Anda di halaman 1dari 46

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.1. Tugas, Fungsi, Wewenang dan Struktur Organisasi Satuan Polisi


Pamong Praja Kota Metro
a. Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro

Sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun


2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja disebutkan bahwa; Satuan Polisi
Pamong Praja mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan
menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat. Sesuai
dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaiman telah diubah dengan undang-undang nomor 9 Tahun
2015 bahwa Ketentraman, ketertiban Umum dan Pelindungan masyarakat
merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor: 12 Tahun 2010 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro.Pada Tahun 2016
Satuan Polisi Pamong Praja menjadi SKPD Tipe A Sebagaimana diatur
dalam Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Metro dan Peraturan
Walikota Metro Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Susunan Tugas dan Fungsi
Perangkat Daerah Kota Metro

b. Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro


Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut Satuan Polisi
Pamong Praja secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Perda,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah;
3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
5. Pelaksanaan Koordinasi penegakan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan atau Aparatur lainnya.

II - 1
6. Pengawasan terhadap masyarakat, Aparatur atau Badan Hukum
agar mematuhi dan mentaati Perda dan Peraturan Kepala Daerah.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

c. Wewenang Satuan Polisi Pamong Praja sebagai berikut :

1. Melakukan tindakan penertiban nonyustisi terhadap warga


masyarakat, Aparatur atau Badan Hukum yang melakukan
pelanggaran Perda dan Peraturan Kepala Daerah.

2. Menindak warga masyarakat, Aparatur atau Badan Hukum yang


mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

3. Fasilitasi dan Pemberdayaan Kapasitas Penyelenggaraan


perlindungan masyarakat.

4. Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat


Aparatur atau Badan Hukum yang diduga melakukan pelanggaran
atas Perda atau Peraturan Kepala Daerah.

5. Melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat


Aparatur atau Badan Hukum yang melakukan pelanggaran Perda
atau Peraturan Kepala Daerah.

d. Penjabaran Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota


Metro

1. Kepala Satuan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan dan aturan program kerja.
b. Memberikan petunjuk, bimbingan, pembinaan dan pengarahan
kepada bawahan.
c. Mengatur pembagian tugas dan pendelegasian wewenang
kepada bawahan.
d. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tugas bawahan dalam
rangka pembinaan dan pengembangan karier bawahan.
e. Menyelenggarakan pengawasan melekat, pengawasan
Administratif dan pengawasan operasional, serta pemberian
Sanksi.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Satuan dibantu oleh
Satu Orang Sekretaris,yang mengkordinaskan Tiga orang Kepala

II - 2
Sub Bagian Serta Empat orang Kepala bidang yang Membawahi
12 orang Kepala Seksi :
2. Sekretaris
Sekretaris Mempunyai Tugas :
a. Melaksanakan Administrasi Umum, Perencanaan Program,
Anggaran dan Ketatausahaan.
b. Menyusun rencana langkah-langkah operasional
kesekretariatan berdasarkan rencana kerja Satuan Polisi
Pamong Praja dan kegiatan tahun sebelumnya serta sumber
data yang ada agar tersedia perencanaan yang partisipatif dan
akomodatif.
c. Mengelola Administrasi Perkantoran.
d. Menyusun/mengoreksi konsep administrasi kepegawaian,
keuangan dan ketata usahaan di lingkungan Satuan Polisi
Pamong Praja agar tertib administrasi.
e. Mengkoordinir penyusunan kebutuhan anggaran Satuan Polisi
Pamong Praja berdasarkan masukan dari masing-masing
Bidang agar tersedia anggaran yang berbasis kinerja.
f. Mengkoordinir penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana
rumah tangga Satuan Polisi Pamong Praja.
g. Mengelola dan Memberi Pelayanan pembinaan administrasi
umum kepada semua unsur di lingkungan Satuan Polisi
Pamong Praja agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
cepat,tepat dan lancar.
Mengkoordinir penyusunan laporan,pelaksanaan budaya kerja
pengawasan melekat,Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ) Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(LPPD),Laporan Kinerja Keuangan,Laporan Akuntabilitas Kinerja
Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang berlaku untuk digunakan sebagai bahan pertanggung
jawaban Pelaksanaan Kinerja.
1. Mengkoordinir penyusunan dokumen-dokumen perencanaan
dan laporan terkait dengan realisasi kinerja,fisik dan Keuangan
serta managerial asset.
2. Mengevaluasi laporan bulanan,triwulan operasional
kesekretariatan dan tahunan serta hasil pelaksanaan tugas
kedinasan lainnnya berdasarkan sumber data yang ada dan

II - 3
kegiatan yang telah dilakukan agar dipergunakan sebagai
bahan masukan atasan
3. Mengevaluasi dan monitoringpencapaian target kinerja
anggaran dalam lingkup sekretariat
4. Mengkordinasi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugas masing-masing
5. Memimpin plaksanaan program dan kegiatan urusan
kesekretariatan.
6.Mengkoordinir ppnyusunan program kerja Satuan Polisi
Pamong Praja berdasarkan masukan data dari masing-masing
bidang agar tersedia program kerja yang partisipatip.
7.Memberikan penilaian dan evaluasi terhaadap kerja bawahan.
8.Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

2.1 Kepala Sub Bagian Penyusunan Program,Monitoring,Evaluasi


dan Pelaporan
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program,Monitoring,Evalusi dan
Pelaporan mempunyai tugas:
a) penyusunan, Perencanaan ,kordinasi pengawasan/monitoring,
evaluasi dan pelaporan dalam lingkup kesekretariatan.
b) Merencanakan dan menyusun rencana kerja dan anggaran di
lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.
c) Mengkordinasikan perencanaan dan pelaksanaan rencana
kerja dan anggaran kepada bidang dan seksi lain.
d) Menyusun dan mengkordinasikan dokumen prencanaan dan
laporan terkait dengan realisasi kinerja ,fisik dan keuangan
serta managerial asset.
e) Membuat laporan berkala organisasi terkait dengan
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan Satuan
Polisi Pamong Praja.
f) Melaksanakan pemantauan,pengawasan dan evaluasi terhadap
perkembangan dan capaian target-target pelaksanaan program
dan Kegiatan.
g) Menyusun perencanaan umum program tahunan,program
jangka menengah dan program jangka panjang.
h) Menyiapkan bahan bersama unit kerja terkait dalam
penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

II - 4
i) Menyusun rencana kerja tahunan bersama unit lain yang terkait.
j) Menginventarisasi,mempelajari dan menginput semua data dan
informasi terkait dengan penyusunan program dan kegiatan.
k) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan.
l) Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan.
m)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
2.2 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Menyelengarakan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan asset-
asset kedinasan yang bersifat umum meliputi kendaraan
dinas/jabatan peralatan atau perlengkapan kantor dan rumah
tangga.
b. Mengatur pelaksanaan pengelolaan arsip,baik arsip aktif maupun
in aktif dan arsip statis agar mudah dan cepat di temukan bila di
butuhkan.
c. Melaksanakan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum
yang meliputi naskah dinas,penataan kearsipan
dinas,melaksanakan urusan rumah tangga,melaksanakan sarana
dan prasarana,hubungan masyarakat,urusan hukum,dan
mnyiapkan rapat dinas.
d. Menyusun dan mengoreksi konsep Daftar urut
kepangkatan,Pengusulan Karpeg,Karis/Karsu,Askes ,Taspen dan
Bapetarum berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku
agar tersedia data yang valid.
e. Menyusun dan mengoreksi konsep bahan usulan kenaikan
pangkat dan kenaikan gaji berkala pegawai sesuai dengan
periode yang telah di tetapkan agar kenaikan pangkat dan gaji
berkala tepat waktu.

f. Mengatur pengumpulan dan pengelolaan data kepegawaian


meliputi administrasi sumpah jabatan,pelantikan jabatan
struktural,usul pengangkatan dalam jabatan
struktural,pensiun,cuti pegawai dan sasaran kinerja pegawai
untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan.

g. Menyusun dan mengelola daftar hadir pegawai sesuai dengan


data absensi harian agar tersedia data bagi pembinaan disiplin
pegawai.

II - 5
h. Menyusun dan mengoreksi syarat usulan pelaksanaan diklat
struktural dan diklat terkait dengan kepegawaian,keuangan,asset
berkordinasi dengan BKD dan Diklat.
i. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian
yang meliputi kegiatan penyiapan bahan pnyusunan rencana
kebutuhan pegawai,mutasi,disiplin,pengebangan pegawai dan
kesejahteraan pegawai.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
2.3. Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a) Melaksanakan Program kegiatan keuangan meliputi penyusunan
anggaran serta administrasi keuangan meliputi
pembayaran,pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
b) Melaksanakaan verifikasi dan validasi dokumen keuangan
berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku agar
tertib administrasi keuangan.
c) Pengumpulan bahan dan penyiapan penyusunan anggaran serta
pengelolaan administrasi keuangan.
d) Melakukan pengelolaan urusan administrasi kuangan Satuan
Polisi Pamong Praja.
e) Menyusun pembukuan,pertanggung jawaban keuangan dan
pelaporannya.
f) Menyiapkan bahan usulan penetapan bendahara.
g) Melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan.

3. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran


Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran
mempunyai tugas :
a) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
deteksi dini dalam rangka deteksi dini potensi gangguan
ketentraman dan ketertiban umum.
b) Menyusun rencana kerja dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan bidang perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran.
c) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
terkait perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran.

II - 6
d) Merencanakan dan menyusun bahan pembinaan kelompok suadaya
masyarakat yang potensial untuk menyelenggarakan perlindungan
masyarakat.
e) Merencanakan ,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pengkordinasian dengan lembaga lainnya dalam upaya pencegahan
penanggulangan akibat bencana.
f) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
koordinasi dengan instansi lainnya untuk melancarkan kegiatan
pemilu,pilpres dan pilkada.
g) Merencanakan mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat dalam
rangka mendukung pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta perlindungan masyarakat berbasis masyarakat.
h) Merencanakan dan penyusunan pembinaan,pengarahan dan
penyiapan pembekalaan kepada masyarakat agar memiliki
kemaampuan dan kemandirian untuk mencegah konflik serta
pendeteksian konflik.
i) Merencanakan dan menyusun konsep inventarisasi kebutuhan
sarana dan prasarana operasional Satuan Perlindungan Masyarakat
dan Pemadam kebakaran.
j) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pendidikan,pelatihan dan bimbingan tekhnis kepada Satuan
Perlindungan Masyarakat dan pelatihan petugas Pemadam
Kebakaran.
k) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
identifikasi dan pendataan kejadian gangguan keamanan,ketertiban
masyarakat dan Kebakaran.
l) Bidang perlindungan masyarakat di pimpin oleh seorang kepala
bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada kepala satuan.
3.1 Kepala Seksi Pelatihan dan Mobilisasi Sat Linmas
Kepala Seksi Pelatihan dan Mobilisasi Sat Linmas mempunyai
tugas:
a) Menyusun dan merencanakan kerja dan anggaran serta tekhnis dan
jadwal kegiatan seksi pelatihan dan mobilisasi sat linmas
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan kepala bidang.

