Anda di halaman 1dari 4

DESKRIPSI MASALAH

Hernandi adalah seorang remaja yang memiliki masalah dalam menjalin hubungan. Ia
seringkali posesif terhadap pasangannya. Hernandi sering cemburu berlebihan dan juga suka
menuntut pasangan untuk terus komunikasi setiap waktu. Ia juga tidak suka dan tidak
memberi waktu kepada pasangannya untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya. Pada
akhirnya Hernandi sering mengalami kegagalan dalam hubungan dan putus ditengah jalan.
Untuk memecahkan masalah ini akhirnya ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan
konselor melalui via zoom dikarenakan sedang pandemi.

WAWANCARA KONSELING

K : Konselor

H : Klien atas nama Hernandi

K : Assalamu’alaikum, selamat malam

H : Iya malam

K : Namanya Hernandi yaa. Saya panggil mas aja ya

H : Iya boleh

K : Mas kesibukannya apa sekarang? Kuliah atau kerja? Atau mungkin ada
kegiatan lain?

H : Saya masih kuliah sih tapi sering ikut kegiatan organisasi juga

K : Ohh berarti sekarang kuliah sambil organisasi ya. Produktif sekali ya masnya.

H : Iya lumayan

K : Tadi saya juga sudah membaca chat WhatsApp dari mas, sekilas saya sedikit
tahu permasalahannya. Tetapi disini saya mengajak konseling melalui via zoom supaya saya
tahu lebih detail lagi masalah yang mas hadapi. Mas nya juga lebih leluasa buat bercerita.
Coba bisa diceritakan ulang yang mas bicarakan di chat tadi.

H : Iya saya sadar kalau cukup posesif terhadap pacar-pacar saya dulu sehingga
sering diputusin karena keposesifan saya. Susah untuk menghilangkan sifat posesif saya
padahal saya sudah berusaha untuk berfikir positif. Saya bingung solusinya harus bagaimana
K : Jadi mas menyadari bahwa mas posesif terhadap pacar mas. Dari kapan mas
mulai posesif? Atau sejak mas pacaran sama siapa mungkin mas ingat? Atau memang dari
dulu mas sudah merasa kalau mas posesif?

H : Saya kurang tahu jelas dari kapan, tapi yang saya tahu pacar saya yang sering
bilang saya posesif kemudian saya sadar. Tetapi untuk merubah itu susah. Saya juga dulu
pernah percaya sama perempuan, tapi saya malah diselingkuhin karena dibilang cuek.

K : Diselingkuhin itu sebelum atau sesudah mas merasa kalau mas posesif?

H : Sepertinya sebelum ya. Karena dulu saya bisa dibilang sering cuek

K : Saya juga pernah pacaran dan pernah diselingkuhin juga, jadi saya sangat tahu
jelas apa yang mas rasakan. Masnya pasti sebenarnya baik, niatnya menjaga ya. Masnya takut
kehilangan karena terlalu cuek makanya jadi posesif.

H : Iya sebenarnya saya bukan mau mengekang, saya hanya berusaha menjadi
yang terbaik dan berusaha peduli

K : Bisa dibilang kan sebab dari keposesifan mas ini karena khawatir, takut
kehilangan, bentuk kepedulian juga ya. Mas coba ajak bicara pacar mas, mas maunya seperti
apa. Pasangannya jangan dituntut buat selalu ada dulu. Tapi coba ajak bicara, kasih tahu
kalau mas khawatir supaya pasangan mas juga tau harus bersikap seperti apa. Mas sudah
pernah belum kerja sama dengan pacarnya?

H : Belum pernah sih, saya cuma menjalani apa yang ada. Kalau saya merasa
gelisah ya paling saya suruh pap. Kadang saya susul juga kalau terlalu lama

K : Jadi kalau pacar mas lagi keluar mungkin hangout, mas sering minta kirimin
foto ya biar masnya percaya dan tidak merasa khawatir

H : Iya takutnya dia keluar sama cowo lain. Dia juga sering chatan sama cowo
lain. Katanya cuma teman tapi saya rasa tidak perlu bercanda. Harusnya seperlunya saja.
Saya ya walaupun laki-laki ada juga perasaan. Tetap ada rasa cemburu

K : Cemburu itu perasaan extrem. Perasaan extrem itu seperti marah, sedih,
kecewa, cemburu, iri, benci, cinta. Itu juga perasaan-perasaan extrem. Dan kita juga sering
membuat kesalahan dalam perasaan extrem. Itulah sebabnya berhat-hatilah bicara waktu
marah. Berhati-hatilah berjanji waktu gembira. Dan sedikit sekali orang yang mampu
mengelola cemburu ini dengan baik. Jadi tidak hanya mas saja, orang lain juga belum tentu
mampu mengelola cemburu. Cemburu itu tanda kita mencintai. Kalau cemburu kita parah,
berarti mencintai kita juga parah.

