Anda di halaman 1dari 10

AL-QUR’AN: SUMBER AJARAN ISLAM

DISUSUN OLEH:

KINTANADA ZAHIRA (1930305038)

DOSEN PENGAMPUH:

HENI INDRAYANI, M.A

PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PSIKOTERAPI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat tugas makalah yang berjudul Al-Qur’an:
Sumber Ajaran Islam Pertama ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah studi keislaman. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang sumber ajaran islam pertama bagi para pembaca dan juga
penulis.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata
sempurna dari segi penulisan, bahasa, maupun penyusunan. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan .............................................................................................. 4

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian al-Qur’an ........................................................................ 5


1.2 Turunnya al-Qur’an .......................................................................... 6
1.3 Sumber Ajaran Islam ........................................................................ 7

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ajaran islam adalah pengembangan agama islam. Agama islam adalah


agama yang sebenarnya bagi seluruh umat manusia. Sumber asli dari semua
ajaran dan syariat islam adalah kitab suci yang disebut Al-Qur’an.

Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW,


sebab turunnya Al-Qur’an melalui perantara beliau. Semua persoalan manusia
di dunia dapat ditemukan jawabannya pada Al-Qur’an. Oleh karenanya
kemudian Al-Qur’an diyakini sebagai firman Allah yang menjadi sumber
hukum islam pertama sebelum hadist serta menjadi sumber ajaran bagi agama
islam.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian al-Qur’an
2. Bagaimana proses turunnya al-Qur’an
3. Apa sumber ajaran islam
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu al-Qur’an
2. Untuk mengetahui proses turunnya al-Qur’an
3. Untuk mengetahui sumber ajaran islam
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an yaitu kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.


Pengertian tersebut, sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman.
Menurutnya, Al-Qur’an adalah firman Allah SWT (1994:32).1

Kata Al-Qur’an secara lughawi, merupakan bentuk kata yang muradif dengan
kata Al-Qira’ah, yaitu bentuk mashdar dari fi’il madhi ‘qara’a’, yang berarti
bacaan. Kata Al-Qur’an secara harfiah berarti ‘bacaan sempurna’, menurut
Quraish Shihab (1996:3), merupakan suatu nama pilihan Allah SWT yang
sungguh tepat, karena tidak satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca
lima ribu tahun yang dapat menandingi Al-Qur’an, bacaan sempurna lagi mulia
itu. 2

Adapun pengertian Al-Qur’an secara terminologis (istilah), sebagaimana


berikut ini:

1. Az-Zuhali memberikan definisi Al-Qur’an adalah kalam Allah yang


mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tertulis dalam
mashahif merupakan ibadah dalam membacanya, yang diriwayatkan
secara mutawatir diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan
an-Nas.
2. Shubhi as-Shalih, dalam keterangannya, memberikan definisi al-
Qur’an adalah kalam Allah yang mu’jiz, yang diturunkan kepada nabi
saw, yang tertulis dalam mashahif yang diriwayatkan secara mutawatir
dan merupakan ibadah dalam membacanya
3. Kemudian as-Shabuni, dalam sebuah keterangannya mendefinisikan
al-Qur’an adalah kalam Allah yang mu’jiz yang diturunkan kepada
nabi terakhir melalui al-amin Jibril yang tertulis dalam mashahif yang
diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, merupakan ibadah dalam

1
Abuy Sodikinn, Memahami Sumber Ajaran Islam, Al-Qalam, Vol.20 No. 98-99, 2003, hal.2
2
Muksin, Studi Islam era Society, Semarang: Insan Cendekia Mandiri, 2020, 67.
membacanya diawali dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat
an-nas.

Sesungguhnya sejumlah rumusan definisi al-Qur’an di atas patut dikritisi,


dan tentu dari masing-masing definisi itu akan terlihat adanya sisi-sisi kelemahan.
Rumusan definisi yang disebutkan pertama, ternyata tidak menyertakan padanya
unsur biwasithah jibril (dengan perantaraan malaikat Jibril), dan sesungguhnya
sisi inilah yang menjadi titik kelemahan rumusan definisi pertama. Mengingat al-
Qur’an mestilah diwahyukan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw dengan
perantaraan Jibril, meskipun ternyata tidak semua yang diwahyukan Tuhan
melalui Jibril mesti berwujud al-Qur’an. Sedangkan sisi kelemahan pada rumusan
definisi kedua, adalah selain dikarenakan dalam definisi itu tidak disertakan unsur
bi wasithah jibril (melalui malaikat Jibril) seperti halnya definisi pertama, juga
disebabkan oleh tidak disertakannya bahasa Arab sebagai salah satu unsur pokok
ke dalam rumusan definisi itu. Padahal yang dinamakan al-Qur’an itu pastilah
tulisannya berbentuk berbahasa Arab (Qs. Fushshilat: 3), sehingga segala kitab
tafsir dan terjemahan al-Qur’an dalam berbagai bentuk bahasa apapun tidak layak
dinamakan sebagai al-Qur’an. Dan begitu pula rumusan definisi yang ketiga, di
dalamnya tidak disertakan bahasa Arab sebagai salah satu unsur substansial, dan
sudah barang tentu hal ini merupakan satu dimensi kekurangan yang inheren
padanya. 3

1.2 Turunnya Al-Qur’an


Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, pada suatu malam yang sejak saat
itu mendapat julukan Lailatul Qadar atau Malam nan Agung. Kitab suci Al-
Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw, kurang
lebih selama 23 tahun, yang selama itu beliau sibuk memperbaiki dunia yang
dilanda kegelapan. Qur’an mengatakan:

3
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
“Dan inilah Qur’an yang kami buat beda, agar engkau membacakan itu kepada
manusia dengan perlahan-lahan, dan kami menurunkan itu sepotong-sepotong”
(17:106).4
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Muhammad pada periode Makkah
selama 13 tahun dan sisanya 10 tahun periode Madinah. Jumlah ayat al-Qur’an
seluruhnya ada 114, dan disepakati bahwa 86 dari jumlah itu merupakan surat
Makiyyah dan 38 merupakan surat Madaniyyah. Surat-surat Makiyyah adalah
yang paling awal, dan termasuk surat-surat pendek. Baru pada surat-surat
Madaniyyah, makin lama surat-surat tersebut makin panjang. Apabila ditinjau dari
segi jumlah ayat, al-Qur’an memuat 6236 ayat, 4780 ayat atau 76,65 prosen dari
padanya adalah ayat-ayat makiyyah.5
1.3 Sumber Ajaran Islam
Sumber asli dari semua ajaran dan syariat islam ialah Kitab Suci yang disebut
al-Qur’an.6 Istilah “sumber” (di sini dalam konteksnya dengan sumber ajaran
islam), dalam bahasa Arab disebut mashdar, bentuk jamaknya adalah mashadir.
Kata mashdar itu sendiri, menurut makna kebahasaan (etimologi), mempunyai
arti, antara lain: asal atau permulaan sesuatu, sumber, tempat kemunculan sesuatu.
Dalam buku A Dictionary of Modern, sebagaimana dirujuk oleh Nata, dijelaskan
bahwa kata sumber (dalam bahasa Indonesia), dalam bahasa Arab disebut
mashdar, bentuk jamaknya mashadir, diartikan sebagai starting point (titik tolak),
point of origin (sumber asli), origin (asli), infinitive (tidak terbatas), verbal
nounce (kalimat kata kerja), dan absolute or internal object (mutlak atau tujuan
bersifat internal.
Islam sebagai suatu konstruksi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai, ajaran,
petunjuk hidup dan sebagainya membutuhkan sumber yang dapat diambil bahan-
bahan yang diperlukan untuk mengkonstruksi ajaran islam. Adapun perihal jenis
dan tertib susunan sumber-sumber ajaran islam dapat didasarkan pada firman
Allah SWT dalam Qs. An-Nisa’ ayat 59 berikut ini:

4
Maulana Muhammad Ali, Islamologi, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2016, 20
5
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
6
Maulana Muhammad Ali, Islamologi, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2016, 19
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-
(Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu (urusan) maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan
Rasul (sunnah)-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Qs.
an-Nisa’/4: 59).
Terhadap Qs. an-Nisa’ (4) ayat 59 tersebut dapat dijelaskan maknanya sebagai
berikut. Perintah taat kepada Allah (athi’u Allah) berarti perintah mentaati al-
Qur’an dengan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dan sumber ajaran islam.7
Al-Qur’an menjadi landasan semua ajaran islam yang menyangkut hubungan
vertikal manusia dengan Tuhan, ibadah, maupun hubungan sosial-
kemasyarakatan, mu’amalah. Terhadap kedudukan al-Qur’an seperti kaum
muslimin percaya sepenuhnya bahwa al-Qur’an merupakan landasan bagi semua
ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin islam yang telah berkembang sepanjang sejarah.
Dalam pembentukan doktrin-doktrin islam, sebagai sarjana, seperti Fazlur
Rahman, berpandangan bahwa al-Qur’an sebenarnya mengandung ajaran dasar
islam yang lebih terbatas pada aspek paling fundamental dan universal dalam
kehidupan manusia, yakni keadilan, kebijaksanaan, kemanusiaan dan persamaan.8

7
IAIN Kediri, Studi Islam, http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf (diakses pada 24
januari 2021, pukul 22.00)
8
Abd. Rozak, Alquran, Hadis, dan Ijtihad sebagai Sumber Pendidikan Islam, Fikrah, Vol.2 No.2,
2018, hal.89
KESIMPULAN
Al-Qur’an adalah sumber dari semua ajaran dan syariat islam yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW. yang diturunkan secara berangsur-angsur pada
bulan Ramadhan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.iainkediri.ac.id/19/6/BAB%20IV.pdf

Ali, Maulana Muhammad. 2016. ISLAMOLOGI. Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah

Sodikin, R. Abuy. 2003. “MEMAHAMI SUMBER AJARAN ISLAM”. Al-


Qalam. 20(98-99), 1-20

Khalaf, Abdul Wahhab. 2014. ILMU USHUL FIQIH. Semarang: Dina Utama

Santoso, Subhan Adi. Muksin. 2020. STUDI ISLAM ERA SOCIETY. Solo: Insan
Cendekia Mandiri

Abd. Rozak. 2018. “ALQURAN, HADIS, DAN IJTIHAD SEBAGAI SUMBER


PENDIDIKAN ISLAM”. Fikrah: Journal of Islamic Education. 2(2), 85-101

Anda mungkin juga menyukai