II - 7
b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dalam rangka bina
potensi masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan
masyarakat.
c) Menyiapkan bahan dalam rangka koordinasi dan pembinaan
kerjasama dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan pembinaan
potensi masyarakat dan penyelenggaraan perlindungan masyarakat.
d) Menghimpun data dan informasi hasil koordinasi dengan intansi
terkait terhadap potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
perlindungan masyarakat.
e) Mengendalikan cepat tanggap responsif dalam penanganan
perlindungan masyarakat dalam lingkup pelaksanaan tugas
kelurahan.
f) Menyelenggarakan pemetaan untuk menemukan kelompok
suwadaya masyarakat yang potensial untuk menyelenggarkan
perlindungan masyarakat.
g) Mengendalikan dan mengkoordinir sat linmas dalam pelaksanaan
kegiatan; membantu upaya pencegahan dan penanggulangan akibat
bencana berkoordinasi dan kerjasama dengan lembaga lainya.
h) Mengendalikan dan mengkoordinir sat linmas dalam pelaksanaan
kegiatan membantu pengamanan pemilu,pilpres dan pilkada.
i) Menyelenggarakan pembangunan pisik dan perlengkapan pos
kamling pada setiap wilayah rukun tetangga {RT}.
j) Menyelenggarakan pelatihan dan pembekalan kepada masyarakat
agar memiliki kemampuan dan kemandirian untuk mencegah konplik
serta pendeteksian konplik.
k) Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana oprasional satuan perlindungan masyarakat.
l) Menyelenggarakan dan mempasilitasi pendidikan, pelatihan dan
bimbingan tehnis kepada satuan perlindungan masyarakat.
m) Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan
gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

II - 8
3.2 Kepala Seksi Satgas Pencegahan Pemadam Kebakaran
Kepala Seksi Satgas Pencegahan Pemadam Kebakaran mempunyai
tugas:
a) Menyiapkan bahan dalam perumusan teknis pencegahan bencana
kebakaran.
b) Melakukan pendataan dan pemantauan terhadap gedung
perkantoran dan rumah masyarakat yang rawan terjadinya
bencana kebakaran.
c) Melaksanakan kesiagaan pencegahan bencana kebakaran
sebelum dan sesudah terjadi.
d) Mengkoordinasikan pengerahan sumber data pada saat terjadi
bencana kebakaran.
e) Mendistribusikan bantuan ketempat sasaran terjadinya kebakaran.
f) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
g) Melaksanakan monitoring ,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program kerja kepada kepala bidang sesuai dengan ketentuan .
h) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan .
3.3 Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas ;
a) Menyusun dan melaksanakan rencana kerja dan anggaran
kegiatan seksi sarana dan prasarana berdasarkan rencana yang
telah ditetapkan Kepala Bidang.
b) Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi
seksi Sarana dan Prasarana.
dibidang Sarana dan Prasarana.
c) Melaksanakan inventarisasi seluruh peralatan Pemadam
Kebakaran.
d) Melaksanakan pemeliharaan secara kontinyu/berkala terhadap
seluruh peralatan Pemadam Kebakaran .
e) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi Sarana dan
Prasarana kepada Kepala Bidang.
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

II - 9
4. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
mempunyai tugas ;
a) Membuat rencana induk penanganan gangguan ketentraman dan
ketertiban umum.
b) Merencanakan, mengatur mengawasi pelaksanaan kegiatan
pemetaan / mapping terhadap objek atau lokasi sasaran .
c) Menyelenggarakan kegiatan deteksi dini potensi gangguan
ketentraman dan ketertiban umum sebelum dilaksanakan
penindakan .
d) Merencanakan ,mengatur dan mengawasi peleksanaan pemberian
peringatan , teguran pra oprasi
penertiban,pembongkaran,penutupan dan penyegelan.
e) Melakuken pengendalian masa dalam unjuk rasa.
f) Merencanakan,mengatur dan mengawasi kegiatan oprasi
penertiban,pembongkaran,penutupan dan penyegelan.
g) Merencanakan,mengatur dan mengawasi kegiatan pengawalan dan
pengamanan pejabat.
h) Mengatur dan mengawasi kegiatan pengamanan aset milik
Pemerintah Daerah dan Pengamanan Rumah Dinas Pejabat.
i) Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
patroli potensi gangguan ketentraman dan ketertiban .
j) Merencanakan,mengatur dan mengawasi kegiatan pengamanan
dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah yang bersekala
masal berdasarkan program kerja yang telah di tetapkan kepala
satuan.
k) Merencanakan,mengatur dan mengawasi kegiatan deteksi dini
dalam rangka deteksi dini potensi gangguan ketentraman dan
ketertiban umum.
l) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan dibidang ketertibaan
umum dan ketertiban masyarakat,operasi dan pengendalian serta
kerjasama.
m) Bidang Ketertban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang.
n) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Satuan.

II -10
4.1Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian
Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas :
a) Menyusun dan melaksanakan rencana kerja,anggaran serta
teknis dan jadwal kegiatan Seksi Operasi dan Pengendalian
Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan kepala bidang.
b) Menyelenggarakan pelaksanaan pemberian peringatan dan
teguran pra oprasi penertiban,pembongkaran,penutupan dan
penyegelan.
c) Menyelenggarakan kegiatan oprasi
penertiban,pembongkaran,penutupan dan penyegelan.
d) Menyelenggarakan teknis kerjasama dengan intansi terkait
untuk kegiatan oprasi penertiban,pembongkaran,penutupan dan
penyegelan .
e) Mendukung kegiatan oprasi
penertiban,pembongkaran,penutupan dan penyegelan.
f) Menyelenggarakan teknis kerjasama dengan intansi terkait
dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penertiban
penyelenggaraan keramaian daerah atau kegiatan yang
berskala masal.
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
4.2 Kepala Seksi Ketertiban Umum
Kepala Seksi Ketertiban Umum mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan kegiatan patroli ketentraman dan
menyelenggarakan kegiatan pemataan/maping terhadap objek
atau lokasi sasaran.
b) Menyelenggarakan kegiatan patroli ketentraman dan ketertiban.
c) Mengendalikan patroli ketentraman dan ketertiban yang
dilaksanakan oleh unit pelaksana satuan polisi pamong praja
kecamatan.
d) Menyelenggarakan pembuatan laporan hasil kegiatan patroli
untuk di tindak lanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan oleh
bidang terkait.
e) Mengatur dan menyelenggarakan kegiatan patroli ketentraman
dan ketertiban dengan melibatkan instansi terkait dalam bentuk
tim terpadu.
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

II -11
4.3 Kepala Seksi Pengamanan
Kepala Seksi Pengamanan mempunyai tugas :
a) Menyelenggarakan Kegiatan Pengawalan dan Pengamanan
pejabat daerah,Membantu Pengamanan dan Pengawalan tamu
VVIP termasuk Pejabat Negara dan Tamu Negara
b) Menyelenggarakan kegiatan pengamanan aset milik Pemerintah
Daerah dan Rumah Dinas Pejabat.
c) Melaksanakan Pengendalian Massa pada unjuk rasa.
d) Melaksanakan pemantauan,evaluasi dan menyusun laporan
kegiatan pengamanan kantor dan rumah dinas pejabat.
e) Melaksanakan pemantauan,evaluasi,dokumentasi dan
penyusunan laporan kegiatan pengawalan pejabat penting dan
tamu daerah.
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

5 Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah


Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas :
a) Menyusun rencana kerja dalam rangka pelaksanaan program
dan kegiatan bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah
berdasarkan program kerja yang telah di tetapkan
b) Memimpin dan mengkordinasikan sosialisasi Peraturan
Daerah/Praturan Daerah yang memuat sangsi.
c) Menyelenggarakan Penegakan Peraturan Daerah / Peraturan
Kepala Daerah melalui pemberlakuan sangsi secara Pro Yustisi.
d) Fasilitasi administrasi Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS)
Penegak Peraturan Daerah di Kota Metro.
e) Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) Penegak Perda Di Kota
Metro.
f) Melaksanakan monitoring,evaluasi dan supervisi pelaksanaan
kewenangan PPNS Penegak Perda Di Kota Metro.
g) Merencanakan ,mengatur dan mengawasi pelaksanaan
penindakaan Preventif Non Yustisial terhadap pelanggaran
Peraturan Daerah.

h) Merencanakan dan mengatur teknis penerimaan laporan


pengaduan masyarakat terkait pelanggaran Peraturan Daerah.

II -12
i) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pembinaan penyuluhan dan pengawasan.
j) Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota.
k) Pembinaan Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS).
l) Merencanakan dan merumuskan pemberian sanksi/penindakan
hukum terhadap orang dan badan hukum yang melakukan
pelanggaran Peraturan Daerah serta menyiapkan administrasi
penuntutan.
m)Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan
pelaporan.
n) Mengikuti proses penyusunan Peraturan Perundang-undangan
serta kegietan pembinaan dan penyebar luasan produk hukum
daerah.
o) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan
penyusunan prosedur dan teknis operasional lapangan
berdasarkan ketentuan Perundang-undangan.
p) Pengarahan kepada masyarakat dan Badan hukum yang
mlanggar Peraturan Daerah.
q) Melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dan
Badan hukum .
r) Pemberdayaan peningkatan kemampuan Personil Polisi
Pamong Praja terhadap proses penyelidikan dan penyidikan
atas pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota
baik sebagai Penyidik Pegawai Negri sipil (PPNS) maupun
pembantu PPNS.
s) Bidang Penegakan Perundang-undangan daerah dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang dalam pelaksanaan tugasnya
bertanggung jawab pada Kepala Satuan.
5.1Kepala Seksi Penegakan
Kepala Seksi Penegakan mempunyai tugas :
a) Memimpin dan mengkordinasikan sosialisasi Peraturan
Daerah/Praturan Daerah yang memuat sangsi.
b) Menyelenggarakan Penegakan Peraturan Daerah / Peraturan
Kepala Daerah melalui pemberlakuan sangsi secara Pro Yustisi.
c) Fasilitasi administrasi Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS)
Penegak Peraturan Daerah.

