Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN “R” : KORLANTAS POLRI

1. Organisasi dan Tata Kerja

a. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

1) Korlantas Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada


di bawah Kapolri;

2) Korlantas Polri bertugas:


a) membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas yang meliputi
pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah
lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan
bermotor serta patroli jalan raya;
b) melaksanakan penertiban lalu lintas, manajemen operasional dan
rekayasa lalu lintas (engineering);
c) menyelenggarakan pusat Komunikasi, Koordinasi, Kendali dan
Informasi (K3I) tentang lalu lintas;
d) mengkoordinasikan pemangku kepentingan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan lalu lintas;
e) memberikan rekomendasi dampak lalu lintas; dan
f) melaksanakan koordinasi dan/atau pengawasan PPNS.

3) dalam melaksanakan tugas, Korlantas Polri menyelenggarakan fungsi:


a) penyusunan kebijakan strategis yang berkaitan dengan peran dan
fungsi polisi lalu lintas, perumusan dan atau pengembangan
sistem dan metode termasuk petunjuk pelaksanaan fungsi lalu
lintas, membangun kemitraan dan kerjasama baik dalam maupun
luar negeri, serta menyelenggarakan koordinasi dengan
pemangku kepentingan lainnya di bidang lalu lintas;
b) pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas yang meliputi
kegiatan memelihara dan mewujudkan keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan raya, jalan tol, serta
jalan-jalan luar kota sebagai penghubung (linking ping) antar
kesatuan lalu lintas melalui kegiatan pengaturan, penjagaan,
pengawalan, patroli, TPKP, Quick Respon Time, dan menjadi
jejaring National Traffic Management Centre (NTMC).
c) pengembangan sistem dan metode termasuk petunjuk
pelaksanaan teknis penegakan hukum yang meliputi kegiatan
penindakan terhadap pelanggaran aturan lalu lintas, penanganan
kecelakaan lalu lintas, penyidikan kecelakaan lalu lintas, serta
koordinasi dan pengawasan PPNS;

d) pendidikan ....
2

d) pendidikan masyarakat dalam berlalu lintas, melalui kegiatan


sosialisasi, penanaman nilai, membangun kesadaran, kepekaan,
kepedulian akan tertib lalu lintas, serta pendidikan berlalu lintas
secara formal dan informal;
e) pembinaan teknis dan administrasi registrasi serta identifikasi
pengemudi dan kendaraan bermotor yang meliputi kegiatan
pengecekan administrasi dan fisik kendaraan serta pengujian
kompetensi pengemudi untuk menjamin keabsahan dokumen
kendaraan bermotor dan sarana kontrol dalam rangka penegakan
hukum maupun untuk kepentingan forensik kepolisian;
f) pengkajian bidang lalu lintas yang meliputi kegiatan keamanan
dan keselamatan lalu lintas, pemetaan, inventarisasi, identifikasi
wilayah, masalah maupun potensi-potensi yang berkaitan dengan
lalu lintas dalam sistem Filling and Recording, baik untuk
kepentingan internal maupun eksternal kepolisian, serta
perumusan rekomendasi dampak lalu lintas; dan
g) pelaksanaan operasional NTMC, yang meliputi kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data lalu lintas, sebagai
pusat kendali, koordinasi, komunikasi, dan informasi,
pengembangan sistem dan teknologi informasi dan komunikasi
lalu lintas, serta pelayanan informasi lalu lintas yang menyangkut
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dengan lingkup data
jajaran Polri.

b. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.

1) Unsur Pimpinan

a) Kakorlantas Polri merupakan unsur pimpinan pada Korlantas Polri


yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kapolri dan dalam melaksanakan tugas sehari-hari berada di
bawah kendali Wakapolri;
b) Kakorlantas Polri bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan
mengendalikan Korlantas Polri untuk menyelenggarakan fungsi
kepolisian baik dalam menangani lalu lintas baik analisis,
manajerial ataupun personal, memberdayakan potensi dan
sumber daya yang ada, membangun dan mengembangkan
inovasi dan kreatifitas para petugas polisi lalu lintas (Polantas),
serta kemitraan baik tingkat nasional maupun internasional;
c) Kakorlantas Polri dibantu oleh Wakakorlantas Polri, yang bertugas
membantu Kakorlantas Polri dalam menyelenggarakan
pengendalian pelaksanaan tugas staf seluruh satuan organisasi
dalam jajaran Korlantas Polri, dan dalam batas kewenangannya
memimpin Korlantas Polri dalam hal Kakorlantas Polri
berhalangan.

