Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi untuk Pengangkatan dan
Kenaikan Jabatan Fungsional Peneliti
• Unsur Utama
1. Pendidikan (formal, diklat, jabatan fungsional peneliti, peneliti)
2. Karya tulis ilmiah hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah yang diterbitkan
(buku, bagian buku, jurnal ilmiah nasional terakreditasi/internasional,
prosiding nasional/internasional), dan yang belum diterbitkan (tetapi sudah
disajikan dalam pertemuan ilmiah)
3. Pengembangan dan pemanfaatan Iptek (usulan disetujui dan sudah masuk
dalam daftar paten. Pengembangan Iptek baru yang sudah terbukti dan/atau
dimanfaatkan masyarakat)
4. Diseminasi pemanfaatan ilmu dan teknologi (Buku pelajaran perguruan
tinggi, makalah teknis ilmiah dalam majalah tak terakreditasi)
5. Pembinaan dan pembimbingan kader fungsional peneliti (Pembinaan
pejabat fungsional peneliti, Pembinaan di lembaga litbang/diklat jabatan
fungsional peneliti, memimpin kelompok peneliti)
6. Penghargaan ilmiah (Tanda jasa atas prestasi ilmiah nasional/ internasional)
72
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
• Unsur Penunjang
1. Pemasyarakatan ilmu dan teknologi (terjemahan/saduran ilmiah/semi-
populer)
2. Keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah (penyunting buku ilmiah/prosiding,
penyunting berkala ilmiah/semi-populer, turut serta dalam pertemuan ilmiah)
3. Pembinaan kader ilmiah (pembinaan diperguruan tinggi: membimbing
mahasiswa, mengajar diperguruan tinggi, mengajar di kursus/ penataran
ilmiah)
4. Tanda jasa/penghargaan (tanda jasa nasional/internasional, keanggotaan
kehormatan organisasi profesi ilmiah).
Nama Jenjang Rincian nama Ekivalensi dengan Ekivalensi dengan Angka kredit yang
(berdasarkan jenjang pangkat jabatan dipersyaratkan
Keppres 87/1999) sebelumnya
Jenjang utama Peneliti Utama, Pembina APU 1050
APU, Peneliti Utama/IV-e
Utama Pembina Utama Ahpendya 850
Madya/IV-d
Jenjang madya Peneliti Madya Pembina Utama Ahpendya 700
Muda/IV-c
Pembina TK.I/IV-b Pendya 550
Pembina/IV-a Penda 400
Jenjang muda Peneliti muda Penata TK.I/III-d Ajpendya 300
Penata/III-c Ajpenda 200
Jenjang pertama Peneliti pertama Penata Muda Aspendya 150
TK.I/III-b
Penata Muda/III-a Aspenda 100
73
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan Fungsional Peneliti
kebijaksanaan nasional
litbang & mengusulkan
menyebarluaskan hasil
menghasilkan manfaat
ngan kehidupan ilmiah
Memupuk perkemba-
menerbitkan hasil
membina peneliti
laporan kegiatan
membimbing &
Menerbitkan &
Mengarahkan,
Meningkatkan
pengetahuan,
dibawahnya
memantau
Litbang
litbang
Jabatan
Peneliti
V V V V V V V V
Utama
Peneliti
V V V V V V V
Madya
Peneliti
V V V V V V
Muda
Peneliti Dibawah Dibawah
Pratama bimbingan & V bimbingan & V
pembinaan pembinaan
Kode Etik
Akreditasi Publikasi
Sehubungan dengan masih banyaknya karya tulis ilmiah yang diajukan kurang
memenuhi syarat mutu dan diterbitkan pada publikasi ilmiah di luar Badan Litbang
Pertanian yang memiliki tingkat kualitas yang rendah, serta jumlah publikasi yang
diajukan belum sebanding dengan jumlah judul penelitian RPTP pada masing-
masing Unit Kerja, maka Badan Litbang Pertanian dalam upaya membenahi
Penilaian Karya Tulis Ilmiah telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Penilian
Karya Tulis Ilmiah. Surat Edaran tersebut menyatrakan bahwa mulai tahun 2004
P2JP DEPTAN dalam menilai karya ilmiah peneliti akan memprioritaskan karya tulis
yang diterbitkan pada publikasi Badan Litbang Pertanian, yang tata cara
pelaksanaan ketentuan tersebut akan disampaikan kemudian.
Disamping itu dalam mengantisipasi Penilaian Karya Ilmiah Peneliti berdasarkan
Kepres 87/1999, maka dalam rangka persiapan akreditasi majalah ilmiah lingkup
Badan Litbang Pertanian, telah dilakukan penilaian terhadap setiap majalah ilmiah
yang diterbitkan 3 tahun terakhir. Majalah ilmiah tersebut dalam persiapan ini dinilai
sendiri oleh unit kerja masing-masing sebelum dinilai oleh tim yang terdiri dari
anggota P2JP DEPTAN dan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian.
Pedoman penilian yang digunakan adalah Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi
Berkala Ilmiah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat – Ditjen Dikti yang bekerjasama dengan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikatan Penyunting Indonesia, dan Kantor Menteri
Negara Riset dan Teknologi, Desember 2001.
75
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
Substansi, haruslah berisi :
1. Cakupan bidang keilmuan keseluruhan majalah merupakan indicator mutu
yang penting, dengan catatan bahwa makin berspesialisasi makin tinggi
nilainya.
2. Sumbangan majalah pada kemajuan ilmu dan teknologi, yang diukur dari
derajat keorisinalan tulisan yang dimuat, menentukan posisi majalah dalam
pencaturan pengemebangan dan penguasaan ilmu.
3. Bobot pustaka acuan, yang ditentukan dengan melihat perbandingan kadar
sumber primer, serta kemutakhiran bahan yang diacu dengan melihat
proporsi terbitan 10 tahun terakhir, merupakan tolok ukur mutu berkala
ilmiah yang penting. Keseringan mengacu pada diri sendiri (self citation)
mengurangi nilai.
4. Analisis, sintesis, dan penyimpulan, serta perampatan dan pencetusan teori
baru yang secara mapan dituangkan dalam tulisan-tulisan yang dimuat akan
meningkatkan martabat berkala ilmiah.
5. Dampak ilmiah, yang antara lain diukur dari keseringan diacu,
kemampuannya berfungsi sebagai pemacu kegiatan penelitian berikutnya.
6. Keuniversalan lebih dipentingkan dibandingkan kenasionalan, apalagi
kelokalan.
76
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
3. Bahan yang diseminarkan dapat bervariasi; hasil penelitian, gagasan/
tinjauan, hasil dari sebagian dari suatu seri penelitian;
4. Peserta seminar harus berasal dari berbagai departemen, lembaga non-
departemen, perguruan tinggi, dunia usaha, dll., dan bukan hanya dihadiri
oleh satu atau dua instansi saja;
5. Makalah yang dipresentasikan dalam seminar minimal 10 makalah dengan
jumlah peserta seminar minimal 50 orang, yang berasal dari berbagai
departemen, lembaga non-departemen, perguruan tinggi, dunia usaha, dll.
6. Diterbitkan oleh pusat/lembaga eselon II dan/atau lebih tinggi, atau oleh
organisasi profesi ilmiah, atau oleh penerbit profesional;
7. Ada dewan redaksi/penelaah/penyunting;
8. Mempunyai nomor ISBN atau ISSN (International Standard of Serial
Numbers);
9. Cover dicetak, manuskrip dicetak, berbetuk buku, bukan diktat.
Majalah dapat dinilai sebagai majalah ilmiah semi populer apabila memenuhi
persyaratan berikut ini:
1. Bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil-hasil
penelitian ilmiah, konsep ilmiah, tinjauan ilmiah atau pandangan ilmiah dari
disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu yang berkaitan dengan cara
yang mudah dipahami;
2. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti, dengan tingkat pendidikan
tertentu, dari berbagai disiplin keilmuan yang relevan;
3. Diterbitkan oleh suatu organisasi/badan ilmiah setingkat pusat/lembaga
eselon II atau lebih tinggi atau oleh organisasi profesi ilmiah, atau oleh
penerbit profesional;
77
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
4. Mempunyai dewan redaksi/penelaah/penyunting yang terdiri dari para
ilmuwan berbagai bidang keilmuan yang relevan ;
5. Mempunyai nomor ISSN;
7. Sekali terbit paling sedikit 300 eksemplar;
8. Cover majalah dicetak dan semua manuskrip dicetak.
Majalah dapat dinilai sebagai majalah ilmiah populer apabila memenuhi persyatan
berikut ini:
1. Bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan perkembangannya dengan cara yang mudah dipahami
oleh masyarakat umum;
2. Ditujukan kepada masyarakat umum;
3. Diterbitkan oleh suatu organisasi/badan ilmiah setingkat pusat/lembaga
eselon II atau lebih tinggi atau oleh organisasi profesi ilmiah, atau oleh
penerbit profesional;
4. Mempunyai dewan redaksi/penelaah/penyunting;
5. Mempunyai nomor ISSN;
6. Sekali terbit paling sedikit 300 eksemplar;
7. Cover majalah dicetak dan semua manuskrip dicetak.
78
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERTANIAN
79
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
• Perbandingan kegiatan SK. MENPAN No. 73 tahun 1985 dengan
MENKOWASBANG PAN No. 19 tahun 1999
80
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
5. Memiliki pengalaman dalam kegiatan Penyuluhan Pertanian sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun
6. Berusia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia
pensiun dari Jabatan terakhir yang didudukinya
7. Untuk menentukan jenjang jabatannya digunakan angka kredit yang berasal
dari pendidikan dan unsur utama lainnya setelah ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit
8. Mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Komisi Penguji
81
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
JABATAN FUNGSIONAL
TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
84
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
ASSET DAN SARANA DI BPTP
(SESUAI INPRES 3/1971)
85
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
peningkatan kapasitas sarana merupakan: penggantian atau pengembangan
(peningkatan mutu analisis/proses, kapasitas perluasan, cakupan palayanan)
• Masalah dan kendala umum membangun sarana Lab. Berdaya saing tinggi
terbentur karena : 1) jenis laboratorium sangat beragam; 2) peningkatan
kapasitas baru dimulai beberapa tahun terakhir (3 tahun); 3) beberapa sarana
gedung memerlukan perbaikan berat; 4) banyak peralatan spesifik yang telah
rusak berat; 5) meskipun sistem perencanaan peningkatan sarana cukup
mengakomodasikan “bottom up”, namun belum berjalan baik-bersifat partial
dan tambal sulam; 6) pentingnya akreditasi (pengakuan formal) belum
memperoleh dukungan penuh.
• Penutup :
Menyikapi arahan Kepala Badan, perlu ada rumusan konkrit aspek-aspek
yang berkaitan dengan permasalahan sarana/asset.
Membuat fokus rencana upaya bidang kegiatan pemberdayaan/
pemanfaatan sarana/asset.
Membuat shopping list dan short list aspek-aspek yang perlu dilakukan
dalam upaya pemberdayaan;
Mengusulkan kegiatan khusus berkaitan dengan pemberdayaan;
Membangun komitmen dan sistem pemberdayaan di setiap tingkatan
manajemen (UPT) secara kelembagaan termasuk individual;
86
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
PERMASALAHAN SARANA
DAN FASILITAS SERTA SDM DI BPTP
SDM :
Media publikasi untuk tulisan terbatas
Pengumpulan angka kredit untuk jabatan litkayasa sulit
SDM :
Kenaikan jabatan fungsional SK. Jabatan fungsional penyuluhan lama turun
Kriteria penilaian penyuluh idak sesuai dengan tugas fungsi BPTP
Pengumpulan angka kredit penyuluh untuk pangkat Penyuluh Pertanian
Madya (Gol. IV/a) mulai terasa sulit
Proses pembebasan sementara fungsional, aktif bekerja kembali, aktif
jabatan fungsional terlalu lama
87
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
SDM :
Kenaikan jabatan fungsional peneliti tidak baku seperti adanya
rekomendasi kepala Balai, DP4 hasil pemeriksaan log book dan ijazah
Proses tugas belajar biaya sendiri lama
TGR terjadi karena lamanya proses penilaian dan keluarnya PAK LIPI,
serta sulitnya menambah angka kredit karena kurangnya unit penelitian
Perlu penjelasan mengenai TMT fungsional setelah tugas belajar untuk
fungsional yang sama sebelum tugas belajar
4. BPTP RIAU
SAFAS :
Bangunan kantor milik Deptan, tanah milik Pemda, sertifikat bersatu dg
BLPP Riau
Lab. Diseminasi Tanjung Pinang, lebih senang nama IP2TP, sebagian
SDM bidang perikanan, masuk wilayah Propinsi Kepulauan Riau, jarak
dengan BPTP 350 Km.
Lab. Petemakan, Lab. Tanah, Lab. Perikanan : peralatan belum ada BPTP
SDM :
Adanya petugas belajar S2 IPB , mulai tahun 1999 sampai sekarang belum
selesai
Sedang diusulkan SK. Pembebasan Sementara dan aktif bekerja kembali
5. BPTP JAMBI
SAFAS :
Kantor BPTP status tanah milik Pemda, biaya pemeliharaan kurang
Lab. Diseminasi Kota Baru : Jarak dari BPTP 12 Km, kurang intensif, perlu
renovasi
Lab. Tanah : belum dimanfaatkan; SDM dan peralatan kurang
SDM :
Ujian dinas di daerah tidak tetap
Proses kenaikan jabatan fungsional peneliti lama
Mutasi bidang perikanan sedang dalam taraf penjajakan
Beasiswa yang dibiaya sponsor, dananya sulit keluar
Ijin belajar biaya sendiri sulit
Proses SK. Pembebasan Sementara lama
6. BPTP BENGKULU
SAFAS :
Lahan kantor : belum sertifikasi
Rumah kaca : air belum mengalir optimal
Lab Tanah : kurang SDM tenaga analis dan peralatan
SDM :
Kenaikan jabatan fungsional peneliti terlambat karena kurang pemenuhan
angka kredit
88
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
Kurangnya pembinaan fungsional peneliti
Mutasi dari dan ke Pemda, sulit mendapatkan persetujuan Pemda
Sulit mendapat ijin belajar biaya sendiri
Adanya SK. Pembebasan Sementara yang belum turun, sehingga sulit
untuk mengajukan kenaikan pangkat
SDM :
Tidak ada pejabat fungsional peneliti
Perlu sosialisasi pengusulan jabatan fungsional litkayasa
SDM :
Perlu adanya kelonggaran untuk kenaikan pangkat pilihan
Perlu sosialisasi usulan DUPAK litkayasa
Sulitnya mutasi dari luar Jawa ke Pulau Jawa
Beasiswa untuk petugas belajar tidk cukup, perlu ditambah
Pengurusan belajar biaya sendiri serta penyesuian ijazah sulit
SK. Pembebasan Sementara, Aktif bekerja kembali dan aktif jabatan
fungsional prosesnya lama
9. BPTP LAMPUNG
SAFAS :
Bangunan kantor : Belum ditunjang biaya pemeliharaan yang
memadai: Status tanah belum ada sertifikat dari Deptan
KP Tigeneneng, Natar, Lab Diseminasi Tigeneneng : belum ditunjang
biaya pemeliharaan yang memadai (rusak berat)
Lab diseminasi dan tanaman : belum ada SDM khusus
89
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
SDM :
Kenaikan pangkat pilihan prosesnya terlalu lama, terutama untuk golongan
IV/c keatas
Kenaikan jabatan fungsional peneliti prosesnya terlalu lama
Kenaikan jabatan fungsional litkayasa tidak lagi melekat dengan kenaikan
pangkatnya, sehingga harus diusulkan terpisah
Mutasi bidang perikanan prosesnya terlalu lama
SK. Pembebasan Sementara tugas belajar prosesnya lama, untuk
terhindar dari TGR diajukan sendiri ke KPKN untuk penghentian
tunjangannya
Sulitnya pengurusan tugas belajar biaya sendiri
Kesulitan pendanaan untuk pelatihan jangka pendek (LAKIP & Sosialisasi
PP 80 Th 2003) dengan biaya 2,5 juta dan 2 juta
Sk. Pembebasan Sementara, Aktif bekerja kembali dan aktif jabatan
fungsional prosesnya lama
SDM :
Terlambatnya PSE menyampaikan persyaratan kelengkapan berkas
kenaikan pangkat
Usul mutasi dari Pemda ke BPTP masih tertahan di Badan Litbang
Pertanian
Adanya pejabat fungsioal peneliti yang kurang angka kredit sehingga TMT
jabatannya terlewat, belum dapat diberhentikan tunjangannya karena
belum ada SK. Pembebasan Sementara
SDM :
Proses usulan jabatan fungsional peneliti, litkayasa tidak keluar tepat
waktu/lama
Pejabat peneliti ex bidang perikanan akan menyesuaikan dengan bidang
pertanian
SK. Pembebasan Sementara, aktif bekerja kembali dan aktif jabatan
fungsional prosesnya lama
90
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
12. BPTP JAWA BARAT
SAFAS :
Belum mempunyai gedung pertemuan/ekspose yang memadai
KP. Cipaku : kondisi bangunan dan pagar pembatas rusak
Lab. : peralatan yang di drop kurang lengkap, pengadaan bahan tahun
2004 belum dialokasikan
Green House dan Workshop: Fasilitas dan sarana perlu dilengkapi.
SDM :
Belum ada ketentuan mutasi bidang perikanan dari Badan Litbang
Pertanian
Proses usulan SK. Pembebasan Sementara jabatan fungsional litkayasa
lama
SDM :
Proses usulan kenaikan pangkat pilihan lama, terlebih bila kurang
kelengkapan administrasi lambat diinformasikan
Terlambatnya pemrosesan SK. Fungsional peneliti, TMT habis, harus
diusulkan SK. Pembebasan Sementara
Sulitnya tenaga litkayasa mengikuti training, lokakarya
Proses usulan DUPAK litkayasa lambat, sehingga kenaikan pangkatnya
tertunda
Sering berubahnya aturan jabatan fungsional penyuluh, perlu training
jangka pendek tentang pelaksanaan proses usul jabatan fungsional
penyuluh
Perlu diberikan buku peraturan untuk pelaksana administrasi kepegawaian
tentang usulan semua jabatan fungsional
Terlambatnya proses mutasi dari luar ke BPTP Jawa Tengah, serta adanya
mutasi ke BPTP Jawa Tengah yang belum melalui koordinasi BPTP, PSE
dan Badan Litbang Pertanian
Sulitnya memperoleh ijin belajar biaya sendiri
Untuk kaderisasi tenaga muda yang potencial diharapkan adanya training
jangka pendek, sesuai bidang keahlian
SK. Pembebasan Sementara, aktif bekerja kembali serta aktif jabatan
fungsional prosesnya lama
Data pada SK. Regrouping masih banyak yang salah
Banyaknya tenaga honorer potensial > 10 tahun belum diangkat
91
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
Lab. Perikanan alih fungsi untuk usaha koperasi.
Lab. Tanaman dan Lab. Peternakan perlu peralatan dan tenaga analis.
SDM :
Apakah logbook masih diperlukan untuk usulan kenaikan pangkat ?
Penyesuaian ijazah petugas belajar masih sulit, serta masih ada yang
belum tahu kalau ijazahnya harus dilegalisir di DIKTI
Masih banyak yang enggan calon tenaga fungional untuk mengajukan
angka kredit untuk dapat memangku jabatan fungsional
Bagaimana dengan status tenaga titipan dari BPTP Ambon
Adanya petugas belajar biaya sendiri yang belum mengetahui
persyaratan/status perguruan tinggi, sehingga sulit dalam pengurusan ijin
belajar biaya sendiri
Bagaimana pejabat fungsional peneliti yang sedang dibebaskan sementara
dan mencapai BUP
Petugas belajar fungsional maupun non fungsional selesai tugas
belajarnya, lama mengurus aktif bekerja kembali dan aktif jabatan
fungsional
Hendaknya diadakan Workshop untuk SIM, terutama SIMPEG
SDM :
Apa bisa DP3 prosesnya selesai di tingkat Eselon II
Ujian penyesuaian ijazah di Jakarta banyak memakan biaya
Proses terbitnya PAK LIPI tidak menganut “FIFO”, berkas ada yang hilang
dan proses SK nya lama
Proses usulan SK. Litkayasa sulit, sehingga enggan untuk mengajukan
usul
Peraturan angka kredit penyuluh dianggap kurang sesuai, serta
pengusulan angka kredit gol. IV/a keatas semangkin sulit
Terhambatnya proses ijin belajar biaya sendiri
Lamanya proses pengusulan aktif bekerja kembali serta aktif jabatan
fungsional
92
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
KP. Simpang Monterado (159,91 Ha) : jarak dengan BPTP 207 Km; telah
terjadi tempat penambangan emas liar.
