Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material yag
membuat kehidupan terjadi di bumi. Dapat dikatakan air adalah sumber
kehidupan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir
70 % tubuh manusia mengandung air. Manusia membutuhkan air untuk minum,
mandi dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Dalam kondisi normal air terdiri dari
molekul 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang jernih, tidak berwarna, tidak
berbau dan mempunyai sifat – sifat alamiah air yang belum tercampur senyawa
lain. Standar kualitas air bersih merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
instansi pemerintah penyedia jasa layanan air bersih sepeti Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) ( Enger dan Smith, 2000).

Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai salah satunya adalah pengolahan
sarana air bersih seperti PDAM. Air bersih yang higienis adalah selain yang sehat dan
layak dipakai juga syarat dan ketentuannya memenuhi syarat yang spesifik sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam UU No. 7 Tahun 2004 pasal 5 tentang Sumber Daya Air Negara
menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal
sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif. Artinya,
akses terhadap air bersih adalah hak warga dan tanggung jawab negara untuk
menyediakannya. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat adalah jaminan bagi
keberlangsungan hidup dan salah satu prasyarat dasar menjadi warga yang sehat dan
sejahtera.

1
Syarat penyediaan air bersih tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan dan
pengawasan kualitas air. Air permukaan merupakan salah satu alternatif sebagai
sumber daya air baku bagi penyediaan sistem air bersih di Indonesia.

Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi


dengan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk, manusia diperhadapkan pada
berbagai persoalan yang menuntut manusia untuk dapat mencari solusi dari
persoalan-persoalan tersebut. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat
sekarang ini sebagai dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk
ialah kebutuhan akan air bersih, tak terkecuali dengan masyarakat Kota Ternate yang
secara notabene juga sangat membutuhkan keberadaan air bersih tersebut.

Dalam rangka memenuhi kebutuan air bersih semakin meningkat, dimana debit
sumber air yang mengalami penurunan tiap tahun maka PDAM Kota Ternate perlu
mengkaji kembali kebutuhan air bersih untuk wilayah Ternate. Salah satunya untuk
wilayah kelurahan Kalumata yang merupakan salah satu Kelurahan terbesar di Kota
Ternate. Agar kebutuhan masyarakat Kelurahan Kalumata akan air bersih dapat
terpenuhi.

Kebutuhan air bersih di Kelurahan Kalumata dan Kayu Merah bukan karena
kurangnya sumber air, tetapi yang menjadi persoalan ialah pengaturan dan cara
mendistribusikannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Berapa besar kebutuhan air bersih Kelurahan Kalumata sampai 10 tahun
kedepan ?
2. Berapa perkiraan kehilangan air sampai 10 tahun kedepan ?
3. Berapa perkiraan kebutuhan harian maksimum Kelurahan kalumata.?
4. Apakah masyarakat telah puas dengan tingkat pelayanan sistem distribusi air
bersih yang ada?

2
1.3. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan air bersih kelurahan Kalumata sampai
10 tahun kedepan.
2. Untuk mengetahui perkiraan kehilangan air sampai 10 tahun kedepan.
3. Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan harian maksimum Kelurahan
kalumata.
4. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat dengan tingkat pelayanan sistem
distribusi air bersih yang ada.

1.4. Batasan Masalah


1. Daerah penelitian berada di Kelurahan Kalumata Kota Ternate
2. Perhitungan perkiraan jumlah kehilangan air di Kelurahan Kalumata sampai
10 tahun kedepan.
3. Perhitungan kebutuhan harian maksimum Kelurahan Kalumata pada tahun
yang diprediksi
4. Analisa kepuasan masyarakat dengan tingkat pelayanan sistem distribusi air
bersih yang ada menggunakan program SPSS

1.5. Manfaat Penelitian


Dalam penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan dan manfaat sebagai
berikut, :
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan tentang Teknik Sumber Daya Air.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan dasar dalam penyediaan air bersih khususnya di
Kelurahan Kalumata dan di masa yang akan datang.
b. Dapat dijadikan dasar maupun referensi untuk PDAM Kota Ternate untuk
mengambil kebijakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Air Bersih

Menurut Kemenkes No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Air adalah air minum,


air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan
sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini
ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat
sebagai berikut:
1) Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2) Secara Fisik: Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3) Secara Kimia:

 PH netral (bukan asam/basa)


 Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
 Parameter-parameter seperti BOD, COD, DO, TS, TSS dan konductiviti
memenuhi aturan pemerintah setempat.

