Definisi larutan adalah sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang
sering digunakan dalam melarutkan zat adalah air. Dalam buku Kimia Dasar (2018) karya
Hardjono Sastrohamidjojo, larutan merupakan campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih.
Larutan tak hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas dan padat. Larutan berbentuk cair
misalnya larutan gula. Kemudian larutan berbentuk gas adalah udara yang merupakan
campuran dari berbagai gas. Sedangkan berbentuk padat adalah emas.
Jenis larutan
Berdasarkan daya hantar listrikl, larutan memiliki dua jenis, yaitu: Larutan elektrolit Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena mengalami reaksi ionisasi,
yaitu reaksi pembentukan ion-ion. Semua larutan anorganik, baik asam, basa, maupun garam
memiliki sifat menghantarkan arus listrik.
Larutan nonelektrolit Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Hal ini karena zat terlarur di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion. Semua
larutan yang berasal dari zat organik (gula tebu, menosa, glukosa, urea, dan lainnya) tidak
mampu menghantarkan arus listrik.
Daya hantar Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik, tetapi jika ada zat bersifat asam,
basa, maupun garam yang dilarutkan maka larutan tersebut akan menghantarkan listrik. Secara
sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat diuji dengan alak uji
elektrolit. Alat uji elektrolit terdisi dari sebuah bejana yang dihubungkan dengan dua buah
elektrode. Elektrode dihubungkan pada saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke
dalam bejana tersebut, lampu akan menyala. Namun, jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan,
lampu tidak akan menyala.
Selain menguji coba dengan bejana, larutan elektrolit juga bisa diamati perubahan kimianya.
Salah satunya dengan perubahan timbulya gelembung-gelembung gas, perubahan warna
larutan, dan terbentuk endapan.
Kekuatan daya hantar Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-partikel
bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius mengemukakan teori,
yaitu: "Zat elektrolit apabila dilarutkan dalam air, akan berdisosiasi menjadi atom-aton atau
gugus aton yang bermuatan." Atom-atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang
menghantarkan arus dalam elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif dan
negatif serta bergerak menuju elektrode yang muatannya berlwanan. Larutan harus bersifat
netral, sehingga besarnya jumlah muatan positif harus sama dengan muatan negatif dalam
suatu larutan.
Jumlah muatan yang dibawa oleh sebuah ion besarnya sama dengan valensi ion tersebut.
Berdasarkan kekuatan daya hantar, larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu: Larutan elektrolit
kuat, yaitu larutan yang memiliki daya hantar listrik besar. Larutan elektrolit kuat terionisasi
sempurna di dalam air. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang memiliki daya hantar kecil
karena tidak semua zat terionisasi atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Larutan noneleltrolit
tidak akan terionisasi dalam larutan. Proses ionisasi dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk
membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan derajat disosiasi.
Derajat disosiasi adalah perbandingan anatara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-
mula. Sedangkan disosiasi sendiri merupakan penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain
yang lebih sederhana.
Berikut akan kita buat 10 contoh reaksi ionisasi dari larutan elektrolit.
Terdapat reaksi-reaksi ionisasi dari:
Pembahasan
Perhatikan skema ionisasi larutan elektrolit pada gambar terlampir.
Elektrolit adalah zat-zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan terurai
menjadi ion-ion atau dapat terionisasi sehingga mampu menghantarkan
arus listrik. Zat yang termasuk elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Zat elektrolit meliputi:
Reaksi ionisasi asam kuat, basa kuat, dan garam merupakan reaksi yang
bersifat irreversibel atau tak dapat balik, tanda panah hanya satu arah,
atau reaksi berkesudahan.
Reaksi ionisasi asam lemah dan basa lemah merupakan reaksi
kesetimbangan (reversibel atau berlangsung kedua arah) dengan tanda
panah bolak-balik. Ciri khas elektrolit lemah memiliki tetapan ionisasi asam
(Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb) yang berperan dalam perhitungan nilai
pH.
Contoh reaksi ionisasi larutan asam kuat
Jawaban
Untuk mengidentifikasi larutan tergolong Kedalam elektrolit hanya perlu
mengetahui ciri-ciri larutan elektrolit
Contohnya :
Urea = CO (NH2)2
Glukosa = C6H12O6
Sukrosa = C12H22O11
Etanol = C2H2OH