Sedangkan kenaikan tekanan dan suhu ambient Max AC Output 6 KW
menyebabkan phase cairan semprotan menjadi lebih Frequency 50 Hz
pendek dan tipis. Hal ini disebabkan oleh kenaikan Loading System Electric Bulb System
momentum dan perpindahan panas droplet ke udara Electric Control Volt ,Amperemeter, Switch
ambient [3].
Karakteristik semprotan bahan bakar (spray tip
penetration, spray cone angle and atomization)
mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses
pencampuran bahan bakar-udara di ruang bakar [3].
Karakteristik semprotan bahan bakar solar sebagai acuan
menghasilkan penguapan dan pembakaran yang paling
baik sehingga karakteristis semprotan biodiesel
diinginkan menyerupai bahan bakar solar.
A. Pengujian Properties Bahan Bakar 5. Setiap kenaikan beban dan variasi temperatur pada
Penelitian dilakukan terhadap tiga properties bahan bakar biodiesel, maka dilakukan pencatatan
biodiesel yaitu viskositas, densitas, dan tegangan terhadap:
permukaan. Pengujian dilakukan dengan menvariasikan Waktu konsumsi minyak biodiesel setiap
suhu pemanasan mulai 27 0C, 40 0C, 55 0C dan 70 0C 25 ml.
dengan menggunakan alat picno meter, visco tester dan alat Temperatur mesin, oli, cairan pendingin,
pengukur tegangan permukaan. gas buang.
Tegangan listrik (V) dan arus listrik (I).
B. Skema Alat Pemanas Bahan Bakar 6. Setelah pengambilan data seluruhnya selesai
Alat pemanas bahan bakar biodiesel dipasang dilakukan, kemudian beban listrik diturunkan
diantara saluaran dari filter bahan bakar dan pompa tekanan secara bertahap.
tinggi. Alat tersebut terdiri dari tabung penampung bahan 7. mengulangi proses pengujian dari point (3), dengan
bakar, elemen pemanas, thermocontrol, relay dan sensor perubahan pada suhu pemanasan biodiesel dengan
thermocouple. Skema peralatan pemanas bahan bakar interval kenaikan 15 ᴼC sampai 70 ᴼC.
ditunjukkan pada Gambar 3 berikut : 8. Membiarkan mesin diesel dalam kondisi tanpa
beban kira-kira 5 menit, lalu mesin diesel
dimatikan.
Gambar 4. Skema Peralatan Uji Semprotan Gambar 5. Visualisasi Semprotan Solar Dan Biodiesel
Keterangan: Temperatur Standar (27 0C)
1. Layar hitam bergaris 8. Tangki bahan bakar Pada Gambar 6. Menunjukan bahwa dengan
2. Nozzle injector 9. Tuas kenaikan temperatur bahan bakar biodiesel menyebabkan
3. Saluran pipa injeksi 10. Lampu
11. Kamera digital
perubahan karakteristik semprotan biodiesel dimana
4. Manual injector penetrasi semprotannya menjadi lebih pendek dan sudutnya
5. Pressure gage 12. Semprotan
6. Katup shut off 13. Thermometer lebih besar seiring dengan kenaikan temperatur biodiesel
7. Filter 14. Teko heater jika dibandingkan dengan biodiesel pada temperatur 27 0C
(standar). Viskositas yang lebih rendah menyebabkan
D. Pengujian Dengan Bahan Bakar Biodiesel Dengan momentum aliran lebih kecil sehingga penetrasi semprotan
Pemanas Bahan Bakar menjadi lebih pendek. Sedangkan tegangan permukaan
1. Menghidupkan mesin diesel dengan menggunakan yang lebih kecil berperan dalam mempercepat butiran-
biodiesel sebagai bahan bakar, tanpa memberikan butiran droplet bahan bakar untuk pecah menjadi butiran-
beban dan membiarkannya hingga ± 20 menit. butiran lebih kecil (secondary break-up) yang selanjutnya
2. Menghidupkan heater bahan bakar dan mensetting akan menyebar ke segala arah. Penyebaran ini
suhu pemanasan pada 40 0C menyebabkan permukaan kontak butiran droplet bahan
3. Memberikan beban mulai dari 500 watt sampai bakar dengan udara lebih besar, sehingga penguapan yang
dengan 4000 watt dengan interval kenaikan setiap terjadi akan lebih cepat [3].
500 W.
4. Setiap variasi beban putaran engine harus tetap
dijaga konstan 2000 rpm.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2301-9271 4