Bagi kebutuhan manusia air adalah salah satu kebutuhan mutlak karena
sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlah
airnya menurut penelitian kira-kira 60-70% dari berat badannya. Untuk kelangsungan
hidupnya, tubuh manusia membutuhkan air yang jumlahnya antara lain tergantung
pada berat badannya. Untuk orang dewasa kira-kiranya memerlukan air 2.200 gr
setiap harinya.

4
2.2. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan kesehatan. Fungsi


terpenting dari sistem penyediaan air bersih adalah pencegahan penyebaran penyakit
melalui air. Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci,
memasak, menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk
kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan
kualitas.

Tujuan sistem penyediaan air bersih adalah agar dapat menyalurkan/mensuplai


air bersih kepada konsumen dalam jumlah yang cukup. Bagian terpenting dalam
sistem penyediaan air bersih adalah sumber air baku.

2.3. Prinsip Dasar Penyediaan Air Bersih

Penyediaan air bersih harus memenuhi konsep 3K yaitu :

2.3.1. Kualitas air bersih


Air bersih di pengaruhi oleh bahan baku air itu sendiri atau mutu air
tersebut baik yang langsung berasal dari alam atau yang sudah melalui proses
pengolahan. Air baku yang digunakan menghasilkan air bersih yang telah
memenuhi syarat yang tertuang dalam peraturan pemerintah RI No. 82 tahun
2001 tentang pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Pada
pasal 8 PP mengenai klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4
(empat) kelas :
a. Kelas I yaitu air yang diperuntukan untuk air baku air minum yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaannya.
b. Kelas II yaitu air yang diperuntukan untuk (prasarana/sarana rekreasi
air, pembudidayaan ikan tawar, peternakan, untuk mengaliri tanaman.
c. Kelas III yaitu air yang digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar peternakan, untuk mengaliri tanaman. Atau untuk peruntukan
lainnya yang sama jenis kegunaannya.

5
d. Kelas IV yaitu air yang digunakan untuk mengaliri tanaman atau untuk
peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu yang sama
kegunaannya

Berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990 dinyatakan bahwa


persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut :

a. Syarat Fisik
o Bau
Kualitas air yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta
kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan.
o Rasa
Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak
tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan.
o Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme
yang berwarna.
o Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik
yang bersifat anorganik maupun maupun yang organik. Zat organik,
biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang
organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan.
o Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak
terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat
membahayakan kesehatan, menghambat reaksi – reaksi biokimia di
dalam saluran/pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah
berkembangbiak dan bila diminum air dapat menghilangkan dahaga.

6
b. Syarat – syarat kimia
o pH
Air sebaiknya tidak memiliki keasaman dan tidak basa untuk
mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan
distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.
o Besi (Fe)
Kadar besi (Fe) yang melebihi ambang batas (1,0 mg/l)
menyebabkan berkurangnya fungsi paru–paru dan menimbulkan rasa,
warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri
besi, dan kekeruhan.
o Klorida
Klorida adalah senyawa halogen klor ( Cl ), dalam jumlah yang
banyak klor ( Cl ) akan menimbulkan rasa asin, korosi pada pipa
sistem penyediaan air panas.
o Tembaga (Cu)
Tembaga ( Cu ) sebenarnya diperlukan pada perkembangan tubuh
manusia. Tetapi untuk dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP,
ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, dan lainnya
bahkan dapat meninggal dunia. Dalam dosis rendah menimbulkan rasa
kesat, warna dan korosi pada pipa, sambungan, dan peralatan dapur.
o Mangan ( Mn )
Mangan ( Mn ) merupakan Metal kelabu – kemerahan. Keracunan
seringkali bersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam.
o Seng ( Zn )
Seng ( Zn ) pada air minum akan menimbulkan rasa kesat dan
dapat menyebabkan gejala muntaber. Seng (Zn) dapat menimbulkan
warna air menjadi opalescent dan bila dimasak akan timbul endapan
seperti pasir.

7
2.3.2. Kuantitas Air Bersih

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih dapat ditinjau dari


banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah
penduduk yang akan dilayani.

Persyaratan kuantitas juga bisa ditinjau dari standar debit air bersih yang
dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih. Dan
kuantitas adalah syarat yang terpenting dalam melayani konsumen agar
kebutuhannya sehari – hari berjalan sesuai dengan kemampuan konsumen
masing – masing.

2.3.3. Kontinuitas

Dalam penyediaan air bersih tidak hanya berhubungan dengan kualitas


dan kuantitas air saja, tetapi dari segi kontinuitas juga harus mendukung.
Kontinuitas adalah di mana air harus bisa tersedia secara terus-menerus
meskipun dimusim kemarau selama umur rencana. Karena tujuan utama dari
perencanaan jaringan distribusi air adalah agar kebutuhan masyarakat akan
terpenuhi secara terusmenerus walaupun musim kemarau. Salah satu cara
menjaga agar kontinuitas air tetap tersedia adalah dengan membuat tempat
penampungan air (reservoir) untuk menyimpan air sebagai persediaan air
musim kemarau.

2.4. Sumber – sumber air

8
Dalam sistem penyediaan air bersih, sumber air merupakan satu
komponen yang mutlak dan harus ada, karena tanpa sumber air sistem
penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Dengan mengetahui karakteristik
masing – masing sumber air serta faktor – faktor yang mempengaruhinya,
diharapkan dapat membantu di dalam pemilihan air baku untuk suatu sistem
penyediaan air bersih, serta mempermudah tahapan selanjutnya di dalam
pemilihan tipe dari pengolahan untuk menghasilkan air yang memenuhi
standar kualitas secara fisik, kimiawi dan bakteriologis. Secara umum sumber
air adalah sebagai berikut :
1. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang sudah tersedia di alam contohnya sungai,
rawa, danau, laut. Pada umumnya air permukaan ini akan mendaapat
pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang
kayu, daun-daun, kotoran industri dan sebagainnya.
2. Air Tanah
Air tanah ( Ground Water ) merupakan air yang megandung garam dan
mineral yang terlarut pada waktu air melewati lapisan tanah dan juga air
yang berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan bumi lalu meresap ke
dalam tanah dan mengisi rongga – rongga atau pori – pori dalam tanah.
Air tanah biasanya mempunyai kualitas yang baik karena zat – zat
pencemar air tertahan oleh lapisan tanah.
3. Air Laut
Air laut adalah salah satu sumber air walaupun tidak termasuk kategori
yang biasa dipilih sebagai sumber air baku untuk air bersih atau air
minum, karena memiliki kandungan garam (NaCl) yang cukup besar.
4. Air Hujan
Air hujan dapat menjadi air minum akan tetapi untuk menjadikan air hujan
sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai
turun, karena masih megandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa – pipa penyalur maupun

9
bak – bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
atau karatan.

2.5. Kebutuhan air


Kebutuhan air rumah tangga, perkotaan dan insudtri dihitung dengan
menggunakan data statistik kependudukan. (SNI 6728.1:2015)

1. Kebutuhan air bersih rumah tangga (domestic)


Kebutuhan air bersih rumah tangga adalah air yang diperlukan
untuk rumah tangga yang diperoleh secara individu dari sumber air
yang dibuat oleh masing-masing rumah tangga seperti sumur dangkal,
perpipaan atau hidran umum atau dapat diperoleh dari layanan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM.
Sumber air baku yang dipakai oleh PDAM terdiri dari air tanah,
air permukaan atau gabungan dari keduanya. Pemakaian air yang
dipergunakan dipengaruhi oleh :
- Jenis sumber air (sambungan ke rumah atau hidran umum)
- Jenis pemakaian (toilet, mandi, dll)
- Peralatan per rumah-tangga
- Penggunaan air di luar rumah (taman, cuci mobil, dsb)
- Tingkat pendapatan

Kebutuhan air bersih rumah tangga, dinyatakan dalam satuan


liter/orang/hari (L/O/H), besar kebutuhan tergantung dari kategori kota
berdasarkan jumlah penduduk, yaitu :

Tabel 2.1. Kebutuhan air bersih rumah tangga per orang per hari
menurut kategori kota

Jumlah Penduduk Kebutuhan air


No Katergori Kota
(jiwa) bersih (L/O/H)

10
Semi urban (ibu kota
1 3000 – 20.000 60 – 90
kecamatan/desa)
2 Kota kecil 20.000 – 100.000 90 – 110
3 Kota sedang 100.000 – 500.000 100 – 125
4 Kota besar 500.000 – 1.000.000 125 – 150
5 Metropolitan >1.000.000 150 – 200

2. Kebutuhan air perkotaan (non domestik)


Kebutuhan air perkotaan, yaitu untuk komersial dan social seperti
toko, gudang, bengkel, sekolah, rumah sakit hotel, dan sebagainya
diasumsikan antara 15% sampai dengan 30% dari total air bersih
rumah tangga. Semakin besar dan padat penduduk akan cenderung
lebih banyak memiliki daerah komersial dan social, sehingga
kebutuhan airnya akan lebih tinggi.
Kebutuhan air non domestic untuk kota dapat dibagi dalam
beberapa kategori antara lain :
- Kota kategori I (Metro)
- Kota kategori II (Kota Besar)
- Kota kategori III (Kota Sedang)
- Kota kategori IV (Kota Kecil)
- Kota kategori V (Desa)

11
Tabel 2.2. Kategori kebutuhan air non domestic

Kebutuhan air bersih non domestik untuk kategori I sampai dengan V


dan beberapa sektor lain adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Kebutuhan air non domestik kota kategori I, II, III dan IV

12
Tabel 2.4. Kebutuhan air bersih kategori V

Tabel 2.4 Kebutuhan air bersih domestik kategori lain

2.6. Teori yang digunakan dalam analisa data

1. Perkiraan kebutuhan air bersih


Memperediksi jumlah kebutuhan air bersih ada tiga cara :
a. Berdasarkan Tahun Proyeksi

Kebutuhan air bersih (Qmd)


Qmd = Pn x q x fmd ..........................(2.1)
Kebutuhan total air bersih (Qt)
Qt = Qmd x 100/80 ..........................(2.2)
Keterangan :
Qmd = Kebutuhan air bersih
Pn = jumlah penduduk tahun n
q = kebutuhan air per orang/hari
Fmd = factor maksimum (1,05 – 1,15)
Qt = kebutuhan air total

13
b. Tingkat Pelayanan Masyarakat

80 % dari jumlah penduduk, dengan rumus :


Cp = 80% x Pn ...........................(2.3)
Keterangan :
Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa)

c. Pelayanan Sambungan Rumah

Jumlah penduduk yang mendapat air bersih melalui sambungan rumah


dapat
dihitung dengan rumus :
SI = 80% x Cp .............................(2.4)
Keterangan :
SI = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik)
Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik)

2. Kehilangan Air

Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air


bersih, perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan
pipa yang bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu
pemasangan, pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di
menara air dan lain-lain, dengan rumus :
Lo = 20% x Pr ............................(2.5)
Keterangan :
Lo = Kehilangan air (liter/detik)
Pr = Produksi air (liter/detik)

14
3. Perkiraan jumlah penduduk

Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah


penduduk pada beberapa tahun mendatang. Data yang diperlukan adalah
jumlah penduduk maupun persentase pertambahan jumlah penduduk yang
ada selama 10 tahun terakhir, serta rata-rata kenaikan jumlah penduduk
selama 10 tahun terakhir tersebut. Sedangkan pengelompokan data dengan
deskriptif kuantitatif dipengaruhi oleh jumlah penduduk pada tahun n.
Untuk mengetahui jumlah penduduk data yang dipakai adalah mengambil
dari 3 metode dalam laporan ini, selanjutnya dipilih korelasi (r) yang lebih
besar. Di bawah ini terdapat 3 metode yang dipakai yaitu :

a. Metode aritmatik

........................(2.6)
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk tahun ke n
Po = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi
r = angka pertumbuhan tiap tahun
n = periode waktu yang ditinjau
t = banyak tahun sebelum tahun analisis
Pt = jumlah penduduk pada tahun ke t

b. Metode Geometrik
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar
bunga majemuk pertumbuhan penduduk (bunga-berbunga).

