Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Ing Ngarso Sung Tuladha. Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani
(Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan)

Majunya suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor yang sangat
penting mendorong majunya suatu negara adalah hadirnya kelompok-kelompok sosial atau biasa
kita sebut komunitas. Komunitas merupakan suatu kelompok yang di dalamnya setiap individu
merumuskan masalah sosial dan menyusun visi, misi, serta tujuan, kemudian merealisasikan visi,
misi, serta tujuan tersebut ke dalam tindakan nyata.

Pejuang Pelosok sebagai komunitas Edu-sosial hadir sebagai gerakan kerelawanan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat di pelosok Sulawesi Selatan melalui program-program
intensif di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kreatif. Melalui komunitas Pejuang
Pelosok kami percaya bahwa Indonesia masih memiliki begitu banyak orang baik untuk
menularkan kebaikannya, saling membantu bagi sesama manusia. Berangkat dari hal tersebut
kami dari Pejuang Pelosok hendak melaksanakan beberapa kegiatan yang diharapkan akan
bermanfaat bagi masyarakat di pelosok di Sulawesi Selatan.

Divisi Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan masyarakat. Menurut UU No. 2
Tahun 1989 ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Meningkatkan pendidikan maka akan mempengaruhi pula sumber daya manusia itu sendiri.
Olehnya Pejuang Pelosok menjadikan pendidikan sebagai salah satu pilar dalam grand desain
pergerakannya dengan merumuskan tujuan dan fungsi divisi pendidikan sebagai berikut:

1. Memberikan pendidikan formal dan non formal kepada anak usia sekolah

2. Melakukan Quantum Training kepada peserta didik terkait pentingnya mengenyam


pendidikan dan pengembangan kemampuan diri (minat dan bakat)

3. Menumbuhkan minat literasi anak-anak melalui kebiasaan sehari-hari


Divisi kesehatan
Gawat Darurat Medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa setiap orang, terjadi
secara tiba-tiba dan membahayakan jiwa sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan
tepat. Diperlukan sebuah kesiapan fasilitas serta SDM (tenaga Kesehatan) yang mumpuni untuk
mengantisipasi sebagai kemungkinan yang ada. Masyarakat yang sehat, bisa dilihat melalui
institusi terkicilnya, yakni keluarga. Jika keluarga sehat, sertamerta masyarakat di suatu wilayah
bisa dinyatakan sebagai kawasan yang sehat pula. Sayangnya, kondisi di berbagai daerah
(pelosok) di Sulawesi Selatan tidak di dukung akan hal tersebut, hanya 0,140% keluarga yang
masuk kategori IKS (Indeks Keluarga Sehat) dari 5,34% keluarga yang terdata 1. Berangkat dari
kondisi tersebut, kami membentuk divisi kesehatan dengan tupoksi, sebagai berikut:

1. Memberikan pendampingan kepada masyarakat cara penanganan P3K (Pertolongan Pertama


Pada Kecelakaan) serta pemanfaatan lahan untuk TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat
di tengah pandemi (Covid-19)

3. Membantu peningkatan Indeks Keluarga sehat melalui pemeriksaan kesehatan berskala

Divisi Ekonomi Kreatif


Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia
sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan
industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Ekonomi kreatif adalah masa depan
Indonesia, melalui pemberdayaan masyarakat mampu terciptanya masyarakat swakarya. Melihat
peluang tersebut, kami membentuk divisi ekonomi kreatif untuk memberikan pendampingan
kepada masyarakat melalui langkah-langkah berikut:

1. Melakukan asessment bertahap untuk mengetahui potensi lokasi binaan (input, outcome
dan output)
2. Upaya pengembangan kapasitas usaha melalui sistem pasar lokal, menciptakan
konektivitas sebagai venue untuk proses produksi, distribusi sekaligus pemasarannya.
3. Memfasilitasi promosi dengan pemanfaatan online marketing dan mengintensifkan
bantuan modal usaha, demi mengoptimalkan self development.

1
Sumber: -Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/ 117/2015 tentang Data Penduduk Sasaran Program
Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019
Visi dan Misi
Visi
Berkeliling ke pelosok Sulawesi Selatan; Bermain, Belajar, Berbagi dan Bahagia
bersama.

Misi
1. Menjadi plartfrom Edu-sosial Sulawesi Selatan berbasis kerelawanan

2. Menjadi mitra kritis pemerintah Sulawesi Selatan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Pengembangan Ekonomi Kreatif

3. Mewujudkan Indonesia Emas 2045


KERANGKA GERAK
PEJUANG

PELOSOK

PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI KREATIF

 ANGKAH PENDIDIKAN
RENDAH

 KETERTINGGALAN

 KEMISKINAN

 KESETARAAN

 HAK UNTUK SEHAT

 MASYARAKAT
SWAKARYA
Gambaran Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Kegiatan kerelawanan ini di adakan di perkampungan Babangen, Desa
Pa’bumbungan, Kecamatan Eremmerasa, Kabupaten Bantaeng. Jarak tempuh menuju
Kampung Babangen -+ 25 Km (3 jam) dari kota Bantaeng, dengan alat transportasi terbatas,
yakni hanya bisa di tempuh dengan menggunakan motor dan mobil khusus dikarenakan
medan yang cukup terjal dan berbatu.