2) Unsur.....
3

2) Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf

a) Bagrenmin:
(1) Bagrenmin merupakan unsur pembantu pimpinan dan
pelaksana staf yang berada di bawah Kakorlantas Polri;
(2) Bagrenmin bertugas menyusun perencanaan strategis,
pengelolaan administrasi, menyelenggarakan manajemen
sarpras, personalia, dan pelaporan pencapaian hasil kinerja.
(3) dalam melaksanakan tugas, Bagrenmin menyelenggarakan
fungsi:
(a) penyusunan rencana jangka sedang dan jangka
pendek antara lain Renstra, Rancangan Renja, Renja,
RKA-KL, dan DIPA.
(b) pelaksanaan pemeliharaan, perawatan, serta
administrasi personel;
(c) pengelolaan sarpras dan penyusunan laporan SIMAK-
BMN;
(d) pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan
serta penganalisisan dan pengevaluasian hasil
penelitian dan pengembangan;
(e) penyusunan LRA dan pembuatan laporan akuntabilitas
kinerja satker dalam bentuk LAKIP meliputi analisis
target pencapaian pelaksanaan kinerja, program dan
anggaran.

(4) dalam melaksanakan tugas, Bagrenmin dibantu oleh:


(a) Subbagren, yang bertugas:
i. menyusun dan merumuskan dokumen
perencanaan antara lain Renstra, Rancangan
Renja, Renja, Penetapan Kinerja, RKA-KL, DIPA,
TOR atau KAK, RAB, dan LAKIP, serta
menghimpun usulan rencana kegiatan dan
rencana kebutuhan anggaran dalam lingkungan
Korlantas Polri;
ii. mengarahkan, mengawasi penggunaan dan
pelaksanaan anggaran sesuai Renja dan
anggaran Korlantas Polri serta menyusun laporan
realisasi penyerapan anggaran;
iii. membuat laporan kegiatan, dan menganalisis
serta mengevaluasi pelaksanaan program dan
anggaran.

(b) Subbagsumda .....


4

(b) Subbagsumda, yang bertugas:


i. menyelenggarakan pembinaan karier antara lain
penyiapan UKP, KGB, mutasi personel,
Dikbangum atau Dikbangspes dan pelatihan pada
masing-masing fungsi di lingkungan Korlantas
Polri;
ii. menyelenggarakan perawatan dan kesejahteraan
personel antara lain pelayanan administrasi cuti,
izin, MPP, Khirdin, mendata personel, pendidikan,
pelatihan, nikah, cerai, rujuk, penghargaan dan
hukuman, meninggal dunia, restitusi, pembuatan
KTA, KPI/KPS bagi anggota Polri, Karis/ Karsu
bagi PNS Polri, Kartu kesehatan, ASABRI, tes
psikologi, dan rekomendasi penilaian personel di
lingkungan Korlantas Polri;
iii. membina sumber daya Korlantas Polri baik SDM
maupun sarpas yang dikaitkan dengan kompetensi
dan kebutuhan operasional Korlantas Polri yang
senantiasa dinamis tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kemajuan dan peradaban sosial;
iv. menyusun data personel antara lain CB,
pembuatan DUK PNS dan penyiapan Dapen Polri
atau DP3 PNS.
v. mengupayakan peningkatan disiplin melalui
budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja di
lingkungan Korlantas Polri;
vi. menyelenggarakan pembinaan fungsi sumber
daya Sarpras yang meliputi upaya pemeliharaan
dan perawatan peralatan kantor dan kendaraan
bermotor di lingkungan Korlantas Polri;
vii. menghimpun, mendata, dan mengajukan konsep
penghapusan barang milik negara yang sudah
tidak layak pakai di lingkungan Korlantas Polri; dan
viii. melaksanakan pendataan administrasi logistik,
Inventarisasi BMN dan SIMAK BMN di lingkungan
Korlantas Polri.
(c) Subbagada, yang bertugas mendata dan mengkaji
kebutuhan operasional Korlantas yang dikaitkan
dengan pengadaan sarpras guna meningkatkan
kualitas kinerja dan pelayanan kepada publik; dan
(d) Urmin.

b) Bagops ....
5

b) Bagops:

(1) Bagops merupakan unsur pembantu pimpinan dan


pelaksana staf yang berada di bawah Kakorlantas Polri;
(2) Bagops bertugas:
(a) merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinir,
mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaan
operasional Korlantas yang diselenggarakan oleh
bidang dan detasemen baik yang bersifat rutin, khusus
maupun kontijensi dengan tujuan mewujudkan dan
memelihara kamseltibcarlantas;
(b) meningkatkan kualitas keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ);
(c) menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu
lintas;
(d) membangun budaya tertib lalu lintas; dan
(e) meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
(3) dalam melaksanakan tugas, Bagops menyelenggarakan
fungsi:
(a) pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan
rutin yang dilaksanakan berdasarkan pada intel dasar,
kalender kamtibmas, rencana kegiatan dan program
kegiatan Korlantas serta kajian atau anev tentang
berbagai masalah lalu lintas;
(b) pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan operasi
kepolisian yang dilaksanakan untuk menghadapi
masalah yang berkaitan dengan kegiatan
kemasyarakatan, pemerintahan, politik, protokoler
kenegaraan atau peningkatan dari kegiatan operasi
rutin;
(c) pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan
kontijensi yang merupakan kegiatan kepolisian
Korlantas dalam menangani masalah kontijensi yang
disebabkan faktor manusia (terorisme, konflik antar
warga), alam (bencana alam), kerusakan infrastruktur;
(d) pengamanan tahanan dan barang bukti yang berkaitan
dengan penyelidikan kecelakaan lalu lintas,
penindakan pelanggaran lalu lintas maupun
penindakan terhadap para pemicu terjadinya atau
timbulnya masalah lalu lintas.

(4) dalam .....


6

(4) dalam melaksanakan tugas, Bagops dibantu oleh:


(a) Subbagopslat, yang bertugas:
i. melaksanakan kegiatan kerja sama yang
berkaitan dengan penyelenggaraan operasional
Korlantas;
ii. melakukan analisis dan evaluasi
penyelenggaraan operasional Korlantas guna
meningkatkan kualitas kinerja; dan
iii. menyelenggarakan latihan pra operasi kepolisian.
(b) Subbagrenops, yang bertugas menyelenggarakan
tugas managerial operasional yang berkaitan dengan
perencanaan kegiatan rutin, operasi kepolisian, dan
kegiatan kontijensi Korlantas;
(c) Subbagtahti, yang bertugas menyelenggarakan
pengamanan tahanan dan barang bukti yang berkaitan
dengan penyelidikan kecelakaan lalu lintas,
penindakan pelanggaran lalu lintas maupun
penindakan terhadap para pemicu terjadinya atau
timbulnya masalah lalu lintas;
(d) Urmin.

c) Bagkamsel:
(1) Bagkamsel merupakan unsur pembantu pimpinan dan
pelaksana staf yang berada di bawah Kakorlantas Polri;
(2) Bagkamsel bertugas:
(a) melakukan kendali mutu dalam tim transformasi untuk
memetakan (inventarisisasi dan meng-identifikasi)
wilayah, masalah, maupun potensi yang berkaitan
dengan lalu lintas dalam sistem Filling and Recording;
dan
(b) melakukan pengkajian dalam mengoperasionalkan baik
untuk kepentingan internal kepolisian maupun
eksternal kepolisian.
(3) dalam melaksanakan tugas, Bagkamsel menyelenggarakan
fungsi:
(a) penetapan sasaran dan arah pengembangan
kebijakan keamanan dan keselamatan lalu lintas;
(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan
prosedur penyusunan kebijakan keamanan dan
keselamatan lalu lintas;

(c) penetapan .....


7

(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan


fungsi penyusunan kebijakan keamanan dan
keselamatan lalu lintas;
(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian
izin, dan bantuan teknis kepada petugas Polisi lalu
lintas daerah di bidang penyusunan kebijakan
keamanan dan keselamatan lalu lintas; dan
(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,
kriteria, dan prosedur di bidang penyusunan kebijakan
keamanan dan keselamatan lalu lintas oleh petugas
Polisi lalu lintas daerah.

(4) dalam melaksanakan tugas, Bagkamsel dibantu oleh:


(a) Subbagjakstra, yang bertugas:
i. mengembangkan kebijakan dalam berbagai
bentuk peraturan yang dapat di implementasikan
oleh jajaran Korlantas;
ii. menampung berbagai aspirasi, pendapat, ide,
inovasi, dan kreatifitas yang telah di lakukan oleh
jajaran Korlantas sebagai bahan masukan kepada
pimpinan yang meliputi:
i) penetapan substansi dan prosedur
pemberian rekomendasi dalam rangka
pemberian izin pengelenggaraan bengkel
umum sebagai pelaksana uji berkala
Ranmor;
ii) penetapan substansi dan prosedur :
(i) penyusunan program keamanan;
(ii) penyediaan dan pemeliharaan fasilitas
dan perlengkapan; dan
(iii) pengkajian masalah keamanan.
iii) pengembangan kebijakan korektif atas
pelaksanaan kebijakan oleh Subbaga audit;
dan
iv) penyusunan program jangka pendek,
menengah dan panjang pencegahan
kecelakaan lalu lintas.
(b) Subbagkerma, yang bertugas:
i. menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku
kepentingan lainnya baik lingkungan dalam dan
luar negeri yang berkaitan dengan upaya
meningkatkan kualitas kinerja dalam mewujudkan
dan memelihara keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas
(kamseltibcarlantas);
ii. meningkatkan .....
8

ii. meningkatkan kualitas keselamatan, menurunkan


tingkat fatalitas korban kecelakaan, mengem-
bangkan budaya tertib lalu lintas maupun
meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik,
yang meliputi:
i) penetapan standard dan prosedur
pelaksanaan kerjasama dalam rangka
penyusunan program dan kebijakan
keamanan lalu lintas dengan pembina LLAJ
dan masyarakat;
ii) pembuatan pedoman pelaksanaan
sosialisasi dan internalisasi program
keamanan kepada semua pemangku
kepentingan sebagai salah satu cara
penciptaan budaya keamanan LLAJ;
iii) penetapan standard identifikasi dan
inventarisasi kondisi lingkungan di ruang lalu
lintas dan menginformasikan kepada
pembina LLAJ;
iv) pembangunan kerjasama kemitraan yang
bersifat global dengan instansi pembina dan
penyelenggara LLAJ serta masyarakat
dalam rangka pelaksanaan program jangka
pendek, menengah, dan panjang
pencegahan kecelakaan lalu lintas; dan
v) pembangunan kerjasama dengan kelompok
masyarakat dalam rangka pemberian
penghargaan bagi masyarakat yang
berperanan dalam penciptaan keamanan
lalu lintas.

