PENDAHULUAN
corona virus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk, kejang dan
dilaporkan untuk pertama kalinya di Wuhan, Cina (WHO, 2020). Virus ini
dan dapat bergerak cepat dari manusia ke manusia melalui kontak langsung
keluarga (Kemenkes RI, 2020). Satu hal yang dapat menyebabkan petugas
kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerjanya (Fadli et al., 2020).
perlindungan diri yang masih kurang dari kebutuhan petugas kesehatan (Fadli
et al., 2020).
penderita di dunia adalah 1.278.523 yang terinfeksi kasus Covid-19. Dari 1,2
1
2
juta kasus positif korona, 69.757 (5,46%) pasien Covid-19 telah meninggal
dan 266.732 (20,9%) orang telah sembuh dari total kasus positif. Sedangkan
di Indonesia, data terakhir tentang jumlah kasus positif virus korona (Covid-
Covid-19 juga terus meningkat 209 orang (8,39%) dan 192 orang (7,70%)
sembuh dari jumlah penderita positif. Dari perbandingan data tersebut bahwa
atau kasus tertinggi di Provinsi DKI Jakarta adalah 1.232 positif. kasus,
dengan 99 kematian dan 65 orang pulih, Provinsi Jawa Barat dengan posisi
kedua dengan 263 kasus positif, 29 meninggal dan 13 sembuh, dan Jawa
Timur di tempat ketiga dengan 189 kasus positif, 14 meninggal dan 38 pulih.
terkonfirmasi positif terus bertambah menjadi 2.064 kasus setelah ada lagi
Covid-19 itu terdiri dari 763 pasien yang sementara dirawat, 1.266 pasien
telah sembuh dan 35 meninggal dunia. Selain itu dari 763 pasien
didapatkan data bahwa total pasien yang dirawat sebanyak 7 orang dengan
tempat tidur dari total 55 tempat tidur untuk penanganan Covid-19. Jumlah
orang dokter. Pada bulan Juli 2020 terdata bahwa terdapat petugas kesehatan
saat ini semuanya sudah sembuh dan tidak terdapat petugas kesehatan yang
terinfeksi covid-19.
unik dan berbeda dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter
kepedulian, dan kasih sayang terhadap klien (Perry, 2012). Watson (2012)
kualitas pelayanan caring yang buruk terdapat pada Negara Irlandia 11%, dan
keperawatan selalu meliputi empat konsep yaitu merawat adalah apa yang
perawat lakukan, manusia adalah sasaran dari apa yang perawat lakukan,
merawat.
beberapa Rumah Sakit di Jakarta menunjukan bahwa 14% klien tidak puas
caring kurang baik. Perilaku yang ditampilkan oleh perawat adalah dengan
klien dalam perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial kearah
ada sepuluh carative factor yang dapat mencerminkan perilaku caring dari
sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain, membina hubungan saling
Salamun Bandung menunjukkan hasil 77% perilaku afektif kurang dan masih
ada perilaku caring buruk. Hal tersebut karena observasi perawat merupakan
peran yang baik bagi persepsi pasien itu sendiri dengan dilakukan observasi
yang maksimal salah satunya dapat dilihat dari perilaku caring perawat
klien, sehingga klien mengeluh bahwa perawat pada ruangan tersebut kurang
kurangnya penjelasan dari perawat terkait prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan. Selain itu pembagian tugas perawat tidak berjalan dengan baik
wawancara kepada klien di Ruang Rawat Inap Rumkit Prof. Dr. J.A.
Latumeten mengenai fakta sikap caring perawat dalam kondisi pandemic saat
di rumah sakit. Berdasarkan survey data awal menemukan dua dari sepuluh
klien dalam beraktifitas yang disebabkan kondisi yang dialaminya. Selain itu
dirasakan kondisi klien saat ini, sehingga jalinan hubungan kepercayaan diri
perawatan pasien masa pandemi di Ruang Isolasi Rumkit Prof. Dr. J.A.
Latumeten.
beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Ruang Isolasi Covid-19
1. Rumah Sakit
pasien Covid-19.
2. Peneliti
3. Bagi Responden