Perkampungan ini di huni oleh 40 Kepala Keluarga, 35 orang anak dengan usia
Batita, anak-anak, hingga remaja. Minimnya fasilitas umum, seperti bangunan sekolah,
puskesmas pembantu serta pola hidup yang masih jauh dari pola hidup bersih dan sehat,
menjadi salah satu faktor pendorong kami menjadikan desa ini sebagai desa binaan.

Kegiatan pendampingan masyarakat yang di lakukan oleh relawan Pejuang Pelosok


yang berjumlah 20 orang akan dilaksanakan secara intensif (live-in) selama 3 bulan,
terhitung dari bulan Februari hingga bulan April dan akan melaksanakan beberapa rangkaian
kegiatan.

Bentuk Kegiatan
Adapun garis besar kegiatan yang akan di laksanakan sebagai berikut:
(Rangkaian kegiatan Terlampir I)

1. Kegiatan belajar mengajar


2. Pemeriksaan kesehatan rutin dan budidaya tanaman TOGA (Tanaman Obat
Keluarga)
3. Pendampingan Masyarakat dalam bidang ekonomi kreatif
KolaborAKSI
(dokumentasi pengabdian di Pulau Lanjukkang, Makassar)
Rancangan Anggaran Kegiatan
Kebutuhan Dana Kegiatang Pejuang Pelosok
Di Desa Babangeng Desa Pabumbungang Bantaeng
         
N Harga
o Keterangan Satuan Unit Jumlah
  Relawan      
6x
Transportasi Makassar-Bantaeng Pemberangkata
1 (Bus) Rp 2.500.000 n Rp 15.000.000
6x
Transportasi Bantaeng-Lokasi Pemberangkata
2 Desa Babangen Rp 500.000 n Rp 3.000.000
6x
Konsumsi Relawan (15 orang x 3 Pemberangkata
3 kali makan/minggu) Rp 4.725.000 n Rp 28.350.000
4 Akomodasi keperluan Relawan     Rp 500.000
5 Rompi Relawan Rp 200.000 15 Rp 3.000.000
6 Baju Rp 100.000 10 Rp 1.000.000
         
5        
  Pendidikan      
5 Buku Iqro Rp 11.000 10 Rp 110.000
6 Aneka Poster Rp 2.000 20 Rp 40.000
7 Papan Tulis 90x180 Rp 462.000 2 Rp 924.000
8 Gunting Rp 5.000 2 Rp 10.000
9 Cutter Rp 6.500 1 Rp 6.500
10 Spidol Snowman Rp 7.000 10 Rp 70.000
11 Bendera Rp 26.000 1 Rp 26.000
12 Buku Tulis Rp 30.000 6 Rp 180.000
13 Pulpen Snowman Rp 30.000 4 Rp 120.000
14 Penuntun Sholat Lengkap Rp 12.000 10 Rp 120.000
15 Buku Gambar Rp 3.000 10 Rp 30.000
16 Crayon Faber Castel Rp 20.000 10 Rp 200.000
17 Pensil Rp 10.000 4 Rp 40.000
18 Pengapus Pensil Rp 15.000 4 Rp 60.000
19 Pengapus Papan tulis Rp 10.000 2 Rp 20.000
         
  Kesehatan      
20 Kotak P3K Rp 80.000 2 Rp 160.000
21 Bibit Tanaman Obat Rp 30.000 5 Rp 150.000
22 Obat-obatan     Rp 500.000
         
  Ekonomi Kreatif      
23 Fee Pemateri     Rp 500.000
Peralatan Penunjang Pembuatan
24 Produk     Rp 500.000
         
Total Kebutuhan Dana Kegiatan Rp54.616.500
Struktur Staff Pejuang pelosok

KOORDINATOR FOUNDER
(SANDRAWALI) (PUTRI NURDIN)

SEKRETARIS BENDAHARA
(A. Rini Sulestiani) (Ismail Marsuki)

KERELAWANAN PUBLIKASI DAN LITBANG EKSPEDISI


Kaharuddin DOKUMENTASI Nurfadilla Muh Ihsan
Fatima Angraini Reski Syukur Reznun Dian Pratiwi
Poppy Nurul A.R. Fahril Fauzan Muthmainnah Yusril Ihza
Astryd A.F Ifa Nur Fadillah Mahendra
Penutup
Pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai semangat kaum milenial memberikan angin
segar bahwa kesejahteraan bukanlah sebuah utopis belaka. Melalui pendidikan, kesehatan dan
ekonomi kreatif sebagi lokus penyadaran akan pentingnya suatu proses edukatif atau
pembelajaran (dalam pengertian luas) dalam melengkapi masyarakat untuk meningkatkan
keberdayaan mereka, sehingga masyarakat memiliki gagasan-gagasan, pemahaman, dan
keterampilan bekerja menuju perubahan yang efektif dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas
tersebut, tentunya tidak bisa berjalan tanpa melibatkan banyak pihak dalam mengembangkan
sebuah sistem pembangunan berkelanjutan yang berpihak kepada masyarakat. Kita tentunya
sangat berharap dengan komitmen yang tinggi dari segenap elemen yang terlibat dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju Indonesia Emas 2045.

Atas segala perhatian dan kebaikannya, kami haturkan terimakasih. Semoga bernilai
ibadah disisi-Nya. Amin.

Bakti Untuk Negeri.

Anda mungkin juga menyukai