Anda di halaman 1dari 6

Adapun kedudukan pancasila dalam Negara Republik Indonesia (RI) adalah sebagai berikut:

1. Sebagai dasar negara, berarti pancasila digunakan untuk mengatur kehidupan negara.
Pancasila sebagai dasar negara dapat kita simpulkan dari pembukaan UUD 1945 alenia 4
yang mengatakan "maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Selain itu, dalam Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 sebagai pencabutan Ketetapan MPR
No. II/MPR/1978 tentang P-4 mengatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
pembukaan UUD 1945 adalah Dasar Negara NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan bernegara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku di negara kita dan digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara. Untuk
menghindari terulangnya berbagai tindakan penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945
maka Pancasila digunakan sebagai asas (dasar) kenegaraan. Hal ini sebagaimana tercantum
dalam Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978.
Pancasila merupakan asas untuk berorganisasi dalam masyarakat Indonesia yang ber-Bhineka
Tunggal Ika.

2. Sebagai pandangan hidup, yang dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang
beraneka ragam.

3. Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, berarti Pancasila memberi corak yang khas bagi
bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Nilai-nilai
Pancasila mungkin saja dimiliki oleh bangsa-bangsa di dunia ini, tetapi kelima sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan itulah yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia.

4. Sebagai tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yaitu suatu masyarakat adil dan
makmur, merata materil, dan spiritual.

Ilustrasi bersumber dari Google

5. Sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia, berarti Pancasila disetujui oleh wakil-wakil
rakyat menjelang dan sesudah proklamasi. Disetujui karena digali dari nilai luhur budaya
bangsa yang sesuai kepribadian bangsa dan lebih teruji kebenarannya.
6. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, artinya Pancasila menjadi sumber segala
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia atau segala peraturan perundangan yang
berlaku di negara kita, tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sumber segala
sumber diatur dalam Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 jo ketetapan MPR No. V/MPR/1973 jo
ketetapan MPR No. IX/MPR/1978 maka seiring adanya reformasi Tap MPR tersebut di atas
dicabut dengan ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-Undangan dalam Tap MPR No. III/MPR/2000 dinyatakan:
a). Pancasila sebagai filsafat bangsa adalah Pancasila diterima oleh semua golongan
masyarakat Indonesia sehingga dapat mempersatukan berbagai paham dan golongan dari
keanekaragaman bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila mengikat persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.
b). Pancasila sebagai ideologi nasional adalah keseluruhan pandangan sila-sila keyakinan dan
nilai bangsa Indonesia yang perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
1. Pancasila sebagai dasar negara. Dasar negara merupakan asas atau fandamen yang
menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara.
2. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi,
Ideologi dapat diartikan adalah Ilmu pengertian – pengertian dasar.
3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yaitu yang dijadikan pedoman
hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam
masyarakat yang heterogen (beraneka ragam).
4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa
punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa
Bangsa.
5. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama
dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam
sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa
lain.
6. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional
sebagai dasar negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan
kemerdekaan Indonesia).
7. Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala
peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan
Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila.
8. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia , yaitu
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan
Pancasila.
9. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia
10. Pancasila sebagai pandangna hidup Pandangan hidup adalah suatu wawasan
menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur.

Sekian yang bisa kami sajikan seputar Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
dimana bukan hanya di hafal namun di amalkan juga dalam kehidupan sehari hari sehingga
timbul sebuah keselarasan dan rukun dalam lintas agama, bahasa, dan golongan dan tetap
bersatu dalam bihneka tunggal ika.
Peran Pancasila dalam Kehidupan di Indonesia

Di dalam suatu kehidupan perlu adanya suatu dasar yang digunakan untuk bertumpu atau
digunakan untuk berpedoman. Seperi salah satunya di Indonesia, masyarakat Indonesia
mempunyai dasar yakni Pancasila. Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki rti
yang sangat mendalam baik itu secara historis maupun pengalamannya dalam bermasyarakat.
Nilai – nilai ini bagi Indonesia merupakan landasan atau dasar, cita – cita dalam melakukan
sesuatu juga sebagai motivasi dalam perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari – hari dalam
masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan. Pancasila sebagai sumber dasar filsafah
serta ideologi Bangsa dan Negara Indonesia tidak terbentuk serta merta dan mendadak serta
diciptakan oleh seseorang begitu saja berdasarkan pertimbangan dan pemikirannya sendiri
seperti yang terjadi pada ideologi lain yang ada di Negara lain didunia. Seluruh aspek
kehidupan masyarakat Indonesia dijadikan suatu tinjauan dalam pembentukan Pancasila. Hal
itu dikarakan Pancasila merupakan suatu sumber negara ataupun sumber nilai yang nantinya
akan dianut oleh segenap rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupannya dan juga sebagai
berometer dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak terkecuali dalam bergaul dengan dunia
Internasional. Sehingga dalam pembentukan Pancasila harus mencerminkan kehidupan
seluruh bangsa Indonesia.
Ketika bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka satu hari berikutnya tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila secara formal telah ditetapkan
sebagai dasar Negara, sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Selain
dijadikan sebagai dasar Negara Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa dan
ideology. Ketiga fungsi tersebut menjadi fungsi yang sangat sentral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Meskipun demikian yang sering menjadi persoalan adalah
bagaimana mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pengamalan dan implementasi ketiga fungsi Pancasila tersebut menjadi lebih
penting dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Pengamalan dan implementasi Pancasila
membutuhkan kajian yang lebih kritis, mendalam dan rasional. Hal ini disebabkan Pancasila
masih bersifat abstrak dan tematis (Driyarkara).
Pancasila sebagai dasar mempunyai arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan
sekaligus landasan dalam penyelenggaraan Negara. Fungsi ini telah diimplementasikan dalam
UUD 1945 yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Dalam struktur hukum
di Indonesia, UUD 1945 menjadi hukum tertulis tertinggi, yang menaungi peraturan
perundang-undangan dibawahnya, seperti undang-undang. Fungsi Pancasila dalam dalam tata
hukum di Indonesia menjadi sumber dari segala sumber tertib hukum. Nilai-nilai Pancasila
harus menjiwai dalam setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia, atau dengan kata
lain peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi
pedoman bagi setiap perilaku bangsa Indonesia. Perilaku setiap warga Negara dan bangsa
Indonesia harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga bangsa Indonesia mempunyai
kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Perilaku yang nampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam
bertindak inilah yang dimaksud karakter. Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang
yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral (Jack Corley dan Thomas Philip.
2000). Atau dengan kata lain karakter adalah kualitas moral seseorang. Oleh karena itu,
karakter bangsa Indonesia akan ditentukan oleh implementasi fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa.
Implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan
fungsi Pancasila sebagai dasar Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan
Pancasila sebagai pandangan hidup (mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang
bersangkutan diberi amanah menjadi penyelenggara Negara tentu akan menjadi
penyelenggara Negara yang baik, paling tidak akan berusaha untuk menghindari tindakan-
tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun norma moral.
Pancasila memiliki peranan yang tidak begitu sesederhana pengertiaannya. Pancasila sangat
luas peranannya, sehingga coba kita ikhtisarkan sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi Negara
Republik Indonesia.
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
8. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Dengan peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, maka dapat dikatakan bahwa bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan dengan negara lain. Jiwa bangsa
Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar dalam wujud sikap mental,
tingkah laku, dan amal/perbuatan bangsa Indonesia. Namun kenyataan itu berbalik 1800,
yang terlihat bangsa ini sedang mengalami krisis identitas. Sikap ikut-ikutan atau penjiplakan
menjadi kebiasaan yang tak terelakan lagi.
Di era reformasi Pancasila tenggelam, baik dalam tataran pelaksanaan maupun pembicaraan
di kedai-kedai kopi pinggir jalan. Para pemimpin tidak bangga membawa/membicarakan
Pancasila. Bahkan, membawa/membicarakan Pancasila dianggap menjadi beban psikologis
dalam pentas reformasi yang hingga kini belum menunjukkan perubahan jelas seperti yang
diinginkan masyarakat. Maka, lahirlah istilah-istilah orde baru, orde reformasi, dan
sebagainya, di masyarakat. Bagi sebagian pemimpin, masyarakat yang membicarakan
Pancasila takut dijuluki pengikut/penerus orde baru.
Guna mewujudkan identitas yang khas, masyarakat Indonesia hendaknya berupaya sungguh-
sungguh dalam mengarahkan akal pikiran dan kecenderungan dengan satu arah yang
dibangun di atas satu azas, yaitu Pancasila. “Azas tunggal” yang digunakan dalam
pembentukan identitas merupakan hal yang penting diperhatikan. Kelalaian dalam hal ini
akan menghasilkan identitas yang tidak jelas warnanya.
Mengembangkan identitas ini bisa dilakukan dengan cara membakar semangat masyarakat
untuk serius dan sungguh-sungguh dalam mengisi pemikirannya dengan nilai-nilai Pancasila,
serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Dalam kehidupan di Indonesia Pancasila juga berperan dalam perkembangan ilmu dan
teknologi. Apalagi untuk sekarang ini ilmu dan teknologi di Indonesia sudah sangat maju.
Kepemilikan iptek untuk memudahkan kehidupan manusia dan mengangkat derajat manusia,
oleh karena itu kepemilikan tersebut harus diiringi dengan cara mengunakan yang tepat.
Dalam kondisi ini maka diperlukan suatu platform yang mampu dijadikan sebagai ruhnya
bagi perkembangan iptek di Indonesia. Bangsa Indonesia,dalam seluruh dimensi hidupnya,
termasuk dibidang iptek,tergantung pada kuat tidaknya memegang ruh bangsanya,yaitu
Pancasila. Pancasila berperan memberikan beberapa prinsip etis kepada ilmu, sebagai berikut:
a. Martabat manusia sebagai pribadi,sebagai subjek tidak boleh diperalat untuk kepentingan
iptek,riset.
b. Prinsip”tidak merugikan”,harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.
c. Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan dari kesulitan-kesulitan
hidupnya.
d. Harus dihindari adanya monopoli perkembangan iptek.
e. Diharuskan adanya kesamaan pemahaman antara ilmuan dan agamawan,yaitu bahwa iman
memancar dalam ilmu sebagai usaha memahami”sunnatullah”,dan ilmu menerangi jalan yang
telah ditunjukkan oleh iman.

Anda mungkin juga menyukai