Keterbagian - Aden Nopriyan Deni - 06131382025068
Keterbagian - Aden Nopriyan Deni - 06131382025068
KETERBAGIAN
DOSEN PENGAMPU :
Dra. TOYBAH, M.Pd
VINA AMALIA SUGANDA, M.Pd
DISUSUN OLEH :
ADEN NOPRIYAN DENI
(06131382025068)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
1
DAFTAR ISI
Halaman
A. Definisi 1 …………………..……………………………………… 3
1. Sifat dasar keterbagian…………………………………………. 4
2. Dalil- dalil keterbagian…………………………………………. 4
B. Definisi 2…………………….………………………………. 12
Daftar Pustaka………………………………………………………… 14
2
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan,
sehingga konsep-konsep keterbagian akan banyak digunakan didalam sebagian besar
uraian atau penjelasan matematis tentang pembuktian teorema. Keadaan inilah yang
memberikan gagasan tentang perlunya definisi keterbagian. Keterbagian atau
divisibility adalah sudut pandang matematika yang mempelajari suatu bilangan yang
habis oleh bilangan lain.
Jika suatu bilangan bulat dibagi oleh bilangan bulat lain yang bukan nol, maka
hasil baginya adalah bilangan bulat atau bukan bilangan bulat. Misalnya, jika 30 habis
dibagi 5, maka hasil baginya adalah 6; tetapi jika 30 dibagi 4, maka hasil baginya 7,5
adalah bukan bilangan bulat.
A. Definisi 1:
Suatu bilangan bulat b adalah habis dibagi oleh suatu bilangan bulat a ≠ 0, jika dan
hanya jika ada suatu suatu bilangan bulat x sehingga b = ax.
Notasi:
a b dibaca a membagi b, b habis dibagi a, a faktor b, atau b kelipatan a.
a b dibaca a tidak membagi b, b tidak habis dibagi a, a bukan faktor b, atau b
bukan kelipatan a.
Contoh:
1. 3 12 sebab ada bilangan bulat 4, sehingga 12 = 3.4
2. 7 15 sebab tidak ada bilangan bulat x sehingga 15 = 7x
3. -7 - 42 sebab ada bilangan bulat 6 sehingga – 42 = (-7).6
4. Faktor-faktor dari 6 adalah -1, -2, -3, -6, 1, 2, 3, 6 sebab -1 6, -2 6, -3 6, 1 6, 2 6
3
Jadi, persamaan 3a = 3b menjadi a = b tidak diperoleh dari mengalikan ruas kiri dan ruas
kanan dengan bukan bilangan bulat .
Selanjutnya, pernyatan a | b sudah mempunyai makna a ≠ 0, meskipun a ≠ 0
tidak ditulis.
1. Beberapa sifat dasar adalah:
2. 1 | a untuk setiap a ∈ Z karena ada a ∈Z sehingga a = 1. a
3. a | a untuk setiap a ∈Z dan a ≠ 0 karena ada 1 ∈Z sehingga a = a . 1
4. a | 0 untuk setiap a ∈Z dan a ≠ 0 karena ada 0 ∈ Z sehingga 0 = a.0
5. Jika a | b, a ≠ 0, maka kemungkinan hubungan antara a dan b adalah a < b, a = b, atau
a > b.
Contoh:
1. 1 | 2, 1 | 4, 1 | -10 adalah pernyataan-pernyataan yang benar
2. 4 | 0, 12 | 0, -3 | 0 adalah pernyataan-pernyataan yang benar
3. 2 | 2, 4 | 4, -7 | -7 adalah pernyataan-pernyataan yang benar
4. 3 | 6, 3 | 3, 3 | -3 adalah pernyataan-pernyataan yang benar, di mana 3 < 6, 3 = 3
dan 3 > -3
Bukti :
a|b b = ax
a | bc bc = a
(ax)c = bc
a(cx) = bc
Ini berarti ada y = cx sehingga bc = ay
Jadi: a | bc
Contoh:
1. 2 | 3. 4 3. 5 | 6.10
2. 3 | 3. 5
4
Dalil 2 :
Jika a, b, c ∈ Z, a | b, dan b | c maka a | c
Bukti :
a|b b = ax
b|c c = by
Contoh:
1) 2| 4 dan 4 | 8, maka 2 | 8
2) 3 | 6 dan 6 | 12 , maka 3| 12
3) 7 | 14 dan 14 | 42, maka 7 | 42
Dalil 3 :
Jika a, b ∈ Z, a | b dan b | a, maka a = b atau a = -b
Bukti :
a|b b = ax
b|a a = by
Maka, a = (ax) y
a = a (xy)
Jadi: a = b atau a = -b
5
Dalil 4 :
Jika a, b ∈ Z, a | b, b | a, a > 0, dan b > 0, maka a = b
Bukti :
a|b b = ax
b|a a = by
diketahui a, b, > 0
Contoh :
Dalil 5 :
Jika a, b ∈ Z, a | b dan a | c, maka a | b + c dan a | b – c
Bukti :
a|b b = ax
a|c c = ay
Atau b – c = ax - by = (x-y) a
.Jadi, a | b + c dan a | b – c
Contoh :
Maka, 3 | 9 dan 3 | 6
6
Dalil 6 :
Jika a, b, c ∈ Z, a | b dan a | c, maka a | bx + cy untuk setiap ϵ Z
Bukti :
a|b b = ap
a|c c = aq
= (xp + yq ) a
Contoh :
2 | 4 dan 2 | 6
= 2 | 16
Dalil 7 :
Jika a, b, c ∈ Z, a > 0, b > 0, dan a | b, maka a ≤ b
Bukti :
a|b b = ax
Diketahui : a,b > 0, maka x > 0
x∈ Z dan x > 0, maka kemungkinan nilai-nilai x adalah 1, 2, 3…,
yaitu x = 1 atau x > 1
Contoh :
Bukti :
1) a | b b = ax mb = m (ax) = (ma)x
Jadi: ma | mb
2) ma | mb mb = (ma)x
= m (ax)
Jadi: a | b
Contoh :
1) 5(x) | 10(x)
misalkan : x= 2 , 10 | 20
Dalil 9 :
Jika a, b , c ∈Z, a | b dan a | b + c, maka a | c
Bukti :
a|b b = ax
a|b+c b + c = ay
c = ay – b
maka subtitasikan c = ay – ax
c = a (y-x)
Jadi : a | c
Contoh :
1) 4 | 8 dan 4 |8+12
Maka, 4 | 12
8
Dalil 10 (Dalil Algoritma Pembagian) :
Jika a, b ∈ Z dan a > 0, maka ada bilangan-bilangan q, r ∈ Z yang masing- masing tunggal
sehingga b = qa + r, 0 ≤ r < a
Peragaan berikut tentang hubungan antara a, b, Z dan a > 0 jika b dinyatakan dalam a.
B a b=q×a+r
27 5 27 = 5 × 5 + 2
34 7 34 = 4 × 7 + 6
46 8 46 = 5 × 8 + 6
Keadaan di atas menunjukkan bahwa jika a, b ∈ Z dan a > 0, maka ada q, r Z sehingga
b = qa + r dengan 0 ≤ r < a. fakta-fakta tentang hubungan a, b, q, dan r di atas merupakan
penerapan Dalil Algoritma Pembagian.
Bukti dalil 10 :
a, b ∈ Z, maka dapat dibentuk suatu barisan aritmetika (b – na) dengan n ∈Z, yaitu:
… b – 3a, b – 2a, b – a, b, b + a,b + 2a, b + 3a, …
Misalkan S adalah himpunan bilangan suku-suku barisan yang tidak negatif, yaitu:
S = {b – na | n Z, b – na ≥ 0}
Maka menurut prinsip urutan rapi (Well Ordering Principle), S mempunyai unsur
terkecil r.
Karena r ∈ S, maka r dapat dinyatakan sebagai r = b – qa dengan q∈ Z,
berarti b = qa + r.
2. Menunjukkan 0 ≤ r < a
Anggaplah tidak benar bahwa 0 ≤ r ≤ a, maka r ≥ a (r
tidak mungkin negatif sebab r ∈S)
r ≥ a, maka r – a ≥ 0
r = b – qa, maka r – a = (b – qa) – a = b – (q + 1) a
r – a ≥ 0 dan r – a mempunyai bentuk (b – na) maka (r – a) ∈ S
diketahui a > 0, maka r – a < r, sehingga (r – a) merupakan unsur S yang kurang dari r.
hal ini bertentangan dengan r sebagai unsur terkecil S.
jadi: 0 ≤ r < a
10
3. Menunjukkan keunggulan q dan r
Misalkan q dan r tidak tunggal, yaitu ada q1, q2, r1, r2, ∈Z, q1, ≠ q2 dan r1 ≠ r2 yang
memenuhi hubungan:
b = q1a + r1, 0 ≤ r1 < a
b = q2a + q2, 0 ≤ r2 < a
dengan demikian dapat ditentukan bahwa:
q1a + r1 = q2a + r2, r1 – r2 = a (q2 – q1), yaitu a | r1 – r2
r1 ≠ r2, misalkan r1 > r2, maka dari 0 ≤ r1 < a dan 0 ≤ r2 < a, dapat dicari
(r2 – r2) < a (untuk r1 < a dan r2 = 0) dan r1 – r2 > - a (untuk r1 = 0 dan r2 < a), sehingga –a <
(r1 – r2) < a
Keadaan –a < (r1 – r2) < a dapat dipisah menjadi 0 < (r1 – r2) < a, -a < r1 – r2 < 0, dan r1 – r2 =
0
a. 0 < (r1 – r2) < a. berarti a > (r1 – r2)
A > 0, r1 – r2 > 0, dan a > r1 – r2, maka a | r1 – r2, bertentangan dengan keadaan
, yaitu a | r1 – r2
Jadi tidak mungkin 0 < (r1 – r2) < a
b. –a < (r1 – r2) < 0, berarti 0 < (r2 – r1) < a
a > 0, r2 – r1 > 0, dan a > r2- r1 maka a | r2 – r1, berarti pula a | r1 – r2 bertentangan dengan
keadaan *, yaitu a | r1 – r2.
Jadi tidak mungkin –a < ( r1 - r2) < 0
c. r1 – r2 = 0 dan a > 0, maka a | r1 – r2, tidak bertentangan dengan keadaan *.
Jadi r1 – r2 = 0 atau r1 = r2
r1 – r2 = 0 dan r1 – r2 = a ( q2 – q1), maka a (q2 - q1) = 0 a > 0
dan a (q2 – q1) = 0, berarti q1 = q2
jadi r1 = r2 dan q1 = q2, yaitu q dan r masing-masing adalah tunggal
11
B. Definisi 2
Dalil Algoritma Pembagian menjamin kewujudan (eksistensi) dari bilangan hasil bagi
dan sisa pembagian dari pembagian dua bilangan bulat.
Jika b adalah sebarang bilangan bulat dan a = 2, maka menurut Dalil Algoritma Pembagian
dapat dinyatakan bahwa:
b = 2q + r, 0 ≤ r < 2
Untuk r = 1, b = 2q + 1
Dengan demikian dapat ditentukan bahwa setiap bilangan bulat merupakan bilangan bulat genap
(dengan bentuk b = 2q) atau merupakan bilangan genap gasal (dengan bentuk b = 2q + 1)
Dengan jalan yang sama, jika a = 3, 4, 5 dan 6, maka setiap bilangan bulat b dapat dinyatakan
sebagai:
Di sinilah sesungguhnya letak dari konsep algoritma pembagian, suatu konsep mendasar untuk
mengelompokkan, memilah, atau mengklasifikasikan semua bilangan bulat menjadi n kelompok
dengan n = 2, 3, 4, 5, …
Contoh:
1. Bilangan-bilangan bulat genap 0, ±2, ± 4, ± 6, … selalu dapat ditulis menjadi 2.0, ± 2.1, ±
2.2, ±2.3, …, yaitu bentuk 2q dengan q = 0 ± 1, ± 2, ± 3, …, atau q ∈Z Bilangan-bilangan
bulat ganjil ± 1, ± 3, ± 5, ± 7, …, selalu dapat ditulis menjadi 2.0+ 1,2 (-1) + 1,2.1 + 1,2
(-2) + 1,2.2 + 1,2 (-3) + 1,2.3 + 1,2 (-4) + 1, …, yaitu dalam
12
bentuk 2 q + 1 dengan q = 0, ± 1, ± 2, ± 3, …, atau q ∈ Z.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/283395/mod_resource/content/1/BUKU
%20ARITMATIKA.pdf
https://uchniye20.blogspot.com/2016/10/makalah-suku-bunga.html
https://www.academia.edu/32592425/Perbankan_Makalah_Giro_Deposito_dan_T
abungan_docx
http://renny.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30941/3.SukuBunga_NilaiWa
ktuUang.ppt
14