Anda di halaman 1dari 15

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH BENGKULU
RESOR KEPAHIANG

HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA ( HTCK )


BAGIAN OPERASI POLRES KEPAHIANG TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Sejalan dengan adanya reformasi birokrasi polri yang pada intinya


menghendaki perlu adanya suatu perubahan pada tubuh Polri baik
perubahan yang menyangkut aspek struktural, aspek kultural maupun
aspek instrumental dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
sebagai penegak hukum, pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat;

b. Perubahan dari aspek instrumental ditandai adanya penyempurnaan atau


pembaharuan berbagai piranti lunak atau aturan - aturan yang ada /
berlaku pada Polri dan mengatur tentang mekanisme kerja atau hubungan
kerja antar pejabat di lingkungan Polri, baik ditingkat Mabes, Polda, Polres
dan Polsek;

c. Pelaksanaan tugas Polri dapat dilaksanakan dengan baik tentu karena


adanya komunikasi atau hubungan antar fungsi secara sinergi dan
berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan, hal tersebut perlu
disusun Hubungan dan Tata Cara Kerja Bagian Operasi.

2. Dasar

a. Undang - undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 tentang


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 425 / VII / 2010 tanggal 5 Juli 2010,
tentang Pedoman Penyusunan hubungan dan tata cara Kerja (HTCK) di
lingkungan Polri;

d. Peraturan Kapolri Nomor : 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010


tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resor
dan Kepolisian Sektor.

3. Maksud dan Tujuan .....


2

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Untuk memberikan gambaran mengenai prosedur hubungan tata cara kerja


antar orang / kelompok orang / fungsi operasional Kepolisian yang ada
dalam lingkungan Polres Kepahiang, agar terdapat kesamaan persepsi dan
pola tindak dalam pelaksanaan tugas Bagian Operasi yang berdaya guna
dan berhasil guna secara optimal.

b. Tujuan

Untuk memberikan pedoman bagi unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan


Bagian Operasi baik langsung maupun tidak langsung, mulai dari
penanggung jawab, pengendali dan khususnya pelaksana langsung serta
dalam rangka pelaksanaan pengawasan baik struktural maupun fungsional.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah HTCK Bagian Operasi ini memuat hubungan dan tata
cara kerja atau mekanisme kerja Bagian Operasi dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Kepolisian.

5. Tata Urut

I PENDAHULUAN
1. Umum;
2. Dasar;
3. Maksud dan Tujuan;
4. Ruang Lingkup;
5. Tata Urut;
6. Pengertian - pengertian.

II TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEGIATAN


1. Tugas Bagian Operasi;
2. Fungsi Bagian Operasi;
3. Kegiatan Bagian Operasi.

III POKOK - POKOK HTCK


1. HTCK Bagian Operasi;
2. HTCK Bagian Operasi Dengan Fungsi Opsnal Lainnya.

IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

V PENUTUP

6.Pengertian ....
3

6. Pengertian - pengertian

a. Hubungan
Adalah perwujudan yang saling berkaitan antar komponen / unsur - unsur
pengembangan fungsi dalam suatu organisasi.

b. Tata Cara Kerja


Adalah aturan - aturan yang harus diikuti dalam melaksanakan kerja di
lingkungan organisasi, sesuai dengan struktur dan hubungan fungsional
antar komponen/unsur-unsur dalam organisasi tersebut

c. Hubungan Tata Cara Kerja yang selanjutnya disebut HTCK


Adalah suatu prosedur yang mengatur tentang mekanisme hubungan kerja
antar komponen / unsur - unsur pengemban fungsi di lingkungan organisasi
Polri dengan unsur - unsur pengemban fungsi di lingkungan organisasi atau
lembaga Pemerintah Non Polri yang dilaksanakan secara sistematis,
transparans, proporsional, koordinatif serta sesuai dengan ketentuan yang
berlaku guna mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri


Adalah suatu instansi pemerintah atau Aparatur Pemerintah setingkat
Departemen, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden, serta mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum dan memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat.

e. Bagian Operasi yang selanjutnya disingkat Bag Ops


Adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan dibidang operasional
pada tingkat Polres yang berada dibawah Kapolres.

