Anda di halaman 1dari 3

UJI KEMAMPUAN BAKTERI PADA TANAH SAWI (Brassica juncea) SEBAGAI

BIODEKOMPOSER
TEST OF BACTERIAL ABILITY IN SAWI (Brassica juncea) AS BIODECOMPOSER
Silva Rizky Putra
201910200311084
E-mail : silvarizkyputra2gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian – Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

(University of Muhammadiyah Malang), Jl. Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

TUJUAN Metode kerja yang dilakukan dalam praktikum kali


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk apakah ini adalah Menyiapkan alat dan bahan kemudian
bakteri isolat (hasil dari biodekomposer) dapat tahan menimbang 1 gram tanah rhizosfer sawi lalu melarutkan
terhadap bakteri antagonis (Erwinia carotovora) tanah tersebut ke dalam 9 ml garam fisiologis steril yang
BAHAN DAN METODE sudah disiapkan dalam tabung reaksi, setelah itu
2.1 Waktu dan Tempat memvorteks kuat kuat sampai tanah larut sempurna.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Lalu mengambil larutan tersebut 1 ml lalu
Agroteknologi 1 Universitas Muhammadiyah Malang, hari menambahkan pada larutan media M63 + CMC 9 ml yang
Jumat, 13 November 2020 pada pukul 13.00 – 14.00 WIB. sudah disiapkan, dan homogenkan larutan dengan
2.2 Alat dan Bahan menggunakan vortex, kemudian menghitung nilai
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah absorbansi larutan tersebut (dengan metode optical density)
autoklaf, timbangan analitik, tabung reaksi, pipet tetes, rak 0 jam dengan spektrofotometer Panjang gelombang 600
tabung reaksi, buret karet hisap, alat dokumentasi. nm, setelah itu mengikubasi dengan shaker selama 24 jam
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah lalu vortex larutan tersebutm berikutnya menghukur
tanah rhizosfer sawi, PDA, M63+CMC, label, garam absorbansi inoculum bakteri setelah 24 jam dengan
fisiologis, plastik warp, karet. spektofotometer dengan Panjang gelombang 600 nm dan
2.3 Metode Kerja mengamati pertumbuhan dengan rumus absorbansi akhir –
absorbansi awal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Nilai OD

Sampel Tanah OD Pertumbuhan Bakteri Laju Pertumbuhan


TPA Fiksasi N (600 nm)
Awal Akhir
5 0,145 0,173 0,028
6 0,124 0,212 0,088
7 0,182 0,349 0,167
3.2 Pembahasan mengetahui tingkah laku keasaman organisme. Crozier et
Berdasarkan hasil pengamatan OD pertumbuhan al (2011), menambahkan bahwa reagen Salkowski
bakteri fiksasi didapat data OD awal kelompok 5 sebesar digunakan untuk menghitung nilai IAA setelah medium
0,145 dan OD akhir sebesar 0,173 dengan laju cultur disentrifugasi. Pereaksi Salkowski telah digunakan
pertumbuhan sebesar 0,028 lalu selanjutnya OD awal secara rutin untuk melihat produksi IAA oleh bakteri
kelompok 6 didapatkan data sebesar 0,124 dan OD akhir muatan.
sebesar 0,212 dengan laju pertumbuhan sebesar 0,88 Hasil uji secara kalorimetrik menggunakan
sedangkan OD awal dari kelompok 7 adalah 0,182 dan OD spektrofotometer, menunjukkan bahwa seluruh bakteri
akhir sebesar 0,349 dengan laju pertumbuhan sebesar endofit pada Biodekomposer yang diuji menghasilkan
0,167 dari data tersebut diketahui laju pertumbuhannya hormon IAA dengan nilai Absorbansi yang berbeda beda
mengalami kenaikan akibat kemampuan bakteri dalam pada tiap isolate baik bakteri tunggal maupun bakteri hasil
memfiksasi nitrogen. kombinasi (Harni et al, 2016).
Media yang digunakan untuk menguji kemampuan Pengertian umum mikroorganisme perombak
fiksasi N di udara adalah M63, karena pada medium ini bahan organik atau biodekomposer adalah mikroorganisme
tidak terpenuhi unsur unsur yang membantu dalam pengurai serat, lignin, dan senyawa organik yang
menjalankan pertumbuhan bakteri dan dalam menjalankan mengandung nitrogen dan karbon dari bahan organik (sisa-
fungsinya yang normal. Jenis bakteri sangat beragam, sisa organik dari jaringan tumbuhan atau hewan yang telah
beberapa tipe menggunakan nitrogen atmosferik, (Pelczar mati). Mikroba perombak bahan organik terdiri atas
dan Chan, 2016). Untuk menunjukkan bahwa isolate Trichoderma reesei, T. harzianum, T. koningii,
bakteri endofit memiliki kemampuan dalam menghasilkan Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas,
hormone IAA, maka dilakukan pengukuran nilai Thermospora, Aspergillus niger, A. terreus, Penicillium,
absorbansi setelah sebelumnya di tambahkan pereaski dan Streptomyces. Fungi perombak bahan organik
Salkowski. Menurut Herter (2018), pereaksi Salkowski umumnya mempunyai kemampuan yang lebih baik
dapat digunakan untuk mendekteksi hormone IAA pada dibanding bakteri dalam mengurai sisa-sisa tanaman
suatu organisme, selain itu juga dapat digunakan untuk (hemiselulosa, selulosa dan lignin). Umumnya mikroba

1
yang mampu mendegradasi selulosa juga mampu Harni, R., Munif, A., Mustika, I. 2016. Potensi Metode
mendegradasi hemiselulosa (Boddey et al, 2015). Menurut Aplikasi Bakteri Endofit terhadap Perkembangan
Eriksson et al. (2010), kelompok fungi menunjukkan Nematoda Peluka Akar (Pratylenchus
aktivitas biodekomposisi paling nyata, yang dapat segera brachhyurus) pada Tanaman Nilam. Jurnal Littri
menjadikan bahan organik tanah terurai menjadi senyawa 12(4), ISSN 0853 – 8212
organik sederhana, yang berfungsi sebagai penukar ion Pelczar, M. J dan Chan E.C.S.2016. Dasar-Dasar
dasar yang menyimpan dan melepaskan hara di sekitar Mikrobiologi 1. Jakarta : UI-Press.
tanaman. Eriksson, KEL, R.A. Blanchette, and P.Ander. 2010.
DAFTAR PUSTAKA Microbial and enzymatic degradation of wood
Crozier, A., Arruda, P., Jasmin, J.M., Monteiro, A.M., andwood components.Springer-
Sandberg, G. 2011. Analysis of Indole-3Acetic VerlagHeildeberg. New York.
Acid and Related Indoles in Culture Medium Boddey, R.M., de O.C. Oliviera, S. Urquiaga, V.M. Reis,
from Azospirillum lipoferum and Azospirillum F.L. Olivares, V.L.D. Baldani, and J. Dobereiner.
brasilense. Applied and Environmental 1915. Biological nitrogen fixation associated with
Microbiology, Nov. 2011, p. 2833-2837 sugar cane and rice: contributions and prospects
for improvement. Plant Soil 174:195-20

LAMPIRAN
Laju pertumbuhan kelompok 5:
Laju pertumbuhan = OD2 - OD1
= 0,173 – 1,145
= 0,028
Laju pertumbuhan kelompok 6
Laju pertumbuhan = OD2 - OD1
= 0,212 – 0,124
= 0,088
Laju pertumbuhan kelompok 7
Laju pertumbuhan = OD2 - OD1
= 0,349 – 0,182
= 0,167

2
3

Anda mungkin juga menyukai