Anda di halaman 1dari 3

Correlation between Google Trends on dengue

fever and national surveillance report in Indonesia

Ringkasan Jurnal

Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah


Sistem Informasi Keperawatan

Disusun oleh
M Miftah arbain
2019206203022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2020
PEMBAHASAN JURNAL

1. Latar Belakang
Jejak digital telah menjadi sumber data potensial untuk tujuan terkait kesehatan dalam
beberapa tahun terakhir. Digital epidemiologi adalah bidang baru yang menggunakan jejak
digital untuk mengeksplorasi pola penyakit dan dinamika kesehatan di suatu populasi. Definisi
epidemiologi digital menurut Salathe [1] adalah: 'Epidemiologi digital adalah epidemiologi
yang menggunakan data yang dihasilkan di luar sistem kesehatan masyarakat, yaitu dengan data
yang tidak dihasilkan dengan tujuan utama melakukan epidemiologi. " Saat penetrasi Internet
menjadi lebih luas, dengan peningkatan penggunaan ponsel, dan menumbuhkan kecerdasan
buatan pembelajaran mesin, itu bidang epidemiologi digital memberikan hasil yang menjanjikan
pendekatan untuk membantu sistem pengawasan tradisional [1,2].
Pendekatan ini berpotensi mengisi kesenjangan dalam cara konvensional sistem pengawasan
di negara berkembang yang sering menderita karena kurangnya pelaporan, ketepatan waktu
terbatas, dan kurangnya anggaran yang memadai untuk kebutuhan fisik, fasilitas, dan
infrastruktur [3–6].
Data disediakan secara konvensional sistem pengawasan seringkali membutuhkan waktu
berminggu-minggu atau berbulan-bulan dikumpulkan. Di Indonesia, diatur oleh Kementerian
Kesehatan meminta rumah sakit untuk melaporkan kasus demam berdarah baru ke dinas
kesehatan kabupaten dalam waktu 24 jam setelah dikonfirmasi diagnosis [7]. Namun tidak ada
satu aplikasi pun yang tersedia untuk menangkap data secara elektronik. Karena itu, setiap
kabupaten memiliki struktur database DBD sendiri kasus. Data dari kabupaten dikirimkan setiap
bulan ke provinsi dan tingkat nasional. Laporan di provinsi dan tingkat nasional dikumpulkan
berdasarkan jumlah kasus berdasarkan distrik, kelompok umur. Umpan balik dari atas ke bawah
disediakan oleh sub-direktorat Penyakit yang Ditularkan Vektor dan
Zoonosis di bawah Direktorat Jenderal Penyakit Pencegahan dan Pengendalian di Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

2. Pembahasan Jurnal

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan waktu data seri mulai
dari 2012 hingga 2016. Kerangka dalam penelitian ini diadaptasi dari penelitian sebelumnya
terkait dengan validasi data Google Trends di tingkat nasional [10]. Kami menggunakan
laporan demam berdarah resmi dari Departemen Arbovirus, Kementerian Kesehatan, Volume
penelusuran Indonesia dan Google terkait demam berdarah di Indonesia dari Google Trends.
Demam berdarah resmi laporan digunakan sebagai standar emas untuk memvalidasi data
Google Trends.
dibentuk untuk interval volume pencarian relatif yang sama (RSV) di data Google Trends,
untuk membandingkan laporan resmi demam berdarah dan data Google Trends di satu bentuk
grafis. Pendekatan ini juga digunakan di studi sebelumnya untuk mengubah demam berdarah
resmi melaporkan dalam data interval yang berkisar dari 0 hingga 100 [10]. Dengan
menggunakan pendekatan tersebut, 0 didefinisikan sebagai tidak adanya kasus demam berdarah
dan 100 didefinisikan sebagai kejadian kasus DBD tertinggi selama tahun 2012 sampai dengan
2016.
Korelasi Pearson dilakukan untuk pencarian istilah dengan pola kemiripan tertinggi dengan
laporan demam berdarah resmi. Kekuatan korelasinya adalah didefinisikan sebagai koefisien
korelasi R-value 0,7 (p ≤ 0,05). Kami juga melakukan korelasi jeda waktu
analisis dengan tingkat signifikansi pada p ≤ 0,05 untuk pencarian istilah dengan korelasi
tertinggi. Korelasi jeda waktu digunakan untuk menghitung korelasi antara waktu variabel lag
dan riwayat kasus DBD resmi. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan versi Stata
13.

3. Kesimpulan
Data Google Trends memiliki pola deret waktu linier dan secara statistik berkorelasi dengan
demam berdarah resmi melaporkan. Identifikasi perilaku pencarian informasi diperlukan untuk
mendukung penggunaan Google Trends untuk surveilans penyakit di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai