4. PROSEDURE PEMELIHARAAN
4.1.1. Tujuan
Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan penggantian isolator dalam
keadaan tidak bertegangan dengan metode lever hoist pada Tower 150 kV
Meliputi penggantian isolator single string single conductor pada tower Suspension
SUTT 150 KV konfigurasi vertikal semua phasa pada Pekerjaan Dalam Keadaan
Tidak Bertegangan (OFF LINE)
4.1.4. Perlengkapan K3
Tabel 6
NO. Nama alat Ukuran Satuan Volume
1. Body harness set 3
2. Safety helmet bh 12
3. Safety shoes psg 12
4. Safety gloves psg 12
5. Kaca mata pengaman bh 12
6. Tanda rambu-rambu K3 set 1
(bendera merah & hijau)
7. Perlengkapan P3K set 1
8. Perlengkapan komunikasi (HT set 1
& HP)
9. Perlengkapan diskusi set 1
10. Lanyard bh 6
11. Perlengkapan dokumentasi set 1
12. Rompi pengawas (Ka Ru dan bh 2
K3)
13. Formulir prosedur OFF LINE set 1
TT/TET
14. Buku Instruksi Kerja set 1
15. Grounding lokal bh 2
16. Deteksi tegangan TT/TET bh 1
PENDAHULUAN.
Umum.
Prosedur kerja untuk keselamatan kerja adalah suatu “TATA CARA“ yang disusun
secara sistematis dengan tujuan untuk menerapkan peraturan–peraturan keselamatan
kerja dengan mudah dan jelas, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh para
pekerja dan para pengawas serta penanggung jawab pekerjaan untuk menyelenggarakan
kerja yang aman bagi manusia dan peralatan listrik yang termasuk dalam ruang
lingkupnya.
erbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan 3
Hal -
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR
Prosedur keselamatan kerja sangat erat kaitannya dengan hal–hal keamanan personil,
kelayakan peralatan kerja dan keamanan peralatan instalasi listrik yang menjadi obyek
pekerjaan. Sedangkan manover dan keamanan peralatan instalasi listrik tegangan
tinggi/tegangan ekstra tinggi berhubungan erat dengan keandalan sistem operasi dan
kontinuitas penyaluran tenaga listrik.
Kegiatan keselamatan kerja direncanakan/dipersiapkan sebelum pekerjaan dimulai yang
dalam pelaksanaannya merupakan prosedur atau langkah –langkah berurutan
sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi /
tegangan ekstra tinggi berjalan dengan aman dan lancar.
Kegiatan manuver peralatan instalasi listrik tegangan tinggi/tegangan ekstra tinggi
merupakan tahapan pelaksanaan pekerjaan dari suatu rencana kerja pemeliharaan /
perbaikan instalasi transmisi/gardu induk yang telah disetujui bersama oleh PLN
Region, UPT dan UPD.
Pada waktu pemeliharaan peralatan GI / GITET dan SUTT / SUTET, kegiatan
keselamatan kerja dan kegiatan manuver peralatan instalasi listrik sudah menjadi
kegiatan rutin bagi operator GI / GITET bersama sama Unit pengatur beban.
Rutinitas yang berlangsung lama dan bersifat monoton ini cenderung memberi peluang
terjadinya kesalahan manuver atau kesalahan urutan prosedur pelaksanaan pekerjaan,
yang pada akhirnya juga dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Dalam rangka menghadapi tantangan kedepan PLN yang lebih berat, secara umum
dituntut agar perusahaan dikelola secara lebih profesional, efektip, efisien dan andal,
maka dalam rangka untuk meningkatkan keandalan serta keselamatan kerja dan
pelayanan kepada konsumen, perlu adanya suatu prosedur dalam melaksanakan
pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi, kususnya yang
menyangkut keselamatan kerja.
Dengan menerapkan prosedur ini secara benar dan sungguh–sungguh disertai rasa
kesadaran yang tinggi diharapkan akan didapat suatu “ZERO ACCIDENT”.
Ruang lingkup.
Prosedur keselamatan kerja ini berlaku pada semua pekerjaan pada instalasi / peralatan
tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi yang sudah tidak bertegangan.
Tujuan.
Tujuan dibuatnya prosedur pelaksanaan keselamatan kerja / working permit ini adalah
untuk menghindari kesalahan akibat kelalaian para pekerja dan pengawas serta
penanggung jawab pekerjaan yang dapat menimbulkan “ KECELAKAAN“ bagi
manusia maupun “KERUSAKAN “ pada peralatan/instalasi.