KP. Sei Kakap (12,544 Ha) : jarak dengan BPTP 9 Km; status tanah milik
Pemda.
Lab. Tanah : peralatan kurang.
SDM :
Ada beberapa tenaga fungsional litkayasa yang akan mengundurkan diri
karena tidak dapat menambah angka kredit
Tenaga penyuluh pertanian untuk golongan IV/a keatas, sulit untuk
menambah angka kredit
Sulitnya mutasi ke pulau Jawa
Pencantuman gelar selesai tugas belajar tidak segera diproses
Ijin belajar biaya sendiri terlalu lama
Proses SK. Pembebesan Sementara serta aktif jabatan fungsional peneliti
lama
Perlu ditingkatkan untuk pelatihan petugas kepegawaian
SDM :
Masih banyak kendala penyesuaian ijazah dengan status akreditasi
perguruan tinggi
Kenaikan jabatan fungsional peneliti dan fungsional penyuluh prosesnya
lama
Perlu sosialisasi jabatan fungsional Pustakawan
SK. Pembebasan Sementara serta aktif jabatan fungsional, prosesnya
lama
SDM :
Terdapat usulan SK. Jabatan fungsional peneliti yang belum turun, usulan
dari bulan September 2003
93
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
Usulan SK. Pembebasan Sementara serta pemberhentian fungsional
litkayasa belum turun
SDM :
Proses pengusulan SK. Jabatan fungsional peneliti lama, dan masih
banyak yang belum megajukan jabatan fungsional
Perlu sosialisasi serta bimbingan tata cara pengusulan jabatan fungsional
litkayasa
Mutasi bidang perikanan masih memerlukan kejelasan dan pengantar dari
Badan Litbang Pertanian
Perlu adanya sanksi khusus agar petugas belajar mau bekerja kembali di
tempat asal
Belum ada ketentuan yang baku bagi petugas belajar biaya sendiri
Belum ada pelatihan jangka pendek untuk pengelola lab, maupun
fungsional peneliti/penyuluh
Proses SK. Pembebasan Sementara jabatan fungsional peneliti lama,
sehingga petugas belajar harus menunggu lama untuk dibayarkan
tunjangannya, serta kenaikan pangkatnya terhambat
SDM :
Masih banyak terdapat tenaga honorer
Masih banyak tenaga peneliti/penyuluh non klas
Proses pemberhentian sementara dan aktif jabatan fungsional lama
94
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
SDM :
Lambat proses kenaikan pangkat Golongan III/c keatas
Pengusulan angka kredit sampai PAK LIPI, memakan waktu + 1 tahun,
akibatnya usulan kenaikan pangkat terlambat
Usulan mutasi dari Pemda ke BPTP Sulteng terkesan lambat
Usulan bidang perikanan ke Bali dan Ujung Pandang belum terealisasi
Proses usulan aktif bekerja kembali dan aktif jabatan fungsional terlalu
lama
SDM :
Masih sulit untuk dapat segera melengkapi persyaratan administrasi
kenaikan pangkat. Reguler
Persyaratan administrasi kenaikan pangkat. Pilihan sering terlambat
disampaikan, sehingga menghambat usulan kenaikan pangkat.
Banyaknya aturan tambahan dari Badan Litbang Pertanian pada kenaikan
jabatan fungsional peneliti, sehingga menghambat percepatan kenaikan
pangkat, karena terlambat SK. jabatan fungsional peneliti
Kenaikan jabatan fungsional litkayasa tidak otomatis keluar kenaikan
pangkatnya, padahal pada saat usulan DUPAK, dilampirkan administrasi
penunjang
Penyesuaian ijazah (Gol. II ke Gol III) belum mengacu kepada PP. 99/2000
Jo. PP 12/2002
Agar jelas usul penyuluh dari BPTP ke Badan Litbang Pertanian, sebaiknya
ada P2JP penyuluh pertanian
Proses mutasi memerlukan waktu yang lama, tidak ada niat mutasi bidang
perikanan dari BPTP SulSel keluar
Pemrosesan SK. Pembebasan Sementara petugas belajar lama
Ijin belajar biaya sendiri prosesnya lama
95
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
KP. Wawotobi belum dibuat sertifikat, terdapat lahan yang dibuat pasar
serta pihak Pemda meminta lahan untuk dibuat kantor kecamatan
KP. Onembute belum dibuat pagar pembatas dan sertifikat
SDM :
Pembuatan surat ijin belajar biaya sendiri sulit
Perlu sosialisasi petunjuk/peraturan litkayasa yang baru
Pemerosesan SK. Fungsional peneliti, SK. Pembebasan Sementara serta
pengaktifan kembali jabatan fungsional lama
Sulit mengikuti ujian dinas TK. I dan II
Ada yang cuti diluar tanggungan negara sudah tahun ke tiga belum
kembali
Untuk menjadi penyuluh harus memiliki sertifikat PPS dasar, staf BPTP
tidak memperoleh jatah
Perlu merekrut tenaga untuk penyuluh agar seimbang dengan tenaga
peneliti
SDM :
Tidak terdapat tenaga fungsional litkayasa
SK. Pembebasan Sementara, aktif bekerja kembali dan aktif jabatan
fungsional peneliti terlalu lama terbit
SDM :
Kenaikan pangkat. Pilihan jalurnya terlalu panjang
Penilaian angka kredit di P2JP Puslitbang maupun P2JP Deptan, memakan
waktu 1 – 2 tahun, untuk PAK LIPI belum SK
Penilaian DUPAK litkayasa di Badan Litbang Pertanian lama, demikian pula
penilaian DUPAK penyuluh pertanian dan pustakawan
Mutasi dari Badan Litbang Pertanian/BPTP ke Pemda, sulit
Perlu ditambah beasiswa, karena SDM nya kebanyakan masih S1
Cukup sulit untuk memperoleh ijin belajar biaya sendiri
Pejabat fungsional peneliti yang 1 tahun akan mencapai BUP dan sedang
mengajukan usulan fungsionalnya, kiranya tidak diberhentikan sementara
dari jabatannya
Proses aktif jabatan fungsional cukup lama, sekitar 1 – 2 tahun
96
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
26. BPTP NUSA TENGGARA TIMUR
SAFAS :
Lab. Diseminasi Kupang dan KP Lili
Status tanah belum ada pemisahan dengan Badan SDM Lab. tanah
Fasilitas peralatan tersedia, SDM masih kurang, kerusakan peralatan karena
aliran listrik tidak stabil
Lab. Kultur Jaringan
SDM, peralatan dan daya listrik kurang rumah kaca
SDM dan peralatan dan daya listrik kurang
SDM :
Proses SK. Jabatan fungsional peneliti cukup lama
Mutasi di bidang perikanan menunggu kebijakan dari Badan Litbang
Pertanian
Kurang sponsor untuk petugas belajar S3
Proses ijin belajar baiaya sendiri cukup lama
Proses SK. Pembebasan Sementara, aktif bekerja kembali dan aktif kembali
jabatan fungsional cukup lama
SDM :
peneliti prosesnya terlambat karena aktif bekerja kembali dan aktif
fungsional belum keluar
Sedang diproses mutasi dari dan ke Pemda Maluku
Ijin belajar 2 orang di PT Negeri dari Badan Litbang Pertanian belum keluar
Undangan untuk pelatihan jangka pendek sering terlambat, pelatihan
diutamakan tenaga teknisi untuk magang di KP Balit
SDM :
Terdapat dua tenaga titipan dari BPTP Lampung dan BPTP Sulut, dimana
SK. Regroupingnya belum keluar
SDM :
Adanya tenaga KP. Bacan yang sudah pindah bekerja di BPTP Maluku,
tapi SK. regroupingnya belum ada
98
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)