II -13
d) Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) Penegak Perda.
e) Melakukan penindakan terhadap para pelanggar Perda /
Perkada ( penindakan Preventif Non Yustisia )
f) Melaksanakan penindakan tindak pidana ringan ( Penindakan
Yustisia ).
g) Menyelengarakan penerimaan laporan dari petugas atau warga
masyarakat terkait indikasi pelanggaran Peraturan Daerah.
h) Menyelenggarakan rapat-rapat dengan PPNS / Korwas PPNS
untuk membuat rekomendasi pemberian sanksi / penindakan
hukum trhadap orang dan badan hukum yang melakukan
pelanggaran Perda dan Perkada.
i) Menyelenggarakan kegiatan penyelidikan dan penyidikan untuk
menindak lanjuti laporan indikasi pelanggaran Perda/Perkada.
j) Menyelenggarakan kegiatan preventif Non Yustisi terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah atau Kepala Daerah.
k) Melaksanakan monitoring,evaluasi dan supervisi pelaksanaan
kewenangan PPNS penegak Peraturan Daerah.
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
5.2 Kepala Seksi Pembinaan,Pengawasan dan Penyuluhan
Kepala Seksi Pembinaan,Pengawasan dan Penyuluhan
mempunyaai tugas :
a) Menyusun dan melaksanakan rencana kerja dan anggaran serta
teknis dan jadwal kegiatan Seksi Pembinaan,Pengawasan dan
Penyuluhan sesuai dengan rencana kerja yang telah di tetapkan
Kepala Bidang.
b) Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan,pengawasan dan
penyuluhan Peraturan Perundang-undangan dalam produk
hukum daerah.
c) Menyusun rencana dan program terkait pembinaan
pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat.
d) Mnyelenggarakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada
masyarakat dan badan hukum yang terindikasi melanggar
Peraturan Daerah.
e) Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dalam rangka
pencegahan pelanggaran Praturan Daerah/Peraturan Kepala
Daerah dengan cara membuat pemberitahuan,melalui

II -14
selebaran papan pengumuman,spanduk dan media lainnya
yang berisi tentang pasal larangan,kewajiban dan sanksi
terhadap pelanggar.

f) Mengumpulkan produk hukum daerahserta petunjuk teknis


lainnya sebagai bahan pelaksanaan kegiatan
pembinaan,pengawasan dan penyuluhan.

g) Melakukan pengarahan kepada masyarakat dan badan hukum


untuk mentaati dan mematuhi Peraturan Daerah.
h) Melakukan pendekataan kepada masyarakat dan badan hukum
yang melanggar Peraturan Daerah.
i) Mengikuti proses penyusunan Peraturan Perundang-undangan
serta kegietan pembinaan dan penyebar luasan produk hukum
daerah.
j) Melakukan Pembinaan dan sosialisasi kepada perorangan atau
badan hukum/kelompok masyarakat tentang pentingnnya
kesadaran dan kepatuhan terhadap Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Derah.
k) Menyiapkan laporan Seksi PembinaanPengawasan dan
Penyuluhan.
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
5.3 Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas :
a) Menyusun dan melaksanakan rencana kerja dan anggaran serta
teknis dan jadwal kegiatan Seksi Penylidikan dan Penyidikan
produk hukum sesuai dengan rencana kerja yang telah di
tetapkan Kepala Bidang.
b) Menyelengarakan penerimaan laporan dari petugas atau warga
masyarakat terkait indikasi pelanggaran Peraturan Daerah.
c) Menyelenggarakan kegiatan penyelidikan dan penyidikan untuk
menindak lanjuti laporan indikasi pelanggaran Peraturan
Daerah/Peraturan Kepala Daerah.
d) Menyelenggarakan kegiatan preventif Non Yustisi terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah atau Kepala Daerah.
e) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan
kemampuan Anggota Polisi Pamong Praja terhadap proses

II -15
penyelidikan dan penyidikan atas pelanggaran Peraturan
Daerah dan Peraturan pelaksanaannya.
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan kordinasi dan kerja sama
dengan instansi terkait dalam rangka tugas penyelidikan dan
penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah dan peraturan
pelaksanaanya.
g) Menyusun rencana dan program terkait penyidikan dan
penyelidikan.
h) Menyiapkan surat tugas bagi PPNS dalam rangka penyidikan
dan penyelidikan.
i) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi penyelidikan
dan penyidikan.
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

6 Kepala Bidang Pengembangan Sumber daya Aparatur


Kepala Bidang Pengembangan Sumber daya Aparatur mempunyai
tugas :
a) Menyusun rencana kerja dalam rangka pelaksanaan program
dan kegiatan bidang Sumber daya Aparatur berdasarkan
program kerja yang telah di tetapkan oleh Kepala Satuan.
b) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan teknis
jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja.
c) Merencanakan dan menyusun konsep kegiatan pemliharaan
dan peningkatan disiplin apartur.
d) Merencanakan,mengatur dan mengawasi penyusunan rencana
pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana terkait
dengan pralatan teknis operasi lapangan.
e) Merencanakan,mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
diklat dasar,diklat teknis,bimbingan teknis dan kegiatan
peningkatan kemampuan personil baik berupa fisik dan non
fisik.
f) Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh
seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnnya
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.

II -16
6.1Kepala Seksi Peningkatan dan Pembinaan Sumber Daya
Aparatur
Kepala Seksi Peningkatan dan Pembinaan Sumber Daya
Aparatur mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan mempersiapkan bahan teknis kordinasi
pelaksanaan penilaian angka kredit serta mempersiapkan
bahan komulatif dan pengusulan penjenjangan jabatan
Fungsional Polisi Pamong Praja.
b) Menyelenggarakan kegiatan dalam rangka pemeliharaan dan
peningkatan disiplin aparatur,berkoordinasi dengan atasan
langsung personil dan staf yang melakukan pelanggaran disiplin
sebelum pengambilan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur disiplin pegawai.
c) Pengumpulan dan pengolahan data/ informasi Bidang
Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
d) Menginventarisasi dan mengidentifikasi kebutuhan diklat
personil.
e) Menghimpun dan mengolah data kebutuhan personil dan diklat.
f) Menyelenggarakan diklat dasar,diklat teknis,bimbingan teknis
dan kegiatan peningkatan kemampuan personil baik berupa fisik
maupun non fisik berkoordinasi dengan Badan Diklat.
g) Menyelenggarakan teknis Hari Ulang Tahun Satuan Polisi
Pamong Praja.
h) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama
dengan instansi terkait dalam peningkatan kemampuan Anggota
Satuan Polisi Pamong Praja.
i) Menyusun rencana Upacara Bulanan dan Hari-hari Besar.
j) Menyusun rencana pembinaan regu Korsik Satuan Polisi
Pamong Praja.
k) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi peningkatan
pembinaan sember daya manusia.
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6.2 Kepala Seksi Pelatihan


Kepala Seksi Pelatihan mempunyai tugas:
a) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan
kemampuan Anggota Satuan Polisi Pamong praja melalui
pelatihan dasar.

II -17
b) Menyusun pedoman dan petunjuk pelaksanaan pembekalan
dan kesamaptaan.
c) Menyusun rencana dan program terkait dengan pelatihan dasar
dan peningkatan kemampuan Anggota Satuan Polisi Pamong
Praja.
d) Merencanakan kebutuhan dan pelatihan sumber daya aparatur.
e) Menyiapkan bahan dan pelaksanaan kegiatan Pengembangan
Sumber Daya Aparatur meliputi pelatihan dasar.
f) Menyelenggarakan pelatihan PBB,Kesamaptaan,Dalmas dan
Pemadam Kebakaran.
g) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi pelatihan.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
6.3Kepala Seksi Teknis Fungsional
Kepala Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas:
a) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan
kemampuan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja melalui
pelatihan Teknis Fungsional.
b) Menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan kerja sama
dengan instansi terkait dalam peningkatan kemampuan Anggota
Satuan Polisi Pamong Praja melalui pelatihan Teknis
Fungsional.
c) Menyusun rencana dan program terkait dengan pelatihan
Fungsional.
d) Pemberdayaan Pol.PP/PPNS melalui pelatihan-pelatihan Teknis
dan peningkatan kemampuan Pol.PP/PPNS.
e) Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi Teknis
fungsional.
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Satuan Polisi


Pamong Praja Kota Metro, Kepala Satuan, Kepala Bidang dan
Para Kasi dibantu beberapa staf yang memangku jabatan non
struktural sebagai berikut :
Sekretariat terdiri dari :
> Pengadministrasi Umum
> Pengadministrasi Kepegawaian
> Pengadministrasi Keuangan
> Program,Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan
> Regu Provost

Bidang Perlindungan Masyarakat dan Damkar terdiri dari :

> Staf Linmas


> Satgas Pemadam Kebakaran

Bagian Ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat :

II -18
> Regu Ketertiban Umum ( TIBUM )
> Regu Patroli dan Pengawalan ( PATWAL )
> Regu Pengamanan
> Pengadministrasi Bagian Operasi.

- Bidang Penegakan Peraturan Daerah terdiri dari :

> Regu Penegakan Perda


> Regu Pengamanan Tertutup
> Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah ( PPNS )

Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur terdiri dari :


> Staf Sumber Daya Aparatur
> Regu Korp Musik ( KORSIK )

2. 2. Sumberdaya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro

II -19
a. Sumberdaya Manusia (SDM)
Sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah Kota Metro
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor: 12 Tahun 2010 Struktur
Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro terdiri dari Kepala
Satuan, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi, Unsur Staf,
dan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.

Tabel II-1
JUMLAH ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA METRO
BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN
No Golongan Jumlah Ket
1 IV 5
2 III 43
3 II 70
4 I 1
5 Tenaga Kontrak 73
Jumlah 192
Sumber : Data Kantor Sat Pol PP Kota Metro Januari 2017

Tabel II-2
JUMLAH ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA METRO
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
No Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 173 19 192

Sumber : Data Kantor Sat Pol PP Kota Metro Januari 2017

Tabel II-3
JUMLAH ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA METRO
BERDASARKAN PENDIDIKAN
No SMP SMA D3 S1 S2 Jumlah
1 1 148 2 39 2 192

Sumber : Data Kantor Sat Pol PP Kota Metro Bulan Januari 2017

Tabel II-4
JUMLAH ANGGOTA BERDASARKAN TEMPAT TUGAS
No Tempat Tugas Jumlah Ket
1 Kantor Sat Pol PP 155
2 Metro Pusat 4
3 Metro Timur 2
4 Metro Utara 2

II -20
5 Metro Barat 2
6 Metro Selatan 3
7 Protokol Walikota 1
8 Protokol Sekda 1
9 Satgas Damkar 22
Jumlah 192

Sumber : Data Kantor Sat Pol PP Kota Metro Bulan Januari 2017

b. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana saat ini yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Metro adalah sebagai berikut:

Tabel II-5
DATA INVENTARIS BARANG
Jumlah Satuan Kondisi
No Nama Barang Ket
Barang Barang B KB RB

I BARANG TIDAK BERGERAK


1 Tanah 1180 M2 B
2 Bangunan Gedung 690 M2 B
Kantor
3 Instalasi 2 Unit B

II BARANG BERGERAK
1 Kendaraan R4 Eselon 1 Unit B
III
2 Kendaraan R4 3 Unit B
O[erasional
3 Kendaraan R6 / 1 Unit B
Dalmas
4 Sepeda Motor unit 11 B

III PERALATAN KANTOR


1 Meja Tamu/Sofa 1 Set B
2 Meja 1 biro 11 buah B
3 Meja ½ biro 33 buah B
4 Meja Rapat 6 buah B
5 Meja Komputer 9 buah B
6 Meja Panjang 3 buah B
7 Meja Pingpong 1 buah B
8 Kursi Panjang/bangku 15 buah B
Tunggu
9 Kursi Putar 1 Biro 11 Buah B
10 Kursi Putar ½ Biro 21 buah B
11 Filing Kabinet 12 buah B
12 Lemari Besi 3 buah B
13 Lemari Arsip 7 buah B
14 Lemari Kayu 3 buah B
15 Lemari Es/Kulkas 1 Unit B
16 Brankas 2 Unit B

II -21
17 AC 8 Unit B
18 Wearless 1 Unit B
19 Komputer 9 Unit B
20 Printer 11 Unit B
21 Laptop 3 Unit B
22 Notebook 1 Unit B
23 UPS 8 Unit B
24 Mesin Absensi 1 Unit B
Elektronik
25 Pesawat Refiter 1 Unit B
26 Power Supply 8 Unit B
27 Pesawat Riq 13 Unit B
28 Pesawat HT 66 Unit B
29 Metal detektor 2 buah B
30 Handycam 1 Unit B
31 Camera Digital 3 Unit B
32 TV Colour 1 Unit B
33 Megapone 1 Unit B
34 Tenda Pleton 1 buah B
35 Tenda Posko 5 buah B
36 Mesin Tik 2 buah B
37 Proyektor 1 Unit B
38 Layar Proyektor 1 buah B
39 Palbed/tempat tidur 10 buah B
lapangan
40 Marching Terompet 5 buah B
41 Marching Fluegel 2 buah B
42 Marching Bariton 2 buah B
43 Bas Drumb 26 in X 14 1 buah B
in
44 Snar Drumb 14 in X 1 buah B
12 in
45 Marching Simbal 1 buah B
46 Tuba 1 buah B
47 Telepone 1 buah B
48 Stand Bas Snar 1 buah B
Drumb

Sumber : Data Kantor Sat Pol PP Kota Metro Januari 2017

Dengan kondisi organisasi Satuan Kerja Polisi Pamong Praja yang


menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 24 tahun
2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Metro
Serta Peraturan Walikota Metro Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Susunan
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Kota Metro maka secara prospektif
lima tahun kedepan diperlukan penyesuaian kebutuhan sarana dan
prasarana pendukung operasional kegiatan sebagaii berikut :

Tabel II-6
KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

II -22
5 Tahun Kedepan 2016-2021

No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Satuan


1 Mobil Patroli 2 Unit
2 Mobil Pawal 1 Unit
3 Kendaraan Roda 2 11 Unit
4 Senjata Api 5 Buah
5 Senjata Api Setrum(elektronik) 10 Buah
6 AC 3 Buah
7 Meja ½ Biro 10 Buah
8 Filling Kabinet 3 Buah
9 Kursi Putar ½ biro 10 Buah
10 Kursi Lipat 60 Buah
11 Kursi Plastik 100 Buah
12 Lemari Kayu / arsip 5 Buah
= 5
13 4 Buah
Buah
14 3 Unit
Kamera Digital
15 31 Stel
Laptop / Notebook
16 = 3 21 Stel
17 Unit 5 Unit
18 Baju Dalmas 5 Unit
= 16
19 Stel 12 Unit
20 Baju Koorsik 5 Unit
21 = 21 2 Unit
Stel
22 31 Buah
Komputer
23 31 Buah
Printer
24 31 Buah
Handy Transciver (HT)
25 10 Buah
Pesawat Rig
26 10 Buah
Pesawat Refiter
27 10 Buah
Tameng Dalmas
28 1 Set
Helm Dalmas
29 5 Unit
Pentungan Karet
30 5 Unit
Meja 1 biro
31 1 Unit
Kursi Putar 1 Biro
32 10 Unit
Tempat Tidur Piket
Kursi Sofa/Tamu
Televisi Color

II -23
Metal Detaktor
Handicame
Kendaraan Roda 2

2.3 . Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor: 12 Tahun 2008


yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor: 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor: 38
Tahun 2007 Tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Dan Daerah
Kabupaten/Kota, bahwa Penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang
bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh
karena itu sebagai tindak lanjut dari ketentuan tersebut maka
Kementrian Dalam Negeri telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 69 Tahun 2012 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota.
Dengan dikeluarkanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 69
Tahun 2012 Tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan
Dalam Negeri di Kabupaten/Kota, dan dalam lampiran Peraturan
Menteri Dalam Negeri disebutkan beberapa urusan wajib yang harus
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja yaitu Pemeliharaan
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat yang meliputi :
a.Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah.
b.Cakupan Patroli siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat.
c.Cakupan Rasio Petugas Linmas.

A. Uraian Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Pemerintahan umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro telah
melaksanakan beberapa langkah kegiatan antara lain :

II -24
1. Bidang Perlindungan Masyarakat
1) Telah Mendata jumlah Anggota Linmas yang berada di kelurahan
Se-Kota Metro untuk mendapat Insentif dari Pemerintah Kota
Metro masing-masing Kelurahan berjumlah 10 orang Anggota
Linmas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota
Metro.
2) Jumlah anggota Linmas yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Walikota Metro Berjumlah 220 orang Anggota Linmas
dan telah diberikan insentif setiap bulan.
3) Untuk Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di bidang Linmas
dibutuhkan Anggota Sejumlah 880 orang Anggota dengan
asumsi masing-masing RT(Rukun Tetangga) mempunyai 1 orang
Anggota Linmas. Jumlah RT di Kota Metro 880 RT.
4) Untuk Pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Metro
Tahun 2015, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja telah
mempersiapkan Linmas sejumlah 510 orang yang akan
diperbantukan di Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) 255 tempat,
masing-masing 2 ( dua ) orang, Linmas yang ditempatkan di
Tinggkat Kelurahan berjumlah 88 ( Delapan puluh delapan )
Anggota Linmas untuk 22 ( dua puluh dua Kelurahan ) dan 25
( dua puluh lima ) orang Anggota Linmas di tempatkan di 5 (
lima ) Kecamatan.
5) Dalam rangka menghadapi pelaksanaan Pemilihan umum
Kepala Daerah Kota Metro Tahun 2015, direncanakan akan
diadakan pelatihan bagi anggota LINMAS se-Kota Metro
berjumlah kurang lebih 510 orang.
6) Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan
peraturan Menteri Dalam Negeri membutuhkan biaya cukup
besar yang harus ditanggung oleh APBD Kota Metro.
2. Bidang Operasi Ketentraman dan Ketertiban masyarakat.

1) Telah dilaksanakan operasi Penertiban melalui kegiatan Patroli


Wilayah yang dilaksanakan 3 (tiga) x dalam 1(satu) hari..
2) Patroli tersebut Untuk melihat langsung ke lapangan apakah
ada masyarakat yang melanggar PERDA tentang ketertiban
,kebersihan dan keindahan
3) Patroli dilaksanakan menggunakan kendaraan roda 4 dan
roda2.

II -25
4) Dalam melaksanakan patroli wilayah bila ditemukan suatu
permasalahan yang harus diselesaikan melalui dinas terkait,
maka hari itu juga langsung dilaksanakan koordinasi dengan
dinas tersebut.
3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Perundang-undangan.
1) Menerima laporan dari masyarakat baik secara lisan , tertulis
maupun pertelpon bila di sekitar tempat tinggalnya terdapat
pelanggaran PERDA.
2) Menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut, maka petugas
langsung mengecek ke lokasi terhadap kebenaran laporan
tersebut., bila ternyata laporan tersebut benar maka dibuatkan
tegoran Lisan, I, II dan III.
3) Bila teguran lisan yang ketiga kalinya tidak diindahkan, maka
dibuat tegoran tertulis I terhadap pribadi atau kelompok orang
yang terindikasi melanggar Perda.
4) Setelah surat teguran tertulis pertama tidak diindah kan, maka
dibuat surat teguran ke dua dan ke tiga .
5) Apabila seluruh surat teguran tersebut tidak diindahkan maka
melalui Kasi Perda Satpol PP dibuat surat panggilan
menghadap ke kantor, untuk membuat surat pernyataan yang
isinya tidak akan melanggar Perda.
6) Apabila surat pernyataan telah dibuat oleh pelanggar Perda,
maka Kasi Perda mengadakan cek ulang ke lokasi dan apabila
ditemukan yang bersangkutan tetap melanggar Perda, maka
Kasi Perda Satpol PP membuat surat ke Walikota Metro untuk
mohon petunjuk, apakah kegiatan tersebut akan dihentikan
sementara atau diadakan penutupan secara permanen.
7) Laporan ke Walikota didukung adminisstrasi berupa teguran
lisan, maupun tertulis dan pernyataan, untuk bahan
pertimbangan Walikota mengambil kebijakan terhadap
pelanggar Perda.