f. Hubungan Vertikal
Adalah keterkaitan antar fungsi dalam rangka pelaporan dan pengendalian
yang bersifat tegak lurus / berjenjang dari atas ke bawah / dari bawah ke
atas.

g. Hubungan Horizontal.
Adalah keterkaitan antar fungsi dalam rangka koordinasi yang bersifat lurus
/ sejajar / mendatar atau setingkat.

h. Hubungan Diagonal
Adalah keterkaitan antar fungsi sifatnya tidak vertical / tidak horizontal dan
dapat menjangkau eselon lain yang lebih tinggi maupun antar fungsi di
lingkungan Polri.

i. Hubungan Lintas Sektoral


adalah kerjasama dengan instansi / lembaga di luar Polri dalam rangka
kegiatan dan pelaksanaan fungsi teknis yang menjadi tanggung jawabnya.

II TUGAS POKOK .....


4

II. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEGIATAN

1. Tugas Bagian Operasi

Merencanakan, mengendalikan dan menyelenggarakan administrasi operasi


Kepolisian, termasuk latihan pra operasi, melaksanakan koordinasi baik dalam
rangka keterpaduan fungsi maupun dengan instansi dan lembaga terkait dalam
rangka pelaksanaan pengamanan kegiatan masyarakat, serta melaksanakan
fungsi hubungan masyarakat termasuk pengelolaan informasi dan dokumentasi
(PPID).

2. Fungsi Bagian Operasi

a. Perencanaan, pengendalian dan operasi;


b. Penyelenggaran Latihan Pra Operasi;
c. Pelaksanaan Koordinasi;
d. Pelaksanaan humas dan PPID.

3. Kegiatan Bagian Operasi

a. Subbag Bin Ops

1) Menyusun perintah pelaksanaan operasi;


2) Menyusun surat perintah operasi;
3) Melaksanakan koordinasi intern dan ektern;
4) Penyiapan sarana dan prasarana Duk Ops;
5) Mengajukan rencana kebutuhan anggaran operasi;
6) Melaksanakan Latihan Pra Operasi;
7) Membuat Laporan hasil operasi.

b. Subbag Dal Ops

1) Membuat anev operasi;


2) Mengendalikan pelaksanaan operasi;
3) Mengkompulir data hasil operasi;
4) Membuat panel data.

c. Subbag Humas

1) Melaksanakan kegiatan Penerangan dan sosialisasi kepada


masyarakat tentang Tupoksi Kepolisian;
2) Melaksanakan kerja sama dengan media cetak dan elektronik;
3) Melaksanakan dokumentasi peliputan kegiatan satuan;
4) Menyiapkan bahan / data untuk pers rilis dan meluruskan opini
publik;
5) Melaksanakan monitor terhadap informasi media;
6) Memberikan pembinaan teknis kehumasan kepada Polsek Jajaran;
7) Membuat laporan dan administrasi.

III POKOK - POKOK .....


5

III. POKOK - POKOK HUBUNGAN TATA CARA KERJA

1. Hubungan Tata Cara Kerja Bag Ops

a. Kabag Ops

Kabag Ops memimpin serta mengkoordinasikan Kasubbag Bin Ops,


Kasubbag Dal Ops dan Kasubbag Humas dalam rangka
menyelenggarakan seluruh proses kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas pokok Bag Ops:

1) Penyiapan administrasi dan pelaksanaan operasi kepolisian;

2) Perencanaan pelaksanaan pelatihan pra operasi, termasuk kerja


sama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian;

3) Perencanaan dan pengendalian operasi kepolisian, termasuk


pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pelaporan data
operasi dan pengamanan kegiatan masyarakat dan atau instansi
pemerintah;

4) Pembinaan manajemen operasional meliputi rencana operasi,


perintah pelaksanaan operasi, pengendalian dan administrasi
operasi kepolisian serta tindakan kontinjensi;

5) Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan pengamanan


markas di lingkungan Polres; dan

6) Pengelolaan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres.

b. Kasubbag Bin Ops

Kasubbag Bin Ops adalah unsur pembantu Kabag Ops yang bertugas:

