nutrisi, di dalam lingkungan. Konsekuensi dari interaksi (perubahan posisi obat atau nutrisi)
terkait dengan lokasinya. Misalnya, pada mukosa gastrointestinal, suatu pengaruh pada transpor
membran atau metabolisme enzim yang dapat mengubah ketersediaan hayati obat atau nutrisi.
Pemberian obat secara oral dapat menyebabkan ketersediaan hayati oral terbatas dan
bervariasi karena penyerapan melewati penghalang usus. Penyerapan obat di saluran
gastrointestinal sangat tergantung pada afinitas untuk transpor (pengangkut) membran serta
lipofilisitas. Di sisi lain, hati memainkan peran dalam pembersihan dan pengeluaran
(ekskresi)banyak obat.
Sampai saat ini, kemungkinan bahwa makanan dan komponen makanan dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan pada tingkat penyerapan obat melalui efek pada
pengangkut usus dan hati. Diketahui bahwa interaksi obat-makanan dapat memengaruhi
farmakokinetik obat yang diresepkan saat digunakan dengan makanan. Fitokimia yang terlibat
dalam makanan umum, seperti buah-buahan dan sayuran mengandung berbagai macam
metabolit sekunder.