(c) Subbagaudit, yang bertugas:


i. mendukung dan mengaudit serta mengkaji
penyelenggraan operasional Korlantas sebagai
tim transformasi (think thank);
ii. menjaga dan mengendalikan mutu atau kualitas
kinerja agar produk kajian atau analisis dapat
digunakan untuk memberikan rekomendasi
dampak lalu lintas, yang meliputi:
i) penetapkan standard, kriteria dan prosedur
pengawasan melalui penilaian dan tindakan
korektif terhadap pelaksanaan kebijakan
yang ditentukan dalam Pasal 93 ayat (2)
UULLAJ;

ii) penetapan .....


9

ii) penetapan standard dan prosedur


pelaksanaan audit, inspeksi, serta
pengamatan dan pemantauan pelaksanaan
program keselamatan LLAJ; dan
iii) penetapan standard kompetensi petugas
audit, inspeksi, serta pengamatan dan
pemantauan pelaksanaan program
keselamatan LLAJ.
(d) Urmin.
d) Urkeu.
e) Taud.

3) Unsur Pelaksana Utama.


a) Bidbingakkum:
(1) Bidbingakkum merupakan unsur pelaksana utama yang
berada di bawah kakorlantas Polri;
(2) Bidbingakkum bertugas melakukan penindakan terhadap
pelanggaran aturan lalu lintas, penyidikan kecelakaan lalu
lintas, dan menata ketertiban lalu lintas;
(3) dalam melaksanakan tugas, Bidbingakkum menyelenggara-
kan fungsi:
(a) penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan
penegakan hukum lalu lintas;
(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan
prosedur penyelenggaraan penegakan hukum lalu
lintas;
(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan
fungsi di bidang penegakan hukum lalu lintas;
(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian
izin, dan bantuan teknis kepada pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten dan kota dalam bidang
penegakan hukum;
(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,
kriteria, dan prosedur penegakan hukum oleh
Pemerintah Daerah.
(4) dalam melaksanakan tugas, Bidbingakkum dibantu oleh:
(a) Subbidsidiklaka, yang bertugas mendatakan dan
mengkaji hasil penyidikan kecelakaan lalu lintas untuk
menghasilkan suatu produk atau rekomendasi yang
berkaitan dengan pola tindakan kepolisian untuk
meningkatkan kualitas penyidikan lalu lintas dan
pencegahan lalu lintas, meliputi:
i. penetapan .....
10

i. penetapan persyaratan dan prosedur


penanganan kecelakaan lalu lintas;
ii. penetapan standard kompetensi petugas yang
menangani kecelakaan lalu lintas;
iii. penetapan standard peralatan yang digunakan
untuk menangani kecelakaan lalu lintas;
iv. penerimaan laporan oleh masyarakat tentang
terjadinya kecelakaan lalu lintas;
v. penetapan standard dokumen dan prosedur
pencatatan data kecelakaan lalu lintas;
vi. pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait
kecelakaan lantas (rumah sakit dan jasa raharja)
baik untuk pemberian perawatan maupun
pembayaran santunan; dan
vii. pelaksanaan koordinasi dengan pembina dan
penyelenggara LLAJ berkaitan dengan terjadinya
kerusakan jalan serta sarpras akibat kecelakaan.
(b) Subbiddakgar, yang bertugas mendatakan dan
mengkaji berbagai penindakan pelanggaran lalu lintas
guna menghasilkan suatu produk atau rekomendasi
untuk meningkatkan kualitas kinerja petugas polisi lalu
lintas dalam menyelenggarakan penindakan
pelanggaran maupun untuk pencegahan dan edukasi,
yang meliputi:
i) penetapan standard dan prosedur penindakan
terhadap pelanggaran lalu lintas;
ii) penetapan prosedur dan bentuk penandaan SIM
yang melakukan pelanggaran lalu lintas;
iii) penyusunan standard dan spesifikasi teknis
dokumen tanda bukti pelanggaran lalu lintas
(surat tilang);
iv) penyusunan materi serta standard dan prosedur
pembinaan dan pengawasan terhadap PPNS di
bidang penindakan pelanggaran.

