Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN FUNGSI PENGHIDU

DENGAN GANGGUAN FUNGSI NAMING DAN MEMORI


SEMANTIK PADA LANSIA DI KELURAHAN PENJARINGAN
RW 8, JAKARTA UTARA

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit neurodegerasi merupakan masalah kesehatan yang khas


pada lansia. Pada fase awal penyakit neurodegerasi, ditemukan gangguan fungsi
penghidu dan gangguan kognitif. Fungsi penghidu tidak hanya bergantung pada
fungsi sensorik pada organ penghidu saja melainkan melibatkan fungsi kognitif untuk
proses pengolahan aroma. Traktus olfaktorius berakhir pada lobus temporalis yang
juga merupakan area yang berperan untuk proses naming dan memori semantik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan fungsi penghidu
dengan gangguan fungsi naming dan memori semantik pada lansia.

Metode : Metode analitik dengan studi cross – sectional. Responden dalam penelitian
ini berjumlah 143 orang yang berusia 60 tahun keatas. Penelitian dilakukan di
Kelurahan Penjaringan RW 8, Jakarta Utara.

Hasil Penelitian : Sebesar 74.8% lansia mengalami gangguan fungsi olfaktori,


sebesar 43.4% lansia mengalami gangguan fungsi naming dan sebesar 67% lansia
mengalami gangguan fungsi memori semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara gangguan fungsi olfaktori dengan fungsi naming dengan P =
0.029 dan terdapat hubungan antara gangguan fungsi olfaktori dengan fungsi memori
semantik dengan P = 0.023

Kesimpulan : Terdapat hubungan antara gangguan fungsi penghidu dengan gangguan


fungsi naming dan fungsi semantik pada lansia. Lansia dengan gangguan fungsi
penghidu memiliki resiko 2 kali mengalami gangguan fungsi naming dan fungsi
memori semantik.

Anda mungkin juga menyukai