Dengan adanya prosedur / working permit semacam ini juga diharapkan terciptanya
“ZERO ACCIDENT“ dan “SAFETY PRODUCT“ dalam setiap melaksanakan
pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Transmisi dan Gardu Induk terdiri dari dua
asisten manager yaitu :
1. Assisten manager Teknik, mempunyai tugas jabatan :
a) Membuat pedoman dan petunjuk dalam bidangnya untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
b) Melaksanakan operasi/pemeliharaan rutin transmisi dan gardu induk.
c) Mencatat data pengusahaan penyaluran tenaga listrik dan unjuk kerja peralatan
Transmisi dan Gardu Induk.
PENGAWAS KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (PK3)
PENANGGUNG JAWAB
PEKERJAAN
Tahap I : PERSIAPAN.
Tahap II : PEMBEBASAN TEGANGAN DAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN.
erbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan 8
Hal -
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR
Tahap I : Persiapan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
- Melakukan Koordinasi dengan Unit terkait.
- Membuat rencana kerja, baik untuk pemeliharaan maupun perbaikan (salah satu
contoh lihat formulir A).
- Menyiapkan / memeriksa peralatan kerja dan material yang diperlukan.
- Menyiapkan/memeriksa peralatan keselamatan kerja yang diperlukan (lihat
formulir 1 butir 4 pada paragraph 3.7).
- Membuat/mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK), lihat formulir B.
- Memeriksa kesiapan personil yang akan melaksanakan pekerjaan (lihat formulir
2 pada paragraph 3.7).
- Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dan cara-
cara melaksanakannya dengan baik dan aman.
- Memberikan penjelasan mengenai macam alat kerja dan alat pengaman kerja /
pelindung diri yang harus dipakai (perhatikan formulir 1, butir 4 pada paragraph
3.7).
- Menjelaskan tempat-tempat yang rawan terhadap bahaya kecelakaan kerja.
- Membuat rencana pengamanan terhadap Instalasi yang dikerjakan (lihat
lampiran formulir 1).
- Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian/pengalaman masing-
masing (perhatikan formulir 3).
- Menyusun langkah-langkah untuk manuver pembebasan tegangan (perhatikan
formulir 4 paragraf 3.7).
PELAKSANAAN - Pengawasan K3
- Pengawasan Pekerjaan
PEKERJAAN
P3B untuk sisi tegangan menengah serta piket P3B untuk sisi tegangan
ekstra tinggi.
TAHAP I
PERSIAPAN
Jika ada pihak “luar” yang akan melaksanakan suatu pekerjaan di Unit TRAGI,
maka terlebih dahulu harus mengisi formulir Working Permit (Permintaan Ijin
Kerja), sebelum mengisi formulir / dokumen K3 lainnya.
………………………… ………………………..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. EVALUASI
2.1 Evaluasi Masalah : ………………………………………………….
2.2 Tindak Lanjut : ………………………………………………….
2.3 Kebutuhan Material (terlampir)
2.4 Rencana Pelaksanaan : tgl…………..s/d…………. Jam…………s/d………..
2.5 SDM Pelaksana :1…………………… 2………………. 3………………………..
4…………………..5………………… 6………………………
KSH,
………………………….
3. PERINTAH KERJA
3.1 Harap dilaksanakan sesuai rencana penyelesaian diatas dengan penuh tanggung jawab
3.2 Kebutuhan Material :
KU. Tragi
……………………………
4. Biaya 5. Penutupan
4.1 Material : 5.1 Tanggal Pelaksanaan Perbaikan :
4.2 Lihat Lampiran RAB No, 5.2 Hasil Perbaikan :
KSO,
……………..
PT.PLN (Persero)
FORMULIR D
Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali
Sektor……………………………………………………
Unit TRAGI ……………………………………………..
REQUEST FOR CLEARENCE
(Work Protection)
PERMINTAAN IJIN KERJA
WORK TO BEDONE
JENIS PEKERJAAN
REQUEST BY
PENANGGUNG JAWAB SEMENTARA
TO BE ISSUED TO
MULAI PEKERJAAN
…………………. ………………………..
FORMULIR C
PT. PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali
UPT ……………………………………………………
…………….., …………199..
Menyetujui, Penanggung Jawab,
Manager UPT
……………….. ………………..
……………….. ……………………..
Pengawas Keselamatan
Dan Keselamatan Kerja
…………………
Pengawas K3
Catatan : Pengawas pekerjaan/pemeliharaan dan Pengawas Manuver agar menjalin
komunikasi audio (a.l. handy tolky, transceiver telephon) bagi pelaksanaan kerja
yang berlokasi diluar jangkauan pengamatan operator gardu induk.