(c) Subbidtatib, yang bertugas mendatakan dan mengkaji


kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli
dan pemicu timbulnya masalah lalu lintas untuk
menghasilkan produk atau rekomendasi guna
meningkatkan kualitas kinerja petugas Polantas dalam
menyelenggarakan kegiatan pengaturan, penjagaan,
pengawalan, patroli serta pemantauan dan penindakan
pemicu timbulnya masalah lalu lintas, yang meliputi:

i) penetapan .....
11

i) penetapan kompetensi pejabat yang akan


ditugaskan untuk menjaga Kamseltibcar selama
proses preservasi dan peningkatan kapasitas
jalan;
ii) penetapan prosedur dan bimbingan pemberian
perizinan penggunaan lampu isyarat dan sirene;
iii) penetapan persyaratan, standard, dan prosedur
serta peralatan dalam pelaksanaan tindakan
pengaturan dan penertiban arus lalu lintas;
iv) penetapan standard dan prosedur penggunaan
atau penutupan jalan selain untuk kegiatan lalu
lintas serta pemberian izinnya;
v) penetapan persyaratan, standard, dan prosedur
pengawalan atau pengaturan jalan bagi pengguna
jalan yang memperoleh hak utama;
vi) penetapan persyaratan, kriteria dan prosedur
penggunaan kendaraan bermotor angkutan
barang untuk angkutan orang;
vii) penetapan persyaratan, standard, dan prosedur
pengawalan atau pengaturan jalan bagi
kendaraan umum yang tidak memperoleh hak
utama namun mengangkut alat berat dengan
dimensi melebihi dimensi yang ditetapkan; dan
viii) penetapan prosedur pengoperasian bersama alat
penimbangan yang dapat dipindahkan antara
kepolisian dan PPNS terkait.
(d) Urmin.

b) Biddikmas:
(1) Biddikmas merupakan unsur pelaksana utama Korlantas
yang berada di bawah Kakorlantas;
(2) Biddikmas bertugas mensosalisasikan, menanamkan,
mengajak, mendidik, membangun kesadaran, kepekaan,
kepedulian akan tertib lalu lintas yang diselenggarakan
secara formal dan non formal.
(3) dalam melaksanakan tugas, Biddikmas menyelenggarakan
fungsi:
(a) penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan
pendidikan masyarakat berlalu lintas;
(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan
prosedur penyelenggaraan pendidikan masyarakat
berlalu lintas;
(c) penetapan .....
12

(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan


fungsi di bidang pendidikan masyarakat berlalu lintas;
(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian
izin, dan bantuan teknis kepada pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota dalam bidang
pendidikan masyarakat berlalu lintas; dan
(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,
kriteria, dan prosedur pendidikan masyarakat berlalu
lintas oleh Pemerintah Daerah.
(4) dalam melaksanakan tugas, Biddikmas dibantu oleh:
(a) Subbidmitra, yang bertugas mendatakan dan mengkaji
pelaksanaan tugas kemitraan yang dilakukan oleh
polisi lalu lintas untuk menghasilkan suatu produk atau
rekomendasi peningkatan kualitas kinerja dalam
penyelenggraan kemitraan serta membangun jejaring
dengan pemangku kepentingan lainnya guna
meningkatkan dan membangun pendidikan tertib lalu
lintas, meliputi:
i. penetapan prosedur dan membangun jejaring
dengan sekolah di semua tingkatan dan kelompok
masyarakat untuk bermitra dalam menyeleng-
garakan Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas
(Dikmas Lantas);
ii. pembangunan kerjasama kemitraan dengan
pembina dan penyelenggara LLAJ dalam rangka
melaksanakan sosialisasi peraturan lalu lintas;
iii. pembangunan kerjasama dengan kelompok
masyarakat dalam rangka pemberian
penghargaan bagi masyarakat yang berperanan
dalam sosialisasi peraturan lalu lintas;
iv. penetapan standard, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
mengemudi ranmor;
v. penyusunan kurikulum Dikmas Lantas untuk
dielaborasikan dengan kurikulum sekolah formal
di semua tingkatan;
vi. penyusunan pedoman penyelenggaraan dikmas
lalu lintas;
vii. pelaksanaan seminar, lokakarya, simposium, dan
sarasehan yang berkaitan dengan issu dan
permasalahan lalu lintas.

(b) Subditdikpen .....


13

(b) Subditdikpen, yang bertugas mendatakan dan


mengkaji penyelenggaraan pendidikan dan penyuluhan
untuk menghasilkan produk atau rekomendasi yang
dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
menyelenggarakan pendidikan lalu lintas, penyuluhan
serta membangun jejaring atau kemitraan dengan
lembaga pendidikan kepolisian maupun pendidikan
lainnya guna membangun budaya tertib lalu lintas yang
meliputi:
i. menetapkan standard, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
mengemudi kendaraan bermotor;
ii. menyusun kurikulum Dikmas Lantas untuk
dielaborasikan dengan kurikulum sekolah formal
di semua tingkatan;
iii. menyusun pedoman penyelenggaraan Dikmas
Lantas; dan
iv. menyelenggarakan seminar, lokakarya,
simposium dan sarasehan yang berkaitan dengan
isu dan permasalahan lalu lintas.
(c) Subbiddukdikmas, yang bertugas mendatakan dan
mengkaji berbagai kegiatan dikmas lalu lintas untuk
menghasilkan produk berupa sarana kontak (film, buku,
leaflet, poster, dsb) guna meningkatkan kualitas kinerja
polisi lalu lintas dalam mengembangkan kualitas kinerja
dan membangun kemitraan, yang meliputi:
i. perumusan dan penyusunan produk yang dapat
digunakan sebagai sarana kontak dalam
penyelenggaraan Dikmas Lantas antara lain
berupa buku, leaflet, poster, dan film; dan
ii. pembangunan wadah dan tempat untuk
penyelenggaraan kegiatan dikmas lalu lintas
berupa taman lalu lintas, museum lalu lintas,
safety driving/riding centre.

