Anda di halaman 1dari 57

Nama : R.

alya rama dinta


Nim : 111711026

KASUS KEPERAWATAN KRITIS

Identitas Klien

Identitas Pasien Klien


Tanggal Pengkajian 30 Mei 2017
Tanggal Masuk RS Nama 20 Mei 2017
Umur Tn. T
Agama
42 tahun Islam SMA Buruh
Pendidikan
Pekerjaan Menikah Klaten
Status perkawinan 20 Mei 2017
Alamat Pneumonia
Tanggal Masuk RS Diagnosa 1010xxx
Medis Nomer Registrasi
32
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Klien


Keluhan utama Gagal nafas
Riwayat penyakit Keluarga pasien
sekarang mengatakan pada tanggal
20 Mei 2017 pukul 16.50
pasien datang ke IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten dengan keluhan tidak sadar. Hasil
pemeriksaan yang didapatkan yaitu batuk, nafas
tidak adekuat, pernafasan kusmaul dengan Tanda
Tanda Vital Tekanan Darah 140/90 mmhg, Nadi
60x/menit,
Suhu 36,8oC, kesadaran
Soporkoma GCS E1 M4
V1. Telah diberikan terapi
injeksi Ranitidin 25 mg, Manitol 200 cc, Infus NacL
0,9% 20 tpm dan telah dilakukan pemasangan NGT
dan DC. Kemudian pada pukul
19.30 pasien dipindah keruang ICU dan mengalami
gagal nafas. Lalu pasien dilakukan pemasangan ET
dan Ventilator. Pada tanggal 21
Mei 2017 keadaan pasien membaik dan dilakukan
ekstubasi ventilator. Pada hari senin tanggal 22
mei
2017 dilakukan operasi Kraniotomi karena SH IVH,
post operasi pasien mengalami penurunan
kesadaran. Pada tanggal 26
Mei 2017 dilakukan foto
thorax dan didapatkan hasil adanya pneumonia.
pasien mengalami gagal nafas pada tanggal 30 Mei
2017 pukul 08.15 dan dilakukan
pemasangan Intubasi dan Ventilator. Keluarga
pasien mengatakan pasien memiliki
riwayat Hipertensi dan belum pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya. Pasien memiliki
alergi makanan

Riwayat Penyakit
Dahulu
yaitu ikan dan riwayat
merokok. Pasien tidak
memiliki riwayat DM, TB,
Jantung ataupun Hepatitis.

Riwayat Kesehata Keluarga pasien


Keluarga n mengatakan ada riwayat
penyakit Hipertensi dari
keluarga ibu pasien.
Riwayat Kesehata Keluarga pasien
Lingkungan n mengatakan lingkungan
sekitar rumah bersih dan
rapi.

Genogram

Klien

Tn. T

Keterangan:
: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Anak

X : Meninggal : Tn. T

--------- : Tinggal serumah


Pengkajian Fokus

Pengkajian Fokus 6B Klien 2


Breathing Terpasang Ventilator mode
VC PEEP 6, RR
28x/menit, SaO2 100%, FiO2 60%, terpasang SIMV
rate 12 RR 23x/menit ventilator 5-43, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada
retraksi dinding dada, tidak menggunakan nafas
cuping hidung, suara ronkhi terdengar di paru
kanan, nafas kusmaul
Perabaan akral hangat, tekanan darah 130/70
mmHg, nadi 150x/menit,
Blood CRT 2 detik, tidak ada sianosis, suhu 39oC, Leukosit
14,6, tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak ada
penonjolan vena jugularis.
Kesadaran DPO (Dalam Pengaruh Obat) GCS
E1M1Vx

Terpasang DC, Balance


Brain Cairan dalam 8 jam
Intake : 2125 cc
NGT : 400 cc Infus : 600cc
Obat : 1125 cc Ouput : 1463cc Urine :
1200 cc IWL normal
Bladder 15 x 50 x 8/24= 250 cc
IWL kenaikan suhu (10%
x 200) x (39-37) x 8/24 jam + 250 c = 263 cc
BC=Intake-output
=2125-1630= 495
Turgor kulit elastis, mukosa bibir kering,
peristaltik usus 15x/ menit, terpasang NGT,
pasien tidak mual muntah.
Pasien tidak mengalami perubahan bentuk tulang

Bowel

Bone
Pemeriksaan Fisik

Observasi Klien 2
Kesadaran Dalam Pemgaruh Obat (DPO)
Tekanan Darah 130/ 70 mmHg
Nadi 150x/menit
Respirasi Suhu 28x/menit
39o C
Kepala
Bentuk mesochepal dan terdapat luka post op
kranioktomi, kulit kotor berketombe, rambut bersih
(dicukur)
Palpebra tidak oedem,
Mata konjungtiva an anemis, sklera non ikterik, pupil an
isokor, diameter kanan 3 kiri 2, reflek terhadap
cahaya baik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
Terpasang NGT
Terpasang ET Ventilator,
Hidung terdapat sekret, mukosa bibir kering
Mulut Kotor, lengkap
Tidak ada serumen berlebih
Tidak ada penonjolan vena jugularis
Gigi Telinga
Leher Tidak ada jejas, simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Paru-paru Ekspansi paru kanan kiri sama
Inspeksi Redup
Terdapat suara ronkhi dilobus
kanan
Palpasi Perkusi Bentuk simetris, ictus cordis tidak nampak
Auskultasi Ictus cordis teraba di ICS 5
Pekak
Jantung Terdengar suara lub dub, tidak ada suara tambahan
Inspeksi Tidak ada jejas, tidak ada luka, bentuk simetris
Bising usus 15x/menit
Palpasi Perkusi Bunyi kuadran I pekak, II, III, IV tympani
Auskultasi Tidak ada nyeri tekan

Kekuatan otot dan ROM kanan kiri tidak terkaji,


Abdomen
Inspeksi Capilary Refile Time >2 detik, tidak ada perubahan
bentuk tulang, perabaan akral hangat
Auskultasi
Perkusi

Palpasi
Ekstremitas Atas
Pemeriksaan fisik
Jenis Pemeriksaan Klien 2
Tanggal 29 Mei 2017
Laboratorium: Hemoglobin 13,0 g/dL
Eritrosit 4,05 10ˆ6/ul
Lekosit 14,6 10ˆ3/ul Trombosit 267 10ˆ3/ul
Hematokrit 37%
MCV 91,4 fL
MCH 32 Fl MCHC 35 g/dL Neutrofil 88,8%
Limfosit 5,6% MXD 5,6% RDW 16,5%
Ureum 76,6 mg/dL Creatinin 0,75 mg/dL Bun
35,8 mg/dL Natrium 126,6 mmol/L Kalium 4,56
mmol/L Chlorida 93,5 mmol/L GDS 120 mg/dL
ALT (GPT) 276,7 u/L
AST (GOT) 171,2 u/L Acid/Base 38,4oC
pH 7,48
PCO2 21 mmHg
PO2 203 mmHg BE -5,6 mmol/L tCO2 16,3
mmol/L HCO3 15,6 mmol/L
st HCO3 19,7 mmol/L Na+ 133 mmol/L
K+ 3,5 mmol/L Cl- 108 mmol/L
Angap 13,1 mmol/L Alkalosis Respiratorik
Analisa Gas Darah: Tanggal 26 Mei 2017 /
13:00 WIB Oedem
Pulmonal Mixed Pneumonia

Hasil
Foto Thorax:

Terapi Obat

Jenis Terapi Dosis Golongan Fungsi


& Farmakodinami
Klien Kandunga k
30 Mei 2017
Nacl 0,9% 20 tpm Elektrolit Memenuhi
Sodium Chlorida kebutuhan cairan
Cairan IV dan elektrolit
Manitol 125 mg/ Diuretik osmotik Memenuhi
Mengurangi
6 jam Maniotol 2% oedem otak dan
mengatasi
Ranitidine 50 mg/ H2 antagonis oliguria
Obat tukak lambung
12 jam Ranitidine Hcl
21 mg
Levoflaxcy 750mg/ Antibiotik Untuk
m 24 jam mengobati infeksi
yang
Parenteral disebabkan oleh
Paracetam 1 gr/ 8 Antipiretik bakteri
Untuk pada
ol Jam menurunkan
panas
Acetozol 250 mg/ Diuretik Mengurangi
a mide 12 jam cairan yang
menumpuk
dimata (glaukoma)
31 Mei 2017 dan anti kejang
Nacl 0,9% 20 tpm Elektrolit Memenuhi
Sodium Chlorida kebutuhan
Cairan IV cairan dan elektrolit
Manitol 125 mg/ Diuretik osmotik Mengurangi
6 jam Maniotol 2% oedem otak dan
mengatasi
Ranitidine 50 mg/ H2 antagonis oliguria
Obat tukak lambung
Parenteral 12 jam Ranitidine Hcl
21
mg
Levoflaxcy 750mg/ Antibiotik Untuk
m 24 jam mengobati infeksi
yang
disebabkan oleh
Paracetam 1 gr/ 8 Antipiretik bakteri
Untuk pada
ol Jam menurunkan
Acetozol 250 mg/ Diuretik Mengurangi
panas
a mide 12 jam cairan yang
menumpuk
dimata (glaukoma)
dan anti kejang
Analisa data
Klien
Data Subyektif: Obstruksi jalan nafas Ketidakefektifan
- Data bersihan jalan
Obyektif: nafas
Jalan nafas dibantu ventilator,
mode VC RR 28x/menit,
terdapat
sekret dimulut dan selang
ventilator, suara ronkhi di
lobus bawah kanan, kesadaran
DPO, SPO2 100%, hasil foto
Data
thorax Oedem Pulmonal Perubahan Gangguan
Subyektif:- membran alveolar- pertukaran gas
Data Obyektif: kapiler
RR: 28x/menit, nadi 150
x/menit pH 7,48 PCO2 21
mmHg PO2
203 mmHg BE -5,6 mmol/L
tCO2
16,3 mmol/L HCO3 15,6
mmol/L
st HCO3 19,7 mmol/L Na+ 133
Data
mmol/LSubyektif:
K+ 3,5 mmol/L Cl- 108 Hiperventilasi Ketidakefektifan
- Data pola nafas
Obyektif:
Respirasi 28x/menit,
tekanan darah 130/70
mmHg, nadi
Data Subyektif: Sepsis Hipertermia
- Data
Obyektif:
Suhu 39oC, RR
28x/menit
28x/menit nadi 150x/menit,
kulit
teraba hangat, leukosit

Diagnosis Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Klien 2
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b.d obstruksi jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas b.d
perubahan membran alveolar-kapiler
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d
hiperventilasi
4. Hipertermia b.d sepsis
Intervensi keperawatan Klien

Ketidakefektifan bersihan
Manajemen jalan nafas (3140)
jalan nafas b.d obstruksi
1. Mobilisasi atau ambulasi pasien (miring
jalan nafas (peningkatan kiri,
produksi sputum) Setelah telentang, miring
dilakukan tindakan kanan)
keperawatan selama 3x8 2. Lakukan fisioterapi dada
jam, pasien menunjukkan : 3. Lakukan suctioning endotrakea
Manajemen jalan nafas buatan (3180)
NOC:
4. Selalu mencuci tangan
1. Menunjukkan jalan nafas
paten 5. Lakukan oral hygiene
(tidak ada Manajemen ventilasi mekanik non invasif
sekret) (3302)
2. Tidak ada sianosis 6. Monitor status hemodinamik
atau 7. Kolaborasi aktif dengan dokter untuk
dyspne terapi obat
a
3. Saturasi oksigen >95% Manajemen asam basa: alkalosis
4. Rspirasi 16-24x/menit respiratori
5. Sekret berkurang atau
hilang (1914)
Gangguan pertukaran gas b.d 1. Monitor pola nafas
perubahan membran alveolar- 2. Monitor analisa gas darah dan
kapiler urine elektrolit
Setelah dilakukan perawatan 3. Kolaborasi dengan dokter untuk
selama 3x8 jam, klien pemberian
menunjukkan: obat parenteral
NOC: klorida
1. GDA dalam rentang normal Manajemen ventilasi mekanik non invasif
2. Tidak ada distress (3302)
pernafasan 4. Monitor status hemodinamik
3. Nadi normal 60-100x/menit Manajemen asma (3210)
Ketidakefektifan pola nafas 1. Monitor tanda-tanda vital
b.d hiperventilasi Monitor Pernafasan (3350)
Setelah dilakukan 2. Monitor kecepatan, irama, kedalaman
tindakan keperawatan selama dan
3x8 jam, kesulitan
pasien menunjukkan :
NOC: bernafas
1. Vital sign normal Manajemen jalan nafas (3140)
TD: 120/80 3. Posisikan pasien semi fowler
mmHg 4. Auskultasi suara nafas
N: 60-100 Manajemen ventilasi mekanik non invasif
x/menit RR: 16- (3302)
24 x?menit S: 370 5. Konsultasikan dengan tim kesehatan
C untuk
2. Tidak ada sianosis memilih jenis
atau dyspnea ventiltor
3. Irama nafas normal
4. Tidak menggunakan alat
bantu ventilator

Hipertermi b.d Manajemen lingkungan (6480)


sepsis
Setelah tindaka 1. Batasi pengunjung
dilakukan n
keperawatan 3x8 Pengaturan suhu (3900)
selama
pasien menunjukkan jam, 2. Monitor suhu setiap 2 jam
:
NOC: Pengobatan demam (3750)
1. Suhu 36-37o C 3. Kolaborasi pemberian obat IV antibiotik
2. Leukosit <10.000 antipireti
3. Perabaan akral hangat k
Kontrol infeksi
(normal)
(6540)
4. Cuci tangan sebelum dan setelah ke
pasien
Tabel 4.10 Intervensi Keperawatan
Implementasi keperawatan

Klien
Selasa, 30 Mei 2017 Rabu, 31 Mei 2017
Ketidakefektifan bersihan jalan 09.00 Monitor status himodinamik 08.00 Melakukan personal hygiene
nafas b.d obstruksi jalan nafas DS:- DS:-
(peningkatan DO: DO:
produksi sputum) TD: 140/98 mmHg, N 162x/menit, Gigi bersih, mulut bersih, bau
RR badan
26x/menit S 39oC, SPO2 100% 08.30 berkurang
kesadaran
09.30 DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, Memberikan mobilisasi (posisi
VT/PS:8 miring kiri telentang head up
FiO2: 50% 30odan miring kanan)
DS: -
Memberikan mobilisasi (posisi miring DO:
kiri telentang head up 30odan miring 09.00
RR 26x/menit, SPO2 100% KU lemah
10.00 kanan) DS: - Mengobservasi jalan nafas dan
DO: auskultasi
RR 26x/menit, SPO2 100% KU lemah suara nafas
Mengobservasi jalan nafas dan DS:-
auskultasi suara nafas DO:
DS:- Terdapat sekret dimulut pasien
DO: (sebelum
10.05 Terdapat sekret dimulut pasien, suara 09.05
nafas gargling, terpasang ventilator, di oral hygiene), suara nafas
terdengar gargling, terpasang ventilator,
ronkhi dilobus bawah kanan terdengar ronkhi dilobus bawah
Memberikan fisioterapi dada dan
suctioning kanan dan kiri Memberikan
DS:- fisioterapi dada dan suctioning

43
10.45 Auskultasi suara nafas 09.45 Auskultasi suara nafas
DS:- DS:-
DO: DO:
Terdengar suara ronkhi di lobus bawah Terdengar suara ronkhi di lobus
11.00 kanan bawah kanan dan kiri
Monitor status himodinamik 10.00 Monitor status himodinamik
DS:- DS:-
DO: DO:
TD: 150/88 mmHg, N 150x/menit, S TD: 180/100 mmHg, N 160x/menit,
39,5oC, SPO2 100% kesadaran DPO, RR
jenis ventilator 30x/menit S 39,7oC, SPO2 100%
12.05 VC PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 50% kesadaran DPO, jenis ventilator SIMV
Memberikan mobilisasi (posisi miring PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
10.10
kiri telentang head up 30odan miring Memberikan mobilisasi (posisi
kanan) DS: - miring kiri telentang head up
13.10 DO: 30odan miring kanan)
RR 25x/menit, SPO2 100% KU lemah DS: -
Monitor status himodinamik DO:
DS:- 11.00 RR 28x/menit, SPO2 100% KU lemah
Monitor status himodinamik
DO: DS:-
TD: 150/100 mmHg, N 150x/menit, RR DO:
33x/menit S 38oC, SPO2 100% kesadaran TD: 160/100 mmHg, N 158x/menit,
DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, VT/PS:8 RR
FiO2: 50% 33x/menit S 39,5oC, SPO2 100%
kesadaran DPO, jenis ventilator
12.05 SIMV PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
Memberikan mobilisasi (posisi
miring kiri telentang head up
30odan miring kanan)
DS: -
DO:
RR 31x/menit, nadi 150x/menit SPO2
98% KU lemah

51
13.15 Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 90/60 mmHg, N 140x/menit, RR
30x/menit S 39oC, SPO2 95%
kesadaran
DPO, jenis ventilator SIMV PEEP
14.30 6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 68/50 mmHg, N 80x/menit, RR
19x/menit, SPO2 80% kesadaran
koma, jenis ventilator SIMV PS PEEP
15.00
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 60/40 mmHg, N 50x/menit,
RR
14x/menit, SPO2 60% kesadaran
koma,
15.20 jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Leukosit 20,0
Observasi keadaan pasien
DS:-
DO:
Kesadaran koma, besar pupil 5/4
tidak ada reaksi terhadap cahaya, N
16.00 30x/menit,
RR 9x/menit, SPO2 50%,
kesulitan bernafas, nafas

52
16.10 Melakukan perawatan jenazah
DS-
DO:
Pasien telah ditutup dengan kain

Gangguan pertukaran gas 09.00 Monitor status himodinamik 09.00 Mengobservasi jalan nafas dan
b.d perubahan membran alveolar- DS:- auskultasi suara nafas
kapiler DO: DS:-
TD: 140/98 mmHg, N 162x/menit, DO:
RR Terdapat sekret dimulut pasien
26x/menit S 39oC, SPO2 100% (sebelum di oral hygiene), suara
kesadaran nafas gargling,
10.00 DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, terpasang ventilator, terdengar
VT/PS:8 09.45 ronkhi dilobus bawah kanan dan
kiri
FiO2: 50%
Auskultasi suara nafas
Mengobservasi jalan nafas dan auskultasi
DS:-
suara nafas
DO:
DS:-
10.00 Terdengar suara ronkhi di lobus
DO: bawah
10.45
Terdapat sekret dimulut pasien, suara kanan dan kiri
nafas
gargling, terpasang ventilator, Monitor status himodinamik
terdengar ronkhi dilobus bawah DS:-
11.00 kanan DO:
Auskultasi suara nafas TD: 180/100 mmHg, N 160x/menit,
DS:- 11.00 RR
30x/menit S 39,7oC, SPO2 100%
DO: kesadaran DPO, jenis ventilator
Terdengar suara ronkhi di lobus bawah SIMV PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
kanan Monitor status himodinamik
13.10 Monitor status himodinamik DS:-
DS:- DO:
DO: TD: 160/100 mmHg, N 158x/menit,
13.15

53
33x/menit S 38oC, SPO2 100% kesadaran DS:-
DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, VT/PS:8 DO:
FiO2: 50% TD: 90/60 mmHg, N 140x/menit, RR
30x/menit S 39oC, SPO2 95%
kesadaran
DPO, jenis ventilator SIMV PEEP 6,
14.30 VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 68/50 mmHg, N 80x/menit, RR
19x/menit, SPO2 80% kesadaran
koma,
15.00 jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 60/40 mmHg, N 50x/menit,
RR
14x/menit, SPO2 60% kesadaran
15.20 koma, jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Leukosit 20,0
Observasi keadaan pasien
DS:-
DO:
Kesadaran koma, besar pupil 5/4
16.00 tidak
ada reaksi terhadap cahaya, N
30x/menit, RR 9x/menit, SPO2 50%,
kesulitan bernafas, nafas dangkal,

54
DS-
DO:
Pasien telah ditutup dengan kain

Ketidakefektifan pola nafas 09.30 Memberikan posisi semi fowler 08.30 Memberikan posisi semi fowler
b.d hiperventilasi DS: - DS: -
DO: DO:
RR 26x/menit, SPO2 100% KU lemah RR 26x/menit, SPO2 100% KU lemah
11.00 Monitor status himodinamik 10.00 Monitor status himodinamik
DS:- DS:-
DO: DO:
TD: 150/88 mmHg, N 150x/menit, TD: 180/100 mmHg, N 160x/menit,
RR: RR
28x/menit S 39,5oC, SPO2 100% 30x/menit S 39,7oC, SPO2 97%
kesadaran kesadaran DPO, jenis ventilator SIMV
12.05 DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, 10.10 PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
VT/PS:8
Memberikan posisi semi
FiO2: 50%
Memberikan posisi semi fowler fowler DS: -
13.10 DS: - 11.00 DO:
DO: RR 28x/menit, SPO2 100% KU lemah
RR 24x/menit, SPO2 100% KU lemah Monitor status himodinamik
Monitor status himodinamik DS:-
DS:- DO:
DO: TD: 160/100 mmHg, N 158x/menit,
TD: 150/100 mmHg, N 150x/menit, RR
RR 12.05 33x/menit S 39,5oC, SPO2 99%
26x/menit S 38oC, SPO2 100% kesadaran DPO, jenis ventilator
kesadaran
DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, SIMV PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
VT/PS:8 Memberikan posisi semi fowler
DS: -

55
DS:-
DO:
TD: 90/60 mmHg, N 140x/menit, RR
30x/menit S 39oC, SPO2 95%
kesadaran
DPO, jenis ventilator SIMV PEEP 6,
14.30 VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 68/50 mmHg, N 80x/menit, RR
19x/menit, SPO2 80% kesadaran
koma,
15.00 jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 60/40 mmHg, N 50x/menit,
RR
14x/menit, SPO2 60% kesadaran
15.20 koma, jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Leukosit 20,0
Observasi keadaan pasien
DS:-
DO:
Kesadaran koma, besar pupil 5/4
16.00 tidak
ada reaksi terhadap cahaya, N
30x/menit, RR 9x/menit, SPO2 50%,
kesulitan bernafas, nafas dangkal,

56
16.10 Melakukan perawatan jenazah
DS-
DO:
Pasien telah ditutup dengan kain
Hipertermi b.d sepsis 09.00 Monitor status himodinamik 10.00 Monitor status himodinamik
DS:- DS:-
DO: DO:
TD: 140/98 mmHg, N 162x/menit, RR TD: 180/100 mmHg, N 160x/menit,
26x/menit S 39oC, SPO2 100% kesadaran RR
DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, VT/PS:8 30x/menit S 39,7oC, SPO2 100%
FiO2: 50% kesadaran DPO, jenis ventilator SIMV
11.00 Monitor status himodinamik PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
DS:- 11.00
Sonde ±200 cc, tidak ada
DO:
residu Monitor status
TD: 150/88 mmHg, N 150x/menit,
RR: himodinamik DS:-
28x/menit S 39,5oC, SPO2 100% DO:
kesadaran
TD: 160/100 mmHg, N 158x/menit,
12.00 DPO, jenis ventilator VC PEEP 6, RR
VT/PS:8 12.00 33x/menit S 39,5oC, SPO2 100%
FiO2: 50% kesadaran DPO, jenis ventilator SIMV
Memberikan nutrisi enteral PEEP 6, VT/PS:8 FiO2: 40%
13.00 (NGT) DS:- Memberikan nutrisi enteral
DO: 13.00
Sonde ±200 cc, tidak ada residu (NGT) DS:-
Memberikan cairan IV paracetamol 100 cc DO:
13.10 DS:- Sonde ±200 cc, tidak ada residu
DO: Memberikan cairan IV paracetamol
Tidak ada reaksi alergi 13.05 100 cc
Monitor status himodinamik DS:-
DS:- DO:
DO: Tidak ada reaksi alergi
TD: 150/100 mmHg, N 150x/menit, Mengukur suhu pasien

57
13.15 Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 90/60 mmHg, N 140x/menit, RR
30x/menit S 39oC, SPO2 95%
kesadaran
DPO, jenis ventilator SIMV PEEP 6,
14.30 VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 68/50 mmHg, N 80x/menit, RR
19x/menit, SPO2 80% kesadaran
koma,
15.00 jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Monitor status himodinamik
DS:-
DO:
TD: 60/40 mmHg, N 50x/menit,
RR
14x/menit, SPO2 60% kesadaran
15.20 koma, jenis ventilator SIMV PS PEEP
6, VT/PS:8 FiO2: 50%
Leukosit 20,0
Observasi keadaan pasien
DS:-
DO:
Kesadaran koma, besar pupil 5/4
16.00 tidak
ada reaksi terhadap cahaya, N

58
RR, pupil dilatasi maksimal
16.10 Melakukan perawatan jenazah
DS-
DO:
Pasien telah ditutup dengan kain
Tabel 4.11 Implementasi

59
KMB
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT

Anda mungkin juga menyukai