PT.PLN (Persero)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN Formulir 7
JAWA BALI
MANUVER PEMBERIAN TEGANGAN
INSTALASI LISTRIK TEGANGAN TINGGI
LOKASI PEKERJAAN :
NAMA PERALATAN :
MACAM PEKERJAAN :
HARI : TANGGAL :
WAKTU :
URUTAN MANUVER
DIAGRAM SATU GARIS
No. PUKUL NAMA PERALATAN STATUS
(……………….) (…………………)
Manager UPT
Pelaksana Manuver
(………………….)
(FORMULIR 1 s/d 7)
Diisi oleh pengawas pekerjaan dan sebagai penanggung jawab pekerjaan adalah Kepala
Unit Transmisi. Formulir ini diisi setelah mendapat Surat Izin Kerja (SIK) tertulis dari Unit
Pengatur Beban Sistem / Distribusi.
Lokasi : Nama Gardu Induk atau saluran udara tegangan tinggi/tegangan ekstra
tinggi yang menjadi obyek pekerjaan.
Unit : Diisi nama Unit TRAGI.
Lampiran formulir I : Rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra
tinggi.
Gambarkan single diagram pada instalasi yang akan dikerjakan dan
diberi tanda / tunjukan lokasi / daerah kerja yang aman.
FORMULIR 2
“Pemeriksaan Kesiapan Pelaksana Sebelum bekerja di Instalasi Tegangan Tinggi”
Lokasi : Cukup jelas
Pekerjaan : Cukup jelas
Unit : Cukup jelas
Waktu : Cukup jelas
Kolom nomor : Cukup jelas
Kolom nama pelaksana : Nama petugas pelaksana Manuver dan petugas
Pemeliharaan yang melaksanakan pekerjaan.
Kolom kondisi : Lihat keterangan.
Kolom kondisi rohani : Lihat keterangan.
Kolom disiplin : Baik sekali, baik, cukup, kurang.
Kolom kemampuan teknis dan ketrampilan :
Jenis kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh
petugas yang bersangkutan.
Contoh : Elektroteknik, Teknisi GI/Transmisi, Teknisi
Bengkel, Pengawatan Rele/Meter, dll.
Catatan : Beri kesempatan bertanya kepada pelaksana bila ada yang belum jelas,
sebelum pelaksana menandatangani kolom ini.
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Cukup Jelas (tanda tangan dan nama
terang).
Pengawas pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).
Penanggung jawab pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).
FORMULIR 3
“Pembagian Tugas dan Penggunaan Alat Kesehatan Kerja”
Lokasi : Cukup jelas.
Pekerjaan: Cukup jelas.
Unit : Cukup jelas.
Waktu : Cukup jelas.
Kolom nomor : Cukup jelas.
Kolom nama petugas: Nama petugas pelaksana Pemeliharaan.
Kolom pembagian tugas : Rincian tugas yang diberikan kepada petugas pemeliharaan
dan disesuaikan dengan kemampuan dan ketrampilan
yang dimiliki (lihat form2).
Contoh : Pengujian ratio trafo, pembersihan bushing dan string isolator, penyambungan
konduktor putus, dll.
Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja : Cukup jelas (tanda tangan dan nama
terang).
Pengawas pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).
Penanggung jawab pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).
FORMULIR 4
“Manuver Pembebasan Tegangan Instalasi Listrik Tegangan Tinggi”
Lokasi pekerjaan : Jelas.
Nama peralatan
: Nama “Bay” yang akan dimanuver.
Contoh :Bay Trafo 1(satu)
Bay Penghantar Bandung Utara 1(satu)
Macam pekerjaan : Misal pemeliharaan tahunan PMT, perbaikan
konduktor rantas, dll.
Hari : Cukup jelas.
Tanggal : Cukup jelas.
Waktu : Jelas.
Penanggung jawab : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).
Pengawas Manuver : Cukup jelas.
erbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan 23
Hal -
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR
FORMULIR 5 Lanjutan
“Serah Terima Pekerjaan Pemeliharaan”
Diisi oleh pengawas pekerjaan pada saat serah terima pekerjaan kepada regu berikutnya
Pekerjaan : Uraian pekerjaan yang dilakukan.
Lokasi : Cukup jelas.
erbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan 24
Hal -
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR
- Sarung tangan
tahan panas.
- Sarung tangan
kulit.
10 Kaca Mata - Berfungsi untuk melindungi mata pada waktu
melaksanakan pekerjaan juga melindungi mata
dari cahaya-cahaya yang dapat merusak mata.
11 Sabuk Pengaman - Sabuk pengaman dipakai untuk pengamanan
para petugas yang bekerja memanjat ke tempat-
tempat yang tinggi seperti : pada tower, tiang
menara, dsb.
12 Sepatu Kerja - Terbuat dari karet atau kulit atau juga dari Macamnya :
bahan lain yang bersifat non konduktor dengan -Sepatu tahan
sol / alas tanpa paku dan lars yang tinggi. tegangan.