1) menyusun perencanaan operasi dan pelatihan pra operasi serta


menyelenggarakan administrasi operasi; dan

2) melaksanakan koordinasi antar fungsi dan instansi / lembaga terkait


dalam rangka pelaksanaan pengamanan kegiatan masyarakat
dan/atau pemerintah.

c. Kasubbag Dal Ops

Kasubbag Dal Ops adalah unsur pembantu Kabag Ops yang bertugas:

1) melaksanakan pengendalian operasi dan pengamanan kepolisian;

2) mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan pelaporan


operasi kepolisian serta kegiatan pengamanan; dan

3) mengendalikan pelaksanaan pengamanan markas di lingkungan


Polres.

d. Kasubbag Humas .....


6

d. Kasubbag Humas

Kasubbag Humas adalah unsur pembantu Kabag Ops yang bertugas


meliputi :

1) Mengumpulkan dan mengolah data, serta menyajikan informasi dan


dokumentasi kegiatan kepolisian yang berkaitan dengan
penyampaian berita di lingkungan Polres; dan

2) Memantau, memproduksi, dan mendokumentasikan informasi yang


berkaitan dengan tugas Polres.

2. Hubungan Tata Cara Kerja Bag Ops Polres Kepahiang dengan Fungsi Opsnal
Lainnya

a. Hubungan Vertikal

1) Hubungan Bag Ops dengan Kapolres

a) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis


menerima perintah / laporan;

b) Menerima arahan dan kebijakan Kapolres dalam bidang


penyelenggarakan pembinaan kemampuan Operasional
Kepolisian;

c) Mengajukan konsep penjabaran kebijakan Kapolres serta


melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan pembinaan
kemampuan Operasional Kepolisian;

d) Menerima petunjuk dan arahan dalam penyampaian informasi


terhadap publik;

e) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Operasional.

2) Hubungan Bag Ops dengan Wakapolres

a) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis


menerima perintah / laporan;

b) Menerima arahan dan kebijakan Waka Polres dalam bidang


penyelenggarakan pembinaan kemampuan Operasional
Kepolisian;

c) Mengajukan konsep penjabaran kebijakan Waka Polres serta


melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan pembinaan
kemampuan Operasional Kepolisian;

d) Menerima petunjuk dan arahan dalam penyampaian informasi


terhadap publik;

e) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Operasional.


b. Hubungan ....
7

b. Hubungan Horizontal

1) Hubungan Bag Ops dengan Bag Ren

a) Hubungan bersifat Horisontal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam perencanaan kegiatan Polres;

c) Koordinasi dalam merumuskan sistem dan metode produk


perencanaan;

d) Koordinasi dalam hasil pelaksanaan program dan anggaran


untuk pengajuan rencana kebutuhan anggaran dalam
penyusunan DIPA RKA-KL /;

e) Koordinasi dalam Penyusunan Renja, Lakip, HTCK dan


Penetapan kinerja Polres dan Jajaran;

f) Kordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

2) Hubungan Bag Ops dengan Bag Sumda

a) Hubungan bersifat Horizontal dan bentuk hubungan


adalah garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam pembinaan personil yang menyangkut


profesi, jiwa korsa, moril dan disiplin serta urusan administrasi
personil dan karir;

c) Koordinasi dalam merumuskan sistem dan metode


produk HTCK;

d) Koordinasi dalam dukungan logistik dalam pelaksanaan


Operasional Kepolisian;

e) Kordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian


informasi terhadap publik.

3) Hubungan Bag Ops dengan Siwas

a) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan


Operasi Kepolisian;

c) Memberikan informasi dalam pemprosesan pelaksanaan


kegiatan Polres serta Polsek jajaran;

d) Membantu kelancaran klarifikasi kegiatan Polres serta Polsek


jajaran.
4) Hubungan ....
8

4) Hubungan Bag Ops dengan Si Propam

a) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam penyelenggaraan Operasi guna monitor


pelaksanaan Operasi Kepolisian;

c) Memberikan informasi dalam pemprosesan anggota yang


melakukan pelanggaran disiplin;

d) Membantu kelancaran klarifikasi personil yang diduga


melakukan penyimpangan;

e) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

5) Hubungan Bag Ops dengan Sikeu

a) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam rangka pencairan dana, baik dilingkungan


Bag Ops maupun untuk kegiatan Operasional Kepolisian;

c) Koordinasi yang berhubungan fungsi teknis keuangan.

