Dosen pengampu :
Disusun oleh :
NIM : 19 18 00 60
Tk/Sem : I/II
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan tuntunan rahmatnya saya dapat menyelesaikan
pembuatan S O P dalam bentuk Makalah ini dengan judul “ Memberikan Suntikan Intravena”. Makalah ini di buat
untuk memenuhi salah satu tugas dalam praktek keperawatan Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam memperkaya ilmu.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Tujuan............................................................................................................
C. Rumusan masalah...........................................................................................
D. Metode penulisan.............................................................................................
C . Rumusan masalah
1. Apa tujuan Pemberian cairan intravena?
2. Bagaimana caranya memberikan cairan intravena?
3. Bagaimana tempat-tempat pemberian obat?
D. Metode penulisan
Penulisan karya tulis ini menggunakan metode literatur yaitu penulis membaca dan mencari informasi dari buku maupun
internet.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemberian Obat Secara Parenteral
Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat melalui injeksi atau infuse. Sediaan parenteral merupakan
sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui beberapa rute pemberian, yaitu Intra Vena (IV), Intra Spinal (IS), Intra Muskular
(IM), Subcutaneus (SC), dan Intra Cutaneus (IC). Obat yang diberikan secara parenteral akan di absorbs lebih banyak dan
bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diberikan secara topical atau oral. Perlu juga diketahui bahwa pemberian
obat parenteral dapat menyebabkan resiko infeksi.
Resiko infeksi dapat terjadi bila perawat tidak memperhatikan dan melakukan tekhnik aseptic dan antiseptic pada saat
pemberian obat. Karena pada pemberian obat parenteral, obat diinjeksikan melalui kulit menembus system pertahanan kulit.
Komplikasi yang seringv terjadi adalah bila pH osmolalitas dan kepekatan cairan obat yang diinjeksikan tidak sesuai dengan
tempat penusukan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jaringan sekitar tempat injeksi.
Pada umumnya pemberian obat secara parenteral di bagi menjadi 4, yaitu :
a. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
b. Pemberian Obat Via Jaringan Subkutan
c. Pemberian Obat Via Intra Vena : Intra Vena Langsung dan tak langsung
d. Pemberian Obat Via Intramuskular
B . LOKASI
1. Pada lengan (vena basilika dan vena sefalika )
2. Pada tungkai ( vena safena )
3. Pada leher ( vena jugularis )
4. Pada kepala ( vena frontalis atau vena temporalis)
C. INDIKASI PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA
Indikasi pemberian obat melalui intravena:
1. Pada seseorang dengan penyakit berat ,pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur
peredaran darah.
2. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat ( ada sumbatan
disaluran cerna atas ).
3. Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi ( tersedak-obat masuk ke pernapasan ), sehingga
pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
4. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus(suntikan
langsung pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
a. Kelebihan
Obat yang diberikan melalui jalur intravena sangat cepat bereaksi karena obat tersebut langsung masuk
ke dalam sirkulasi darah pasien.
b. Kekurangan
1. Inflamasi ( bengkak ,nyeri, demam ) dan infeksi di lokasi pemasangan infuse
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan
fistula arteri-vena ( A-V shunt ) pada tindakan hemodialisis ( cuci darah ).
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat
misalnya pembuluh darah vena di tungkai dan kaki
E. ALAT DAN BAHAN
Persiapan peralatan untuk pemberian obat intravena:
1. Buku catatn pemberian obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum 1,2 inci6
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester
9. Bengkok
10. Perlak pengalas
11. Pembendung vena (toniket)
12. Kasa steril
13. Betadin
F. PROSEDUR KERJA
1. Pemberian obat intravena langsung.
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang dilakukan penyuntikan dari
pakaian dan apabila tertutup buka atau ke ataskan.
d. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Apabila obat
berapa dalam bentuk sediaan bubuk,maka larutkan dengan pelarut(aquades steril)
e. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.
f. Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.
g. Desinfeksi dengan kapas alcohol.
h. lakukan pengikatan dengan karet pembendung(torniquet) pada bagian atasi.
I. daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau
membendung di atas vena yang akan dilakukan penyuntikan.
j. Ambil spuit yang berisi obat.
k. Lakukan pemasukan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke pembuluh darah.
L. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah ,lepaskan karet pembendung dan langsung semprotkan obat
hingga habis.
m. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah penusukkan dengan
kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok.
n. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
o. Cuci tangan.
p. Dokumentasi
darah.
Alat dan bahan
Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intra vena.
2. Tujuan
pemberian obat intra vena secara tidak langsung bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan
kadar terapeutik dalam darah.
A . Hal-hal yang perlu diperhatikan
injeksi intra vena secara tidak langsung hanya dengan memasukkan cairan obat ke dalam botol infuse yang telah di pasang
. Pada Kepala (v. Frontalis atau v. Temporalis) khusus pada anak – anak
2. Pemberian obat intravena tidak langsung( via wadah )
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang ingin dilakukan
c.· Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit.
d. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
e. Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.
f· Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuiti hingga menembus bagian tengah dan masukkan
obat perlahan-lahan ke dalam kantong/wadah c:airan.
g· Setelah selesai tarik spuit dan campur larutan dengan membalikkan kantong cairan dengan perlahan-
lahan dari satu ujung ke ujung lain.
h. Periksa kecepatan infus.
i· Cuci tangan.
j· Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
3. Pemberian obat intravena melaui selang.
a· Cuci tangan
b· Jelaskan prosedur yang ingin dilakukan
c. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit.
d. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selanh intravena.
f. Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.
g. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan
obat perlahan ke dalam selang intravena.
i. Perisa kecepatan infuse dan observasi reaksi obat.
j. Cuci tangan
h. Setelah selesai tarik spuit.
k. Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya.
H. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA PEMBERIAN OBAT
a. Obat-obat suntikan yang diberikan harus sesuai dengan program pengobatan.
b. Sebelum menyiapkan obat suntikan bacalah dengan teliti petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan
medic atau status pasien, yaitu nama obat, dosis, waktu dan cara pemberiannya.
c. Pada waktu menyiapkan obat, bacalah dengan teliti label dari tiap-tiap obat.
d. Perhatikan teknik septic dan antiseptiknya.
e. Spuit dan jarum suntik tidak boleh digunakan untuk menyuntik pasien yang lain sebelum disterilkan .
f. Spuit yang retak atau bocor dan jarum suntik yang sudah tumpul, berkarat, atau ujungnya bengkok tidak
boleh dipakai lagi.
g. Memotong ampul-ampul harus dilakukan secara hati-hati, agar tidak melikai tangan dan pecahannya tidak
masuk ke dalam obat.
h. Pasien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk beberapa waktu sebab ada kemungkinan timbul
reaksi alergi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien, diantaranya : intra vena. Dalam pemberian
obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jenis obat tertentu
yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
Pemberian obat dilakukan pada pasien yang membutuhkan pencegahan dan pengobatan dari suatu masalah
kesehatan yang dihadapinya.
Dalam pemberian obat baik melalui oral, topikal,intravena,dan laila-lain, seorang perawat perlu memperhatikan
aturan pemakaiannya. Karena jika tidak. Maka akan terjadi masalah yang baru bagi pasien. Yang terpenting
adalah perawat mengerti dan paham dengan lima prinsip benar dalam pemberian obat. Yaitu benar obat, benar
dosis, benar pasien, benar rute, dan benar waktu.
B. Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik jika kita salah menggunakannya.
Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bias fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus
melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri
maupun orang lain.