B. Pelanggaran Perda dan Perwali Kota Metro serta Tindak Lanjut


Penyelesaian .
1. Perda Kota Metro Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Gedung dan
Bangunan.
Jenis pelanggaran antara lain:
1) Bangunan pagar rumah Sdr. Andi Robi yang terletak di Jalan
Rambutan Kelurahan Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota

II -26
Metro, bangunan pagar tersebut setinggi kurang lebih 3 ( tiga )
meter sehingga mengganggu tetangga, terutama kenyamanan
dan pencahayaan. Sdr. Andi Roby telah diperingatkan oleh
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro melalui surat
untuk membongkar bangunan pagar tersebut dan yang
bersangkutan telah dipanggil ke Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja namun yang bersangkutan sampai saat ini belum
membongkar bangunan pagar tersebut, masalah ini sedang
ditangani Tim Penegak Perda Kota Metro.
2) Bangunan milik Sdr. Gunawan yang beralamat di Jalan Jendral
Sudirman Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat
yang semula izin bangunan diperuntukkan untuk Rumah
makan/Pondok Santap 88, namun kenyataan dilapangan
bangunan tersebut dialihkan fungsinya untuk usaha rumah
karaoke tanpa merubah izin bangunan tersebut. Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Metro telah memberi peringatan sampai
tiga kali untuk mengurus IMB nya dan yang bersangkutan telah
dipanggil ke Kantor serta membuat pernyataan yang isinya
bersedia mengurus seluruh perizinan rumah karaoke tersebut,
apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan seluruh
perizinan tidak terpenuhi maka yang bersangkutan bersedia
menutup usahanya sendiri. Pada hari Jum’at pukul 13.30 Wib
tanggal 20 Maret 2015 Tim Penegak Perda Kota Metro menutup
usaha Rumah Karaoke/Pondok santap 88 karena sampai batas
yang ditentukan tidak bisa melengkapi perizinan.
3) Bangunan milik Sdr. Wulan yang beralamat di Jalan Sukarno
Hatta Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat yang
dipegunakan untuk usaha Rumah Karaoke Legato. Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Metro telah memberi peringatan
sampai tiga kali untuk mengurus IMB nya dan yang
bersangkutan telah dipanggil ke Kantor serta membuat
pernyataan yang isinya bersedia mengurus seluruh perizinan
rumah karaoke tersebut, apabila sampai batas waktu yang telah
ditentukan seluruh perizinan tidak terpenuhi maka yang
bersangkutan bersedia menutup usahanya sendiri. Pada hari
Jum’at pukul 14.30 Wib tanggal 20 Maret 2015 Tim Penegak
Perda Kota Metro menutup usaha Rumah Karaoke Legato

II -27
karena sampai batas yang ditentukan tidak bisa melengkapi
perizinan.
4) Bangunan milik Sdr. Ayin yang beralamat di Jalan Jend,
Sudirman Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat yang
dipegunakan untuk usaha Rumah Karaoke Nagoya. Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Metro telah memberi peringatan
sampai tiga kali untuk mengurus IMB nya dan yang
bersangkutan telah dipanggil ke Kantor serta membuat
pernyataan yang isinya bersedia mengurus seluruh perizinan
rumah karaoke tersebut, apabila sampai batas waktu yang telah
ditentukan seluruh perizinan tidak terpenuhi maka yang
bersangkutan bersedia menutup usahanya sendiri. Pada hari
Jum’at pukul 15.30 Wib tanggal 20 Maret 2015 Tim Penegak
Perda Kota Metro menutup usaha Rumah Karaoke Nagoya
karena sampai batas yang ditentukan tidak bisa melengkapi
perizinan.

5) Bangunan milik Sdr. Eflan yang beralamat di Reformasi


Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat yang semula izin
bangunan diperuntukkan usaha Billiards, namun kenyataan
dilapangan bangunan tersebut dialihkan fungsinya untuk usaha
rumah karaoke tanpa merubah izin bangunan tersebut. Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Metro telah memberi peringatan
sampai tiga kali untuk mengurus IMB nya dan yang
bersangkutan telah dipanggil ke Kantor serta membuat
pernyataan yang isinya bersedia mengurus seluruh perizinan
rumah karaoke tersebut, apabila sampai batas waktu yang telah
ditentukan seluruh perizinan tidak terpenuhi maka yang
bersangkutan bersedia menutup usahanya sendiri.
6) Pembangunan mini market ( Indomart ) milik Sdr. Muhajir yang
terletak di Jalan Dr. Sutomo Kelurahan Purwosari Kecamatan
Metro menyalahi Perda Kota Metro, telah melanggar Perda Kota
Metro No. 10 Tahun 2010 Tentang Bangunan Gedung,
Peraturan Walikota Metro No. 05 Tahun 2010 Tentang Penataan
Mini Market di Kota Metro dan Surat Walikota Metro No.
07/Rek/BKPRD/2014 tanggal 10 Juli 2014, perihal Penolakan
Pemberian Rekomendasi yang ditujukan kepada Kepala Kantor
PMPTSP Kota Metro. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Metro member teguran I untuk menutup usaha mini market

II -28
( Indomart ) tersebut melalui surat Nomor : 331.1/248/LL-
4.03/2015 tanggal 21 April 2015.

C. Perda Kota Metro Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Ketertiban


Umum ,Keindahan dan Kebersihan.

Jenis Pelanggaran antara lain :


1) Pedagang kaki lima yang menjual bensin eceran di trotoar
berjumlah 40 ( empat puluh ) pedagang sudah diselesaikan dan
yang bersangkutan membuat surat pernyataan untuk tidak
berjualan di tempat tersebut.

2) Maraknya gelandangan dan pengemis yang mengganggu


ketertiban umum. Para gelandangan dan pengemis yang
tertangkap dalam operasi berjumlah 5 ( lima ) orang diberikan
pembinaan bekerja sama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro.

3) Operasi terhadap orang gila yang meresahkan masyarakat


berjumlah 5 ( lima ) orang dan telah di kirim ke Rumah Sakit
Jiwa Propinsi Lampung.

4) Maraknnya anak jalanan (Punk) yang mengganggu ketertiban


umum, saat dilaksanakan operasi tertangkap berjumlah 15
( lima belas ) orang, dan diberikan pembinaan kemudian
dikembalikan ke pada orang tua masing-masing.

5) Pemasangan spanduk, Reklame dan baleho Calon/Wakil


Walikota Metro Pemilu Kada Tahun 2015 yang melanggar Perda
karena di pasang di tempat-tempat yang dilarang untuk
dipasang spanduk dan baleho tanpa seizin Pemerintah Kota
Metro ( Dinas Pendapatan Daerah Kota Metro), jumlah spanduk
dan baleho yang ditertibkan berjumlah 800 ( delapan ratus )
buah, diamankan di Kantor Satpol.PP Kota Metro.

6) Penertiban pedagang kaki lima yang menjual buah-buahan


(musiman) dan menjual dagangannya di atas trotoar sejumlah
60 ( enam puluh) pedagang dan telah ditertibkan, kepada
seluruh pedagang tersebut dibuatkan surat pernyataan untuk
tidak berjualan kembali di atas trotoar.

7) Penertiban pedagang yang berjualan di atas saluran irigasi

II -29
berjumlah 3 (tiga ) pedagang dan telah ditindaklanjuti untuk tidak
berjualan di sekitar saluran irigasi.

8) Pelaksanaan operasi Ketentraman dan Ketertiban di sejumlah


rumah kost/kontrakan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2015
pukul 23.00 Wib s/d 02.00 pagi serta tanggal 15 Maret 2015
pukul 09.00 Wib s/d 12.00 Wib. Rumah kost/kontrakan yang
dirazia/operasi berjumlah 15 ( lima belas ) Rumah
kost/kontrakan.

9) Penertiban tambal ban dan bengkel kendaraan bermotor yang


membuka usahanya diatas Trotoar yang melanggar berjumlah 3
( tiga ) orang para pengusaha tersebut telah diberikan
pengarahan dan pembinaan dan diminta tidak beraktifitas diatas
trotoar

D. Peraturan Daerah Kota Metro Nomor : 04 Tahun 2013 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Peraturan
Walikota No.07 Tahun 2012 Tentang Izin Pengelolaan Limbah
Cair.

Jenis pelanggaranya:
1) Pembangunan Hotel Grend Sekuntum yang terletak di Jl. AH
Nasution Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur belum
memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UPL ) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UKL ).oleh Kasi
Perundang-undangan dan Perda Satpol PP Metro diberitahukan
kepada Pemilik Hotel Grend Sekuntum untuk melengkapi
dokumen UPL dan UKL di Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro
dan pihak Hotel telah melengkapinya.

2) Pembangunan pasar swalayan Giant Exspres yang terletak di


Jl. Ahmad Yani Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur
belum memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UPL )
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UKL ).oleh Kasi
Perundang-undangan dan Perda Satpol PP Metro diberitahukan
kepada Pemilik Pasar swalayan Giant Exspres untuk
melengkapi dokumen UPL dan UKL di Kantor Lingkungan Hidup
Kota Metro dan pihak pengusaha supermarket telah
melengkapinya.

II -30
3) Pembangunan Ruko Milik Sdr. Dwi yang terletak di Jl. Sukarno
Hata Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat belum
memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UPL ) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UKL ).oleh Kasi Per-
Undang-undangan dan Perda Satpol PP Metro diberitahukan
kepada Pemilik Ruko untuk melengkapi dokumen UPL dan UKL
di Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro dan pihak pemilik Ruko
telah melengkapinya.

4) Pembangunan Ruko Milik Sdr. Kusbani yang terletak di Jl. Yos


Sudarso Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat belum
memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL). Oleh Kasi
Perundang-undangan dan Perda Satpol PP Metro diberitahukan
kepada Pemilik Ruko untuk melengkapi dokumen UPL dan UKL
di Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro dan pihak pemilik Ruko
telah melengkapinya.
5) Pembangunan Rumah Kost/Kontrakan Milik Sdr. Prismaningrum
yang terletak di Jl. Sawi Rt. 27 Rw. 12 Kelurahan Iringmulyo
Kecamatan Metro Timur belum memiliki Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL). Oleh Kasi Perundang-undangan dan Perda Satpol
PP Metro diberitahukan kepada Pemilik Rumah Kost/Kontrakan
untuk melengkapi dokumen UPL dan UKL di Kantor Lingkungan
Hidup Kota Metro dan pihak pemilik Rumah Kost/kontrakan telah
melengkapinya.

E. Perda Kota Metro nomor 06 Tahun 2012 Tentang Retribusi dan


Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Jenis Pelanggaran:

1) Pembangunan Tower Telekomunikasi yang terletak di Jalan


Reformasi Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat belum
memiliki izin (HO. IMB, UKL, UPL dan Rekomrndasi izin operasi)
secara administrasi melanggar ketentuan Perda yang ada,
kemudian Tim Penegak Perda Kota Metro pada Bulan Januari
2015 cek lokasi/lapangan, untuk menghentikan sementara
pembangunan tower tersebut, diharapkan kepada pemilik tower
tersebut untuk melengkapi seluruh dokumen perizinan yang
diperlukan, pada Bulan Februari 2015 Tim Penegak Perda Kota

II -31
mengecek kembali ke lokasi dan ternyata seluruh perizinan sudah
lengkap.

2) Pembangunan Tower Telekomunikasi yang terletak di Rt.05 Rw.


Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat belum memiliki izin
(HO. IMB, UKL, UPL dan Rekomrndasi izin operasi) secara
administrasi melanggar ketentuan Perda yang ada karena salah
satu syarat izin lingkungan ada satu warga masyarakat yang tidak
menandatangani izin lingkungan tersebut, kemudian Tim Penegak
Perda Kota Metro cek ke lokasi/lapangan, untuk menghentikan
sementara pembangunan tower tersebut, diharapkan kepada
pemilik tower tersebut untuk melengkapi seluruh dokumen
perizinan yang diperlukan. Pada Bulan Maret 2015 Tim Penegak
Perda Kota Metro bersama pemilik Tower mengecek ulang
ketinggian tower/radius, sehingga disimpulkan bahwa ketinggian
tower tersebut dikurangi 2 (dua) meter dan radius tidak sampai
kepada salah satu warga masyarakat yang tidak mau
menandatangani izin lingkungan tersebut.

F. Perda Kota Metro Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Retribusi


Pelayanan Pasar dan Pertokoan dan Perda Kota Metro Nomor : 10
Tahun 2010 Tentang Bangunan Gedung.

Jenis Pelanggaran :

1) Pedagang di pasar Kopindo yang menempati Toko, Los dan Ruko


berjumlah 501 (lima ratus satu ) telah berakhir masa sewa/kontrak
bangunan dengan Pemerintah Kota Metro, namun para pedagang
tetap menempati bangunan tersebut dan tidak membayar kontrak,
Dinas Perdagangan dan Pasar Kota Metro bekerja sama dengan
Sat Pol PP Kota Metro mengadakan penertiban terhadap pedagang
tersebut, dan sampai Bulan April 2015 telah dilaksanakan relokasi
secara bertahap terhadap para pedagang menempat Tempat
Penampungan sementara (TPS) karena pasar Kopindo akan
dibangun kembali oleh Pemerintah Kota Metro.

2) Penyewa Toko/kios di Pasar Margorejo Metro Selatan sejumlah 12


(dua belas) pedagang telah merubah toko/kios dari bentuk aslinya
serta memindah tangankan kepemilikan sewa toko/kios kepada
pihak lain tanpa seizin Pemerintah Kota Metro. Dinas Perdagangan

II -32
dan Pasar bekerjasama dengan Sat Pol PP melaksanakan
penertiban terhadap toko/kios tersebut .

3) Bangunan los pasar Margorejo Milik Pemerintah Kota Metro yang


disewa Saudara Khotijah telah dirubah bentuk bangunan, kepada
pihak penyewa telah diberikan teguran ke I untuk mengembalikan
bangunan kebentuk semula.

4) Bangunan los pasar Margorejo Milik Pemerintah Kota Metro yang


disewa Saudara Nomi telah dirubah bentuk bangunan, kepada
pihak penyewa telah diberilan teguran ke III untuk mengembalikan
bangunan kebentuk semula.

5) Bangunan los pasar Margorejo Milik Pemerintah Kota Metro yang


disewa Saudara ELIS DIANA telah dirubah bentuk bangunan,
kepada pihak penyewa telah diberilan teguran ke III untuk
mengembalikan bangunan kebentuk semula.

G. Peraturan Daerah Kota Metro Nomor: 11 Tahun 2011 Tentang


Penyelenggaraan Kepariwisataan dan Peraturan Walikota Metro
Nomor: 18 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Usaha Rumah
Karaoke.

Jenis pelanggaran antara lain:

1) Usaha pijat refleksi Cahaya milik Saudara DEDE ARIYANI yang


terletak di Jalan Jendral Sudirman Rt. 01 Rw. 01 Kelurahan Metro
Kecamatan Metro Pusat belum memiliki perizinan seperti (IMB,
HO, SIUP, TDP dan Rekomendasi dari Dinas Tata Kota dan
Pariwita Kota Metro) dan pemilik usaha telah dipanggil ke Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro serta membuat
pernyataan yang isinya akan melengkapi perizinan tersebut,
apabila sampai tanggal 31 Desember 2014 yang bersangkutan
tidak melengkapi izin maka usaha tersebut akan ditutup sendiri
(tidak buka lagi) pada bulan Januari 2015 Tim Penegak Perda
Kota Metro menutup usaha tersebut karena sampai batas yang
ditentukan tidak sanggup mengurus/melengkapi perizinannya.

2) Usaha rumah Karaoke Nagoya milik Saudara NOVIANTI/AYIN


yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kelurahan Ganjar Asri
Kecamatan Metro Barat Kota Metro belum memiliki perizinan
seperti (IMB, HO, SIUP, TDP dan Rekomendasi dari Dinas Tata
Kota dan Pariwita Kota Metro) dan pemilik usaha telah dipanggil

II -33
ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro serta membuat
pernyataan yang isinya akan melengkapi perizinan tersebut,
apabila sampai tanggal 31 Desember 2014 yang bersangkutan
tidak melengkapi izin maka usaha tersebut akan ditutup sendiri
(tidak buka lagi) pada bulan Maret 2015 Tim Penegak Perda Kota
Metro menutup usaha tersebut karena sampai batas yang
ditentukan tidak sanggup mengurus/melengkapi perizinannya.

3) Usaha Pondok Santap 88 Milik Saudara Gunawan yang saat ini


beralih fungsi jadi Rumah Usaha Karaoke yang beralamat di Jalan
Jend. Sudirman Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat
Kota Metro belum memiliki perizinan seperti (IMB, HO, SIUP, TDP
dan Rekomendasi dari Dinas Tata Kota dan Pariwita Kota Metro)
dan pemilik usaha telah dipanggil ke Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Metro serta membuat pernyataan yang isinya akan
melengkapi perizinan tersebut, apabila sampai tanggal 31
Desember 2014 yang bersangkutan tidak melengkapi izin maka
usaha tersebut akan ditutup sendiri ( tidak buka lagi ). pada bulan
Maret 2015 Tim Penegak Perda Kota Metro menutup usaha
tersebut karena sampai batas yang ditentukan tidak sanggup
mengurus/melengkapi perizinannya.

4) Usaha rumah Karaoke Legato milik Saudara Wulan yang


beralamat di Jalan Sukarno Hatta Kelurahan Ganjar Agung
Kecamatan Metro Barat Kota Metro belum memiliki perizinan
seperti ( IMB, HO, SIUP, TDP dan Rekomendasi dari Dinas Tata
Kota dan Pariwita Kota Metro ) dan pemilik usaha telah dipanggil
ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro serta membuat
pernyataan yang isinya akan melengkapi perizinan tersebut,
apabila sampai tanggal 31 Desember 2014 yang bersangkutan
tidak melengkapi izin maka usaha tersebut akan ditutup sendiri
( tidak buka lagi ) pada bulan Maret 2015 Tim Penegak Perda
Kota Metro menutup usaha tersebut karena sampai batas yang
ditentukan tidak sanggup mengurus/melengkapi perizinannya.

5) Usaha rumah Karaoke Star One milik Saudara VERA yang


beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kelurahan Ganjar Asri
Kecamatan Metro Barat Kota Metro Sudah memiliki perizinan

II -34
seperti (IMB, HO, SIUP, TDP) Namun belum memiliki
Rekomendasi dari Dinas Tata Kota dan Pariwita Kota Metro dan
pemilik usaha telah dipanggil ke Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Metro serta membuat pernyataan yang isinya akan
melengkapi perizinan tersebut paling lambat tanggal 31 Desember
2014 .Tim Penegak Perda Kota Metro pada bulan Maret 2015
mengecek ke lokasi/lapangan telah melengkapi seluruh perizinan
tersebut.

H. Analisis SPM.
Pelaksanaan SPM di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja telah dapat
dilaksanakan dengan baik hal ini disebabkan adanya dukungan dana
dari Pemerintah Kota Metro melalui dana APBD, aparat pelaksana
dapat bekerja dengan maksimal karena didukung oleh tenaga yang
memahami tugasnya masing-masing.
Kinerja kegiatan yang diperoleh dari masing-masing kegiatan di Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro adalah sebagai berikut:
1) Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah meliputi :
a) Melakukan tindakan preventif pelanggaran Peraturan, dengan
cara memasang spanduk/baleho himbauan yang ditempatkan di
tempat-tempat umum yang besrsifat ajakan untuk mentaati Perda
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Metro.
b) Penindakan preventif non yustisial, dalam melaksanakan operasi
penegakan perda diutamakan tindakan non hukum, sehingga
masyarakat yang melanggar Perda diselesaikan tidak melalui jalur
hukum, tetapi diselesaikan lewat pemahaman Perda sehingga
diharapkan nantinya masyarakat paham dengan seluruh Perda
yang dikeluarkan Pemerintah Kota Metro dan sosialisasi terhadap
masyarakat.
c) Penindakan yustisial dilakukan terhadap pelanggar Perda dengan
cara penyidikan dan penyelidikan untuk mengumpulkan barang-
barang bukti kemudian dibuatkan berkas, setelah berkas lengkap
bisa dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Metro (melalui sidang
TIPIRING/Tindak pidana Ringan).
2) Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat meliputi :

II -35
a) Memetakan lokasi yang dianggap penting untuk pelaksanaan
patrol.
b) Menghimpun dan mengatur jumlah kelompok patroli yang
dibutuhkan.
c) Mengatur jadwal masing-masing kelompok patrol di setiap
Kecamatan.
d) Berkoordinasi dan melakukan interaksi secara langsung pada
saat patrol.
e) Membuat laporan setelah selesai patrol.
3) Cakupan Rasio Petugas Linmas.
a) Inventarisasi jumlah petugas Linmas di Tingkat RT.
b) Analisa jumlah Linmas yang dibutuhkan di tingkat RT.
c) Sosialisasi kebutuhan Satuan Linmas di setiap RT.
d) Sosialisasi peran dan fungsi Linmas kepada Camat/Lurah .

J. Hambatan .
Hambatan dalam melaksanakan SPM di Sat.Pol PP Kota Metro sebagai
berikut:
1) Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Peraturan Daerah.
2) Adanya masyarakat pribadi/kelompok yang melanggar Peraturan
Daerah.
3) Setiap Perda yang dikeluarkan Pemerintah Daerah mengandung
sanksi namun aparat pelaksana Penegak Perda kurang tegas
melaksanakan sanksi tersebut.
4) Kurangnya tenaga PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) di bidang
penegakan Peraturan Daerah.
5) Kurangnya pemahaman anggota Tim Penegak Perda Kota Metro
dalam membuat pemberkasan untuk pelaksanaan sidang TIPIRING
(Tindak Pidana Ringan).
6) Banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan diatas trotoar.
7) Banyak pedagang musiman yang berjualan di sembarang tempat.
8) Banyak tempat kost/kontrakan yang dirazia namun masih banyak
yang melanggar Perda.
9) Sulitnya mencari tenaga Linmas yang masih muda di Kelurahan.

K. Keberhasilan dalam melaksanakan SPM antara lain :


1) Masyarakat mulai memahami sebagian Perda yang dikeluarkan
Pemerintah Kota Metro.

II -36
2) Telah melakukan penyegelan terhadap tiga rumah karaoke yang
melanggar Perda antara lain: Karaoke Legato, Karaoke Nagoya dan
Pondok Santap 88.
3) Telah memerintahkan kepada Pemilik tower di Jalan Masjid Al Amin
Kelurahan Mulyojati untuk menurunkan ketinggian dari 70 M menjadi
65 M karena tidak sesuai permohonan.
4) Setelah dilaksanakan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima
(PKL) yang berjualan di trotoar, pedagang sudah sebagian tidak
berjualan di Trotoar.
5) Pedagang musiman telah diarahkan untuk berjualan ditempat-
tempat yang tidak melanggar Perda.
6) Telah dilaksanakan operasi terhadap beberapa rumah
kost/kontrakan.
7) Telah dilaksanakan pendataan anggota Linmas yang baru dalam
rangka mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kota
Metro.
8) Telah dilaksanakan Penyegelan terhadap tower Indosat yang
terletak di Jalan ahmad Yani Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro
Timur Kota Metro , karena belum memiliki izin lingkungan, Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), UPL, UKL dan Rekomendasi
Operasional dari Dishubkominfo Kota Metro.
9) Telah dilaksanakan Penyegelan Indomart yang terletak di Jalan DR.
Sutomo Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara, karena
belum memiliki perizinan (Izin Lingkungan, IMB, HO dan SIUP,
SITU).
10) Telah dilaksanakan penyegelan terhadap usaha CV Menara Gading
yang peruntukan perizinan untuk kegiatan supyleyer barang, namun
kenyataan dilapangan usaha tersebut dipakai untuk usaha Indomart
sehingga telah menyalah gunakan perizinan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kota Metro.
11) Telah dilaksanakan operasi terhadap Minuman Keras (Miras) yang
mengandung alkohol diatas 5 % terhadap toko dan gudang yang
ada di Kota Metro serta tempat-tempat hiburan malam.
12) Telah dilaksanakan operasi terhadap pengelolahan limbah cair yang
dapat mencemari lingkungan masyarakat, operasi dilakukan
terhadap perusahaan yang mengelola limbah tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Metro.
13) Telah dilaksanakan operasi Yustisi terhadap kepemilikan Kartu
Tanda Penduduk (KTP), dengan harapan seluruh warga kota Metro

II -37
yang telah wajib KTP untuk memiliki KTP.
14) Telah dilaksanakan penertiban terhadap beberapa bangunan rumah
dan Ruko yang belum memilki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
15) Telah dilaksanakan Patroli Wilayah tiga kali dalam sehari untuk
melihat secara langsung keamanan dan ketertiban di Kota Metro
sehingga memberi rasa nyaman terhadap masyarakat.
Target dan capaian SPM dapat dilihat di Tabel II-7
L. CAPAIAN TARGET KINERJA
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro adalah
penjabaran perencanaan tahunan dari Rencana Strategis Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Metro.
Pelaksanaan kegiatan yang ada di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Metro Tahun 2015 sudah berjalan. Dalam pelaksanaannya semua
kegiatan tersebut bersifat kegiatan dan rutin, pelaksanaannya dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan dalam
dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Sat Pol PP Kota Metro.
M. Capaian Target Kinerja berdasarkan Program dan Indikator Kinerja
Tahun 2015.

No Program Indikator Kinerja Target Reali Capa


100 % sasi i an
12 Bln % %
1 Pelayanan Terselenggaranya 100 % 75,89 76 %
Administrasi Pelayanan
Perkantoran Administrasi
Perkantoran di
Satuan Polisi
Pamong Praja
2 Peningkatan Persentase 100 % 86,88 87 %
Sarana dan Peningkatan
Prasarana Pemeliharaan Sarana
Aparatur. dan Prasarana di
Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja.
3 Peningkatan Persentase 100 % 90.46 90 %
Disiplin Aparatur Peningkatan Disiplin
Aparatur di Kantor
Satuan Polisi
Pamong Praja
4 Peningkatan Persentase 100 % 62,03 62 %
Kapasitas Peningkatan Kwalitas
Sumber Daya Sumber Daya di
Aparatur Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja
5 Peningkatan Persentase 100 % 87,24 87 %
Pengembangan Peningkatan dan
Sistem Pelaporan Pengembangan
Capaian Kerja Sistem Pelaporan
dan Keuangan Capaian Kerja dan

II -38
Keuangan.
6 Peningkatan Persentase 100 % 95,69 95 %
Keamanan dan Peningkatan
Kenyamanan Ketertiban dan
Lingkungan Kenyamanan
Lingkungan
Masyarakat
7 Pengembangan Persentase 100 % 85,85 86 %
Wawasan Peningkatan Anggota
Kebangsaan. yang dilatih.

N. Tercapainya Pengendalian Keamanan dan Ketertiban Kota Metro


Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro Sebagai perangkat Pemerintah
Daerah yang membantu tugas Kepala Daerah / Walikota dibidang
Penegakan Peraturan Daerah, memerlukan pengendalian dan
penyelenggarakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Satuan Polisi Satuan Polisi
Pamong Praja senantiasa selalu diharapkan dengan kondisi masyarakat
yang beraneka ragam, tetapi yang menonjol diantaranya yaitu
mengenai ketertiban dan keindahan kota dan Pelanggaran Perda.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Polisi Pamong Praja telah
melaksnakan beberapa program dan kegiatan yang mendukung dalam
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan antara lain :
1) Penyiapan tenaga Pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan, kegiatan yang telah dilaksanakan dengan memberikan
dana Insentif setiap bulan agar anggota Linmas dalam
melaksankan tugas benar-benar dapat mengayomi dan melidungi
masyarakat, karena anggota Linmas sebagai garda terdepan
dibidang keamanan dan ketertiban masyarakat.
2) Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyaman lingkungan,
kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu melatih seluruh anggota
Linmas se-Kota Metro agar menjadi Linmas yang professional
sehingga paham dengan tugas dan fungsinya sebagai anggota
Linmas.
3) Operasi ketentraman dan ketertiban, kegiatan yang telah dilakukan
yaitu melaksanakan Operasi terhadap Rumah Kost/Kontrakan,
operasi Penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima, Operasi
terhadap tempat-tempat penginapan ( Hotel ), Operasi terhadap
Anak Jalanan, Pengemis dan Gepeng, dengan operasi ini
diharapkan dapat menciptakan keamanan dan ketertiban
dimasyarakat sehingga masyarakat merasa nyaman tinggal di Kota
Metro karena dapat menekan tindak pidana criminal.

II -39
4) Operasi penegakan Perundang-undangan dan Peraturan Daerah.,
kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu Operasi Penegakan Perda
tentang Miras yang mengandung alkohol diatas 5 % dilakukan di
warung, toko, hotel dan tempat hiburan malam, dengan operasi ini
diharapkan dapat menekan laju peredaran minuman keras di Kota
Metro , karena dampak minuman keras dapat merusak generasi
muda sebagai harapan bangsa.
5) Pengamanan hari-hari besar keagamaan dan Tahun Baru, kegiatan
yang telah dilaksanakan yaitu melaksanakan penjagaan ditempat-
tempat ibadah ( masjid dan gereja ) dalam rangka peringatan Hari
Besar Islam, Natal dan Tahun baru sehingga memberikan rasa
aman dan nyaman bagi yang merayakanya dan pergantian Tahun
Baru dapat kondusif sehingga seluruh warga masyarakat dapat
merayakan pergantian Tahun baru.

6) Fasilitasi Pengamanan Ketentraman, ketertiban dan keamanan


dalam penyelenggaraan Pemilu. Kegiatan yang telah dilaksanakan
yaitu menempatkan Anggota Linmas setiap Tempat Pemungutan
Suara ( TPS ) 2 ( dua ) orang, di PPS 4 ( empat ) orang di PPK 5
( lima ) orang dan memerintahkan Anggota Linmas 98 orang untuk
memantau di TPS-TPS sehingga pelaksanaan Pemilu dapat
berjalan dengan lancar dan kondusif.
7) Pendidikan dan Pelatihan Kesamaptaan bagi Anggota Satuan Polisi
Pamong Praja, kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pelatihan
bagi anggota Polisi Pamong Praja agar menajdi Pol.PP yang
professional dalam melaksanakan tugas dilapangan.
8) Fasilitasi dan koordinasi penanganan ketentraman, ketertiban dan
keamanan., kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu saling
koordinasi antara Satuan Polisi Pamong Praja dengan Polres Metro
dalam menanggulangi berbagai tindakan yang melibatkan
masyarakat banyak salah satu contoh dalam rangka pengamanan
unjuk rasa, sehingga masa unjuk rasa dapat dikendalikan.
9) Pendidikan dan Pelatihan Kesatuan Bangsa, kegiatan yang telah
dilaksanakan yaitu mengirimkan 2 ( dua ) orang anggota Satuan
Polisi Pamong Praja ke Pusdik Reskrim Polri Mega Mendung Jawa
Barat untuk mengikuti Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil
( PPNS ) dibidang Penegakan Perda, diharapkan dengan

II -40
selesainya mengikuti Diklat PPNS dapat membantu penegakan
Perda di Kota Metro sesuai dengan tugas pokok Satuan Polisi
Pamong Praja.
O. KENDALA YANG DIHADAPI
Untuk itu dapat diuraikan bahwa isu dan masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan tugas pada saat ini yaitu :
1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketertiban
umum, ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat dan
Penegakan Peraturan Daerah serta Peraturan Walikota Metro.
2) Perlunya penanganan pendalian ketentraman dan ketertiban
Kota.
3) Belum optimalnya kemampuan dan jumlah sumber daya manusia
dalam penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, perlindungan masyarakat dan Peraturan Daerah
serta Peraturan Walikota Metro.
4) Belum dipahaminya secara utuh tentang Autcome yang ingin
dicapai dari setiap kegiatan , sehingga masih adanya kesulitan
merealisasikan sasaran program menjadi Autcome kegiatan yang
menunjang efektifitas program /kegiatan.
5) Rendahnya komitmen dan pemahaman untuk mempedomani
indikasi kegiatan dalam Renstra, RKPD maupun RPJMD dalam
merencanakan kegiatan.
6) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang dalam
pelaksanaan tugas ( gedung yang kurang Representatif ).
7) Dinamika masyarakat yang sangat tinggi dan disertai dampak
masalah pelanggaran aturan-aturan yang ada.
8) Anggota Satuan Polisi Pamong Praja belum seluruhnya
memahami tugas pokok dan fungsi, sehingga sering mengalami
hambatan dilapangan dalam melaksanakan tugas.
9) Sumberdaya Manusia ( SDM ) Anggota Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Metro tidak memilki keahlian dibidang Informasi
Tehnologi, sehingga banyak tugas yang memerlukan IT, Seperti
SIMDA, E-Report, E-Planing dan Pengurusan Barang sering
mengalami keterlambatan dalam membuat laporan.

Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Utama ( IKU )


dapat dilihat pada table II-7.

II -41
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Metro.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Perda Provinsi
Lampung No. 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Lampung tahun 2009-2029, Kota Metro ditetapkan sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan merupakan satu kesatuan dalam
pengembangan kawasan andalan Nasional Bandar Lampung – Metro.
Dengan fungsi utama sebagai berikut :
(1) Pusat Pemerintahan Kota;
(2) Pusat Perdagangan dan Jasa;
(3) Pusat Pendidikan Khusus.
Selain itu, Kota Metro bersama Kabupaten Lampung Tengah
ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi dalam bidang
Pengembangan Kawasan Pendidikan Unggulan Terpadu Berbasis
Potensi Lokal.
Pusat pelayanan di wilayah Kota Metro merupakan pusat
pelayanan sosial, ekonomi dan/atau administrasi masyarakat yang
melayani wilayah kota dan regional, yang meliputi pusat pelayanan
kota, sub pusat pelayanan kota dan pusat lingkungan. Berdasarkan
pembagian pusat pelayanan tersebut, maka di Kota Metro dilihat dari
hirarki dapat diketahui pusat pelayanan sebagai berikut :
1. Pusat Pelayanan Kota terdapat di Kecamatan Metro Pusat, yang
melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional.
2. Sub Pusat Pelayanan Kota terdapat di Kecamatan Metro Timur dan
Metro Barat. Dua kecamatan ini melayani Pusat Lingkungan, yaitu
Kelurahan Iring Mulyo, melayani masing-masing Kelurahan Tejosari,
Tejoagung, Yosodadi, dan Yosorejo. Sedangkan Kelurahan Mulyojati
melayani Kelurahan Mulyosari, Ganjar Agung, dan Ganjar Asri.
3. Pusat Lingkungan terdapat di Kecamatan Metro Selatan dan Metro
Utara. Dua kecamatan ini melayani Sub Pusat Lingkungan, yaitu
Kelurahan Margorejo, melayani Kelurahan Margodadi, Sumber Sari,
dan Rejo Mulyo. Sedangkan Kelurahan Banjarsari melayani
Kelurahan Purwoasri, Purwosari, dan Karang Rejo.

II -42
Pusat-pusat pelayanan perkotaan yang perlu didorong maupun dibatasi
pertumbuhannya adalah :
a. Kecamatan Metro Pusat; merupakan pusat pelayanan kota yang
melayani wilayah Kota Metro dan regional daerah hinterland-nya,
yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perkantoran,
perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan dan simpul
transportasi darat. Sebagai pusat kota maka perkembangannya
sangat pesat dibandingkan kawasan lainnya terutama masalah
permukiman. Sebagai ibukota maka perlu adanya penataan ruang
dan perlu dibatasi serta dikendalikan penggunaan lahannya.
b. Kecamatan Metro Timur dan Kecamatan Metro Barat; merupakan
kawasan pendidikan tinggi di Kota Metro dengan fasilitas pendidikan
dan fasilitas sosial yang memadai sehingga dimasa yang akan
datang diperkirakan akan tumbuh secara cepat. Hal ini karena
banyak mahasiswa luar Kota Metro yang menimba ilmu. Dua
kecamatan ini arahkan untuk menjadi Sub Pusat Pelayanan Kota
(SPPK).
c. Kelurahan Banjarsari; merupakan pusat pelayan di Utara kota
namun jumlah fasilitas sosial dan aksesibilitasnya masih relatif
kurang, sehingga fungsinya masih sebagai pusat lingkungan. Namun
untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antar wilayah perlu
adanya dorongan pada kawasan ini. Kawasan ini diarahkan sebagai
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), sebagai kawasan permukiman
dengan kepadatan sedang dan mendorong tumbuhnya pusat-pusat
perdagangan dan jasa.
d. Kelurahan Purwoasri, Kelurahan Karangrejo, Kelurahan
Ganjaragung, Kelurahan Yosorejo, Kelurahan Tejoagung, Kelurahan
Margorejo dan Kelurahan Rejomulyo; merupakan daerah yang
masih tertinggal sehingga perlu didorong pertumbuhanya. Kelurahan
ini diarahkan menjadi Pusat Lingkungan (PL) sehingga diharapkan
dapat memacu pertumbuhan pada kawasan ini.
e. Kecamatan Metro Selatan; merupakan kawasan pertanian yang
subur dengan lahan persawahan terluas di Kota Metro. Sehingga
untuk menjaga lahan pertanian berkelanjutan perlu adanya
pembatasan dan pengendalian penggunaan lahan. Ke depan
kawasan ini diarahkan untuk kawasan permukiman terbatas namun
tetap mendorong tumbuhnya perdagangan dan jasa guna melayani
kawasan sekitar.

II -43
Tabel II.9
Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kota Metro
N SKALA
PUSAT PELAYANAN FUNGSI
O PELAYANAN
A PUSAT PELAYANAN KOTA (PPK)

1. Pusat Pemerintahan
2. Perdagangan dan jasa
KECAMATAN METRO 3. Perkantoran REGIONAL
1.
PUSAT 4. Pendidikan DAN KOTA
5. Kesehatan
6. Permukiman

B SUB PUSAT PELAYANAN KOTA (SPPK)


1. Perdagangan dan Jasa
KOTA DAN
2. Permukiman
KECAMATAN METRO LOKAL
1. 3. Pendidikan Tinggi
TIMUR
4. Kesehatan
5. Wisata
1. Perdagangan dan Jasa
2. Permukiman
KECAMATAN METRO KOTA DAN
2. 3. Pendidikan Tinggi
BARAT LOKAL
4. Kesehatan
5. Wisata
1. Perdagangan dan Jasa
2. Wisata
3. Pendidikan Tinggi
KECAMATAN METRO 4. Kesehatan
3. KOTA DAN
UTARA 5. Pertanian
LOKAL
6. Peternakan
7. Permukiman
8. Industri
C PUSAT LINGKUNGAN (PL)
1 KELURAHAN
2 PURWOASRI,
3 KELURAHAN
1. Perdagangan dan Jasa
4 KARANGREJO,
2. Pertanian
5 KELURAHAN
3. Peternakan
6 GANJARAGUNG,
4. Perikanan
7 KELURAHAN
5. Permukiman LOKAL
8 YOSOREJO,
6. Pendidikan
9 KELURAHAN
7. Kesehatan
10 TEJOAGUNG,
8. Wisata
11 KELURAHAN
12 MARGOREJO DAN
13 KELURAHAN
14 REJOMULYO

Telahaan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota Metro

II -44
berkaiatan dengan tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong sebagai
Penegak Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dalam rangka
menciptakan ketentraman , Ketertiban dan Keamanan masyarakat sebagai
berikut :
1. Kecamatan Metro Pusat terdiri dari Kelurahan Metro, Kelurahan Imopuro,
Kelurahan Yosomulyo, Kelurahan Hadimulyo Barat dan Kelurahan
Hadimulyo Timur, perkembangan pembangunan saat ini sangat pesat ,
banyak warga masyarakat diluar Kota Metro yang membangun tempat
usaha/perniagaan, jasa dan perumahan, dengan adanya pembanguan
tersebut dapat mengakibatkan bertambah jumlah penduduk yang dapat
menimbulkan masalah kerawanan sosial ( tindak pidana criminal ,
prostitusi dan lain sebagainya ). Dengan dibangunya tempat usaha
( Pasar, Toko, Supermarket ) dapat menggerakkan roda perekonomian dan
perputaran uang yang cukup besar sehingga dapat menambah
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) ,Untuk itu perlu penataan Tata Ruang
yang baik dengan mengelompokkan tempat usaha , jenis usaha dan
pemukiman sehingga penyebaran pembangunan dapat merata. Satuan
Polisi Pamong Praja mempunyai peran yang besar dalam rangka
menciptakan ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat serta
Dalam rangka Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah
dengan tujuan menciptakan kondisi yang kondusif bagi jalanya roda
Pemerintahan di Kota Metro. Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) yang
telah dibuat oleh Pemerintah Kota Metro agar disosialisasikan kepada
seluruh warga masyarakat sehingga masyarakat dalam membangun
tempat usaha maupun perumahan dapat berpedoman pada RTRW
tersebut, dengan harapan agar kebersihan, keindahan dan ketertiban Kota
Metro dapat tercipta.
2. Kecamatan Metro Timur dan Kecamatan Metro Barat, dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah ( RTRW ) sebagai pusat perdagangan, pendidikan,
pemukiman dengan adanya pembangunan sarana pendidikan mulai
tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, masyarakat diluar Kota
Metro banyak yang menyekolahkan putra-putrinya di Kota Metro, hal ini
mendorong minat warga Metro untuk membangun rumah kost/kontrakan
dengan banyaknya rumah kost/kontrak di Kota Metro dapat menimbulkan
kerawanan sosial. Peranan Satuan Polisi Pamong Praja sangat penting
untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap rumah kost/kontrakan
yang dihuni oleh masyarakat di luar Kota Metro karena sedang menimba

II -45
ilmu/belajar, dan bekerja mencari nafkah, sehingga keamanan dan
ketertiban masyarakat selalu terjaga dengan baik.
3. Kecamatan Metro Utara dan Kecamatan Metro Selatan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah diperuntukan untuk perdagangan/jasa, pemukiman,
pertanian, peternakan dan wisata. Peran serta Satuan Polisi Pamong Praja
dalam Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dalam
pengawasan pembangunan di Kecamatan tersebut sangat penting agar
tanah pertanian yang ada tetap dipertahankan sebagai lumbung pangan,
tanah pertanian tidak dipakai untuk pembangunan
perumahan,Perkantoran, Pendidikan dan tempat usaha. Pemerintah Kota
Metro agar tidak mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) kepada
masyarakat yang membangun perumahan atau tempat usaha di tanah
pertanian.

II -46

Anda mungkin juga menyukai