DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPUH:
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat tugas makalah yang berjudul Al-Qur’an:
Sumber Ajaran Islam Pertama ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah studi keislaman. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang sumber ajaran islam pertama bagi para pembaca dan juga
penulis.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata
sempurna dari segi penulisan, bahasa, maupun penyusunan. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian al-Qur’an
2. Bagaimana proses turunnya al-Qur’an
3. Apa sumber ajaran islam
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu al-Qur’an
2. Untuk mengetahui proses turunnya al-Qur’an
3. Untuk mengetahui sumber ajaran islam
PEMBAHASAN
Kata Al-Qur’an secara lughawi, merupakan bentuk kata yang muradif dengan
kata Al-Qira’ah, yaitu bentuk mashdar dari fi’il madhi ‘qara’a’, yang berarti
bacaan. Kata Al-Qur’an secara harfiah berarti ‘bacaan sempurna’, menurut
Quraish Shihab (1996:3), merupakan suatu nama pilihan Allah SWT yang
sungguh tepat, karena tidak satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca
lima ribu tahun yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaan sempurna lagi mulia
itu. 2
1
Abuy Sodikinn, Memahami Sumber Ajaran Islam, Al-Qalam, Vol.20 No. 98-99, 2003, hal.2
2
Muksin, Studi Islam era Society, Semarang: Insan Cendekia Mandiri, 2020, 67.
membacanya diawali dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat
an-nas.
3
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
“Dan inilah Qur’an yang kami buat beda, agar engkau membacakan itu kepada
manusia dengan perlahan-lahan, dan kami menurunkan itu sepotong-sepotong”
(17:106).4
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Muhammad pada periode Makkah
selama 13 tahun dan sisanya 10 tahun periode Madinah. Jumlah ayat al-Qur’an
seluruhnya ada 114, dan disepakati bahwa 86 dari jumlah itu merupakan surat
Makiyyah dan 38 merupakan surat Madaniyyah. Surat-surat Makiyyah adalah
yang paling awal, dan termasuk surat-surat pendek. Baru pada surat-surat
Madaniyyah, makin lama surat-surat tersebut makin panjang. Apabila ditinjau dari
segi jumlah ayat, al-Qur’an memuat 6236 ayat, 4780 ayat atau 76,65 prosen dari
padanya adalah ayat-ayat makiyyah.5
1.3 Sumber Ajaran Islam
Sumber asli dari semua ajaran dan syariat islam ialah Kitab Suci yang disebut
al-Qur’an.6 Istilah “sumber” (di sini dalam konteksnya dengan sumber ajaran
islam), dalam bahasa Arab disebut mashdar, bentuk jamaknya adalah mashadir.
Kata mashdar itu sendiri, menurut makna kebahasaan (etimologi), mempunyai
arti, antara lain: asal atau permulaan sesuatu, sumber, tempat kemunculan sesuatu.
Dalam buku A Dictionary of Modern, sebagaimana dirujuk oleh Nata, dijelaskan
bahwa kata sumber (dalam bahasa Indonesia), dalam bahasa Arab disebut
mashdar, bentuk jamaknya mashadir, diartikan sebagai starting point (titik tolak),
point of origin (sumber asli), origin (asli), infinitive (tidak terbatas), verbal
nounce (kalimat kata kerja), dan absolute or internal object (mutlak atau tujuan
bersifat internal.
Islam sebagai suatu konstruksi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai, ajaran,
petunjuk hidup dan sebagainya membutuhkan sumber yang dapat diambil bahan-
bahan yang diperlukan untuk mengkonstruksi ajaran islam. Adapun perihal jenis
dan tertib susunan sumber-sumber ajaran islam dapat didasarkan pada firman
Allah SWT dalam Qs. An-Nisa’ ayat 59 berikut ini:
4
Maulana Muhammad Ali, Islamologi, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2016, 20
5
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
6
Maulana Muhammad Ali, Islamologi, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2016, 19
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-
(Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu (urusan) maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan
Rasul (sunnah)-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Qs.
an-Nisa’/4: 59).
Terhadap Qs. an-Nisa’ (4) ayat 59 tersebut dapat dijelaskan maknanya sebagai
berikut. Perintah taat kepada Allah (athi’u Allah) berarti perintah mentaati al-
Qur’an dengan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dan sumber ajaran islam.7
Al-Qur’an menjadi landasan semua ajaran islam yang menyangkut hubungan
vertikal manusia dengan Tuhan, ibadah, maupun hubungan sosial-
kemasyarakatan, mu’amalah. Terhadap kedudukan al-Qur’an seperti kaum
muslimin percaya sepenuhnya bahwa al-Qur’an merupakan landasan bagi semua
ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin islam yang telah berkembang sepanjang sejarah.
Dalam pembentukan doktrin-doktrin islam, sebagai sarjana, seperti Fazlur
Rahman, berpandangan bahwa al-Qur’an sebenarnya mengandung ajaran dasar
islam yang lebih terbatas pada aspek paling fundamental dan universal dalam
kehidupan manusia, yakni keadilan, kebijaksanaan, kemanusiaan dan persamaan.8
7
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
8
Abd. Rozak, Alquran, Hadis, dan Ijtihad sebagai Sumber Pendidikan Islam, Fikrah, Vol.2 No.2,
2018, hal.89
KESIMPULAN
Al-Qur’an adalah sumber dari semua ajaran dan syariat islam yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW. yang diturunkan secara berangsur-angsur pada
bulan Ramadhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf
Khalaf, Abdul Wahhab. 2014. ILMU USHUL FIQIH. Semarang: Dina Utama
Santoso, Subhan Adi. Muksin. 2020. STUDI ISLAM ERA SOCIETY. Solo: Insan
Cendekia Mandiri