Seorang wanita, 49 tahun, dating dengan keluhan jantung berdebar-debar sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Berdebar-debar dirasakan terus menerus disertai dengan nyeri
dada bilateral, mual (+), pasien merasakan ada benjollan timbul dileher. Pasien menyatakan
tidak tahan panas sejak jantungnya mulai berdebar-debar. Gatal-gatal juga timbul terutama di
tungkai kana dan kiri. Selere makan pasien berkurang serta susah tidur malam, Riwayat
deman (+) sejak 2 hari sebelum masuk ke rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik tanda-tanda
vital pasien di dapatkan TD 170/110 mmHg, nadi 104 x/menit, pernapasan 24x/menit, suhu
36,5 0C, IMT 21,09 kg/m2. Teraba pembesaran kelenjar gondok dengan struma difus ikut
bergerak saat menelan.
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 Data Subjektif: Risiko penurunan
a. Klien mengatakan jantung Gangguan metabolisme curah jantung
berdebar-debar sejak 1
minggu sebelum masuk
rumah sakit Produksi ADP dan ATP
menurun
Data Objektif:
a. TTV
1) TD: 170/110 mmHG Resiko penurunan
2) Nadi: 104 x/menit curah jantung
3) Pernafasan: 24 x/menit
4) Suhu: 36,5 oC
2 Data subjektif: Ansietas
Perubahan status
a. Klien mengatakan
kesehatan
khawatir dengan akibat
dari penyakitnya
b. Klien mengatakan pusing
Hospitalisasi
c. Klien mengatakan merasa
bingung denga napa yang
harus dilakukan
Data objektif: Ansietas
a. Tampak tegang
b. Frekuensi nadi meningkat
c. Tekanan darah meningkat
Diagnosa Keperawatan
N SDKI SLKI SIKI
o
1 Resiko penurunan curah Curah jantung Perawatan jantung
jantung Definisi :keadekuatan Definisi : mengidentifikasi,
Definisi : beresiko mengalami jantung memompa darah merawat dan membatasi
pemompaan jantung yang untuk memenuhi ebutuhan komplikasi akibat
tidak adekuat untuk metabolisme tubuh ketidakseimbangan antara
memenuhi kebutuhan suplai dan konsumsi oksigen
metabolisme tubuh Kriteria hasil: miokard
- Tekanan darah (3)
Faktor resiko perubahan Aktivitas-aktivitas :
frekuensi jantung - Lelah (3) a. Identifikasi tanda dan
- Kekuatan nadi perifer gejala primer penurunan
(3) curah jantung
2. Menurut jurnal tersebut salah satu cara untuk mengatasi kecemasan adalah dengan
melakukan konseling. Konseling dapat dilakukan untuk meredakan kecemasan,
menyembuhkan gangguan emosional, mencapai kebahagian dan kepuasan, dan mengubah
perilaku meladaptif menjadi perilaku adaptif.
3. Konseling yang dilakukan pada penderita hipertiroid merupakan konseling yang sifatnya
suportif. Konseling yang dilakukan diharapkan penderita hipertiroid akan memapu
memahami penyakitnya secara benar, menyesuaikan diri dengan penyakitnya dengan baik.
Kemampuan tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik dalam pengelolaan
penyakitnya, termasuk masalah psikologis yang dihadapi yaitu kecemasan.
4. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah bahwa konseling terapi
suportif cukup ekfektif untuk digunakan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat
kecemasan pada penderita hipertiroid di Klinik Litbang GAKI magelang.