6) Hubungan Bag Ops dengan Sium

a) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi untuk masukan tata cara urusan arsip yang meliputi


pemeliharaan dan penyimpanan;

c) Koordinasi tata cara penyelenggaraan urusan administrasi


umum, tata naskah dan distribusi.

c. Hubungan Diagonal

1) Hubungan Bag Ops dengan Biro Operasi

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah


menerima perintah / memberikan laporan;

b) menerima arahan dan petunjuk dari Biro Operasi dalam hal


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian operasi serta meneruskannya ke seluruh fungsi
dan Jajaran yang terkait operasi;

c) memberikan laporan situasi Kamtibmas selama 1 x 24 jam.

2) Hubungan .....
9

2) Hubungan Bag Ops dengan SPKT

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Melaksanakan kerjasama dalam pengawasan dan


pengendalian pelaksanaan operasional Kepolisian;

c) Menerima laporan situasi Kamtibmas selama 1 x 24 jam;

d) Kordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

3) Hubungan Bag Ops dengan Sat Intelkam

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Meminta Kirka Intel dan Ren Intel dalam menyiapkan Rencana


Operasi Kepolisian dan penyiapan personil yang diperlukan
dalam mendukung pelaksanaan operasi;

c) Koordinasi dalam penyampaian informasi masalah operasional;

d) Kordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

4) Hubungan Bag Ops dengan Sat Reskrim

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Koordinasi dalam pelaksanaan tugas operasional yang


berkaitan dengan tugas Sat Reskrim;

c) Koordinasi dalam meminta pemeriksaan labfor dan identifikasi;

d) Koordinasi dalam pelaksanaan tugas Operasional Kepolisian


Gabungan;

e) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

5) Hubungan Bag Ops dengan Sat Resnarkoba

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Koordinasi dalam pelaksanaan tugas operasional yang


berkaitan dengan tugas Sat Narkoba;

c) Koordinasi .....
10

c) Koordinasi dalam meminta pemeriksaan labfor;

d) Koordinasi dalam pelaksanaan tugas Operasional Kepolisian


Gabungan;

e) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

6) Hubungan Bag Ops dengan Sat Binmas

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Koordinasi masalah operasional Kepolisian yang berkaitan


dengan fungsi Binamitra;

c) Koordinasi dalam kegiatan fungsi Binamitra termasuk


penerangan kepada masyarakat tentang peraturan perundang -
undangan di bidang operasional Kepolisian;

d) Koordinasi dalam pelaksanaan operasional Polri, terutama


yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat;

e) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

7) Hubungan Bag Ops dengan Sat Sabhara

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Melaksanakan kerjasama dalam rangka penyusunan rencana


operasional Kepolisian;

c) Melaksanakan kerjasama dalam pengawasan pelaksanaan


operasional Kepolisian;

d) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

8) Hubungan Bag Ops dengan Sat Lantas

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Melaksanakan kerjasama dalam rangka penyusunan rencana


operasional Kepolisian;

c) Melaksanakan kerjasama dalam pengawasan pelaksanaan


operasional Kepolisian;

d) Koordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.
9) Hubungan .....
11

9) Hubungan Bag Ops dengan Sat Tahti

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi;

b) Koordinasi masalah berkaitan dengan tahanan serta barang


bukti;

c) Koordinasi dalam pelaksanaan operasional Polri, terutama yang


berkaitan dengan pelayanan tahanan dan pengamanan barang
bukti.

10) Hubungan Bag Ops dengan Sitipol

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Koordinasi mengenai pelaksanaan Operasi Kepolisian yang


berhubungan dengan tugas yang ada kaitannya dengan Sitipol
dan tugas - tugas lainnya;

c) Koordinasi dalam upaya menyukseskan kegiatan Operasional


Polri di lapangan;

d) Koordinasi dalam penyampaian berita terhadap Satfung dan


Polsek Jajaran dalam giat Operasional.

