Npm : 183112340350192
TUGAS AUDITING I
1. Saat ini Indonesia mengadopsi Standar Audit (SA) dari International Standard on
Auditing (ISA). Ciri penting dari audit berbasis ISA adalah bahwa audit saat ini
berbasis risiko (risk-based audit).
a. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) tahap audit berbasis risiko tersebut dan
penerapannya dalam prosedur audit.
Jawab :
1. Menilai Risiko / Risk Assessment
Menurut saya menilai risiko / risk assessment adalah tahap awal dalam
melaksanakan audit berbasis risiko yaitu suatu proses pemeriksaan atau
pengidentifikasian suatu keamanan dengan suatu struktur tertentu agar
dapat merekomendasi atau menyarankan dalam pengambilan keputusan
dan juga penilaian risiko dimana laporan keuangan disalahsajikan
secara material, sebelum audit dilakukan.
Auditor, dalam menjalankan tugasya, sering dihadapkan pada persoalan
materialitas dan salah-saji, terutama salah-saji yang dibiarkan begitu saja
oleh penyusun laporan keuangan, yang dari perspektif auditor eksternal
dikenal dengan istilah “salah saji tak terkoreksi” (uncorrected
misstatement).
Dengan itu Penerapan penilaian risiko dalam proses audit adalah saat
seorang auditor mencari suatu kejadian kejadian atau peristiwa apa saja
yang terjadi dan peristiwa tersebut berpotensi terjadinya salah saji
material padalaporan keuangan
2. Menanggapi Risiko / Risk Response
Yaitu apabila peristiwa dan pengidentifikasikan dalam tahap risk
assessment telah terjadi dan menimbulkan salah saji materia; dalam
laporan keuangan yaitu dilakukannya perancangan atau pelaksanaan dari
risiko salah saji material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan
dan laporan keuangan historis atau asersi.
Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup tepat tentang
risiko (salah saji material) yang dinilai , dengan merancang dan
mengimplementasikan tanggapan yang tepat terhadap risiko tersebut
Penerapan penanggapan risiko dalam proses audit yaitu dengan
dilaksanakannya :
- Uji pengendalian / test of controls (proses audit untuk mengetahui
apakah system pengendalian yang dijalankan suatu organisasi sudah
berjalan secara efektif)
- prosedur analitikal substansif / substantive analytical procedure (auditor
mengumpulkan bukti tentang asersi yang merupakan landasan dasar dan
bagian yang tidak terpisahkan dalam saldo akun dan jenis traksaksi)
- pendadakan / unpredictability (Auditor perlu memasukkan unsur
pendadakan dalam prosedur audit, seperti stock fisik barang, cash count,
kunjungan ke tempat yang diaudit )
- management override (seorang Auditor mempertimbangkan perlunya
prosedur audit yang spesifik menangani kemungkinan manajemen
override atau putusan manajemen untuk meniadaan atau mengabaikan
dengan membuat pengecualian (alternatif prosedur))
3. Pelaporan / Reporting
Memberikan opini audit apa yang tepat yang tentu saja berdasarkan bukti
yang diperoleh yang harus diberikan dalam laporan keuangan
Tujuan auditor yaitu merusmuskan opini mengenai laporan keuangan
berdasarkan evaluasi atas kesimpulan yang diambil yang telah terdapat
dalam bukti audit.
Penerapannya dalam proses audit yaitu dalam merumuskan pendapat
audit diatas bukti audit yang diperoleh dan saat membuat juga
menerbitkan laporan yang tepat sesuai kesimpulan yang ditarik.
Ukuran sampel = (Nilai buku populasi/Salah saji yang dapat ditoleransi) x Faktor
assurance.
Faktor assurance :
ARIA 5% = 3
ARIA 10%= 2
ARIA 20%= 1
Jawab:
Menggunakan Aria 10 %.
3000 piutang usaha dengan nilai kotor 69.000.000.000
Lebih saji / kurang saji yang lebih besar dari 1.500.000.000 = material