(d) Urmin.

c) Bidregident:

(1) Bidregident merupakan unsur pelaksana utama yang berada


di bawah Kakorlantas Polri;

(2) Bidregident ....


14

(2) Bidregident bertugas:


(a) melaksanakan peregistrasian dan pengecekan baik
untuk pengemudi maupun kendaraan bermotor dalam
rangka memberi jaminan kompetensi bagi pengemudi
melalui uji SIM, jaminan legitimasi keberadaan
kendaraan bermotor melalui pengecekan (STNK), fisik
kendaraan bermotor (BPKB); dan
(b) memberikan penomoran kendaraan bermotor yang
telah memenuhi kriteria keabsahan dan legitimasi
kendaraan bermotor, produk dari SIM, BPKB, dan
STNK yang dapat digunakan sebagai sarana kontrol
(Gakkum) maupun untuk kepentingan forensik
kepolisian.

(3) dalam melaksanakan tugas, Bidregident menyelenggarakan


fungsi:
(a) penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan
manajemen regident,
(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan
prosedur penyelenggaraan manajemen regident;
(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan
fungsi di bidang manajemen regident;
(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian
izin, dan bantuan teknis kepada Ditlantas Polda dalam
bidang manajemen regident; dan
(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,
kriteria, dan prosedur manajemen regident di Ditlantas
Polda.

(4) dalam melaksanakan tugas, Bidregident dibantu oleh:

(a) Subbidpengemudi, yang bertugas mendatakan dan


mengkaji penyelenggaraan sistem pengujian bagi calon
pengemudi dan pengemudi untuk meningkatkan
kualitas penyelenggaraan sistem uji di Satpas baik pra
uji, saat uji, dan pasca uji maupun bagi penyelenggara
sekolah mengemudi, yang meliputi:
i. penetapan standard kompetensi pengemudi
kendaraan bermotor;
ii. penetapan standard persyaratan dan prosedur
pengujian kompetensi pengemudi ranmor;
iii. penetapan standard dan spesifikasi teknis
dokumen SIM dan SIM Internasional;

iv. penetapan .....


15

iv. penetapan standard kompetensi pejabat penguji


pengemudi dan instruktur; dan
v. penetapan persyaratan dan prosedur penerbitan
SIM serta standard kompetensi pejabat penerbit
SIM.

(b) Subbidranmor, yang bertugas mendatakan dan


mengkaji penyelenggaraan identifikasi Ranmor (BPKB
dan STNK) untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan Regident Ranmor (BPKB dan STNK),
yang meliputi:
i. penetapan sasaran dan arah kebijakan
pengembangan pengujian persyaratan
administrasi dan fisik kendaraan bermotor;
ii. penetapan norma, standard, pedoman, kriteria,
dan prosedur penyelenggaraan manajemen
pengujian persyaratan administrasi dan fisik
kendaraan bermotor;
iii. penetapan standard persyaratan dan kesahan
keberadaan dan kepemilikan kendaraan
bermotor;
iv. penetapan kompetensi pejabat yang
melaksanakan fungsi di bidang manajemen
pengujian persyaratan administrasi dan fisik
kendaraan bermotor;
v. pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi,
pemberian bantuan teknis kepada Ditlantas Polda
dalam bidang manajemen pengujian persyaratan
administrasi dan fisik kendaraan bermotor;
vi. penetapan standard prosedur perpanjangan,
pelaporan penggunaan kendaraan bermotor di
luar wilayah teregistrasi dan peralihan serta
penghapusan kendaraan bermotor;
vii. penetapan standard dan spesifikasi teknis
dokumen buku pemilikan kendaraan bermotor
dan surat tanda kendaraan bermotor serta surat
tanda coba kendaraan bermotor; dan
viii. penetapan standard dan spesifikasi teknis plat
tanda nomor kendaraan bermotor dan tanda coba
nomor kendaraan bermotor.

(c) Subbidmat SBST, yang bertugas mendatakan dan


mengkaji material SIM, BPKB, STNK, dan TNKB serta
mengadakan dan mendistribusikan material SBST,
yang meliputi:
i. penerbitan .....
16

i. penerbitan dokumen buku pemilikan kendaraan


bermotor dan surat tanda nomor kendaraan
bermotor;
ii. penetapan standard pendistribusian dokumen ke
Polda dan Polres; dan
iii. pendistribusian dokumen ke seluruh daerah.

(d) Urmin.

d) Bidjemenopsrek:

(1) Bidjemenopsrek merupakan unsur pelaksana utama yang


berada di bawah Kakorlantas Polri.

(2) Bidjemenopsrek bertugas:

(a) memetakan (inventarisisasi dan mengidentifikasi)


wilayah, masalah, maupun potensi yang berkaitan
dengan lalu lintas dalam sistem Filling and Recording;

(b) melakukan pengkajian dalam mengoperasionalkan


fungsi rekayasa lalu lintas baik untuk kepentingan
internal kepolisian maupun eksternal kepolisian.

(3) dalam melaksanakan tugas, Bidjemenopsrek menyeleng-


garakan fungsi:

(a) penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan


manajemen dan rekayasa lalu lintas;

(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan


prosedur penyelenggaraan manajemen dan rekayasa
lalu lintas;

(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan


fungsi di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian


izin, dan bantuan teknis kepada Polantas daerah di
bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan

(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,


kriteria, dan prosedur di bidang manajemen dan
rekayasa lantas oleh polisi lalu lintas daerah.

(4) dalam melaksanakan tugas, Bidjemenopsrek dibantu oleh:

(a) Subbidinvidrek.....
17

(a) Subbidinvidrek, yang bertugas menyelenggarakan


registrasi dan invetarisasi serta mengkaji terhadap
kegiatan rekayasa lalu lintas untuk menghasilkan
pedoman dan acuan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas kinerja dan untuk
mengembangkan tugas rekayasa lalu lintas, yang
meliputi:
i. penerimaan data hasil uji kelaikan fungsi jalan
oleh tim uji laik fungsi jalan; dan
ii. penetapan standard dan prosedur kegiatan
inventarisasi dan identifikasi masalah, situasi
arus, angka pelanggaran dan kecelakaan, dan
dampak lalu lintas.
(b) Subbidjianrek, yang bertugas melakukan pengkajian
atas survey maupun penelitian serta ilmu pengetahuan
guna menghasilkan pedoman dan acuan dalam rangka
meningkatkan dan menumbuhkembangkan
penyelenggaraan rekayasa lalu lintas dan produknya
dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbaikan atau
peningkatan kualitas rekayasa dan penyajian kepada
publik, yang meliputi:
i. pengkajian terhadap data hasil uji kelaikan fungsi
jalan;
ii. penetapan standard dan prosedur kegiatan
pengkajian atau analisis terhadap masalah,
situasi arus, angka pelanggaran dan kecelakaan,
dan dampak lalu lintas; dan
iii. penetapan standard dan prosedur pengkajian dan
pemberian persetujuan terhadap hasil analisis
dampak lalu lintas.
(c) Subbidopsnalrek, yang bertugas mengembangkan dan
mengoperasionalkan hasil kajian dan rekomendasi
terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan
rekayasa lalu lintas, yang meliputi:
i. penetapan kompetensi pejabat yang akan
ditunjuk sebagai anggota tim uji kelaikan fungsi
jalan;
ii. penetapan standard dan prosedur operasional
rekayasa lalu lintas termasuk koordinasi dengan
instansi terkait; dan
iii. penciptaan lingkungan ruang lalu lintas yang
mendorong pengguna jalan berperilaku tertib
berupa pilot project kawasan tertib lalu lintas
(KTL) atau lainnya.
(d) Urmin.
e) Bidtekinfokom.....
18

e) Bidtekinfokom:

(1) Bidtekinfokom merupakan unsur pelaksana utama yang


berada di bawah Kakorlantas Polri.

(2) Bidtekinfokombertugas:
(a) menyelenggrakan operasional NTMC;
(b) melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data (Pulahjiantah);
(c) mengembangkan sistem teknologi lalu lintas; dan
(d) membangun sistem informasi dan komunikasi lalu
lintas.
(3) dalam melaksanakan tugas, Bidtekinfokom menyelenggara-
kan fungsi:
(a) penetapan sasaran dan arah pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi lalu lintas;
(b) penetapan norma, standard, pedoman, kriteria, dan
prosedur pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi lalu lintas;
(c) penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan
fungsi pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi lalu lintas;
(d) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, pemberian
izin, dan bantuan teknis kepada Polantas daerah di
bidang pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi lalu lintas; dan
(e) pengawasan pelaksanaan norma, standard, pedoman,
kriteria, dan prosedur di bidang pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi lalu lintas oleh
Polantas daerah.
(4) dalam melaksanakan tugas, Kabidtekinfokom dibantu oleh:
(a) Subbidpulahjianta, yang bertugas mengumpulkan,
mengolah, mengkaji, dan mengimplementasikan data
yang berkaitan dengan tugas polisi lalu lintas untuk
dapat dijadikan bahan masukan kepada pimpinan guna
menyusun dan menentukan kebijakan, termasuk
mengelola informasi dan dokumentasi, meliputi:
i. penetapan standard dan prosedur penyampaian
dan penerimaan informasi dan data terjadinya
kecelakaan lalu lintas melalui alat elektronik
pemberi informasi atau secara manual dari
instansi atau lembaga terkait;

ii. penetapan.....
19

ii. penetapan standard dan prosedur pengolahan


dan penyajian data kecelakaan lalu lintas dan
data hilang-temu kendaraan bermotor, serta data
lalu lintas lainnya (tambahan ranmor); dan
iii. penetapan standard dan prosedur pengolahan
informasi pelanggaran, kemacetan, kecelakaan,
dan kejadian lain yang berpengaruh pada LLAJ.
(b) Subbidbangsistek, yang bertugas mengkaji dan
mengembangkan sistem ilmu pengetahuan dan
teknologi guna mendukung penyelenggaraan tugas
polisi lalu lintas yang dinamis, terus tumbuh dan
berkembang, yang meliputi:
i. pendataan dan pengkajian sistem teknologi yang
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan
pelayanan kepada masyarakat;
ii. pembangunan dan pengembangan sistem
teknologi dalam rangka mendukung dan
meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan
Korlantas;
iii. pemeliharaan dan perawatan sistem teknologi
dalam Korlantas; dan
iv. pemberian bimbingan dan pelatihan
pengembangan dan pengoperasian pusat kendali
di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
(c) Subbidsisinfokom, yang bertugas menyajikan berbagai
informasi yang dibutuhkan baik internal polantas
maupun yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya yang berkaitan dengan
kamseltibcarlantas, yang meliputi:
i. pembangunan standard dan prosedur
pendistribusian data kecelakaan kepada instansi
pembina dan penyelenggara LLAJ;
ii. pembangunan standard dan prosedur
penerimaan dan pengintegrasian serta
pendistribusian informasi dari dan ke pusat
kendali provinsi dan kabupaten/kota;
iii. pembangunan format rekam jejak elektronis yang
akan digunakan sebagai dokumen penegakan
hukum;
iv. pembangunan media on-line sebagai tempat atau
sarana penyampaian dan pengkomunikasian
informasi LLAJ;

v. pembangunan.....
20

v. pembangunan prosedur penyampaian informasi


terjadinya pelanggaran, kemacetan, kecelakaan,
dan kejadian lain kepada petugas kepolisian dan
penyelenggara LLAJ sebagai dasar
melaksanakan tindakan respon cepat; dan
vi. penetapan struktur dan prosedur yang terkait
dengan penyelenggaraan tugas PPID (Pejabat
Pengelola Informasi dan Data) bidang lalu lintas.

(d) Urmin.

f) Denwal PJR:
(1) Denwal PJR merupakan unsur pelaksana utama yang
berada di bawah Kakorlantas Polri;
(2) Denwal PJR bertugas menyelenggarakan operasional polisi
lalu lintas yang meliputi pengaturan, penjagaan,
pengawalan, dan patroli (Turjawali), TPTKP, dan
menjembatani antar wilayah dalam mewujudkan dan
memelihara kamseltibcarlantas:
(3) dalam melaksanakan tugas, Denwal PJR menyelenggara-
kan fungsi:
(a) pengaturan penjagaan, pengawalan, patroli lalu lintas,
TPTKP, kecelakaan lalu lintas dan penanggulangan
gangguan kamtibmas di jalan tol.
(b) pemberian dukungan dan bantuan operasional kepada
satuan kewilayahan;
(c) pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan satuan
fungsi Kepolisian lainnya dan instansi terkait dalam
rangka mewujudkan kamseltibcar lantas;
(d) perencanaan pengembangan dan pembangunan Den
WAL PJR;
(e) pengawasan, penganalisisan dan pengevaluasian
pelaksanaan operasional Den WAL PJR.

(4) dalam melaksanakan tugas, Denwal PJR dibantu oleh:


(a) Subdenwal, yang bertugas melaksanakan pengawalan
VVIP, VIP, kegiatan kemasyarakatan, dan kegiatan
politik;
(b) Subden PJR, yang bertugas melaksanakan fungsi Den
PJR yang meliputi penyelenggaraan Turjawali;

(c) Urmin.

c. Lain-lain.....
21

c. Lain-lain:
1) Urkeu bertugas menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan
antara lain dalam bentuk pembiayaan, pengendalian, pembukuan,
akuntansi, dan penyusunan laporan SAI serta pertanggungjawaban
keuangan;
2) Taud bertugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan dan
urusan dalam;
3) Urtu bertugas menyelenggarakan fungsi perencanaan program
pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam, termasuk administrasi
personel dan materiil;
4) Urmin bertugas mengurus fungsi administrasi umum.

d. Tata Kerja

1) dalam melaksanakan tugasnya Kakorlantas Polri wajib menerapkan


prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
Polri maupun dalam hubungan dengan instansi pemerintah dan
lembaga lain.

2) Setiap pimpinan satuan organisasi Korlantas Polri wajib:

a) mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi


penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien


serta meningkatkan kemampuan dan daya guna;

c) menjamin ketertiban administrasi keuangan atau perbendaharaan


baik yang diadakan melalui program APBN maupun bantuan dari
Pemda/Masyarakat serta menggunakannya seoptimal mungkin
dan seefisien mungkin bagi keberhasilan pelaksanaan tugas;

d) mengarahkan perencanaan bidang fungsinya keseluruh jajaran


dan mengawasi pelaksanaannya;

e) menjabarkan dan menindaklanjuti setiap kebijaksanaan pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai