Definisi Colostomi
Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor
(Harahap, 2006). Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum
kanan maupun kiri Atau kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat
sementara atau menetap. Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat
darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan
anak biasanya bersifat sementara. Colostomi dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep
diri pasien.
1. Indikasi Colostomi
2. Atresia Ani , adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang
untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat
kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat lahir, tetapi
kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau pemeriksaan
perineum.
3. Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan menyumbat
usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus
besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi radang usus.
4. Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya diketahui sejak
lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus ke
anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik.
5. Hirschsprung,yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar
yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah
karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak berjalan. Kondisi ini
membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu yang
akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus
dibuang lewat operasi.
Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.
2. Double barreled
Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui
dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan
stoma proksimal mengalirkan feses.
3. Kolostomi lop-lop
Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan
glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat
dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong.
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa
macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun
sementara.
1. Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses
sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup
kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui
abdomen yang disebut colostomy double barrel.
1. Komplikasi Colostomi
Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien
ileostomi. Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma, perforasi, retraksi stoma,
impaksi fekal dan iritasi kulit. Kebocoran dari sisi anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen
usus mengalami sakit atau lemah. Kebocoran dari anastomotik usus menyebabkan distensi
abdomen dan kekakuan, peningkatan suhu, serta tanda shock. Perbaikan pembedahan
diperlukan (Brunner dan Suddarth, 2000).
Pasien dengan kolostomi harus menghubungi dokter atau perawat bila ditemukan komplikasi
seperti:
• bau yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu.
• perubahan ukuran dan bentuk dari stoma yang tidak biasa
• Obstruksi pada stoma dan / atau prolaps dari stoma tersebut.
• perdarahan yang berlebihan dari pembukaan stoma, atau jumlah sedang dalam kantong
• cedera yang parah dari stoma.
• perdarahan terus-menerus di peralihan antara stoma dan kulit.
• iritasi kulit kronis.
• Stenosis dari stoma (penyempitan).
1. Perawatan Colostomi
Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
Tujuan
meningkatkan kebersihan klien
mencegah terjadinya infeksi
mencegah iritasi kulit sekitar stoma
mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma
Persiapan alat
1. kantong kolostomi
2. satu set ganti balutan (pinset anatomi, pinset cirrugis, kom kecil dan gunting)
3. kapas
4. kasa steril
5. larutan NaCl
6. zink salep/ zink oil
7. betadin
8. plester
9. sepasang sarung tangan
10. bengkok
11. perlak dan pengalas
12. kantong plastik
13. tempat sampah
Pre interaksi
Tahap orientasi
Tahap kerja