Anda di halaman 1dari 2

PATOGEN JERUK NIPIS

Tanaman jeruk saat ini menjadi komoditas holtikultura yang menguntungkan untuk dibudidayakan
karena dapat memproduksi buah dalam kuantitas yang tinggi serta memiliki kemampuan berbuah yang
tidak tergantung pada musim, sehingga buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun (AAK, 1994).
Kehadiran OPT yang seringkali merugikan tanaman jeruk yaitu adanya penyakit embun jelaga (sooty
mold) yang dapat mengakibatkan kerusakan penampilan pada tanaman jeruk. Penyakit ini merupakan
penyakit penting karena dapat mengurangi ukuran buah jeruk yang menyebabkan kualitas dari buah
jeruk tersebut menurun (Syafril, 2010). Penyakit embun jelaga (sooty mold) disebabkan oleh jamur
Capnodium citri Berk. & Desm. yang memiliki miselium berwarna hitam yang tersebar dan menutupi
permukaan daun tanaman jeruk. Jamur sooty mold tumbuh pada media honeydew yang diproduksi oleh
serangga hama pemakan cairan tumbuhan. Serangga tersebut berasosiasi dengan jamur sooty mold dan
menyebabkan jamur mudah tumbuh pada daun-daun tanaman jeruk (Nelson, 2008). Penelitian
mengenai aplikasi ekstrak herba seledri ini bertujuan untuk mengurangi nilai intensitas serangan
penyakit embun jelaga serta membuktikan bahwa tanaman seledri dapat dijadikan sebagai biofungisida
yang mampu mengendalikan serangan penyakit embun jelaga (sooty mold) pada tanaman jeruk.

AAK, 1994. Budidaya Tanaman Jeruk. Deresan, Yogyakarta: Kanisius

Syafril, 2010. Jenis hama dan penyakit penting menyerang jeruk koto tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota.
Padang: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat.

Nelson S, 2008. Sooty Mold. Plant Disease. PD-52: College of Tropical Ariculture and Human Resources
University of Hawai’i at Manoa.

HAMA TOMAT KUTU KEBUL

Salah satu serangga yang biasa menyerang tanaman hortikultura termasuk tomat adalah serangga kutu
putih (Bemisia tabaci Genn.) (Hemiptera: Aleyrodidae). Selain itu B. tabaci juga memiliki kemampuan
sebagai vektor Tomato yellow leaf curl virus (TYLC) yang umumnya menyerang tanaman tomat dan
cabai di Indonesia yang mengakibatkan daun pada tomat menjadi kering dan menguning. Kerusakan
akibat TYLC pada pertanaman tomat dapat menyebabkan kehilangan hasil panen 20% - 100% (Sartiami
dkk, 2009). Penyebaran dan perkembangan B. tabaci pada berbagai tanaman didukung oleh
kemampuan tingkat produksi tanaman yang tinggi dan berbagai faktor lainnya yang dapat menyebabkan
terjadinya dinamika populasi, seperti tanaman inang dan suhu (Sudiono dkk, 2006).

Sartiami, D. Dadang, R. Anwar dan I.S. Harahap, 2009. Persebaran Hama B. tabcai Genn.di Provinsi Jawa
Barat, Bantendan DKI Jakarta, Seminar Nasional Perlindungan Tanaman. Pusat Kajian Pengendalian
Hama Terpadu Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sudiono, Nuryasin, S. H. Hidayat dan P. Hidayat, 2006. Keragaman Kutu Putih Vektor Virus Gemini asal
Sumatera. J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Troika6 (2): 113-119
HAMA TOMAT TRIPS

Hama Thrips atau yang disebut dengan Thrips parvispinus atau juga dapat disebut sebagai kutu daun
merupakan organisme pengganggu tanaman yang lazim menyerang tanaman tomat dan cabai. Trips
atau thrips menyerang daun pupus yang masih muda, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan
akibatnya tidak dapat berbuah.
Menurut buku Pest of Crops in Indonesia karya dari Kalshoven, hama thrips bersembunyi pada
permukaan daun muda bagian bawah. Daun yang terserang akan berwarna keperakan dan daun
mengkerut kearah atas. Serangan hama Thrips sangat terlihat pada pucuk daun. Selain bersembunyi
di permukaan bawah daun, thrips juga ditemukan di dalam bunga, karena ukurannya yang sangat
kecil, perlu pengelihatan yang lebih teliti.

https://kangtani.com/cara-mengendalikan-hama-thrips-pada-tanaman-tomat-dan-cabai/

Anda mungkin juga menyukai