H : Iya betul haha. Saya yang terlalu sayang mungkin mba. Tapi kenapa ya
cemburu saya parah dan terlalu menggebu-gebu?

K : Karena mas tidak mengungkapkan. Cemburu itu harus diungkapkan supaya


pasangan kita tahu kalau kita cemburu dan bukan posesif. Itu yang menyebabkan kesulitan
saat cemburu. Karena tidak terbuka. Pasangan hanya tahu kita posesif dan harus tahu apa
yang dilakukan pasangan. Padahal sebenarnya mas cemburu, tapi perasaan mas tadi tidak
tersampaikan.

H : Tapi saya rasa percuma jika disampaikan, nanti dianya tidak mau diajak kerja
sama

K : Namanya suatu hubungan, itu dari kedua pihak. Jadi ya harus mau. Masnya
harus mampu untuk menjelaskan perasaan mas. Caranya mas bilang kalau mas cemburu,
kalau ini tetap diteruskan bisa berbahaya bisa menyakiti mas dan mas tidak sanggup. Wanita
itu paling takut loh ditinggal pasangan. Jadi mas juga harus menegaskan.

H : Bener juga sih, tapi kalau dia mengulang kesalahannya lagi bagaimana?

K : Mas bilang ke dia kalau mas bukan yang terbaik, mas tidak cocok dengan dia.
Kalau misal pacar mas bilang tidak, mas tetap yang terbaik. Mas beritahu yang terbaik untuk
pacar mas itu yang membebaskan pacar mas buat genit sama siapapun. Dan mas tidak
mampu untuk itu, karena mas hanya cocok untuk perempuan berharga yang mau dilindungi

H : Hmm berarti selama ini saya juga kurang terbuka sama pacar saya, bukan
pacar saya yang tertutup

K : Kalau selama ini mas tidak pernah mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Hanya bilang sayang bilang peduli tapi perasaan ekstrem tadi tidak mas sampaikan ya bisa
dibilang kurang komunikasi juga. Jadi posesif mas itu dikarenakan kecemburuan yang tidak
tersampaikan. Makanya harus disampaikan supaya lambat laun mas bisa tidak posesif lagi
dan lebih bahagia lagi. Pasti tidak enak kan menyimpan rasa cemburu sendirian. Jadi jangan
dipendam, jangan disampaikan lewat tindakan yang biasa mas lakukan tadi seperti minta foto
setiap waktu, karena itu yang menyebabkan mas dinilai posesif. Jadi harus disampaikan lewat
kata-kata. Pacaran itu ibarat burung yang kita genggam, semakin erat dan terbatas ruang
geraknya, dia akan terluka atau bahkan mati. Tetapi kalau kita benar benar menyampaikan
perasaan kita, burung itu pasti tetap ada disekitar kita, karena perasaan kita tersampaikan
dengan baik dan jelas

H : Baik mba, saya akan lebih terbuka lagi ke pasangan saya. Sepertinya saya juga
merasa lega karena sudah mendapatkan jawaban atas masalah saya.

K : Alhamdulillah kalau mas merasa lebih baik. Ada lagi yang mas ingin ceritakan
atau ditanyakan?

H : Untuk sekarang sepertinya belum ada mba. Karena tadi sudah mba jelaskan
semua

K : Baiklah kalau begitu, kalau dirasa sudah cukup kita akhiri ya sesi
konselingnya

H : Iya, terimakasih atas jawabannya

K : Iya mas, kalau ada perkembangan mas boleh cerita lagi sama saya. Atau
mungkin jika belum ada perubahan kita konseling lagi yaa.

H : Baik mba, terimakasih. Saya izin keluar ya mba. Wassalamu’alaikum

K : Oke mas, semoga bahagia terus yaa. Walaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai