Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”Penyakit Diabetes Melitus”
makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Keperawatan Maternitas. Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi teman-teman dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Akhirnya kami berharap semoga tuhan memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amiiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
1.2 Tujuan…….............................................................................................................2
BAB II Pembahasan...............................................................................................................3
2.2 Etiologi……............................................................................................................3
2.3 Patoflow…..............................................................................................................4
2.6 Penatalaksanaan......................................................................................................9
2.7Komplikasi………...………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2
BAB II
Pembahasan
2.2 Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti
dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus adalah
merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih
satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu
3
Penyelidikan dilakukan terhadap kemungkinan faktor-faktor ekternal yang dapat
memicu destruksi sel beta, contoh hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa virus
atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel
beta
2. Diabetas Melitus Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada diabetas melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin dan juga terspat beberap
faktor resiko teetentu yang berhubngan dengan proses terjadinya diabetea tipe II yaitu:
a. Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun)
b. Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
c. Riwayat keluarga
d. Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya
menyebabkan hyperglikemia sementara.
e. Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali
karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi
glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat
2.3 Patoflow
4
2.3 Patoflow
- Faktor Genetik
- Inveksi Virus
- Pengrusakan Imunologik
Kerusakan Antibodi
Batas Melebihi Ambang
Ginjal
Ketidakseimbangan Produksi
Insulin
Kekebalan tubuh menurun
Glukosuria
Neuropati
Resiko Infeksi
Dieresis Osmotik Kehilangan sensori perifer
Kalori
Vikositas Darah
Syok Hiperglikemik
Meningkat
Kehilangan Elektrolit
dalam sel Nekrosis Luka
Iskemik
jaringan
Dehidrasi
Gangren
Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan
Perifer 5
Protein dan Katabolisme Lemak Pemecahan
1.1 Mer
Lemak dibakar Protein
angs
Keletihan Keteasidosis
Polidipsia
Polipagia
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
6
2.4 Manifestasi Klinis
7
Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp)
>200mg/dl).
3) Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes
pemantauan terapi dan dan tes untuk mendeteksi komplikasi.
4) Tes saring
Tes-tes saring pada DM adalah :
- GDP, GDS
- Tes glukosa urine :
* Tes konvensional (metode produksi / benedict)
* Tes carik celup (metode glucose oxidase / hexokinase).
5) Tes diagnostik
Tes-tes diagnostik pada DM adalah : GDP, GDS, GD2PP (Glukosa
Darah 2 jam Post Prandial), Glukosa jam ke- 2 TTGO.
6) Tes monitoring terapi
Tes-tes monitoring terapi DM adalah :
- GDP : plasma vena, darah kapiler
- GD2PP : plasma vena
- A1C : darah vena, darah kapiler
7) Tes-tes untuk mendeteksi komplikasi adalah :
Tes-tes untuk mendeteksi komplikasi adalah :
- Mikroalbuminuria : urine
- Ureum, kreatinin, asam urat
- Kolesterol total : plasma vena (puasa)
- Kolesterol LDL : plasma vena (puasa)
- Kolesterol HDL : plasma vena (puasa)
- Trigliserida : plasma vena (puasa)
2.6 Penatalaksanaan
8
1. Perencanaan makan
Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi seimbangan dalam hal
Karbohidrat (KH), Protein, lemak yang sesuai kecukupan gizi :
a. KH 60 –70 %
c. Lemak 20 25 %
2. Latihan jasmani
Dianjurkan latihian jasmani secara teratur (3 –4 x seminggu) selama kurang lrbih
30 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.
Latihian yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang,
bersepeda dan mendayung. Sespat muingkain zona sasaran yaitu 75 – 85 % denyut
nadi maksimal : DNM = 220-umur (dalam tahun)
3. Pengelolaan farmakologi
a. Obat hipoglikemik oral (OHO)
Golongan sulfonilures bekerja dengan cara:
1) Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
2) Menurunkan ambang sekresi insulin
3) Meningkatkna sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa
b. Biguanid
9
Biguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang
dapat meningkatkan efektivitas insulin, yaitu :
1) Menghambat absorpsi karbohidrat
2) Menghambat glukoneogenesis di hati
3) Meningkatkan afinitas pada reseptor insulin
4) Biguanida pada tingkat reseptor : meningkatkan jumlah reseptor insulin
5) Biguanida pada tingkat pascareseptor: mempunyai efek intraselluler
4. Insulin
Indikasi penggunaan insulin
a. DM tipe I
b. DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
c. DM kehamilan
d. DM dan gangguan faal hati yang berat
e. DM dan gangguan infeksi akut (selulitis, gangren)
f. DM dan TBC paru akut
g. DM dan koma lain pada DM
h. DM operasi
i. DM patah tulang
j. DM dan underweight
k. DM dan penyakit Graves
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe diabetes digolongkan sebagai akut
dan kronis.
1. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dan ketidakseimbangan jangka pendek
dalam glukosa darah.
Hipoglikemia.
Koma diabetik hiperglikemi dengan gejala :
a. kadar giila darah> 600 mg/di
b. nafsu makan menurun
c. haus dan banyak minum, banyak kencing
10
d. muai dan muntah
e. napas berbau keton karena terjadi ketoasidosis
Koma Ketoasidosis
2. Komplikasi Kronis
Gangguan mikrosirkulasi dengan segala dampaknya.
Gangguan sistem persarafan baik pusat, otonom, maupun tepi.
Gangguan pada indera mata baik komea, lensa, maupun retina sehingga penderita
DM sering berganti kaca mata.
Gangguan pada jantung dan hipertensi.
Gangguan ginjal.
11
8) Evaluasi situasi sosial pasien terhadap fakior-fabor yang mempengaruhi
pengobatan diabetik dan pendidikan pasien seperti kurang kemampuan
membaca; keterbatasan sumber finansial kurangnya asuransi kesehatan; ada
atau tidaknya dukungan keluarga; jadwal sehari-hari mis., bekerja, makan,
olahraga, rencana melakukan perjalanan.
9) Kaji status emosional melalui pengamatan cara bertindak yang umum.
10) Kaji keterampilan koping dengan menanyakan bagaimana pasien mengatasi
situasi yang sulit pada masa lalu.
2. Diagnosis
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan
keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani.
2) Kerusakan integritas jaringan b.d nekrosis kerusakan jaringan (nekrosis luka
gangrene)
3. Intervensi
1)
12
•Kurang informasi Tidak ada tanda tanda Berikan makanan yang terpilih
•Kurang minat pada makanan malnutrisi (sudah dikonsultasikan dengan
•Penurunan berat badan dengan Menunjukkan peningkatan ahli gizi )
asupan makanan adekuat fungsi pengecapan dari Ajarkan pasien bagaimana
•Kesalahan konsepsi menelan membuat catatan makanan harian
•Kesalahan informasi Tidak terjadi penurunan Monitor jumlah nutrisi dan
•Mambran mukosa pucat berat badan yang berarti kandungan kalori
•Ketidakmampuan memakan Berikan infomasi tentang
makanan kebutuhan Nutrisi
•Tonus otot menurun Kaji kemampuan pasien untuk
•Mengeluh gangguan sensasi mendapatkan nutrisis yang
rasa dibutuhkan
•Mengeluh asupan makanan Nutrition Monitoring
kurang dari RDA
BB pasien dalam batas normal
(recommended daily allowance)
Monitor adanya penurunan berat
•Cepat kenyang setelah makan
badan
•Saraiawan rongga mulut
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
•Steatorea
yang biasa dilakukan
•Kelemahan otot pengunyah
Monitor interaksi anak atau
•Kelemahan otot untuk menelan
orangtua selama makan
Faktor-faktor yang berhubungan
Monitor lingkungan selama
:
makan
•Faktor biologis
Jadwalkan pengobatan dan
•Faktor ekonomi
tindakan tidak selama jam makan
•Ketidalmampuan untuk
Monitor kulit kering dan
mengobsorbsi nutrien
perubahan pigmentasi
•Ketidak mampuan untuk
Monitor turgor kulit
mercerna makanan
•ketidak mampuan menelan Monitor kekeringan, rambut
13
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papilla lidah dan
catitas oral
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
14
2)
15
urin
- Lakukan perawatan tekhnik
luka dengan steril
- Berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada luka
- Hindari kerutan pada tempat
tidur
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diabetes adalah suatu penyakit karena tubuh tidak mampu mengendalikan
jumlah gula, atau glukosa, dalam aliran darah. Ini menyebabkan hiperglikemia,
suatu kadar gula darah yang tingginya sudah membahayakan.
Ada beberapa penyebab Diabetes Mellitus yakni : Faktor Genetik, Faktor
Imunologi, Faktor Lingkungan, Usia, Obesitas dan Riwayat keluarga
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau
kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah,
dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dL dan
air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose),
sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
17
DAFTAR PUSTAKA
Herdman Heather. 2017. Diangnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta EGC
Brunner and Suddarth.2008. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 2.Jakarta: EGC
18