11) Hubungan Bag Ops dengan Polsek

a) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah


garis koordinasi;

b) Melaksanakan kerjasama dalam rangka penyusunan


rencana operasional Kepolisian;

c) Melaksanakan kerjasama dalam pengawasan pelaksanaan


operasional Kepolisian;

d) Kordinasi bidang dokumentasi dan penyampaian informasi


terhadap publik.

d. Hubungan Lintas Sektoral

1) Hubungan Bag Ops dengan Pemerintah Daerah

a) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi;

b) Koordinasi tentang pelaksanaan Pilkades, Pilbup, Pilgub dan


Pilpres berjalan aman lancar terkendali;

c) Koordinasi dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat;

d) Koordinasi .....
12

d) Koordinasi tentang sosialisasi Peraturan Daerah;

e) Koordinasi tentang penanggulangan bencana alam.

2) Hubungan Bag Ops dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

a) Koordinasi tentang cegah tangkal kenakalan remaja melalui


sekolah - sekolah;

b) Koordinasi pengamanan naskah dalam rangka ujian


nasional.

3) Hubungan Bag Ops dengan SATPOL PP

a) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam rangka pemberantasan penyakit


masyarakat.

4) Hubungan Bag Ops dengan Dinas Pekerjaan Umum Bidang


Perhubungan

a) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam rangka penertiban lalu lintas.

5) Hubungan Bag Ops dengan TNI

a) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi;

b) Koordinasi dalam rangka pelaksanaan operasi gabungan;

c) Koordinasi dalam menciptakan situasi kamtibmas

IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Fungsi pengawasan dan pengendalian dimaksudkan agar tujuan yang akan dicapai
dapat berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan guna memperoleh hasil yang
optimal.

Pengawasan dan pengendalian di Bagian Operasi dilaksanakan oleh Kabag Ops


secara melekat dalam pelaksanaan tugas anggota sehingga tugas yang akan dicapai
sesuai dengan program dan anggaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan
dan hubungan pimpinan dengan anggota terjalin secara sinergi sehingga dapat
menghindari adanya penyimpangan - penyimpangan anggota dalam pelaksanaan
tugasnya.

Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terdapat perkembangan yang


bersifat khusus dan Kapolres dapat memberi arahan untuk mendapat keputusan
dalam pemecahannya.
13

V. PENUTUP

Demikian Hubungan Tata Cara Kerja Bagian Operasi ini dibuat untuk dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan tugas sehari - hari agar terdapat kesamaan persepsi
dan pola tindak dalam pelaksanaan tugas khususnya Bagian Operasi Polres
Kepahiang.

Kepahiang, 7 Januari 2020


Paraf : KEPALA BAGIAN OPERASI

1. Konseptor : ……

2. Paur Bin Ops : ……


SAFRUDIN
3. Paur Dal Ops : …… KOMISARIS POLISI NRP 62060689
14

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN KAPOLRI


DAERAH BENGKULU NOMOR : 23 TAHUN 2010
TANGGAL : 30 SEPTEMBER 2010
RESOR KEPAHIANG

HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA ( HTCK ) BAGIAN OPERASI POLRES KEPAHIANG TAHUN 2020

KAPOLRES
WAKA POLRES

BIRO OPERASI

BAG REN PEMDA


BUMD
BAG SUMDA
BAGIAN BUMN
TNI
SPKT OPERASI INSTANSI LAINNYA
SAT INTELKAM
SAT RESKRIM
SAT SABHARA
SAT NARKOBA
SAT BINMAS
SAT LANTAS
SAT TAHTI
SIWAS POLSEK - POLSEK SITIPOL
SIPROPAM
SIKEU Paraf : Kepahiang, 7 Januari 2020
SIUM KEPALA BAGIAN OPERASI
1. Konseptor : ……

2. Paur Bin Ops : ……


SAFRUDIN
3. Paur Dal Ops : ……
15

KOMISARIS POLISI NRP 62060689

Anda mungkin juga menyukai