15
.........................(2.7)
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk setelah n tahun ke depan
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu dalam tahun

c. Metode Last-Square

(2.8)
Keterangan :
X = tahun yang diketahui
Y = kebutuhan menurut tahun yang ditinjau
n = jumlah data

Y=A+(BxX) ........................ (2.9)


Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas
A&B = Didapat dari perhitungan berdasarkan data
X = Variabel bebas

16
4. Tingkat kepuasan masyarakat

Metode yang digunakan dalam mengetahui tingkat kepuasan


masyarakat disini menggunakan program komputer SPSS.
Kepuasan menurut kamus bahasa Indonesia berasal dari kata puas
yang didefinisikan sebagai suatu perasaan yang menyenangkan, karena
terpenuhinya hasrat hati dan kepuasan itu sendiri didefinisikan sebagai
perihal yang bersifat puas atau kesenangan jiwa karena telah
berkecukupan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990).

SPSS adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan analisis


statistika tingkat lanjut, analisis data dengan algoritma machine learning,
analisis string, serta analisis big data yang dapat diintegrasikan untuk
membangun platform data analisis.
Kegunaan SPSS pada penelitian ini adalah menganalisa kepuasan
masyarakat terhadap distribusi air bersih di kelurahan Kalumata yang
meliputi faktor kualitas, kuantitas, dan kontinuitas aliran air bersih.

Respon pelanggan terhadap jasa pelayanan yang diterima sangat


menentukan kelangsungan organisasi yang bergerak dibidang pelayanan
jasa, dalam hal ini organisasi yang dimaksud adalah Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM). Oleh karena itu Demming dalam Wijono (2000)
menyatakan bahwa sebuah organisasi seharusnya tidak semata-mata
memuaskan pelanggan, akan tetapi membuat pelanggan tersebut tetap
bertahan/setia menjadi pelanggan perusahaan jasa yang dimaksud. Hal ini
secara langsung menuntut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk
meningkatkan mutu pelayanannya.

17
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dikarenakan, yang diteliti


disini adalah berdasarkan data yang ada. Penelitian Deskriptif sendiri
merupakan metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, serta akurat pada fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

3.2. Lokasi Penelitian


Penelitian Analisa Kebutuhan Air Bersih Domestik dan Non-domestik
ini berada di Kelurahan Kalumata tepatnya terletak di Kecamatan Ternate
Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara.

(Sumber : Google Maps)


Gambar 3.1. Peta Kelurahan Kalumata, Kec. Ternate Selatan, Kota Ternate

18
3.3. Metode Pengambilan data
Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi (pengamatan)
Lokasi penelitian dilakukan langsung di Kantor Kelurahan Kalumata,
dan di PDAM Kota Ternate. Selain itu, data-data pelengkap di ambil
dikantor Badan Pusat Statistik dan Masyarakat Kelurahan Kalumata.

b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini responden yang
dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di Kelurahan Kalumata.

3.4. Metode Analisa Data


Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara deskriptif, yaitu :

a. Menghitung perkiraan jumlah penduduk Kelurahan Kalumata dengan tiga


metode yaitu, Metode Aritamtik, metode geometric dan metode Last-
Square.

b. Menghitung perkiraan kebutuhan air bersih masyarakat Kelurahan


Kalumata berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk.

c. Menganalisa hasil data kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan


masyarakat Kelurahan Kalumata.

19
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Penelitian

Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019


No Uraian II II II
I II IV I II IV I II IV I II III IV
I I I
1 Studi Literatur
2 Seminar Proposal
3 Survei Lokasi dan Pengumpulan data
4 Analisa data
5 Seminar hasil

20
3.5. Bagan Alir Penelitian

Mulai

Survey Lokasi dan


pengumpulan data

Pengumpulan data yang berasal


Pembagian Angket/Data dari PDAM Kota Ternate, BPS
Kuesioner Kota Ternate, dan Kelurahan
Kota Ternate

Analisa Data :

- Jumlah Penduduk Kelurahan


Kalumata
- Kebutuhan air bersih Kelurahan
Kalumata
- Tingkat kepuasan Masyarakat
terhadap PDAM Kota Ternate

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

21

Anda mungkin juga menyukai