Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANJELITA NANDA AGUSTINA PUTRI SUTOMO

NIM : 195150118
KELAS : PERBANKAN SYARIAH 4

AKUNTANSI TRANSAKSI MURABAHAH


Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut.

BEBERAPA ISTILAH DALAM TRANSAKSI MURABAHAH


 ASET MURABAHAH adalah asset yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual
kembali dengan menggunakan akad murabahah
 BIAYA PEROLEHAN adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk
memperoleh suatu asset sampai dngan asset tersebut dalam kondisi dan tempat yang
siap untuk dijuall atau digunakan
 BIAYA PEROLEHAN TUNAI adalah biaya perolehan apabila transaksi dilakukan
secara kas ( TUNAI )
 DISKON MURABAHAH adalah pengurangan harga atau penerimaan dalam bentuk
apapun yang diperoleh pihak pembeli
 NILAI WAJAR adalah jumlah yang dipakai untuk menukarkan suatu asset antara
pihak pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar
 POTONGAN MURABAHAH adalah pengurangan kewajiban pembeli akhir yang
diberikan oleh pihak penjual
 UANG MUKA adalah jumlah yang dibayar oleh pembeli kepada penjual sebagai
bukti komitmen untuk membeli barang dari penjual

HARGA DALAM MURABAHAH


 Memperkenankan penawaran harga yang berbeda = akad disepakati hanya ada satu
harga ( harga dalam akad ) yang digunakan
HARGA POKOK BARANG
 Harga pokok barang = jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh
suatu asset sampai dengan asset sampai dengan suatu asset tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk djual atau digunakan
HARGA PEROLEHAN
 Harga barang Rp 5.000
 Diskon Rp (100)
 Harga perolehan Rp 4.900
 Ongkos angkut Rp 250
 Total harga perolehan Rp 5.150

UANG MUKA MURABAHAH


 BANK dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat
menandatangani kesepakatan awal pemesanan
 Harus dibayar oleh nasabah kepada bank bukan kepada pemasok ( PAPSI )
 Jika akad dibatalkan nasabah : nasabah harus memberikan ganti rugi kepada LKS dari
uangn muka tsb. Jika uang muka lebih kecil dari kerugian = LKS dapat meminta
tambahan kepada nasabah. Jika uang muka lebih besar dari kerugian = lks harus
mengembalikan kelebihannnya kepada nasabah
 Jika akad dilaksanakan : keuntungan murabahah didasarkan pada porsi harga barang
ynag dibiayai oleh bank menjadi bagian pelunasan piutang murabahah .
 Tetapi bila murabahah batal urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi
dengan kelebihan sesuai dengan kesepakatan

PENGAKUAN UANG MUKA MURABAHAH


a) Diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumbalh yang diterima
b) Barang jadi dibeli = diakui sebagai pembayaran piutang
c) Barang batal dibeli = dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan
biaya biaya yang telah dikeluarkan oleh pembeli

PIUTANG MURABAHAH
 Saat akad muabahah , diakui sebesar biaya peroleh asset murabahah ditambah
keuntungan yang disepakati
 Akhir periode laporan keuangan, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi
yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang

POTONGAN MURABAHAH
 Potongan pelunasan piutang murabahah :
Melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati = diakui sebagai
pengurang keuntungan murabahah dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu
metode berikut :
a) Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang murabahah
dan keuntunagn murabahah
b) Diberikan setelah pelunasan yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari
pembeli dan kemudian membayarkan potongan pelunasan kepada pembeli
 Dalam catatan bannk syariah sisa pokok Rp 60 juta, sisa margin Rp 12,6 juta, margin
2 bulan Rp 4,2 juta maka potongan pelunasan 12,6 juta – 4,2 juta = 8,4 juta atau
 60 juta + 4,2 juta = 64,4 juta ( dibayarkan nasabah )
 Potongan angsuran murabahah :
a) Membayar secara tepat waktu = diakui sebagai pengurang keuntungn
murabahah
b) Penurunan kemampuan pembayaran pembeli = diakui sebagai beban

PENGAKUAN KEUNTUNGAN MURABAHAH


 Pada saat teradi penyerahan barang jika diakui secara tunai atau secara Tangguh yang
tidak melebihi satu tahun atau
 Selama periode akad sesuai dengan tingkat resiko dan upaya untuk merealisasikan
keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun keuntungan diakui
saat penyerahan asset murabahah
 Diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah
 Dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang yang jatuh tempo dalam setiap
periode dengan mengalihkan presentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang
jatuh tempo pada periode yang bersangkutan
 Diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih

DENDA
 Nasabah yang tidak mampu disebabkan force majeur tidak boleh dikenakan sanksi
 Nasabah mampu = tidak mempunyai kemampuan dan itikad baik = boleh dikenakan
sanksi = agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajiban sanksi = besarnya
ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani. Dana berasal
dari denda diperuntukkan sbgai dana
 Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajiban sesuai dengn akad =
diakui sebagai bagian dana kebajikan

AKUNTANSI PEMBELI
 Utang yang timbul dari transaksi murabahah Tangguh diakui sebagai utang
murabahah sebesar harga beli yang desepakati
 Asset yang diperoleh diakui sebesar biaya prolehan tunai dan selisih antara harga jual
beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah
tangguhan yang diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah
 Diskon pembelian yang diterima setelah akad pembelian diakui sebagai pengurang
beban murabahah tangguhan
 Denda yang dikenakan akibat kelalaian diakui sebagai kerugian
 Potongan uang muka akibat pembelian akhir batal membeli barang diakui sebagai
kerugian

Anda mungkin juga menyukai