Khutbah I merasakan surga Allah ‫ﷻ‬.

Sebagaimana Sabda
َ ُ ‫اْلحم َْد ُ لله ِ اْلحم َْد ُ لله ِ الّذي هَد َان َا سُب‬
  ِ ‫ و َأَ فْهَم َنَا ب ِشَر ِيْعَة‬،‫ل السّلا َ ِم‬ Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam
‫ ذ ُو‬،‫ أَ شْهَد ُ أَ ْن ل َا اِلَه َ ِإ َلّا الله وَحْدَه ُ لا شَر ِيك لَه‬،ِ‫الن ّبِيّ الك َريم‬
Shahih Muslim juz 1:
َ
ِ ْ‫ل ذ َ َرّة ٍ م ِن‬
  ٍ‫كبْر‬ ُ ‫ل الْج َن َ ّة َ م َنْ ك َانَ فِي قَل ْبِه ِ مِثْق َا‬
ُ ُ ‫ل َا ي َ ْدخ‬
،‫ن سَيِّد َن َا و َنَب َِي ّنَا مُحَم ّدًا عَبْدُه ُ و َ ر َسولُه‬
ّ َ‫ و َأَ شْهَد ُ أ‬،‫ل و َالإك ْرام‬
ِ ‫اْلجَلا‬
  “Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya
ِ ‫َأصحابِه‬
ْ ‫ك عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ و َعَلَى الِه و‬
ْ ِ‫سل ِ ّ ْم و َبار‬
َ ‫لو‬ َ ‫اللّه ُ َ ّم‬
ِّ ‫ص‬ terdapat seberat biji kesombongan.”
 
ِ ‫ فَيَاأ ُ ّيهَا‬:ُ ‫ أَ َمّا بَعْد‬،‫ن إلَى يَو ْ ِم الد ِّين‬
،‫الإخْ وَان‬ ِ ‫و ََالت ّاب ِعينَ ب ِإحْ سا‬ Mengapa orang yang sombong tidak dapat masuk
ُ ‫ل الله‬ َ ‫ قَا‬،ْ‫حوْن‬ ُ ِ ‫ي بتَِقْو َى الله ِ وَطَاع َتِه ِ لَع َ ّلك ُ ْم تُفْل‬ ْ ِ ‫صيْك ُ ْم و َ ن َ ْفس‬
ُ ‫أ ْو‬ surga? Menurut Syekh Abdul Aziz dalam kitabnya
Mawaridu Dham’an li Durusiz Zaman juz 2, karena
ِ ‫ ب ِس ْ ِم الله‬،‫جي ْم‬ َ ‫ن‬
ِ ّ ‫الر‬ ِ ‫ن َال ّشيْطَا‬ َ ِ ‫ أَ عُوْذ ُ ب ِالله ِ م‬:ْ ‫ن ا ْلكَر ِيم‬
ِ ‫تَع َالى َ فِي اْلقُر ْا‬ sombong menjauhkan seseorang dari akhlak seorang
،‫سدِيد ًا‬ َ ‫ ي َاأَ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬:ْ ‫حيْم‬
َ ‫ن آَم َن ُوا َات ّق ُوا الله و َقُولُوا قَوْل ًا‬ َ ‫ن‬
ِ ّ ‫الر‬ َ
ِ ‫الر ّحْم‬ mukmin. Orang sombong tidak bisa mengasihi orang
mukmin seperti ia mencintai diri sendiri. Ia tidak
‫يُصْ ل ِحْ لَك ُ ْم أَ عْمَالَك ُ ْم و َيَغْفِر ْ لَك ُ ْم ذ ُنُوبَك ُ ْم وَم َنْ يُط ِِع الله وَرَسُولَه ُ فَق َ ْد‬ memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran
kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki, bahkan
َ ْ ‫ يَا ا ُ َ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬:‫ وقال تعالى‬.‫فَاز َ فَوْز ًا عَظ ِيم ًا‬
ّ‫ن آم َنُو ْا َات ّقُو ْا الله َ ح ََق‬
ekstremisme. Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan,
ْ ‫صد َقَ الله ُ العَظ ِيم‬ َ ‫تُق َاتِه ِ و َلا َ تَمُو ْت َُنّ ِإ‬
َ   .َ‫لا ّ و َأَ ن ْتُم ْ مُسْل ِمُوْن‬ tidak dapat menahan diri dari amarah, mudah
mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang
sombong dekat dengan sikap tercela.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam kitab Shahih-nya:
Setelah melaksanakan shalat lima waktu, kita terbiasa
berdoa seperti doa yang ada pada surat Al-Baqarah  ‫س‬ َ ‫ و َغَم ُْط‬،ِ‫كب ْر ُ بَطَر ُ الْح َ ّق‬
ِ ‫الن ّا‬ ِ ‫ ا ْل‬ 
ayat 201: “Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan
َ َ‫حسَن َة ً و َق ِنا ع َذاب‬
  ِ‫الن ّار‬ َ ِ ‫خرَة‬ َ ‫ر َب ّنا آتِنا فِي ال ُد ّن ْيا‬
ِ ‫حسَن َة ً و َفِي الْآ‬ orang lain” (HR Muslim).  
Agar terhindar dari kesombongan, Khalifah Umar bin
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
Abdul Aziz menyisihkan hartanya setiap hari satu
kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa
dirham untuk memberi makan kepada umat Islam yang
neraka."  
membutuhkan serta makan bersama mereka. Selain
Pertanyaannya, bagaimana agar kita terhindar dari
itu, Gus Baha’ juga memiliki cara agar tidak sombong,
siksa neraka? Tentu kita akan menjawabnya sesuai
yaitu membelanjakan uang pemberian orang fakir,
dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad
berapa pun jumlahnya, untuk membeli kebutuhan
‫ﷺ‬. Beliau telah memberikan pokok. Hal itu dilakukan agar beliau mengingat pernah
beberapa penjelasan, yang akan menghindarkan kita makan uang orang fakir. Itu cara beliau agar dapat
dari siksa neraka. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits terhindar dari kesombongan.  
shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam
kitab musnadnya Juz 7 halaman 53 sebagaimana Kedua, layyin, yaitu orang yang lemah lembut dan
berikut: santun, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
 ‫س‬ َ ‫ن‬
ِ ‫الن ّا‬ َ ِ ‫ِيب م‬
ٍ ‫ل قَر‬ ّ ُ ُ ‫الن ّارِ ك‬
ٍ ‫ل هَيِّنٍ ليَِّنٍ س َ ْه‬ َ ‫حُرِّم َ عَلَى‬ Menurut Imam At-Thabari dalam kitabnya Tafsir At-
“Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah Thabari juz 6, beliau menyampaikan bahwa sifat lemah
hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah
manusia” (HR Ahmad).   ‫ ﷻ‬untuk umat manusia. Sebagaimana firman
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Allah dalam surat Ali Imran ayat 159:
Golongan pertama orang yang tidak masuk neraka   ‫ْب ل َانْف َُضّ وا‬
ِ ‫يظ الْق َل‬
َ ِ ‫ظا غَل‬ ُ ْ ‫الل ّه ِ لِن ْتَ لَه ُ ْم و َلَو‬
ّ ً َ ‫كن ْتَ ف‬ َ ‫ن‬ َ ِ ‫فَبِم َا رَحْمَة ٍ م‬
adalah orang yang rendah hati, tidak sombong, dan
tidak meremehkan orang lain. Menurut Abu Hatim ‫ك‬
َ ِ ‫حو ْل‬
َ ْ‫ م ِن‬ 
dalam kitab Raudlatul Uqala’ wa Nuzhatul Fudlala’, “Dengan rahmat dari Allah ‫ ﷻ‬engkau (Nabi
wajib bagi orang yang berakal untuk rendah hati Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya
(tawadhu’) dan menjauhi sikap sombong terhadap engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan
orang lain. Orang yang rendah hati akan selalu menyingkir darimu.”  
meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai Imam At-Thabari menjelaskan bahwa dengan rahmat
dengan Sabda Nabi: dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya,
 ‫ل‬ َ ُ ‫ض َع أَ حَدٌ ل َِل ّه ِ ِإ َلّا ر َفَع َه‬
ّ َ َ ‫الل ّه ُ ع َ َّز وَج‬ َ ‫ وَم َا تَوَا‬  Rasulullah menjadi pribadi yang penuh kasih sayang,
“Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali mudah, dan penuh dengan kebaikan. Nabi selalu
Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Ahmad).   menahan diri dari kaum yang menyakitinya,
Berbeda dengan orang sombong, orang yang mengampuni orang yang berdosa, dan bersikap lunak
menganggap dirinya melebihi terhadap orang lain, terhadap umatnya. Seandainya Nabi bersikap keras
merasa dirinya paling benar, ia tidak akan dapat dan kaku, tentu umat akan meninggalkan Nabi. Namun
Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi dan
umatnya, sehingga dengan rahmat Allah, Nabi
mengasihi terhadap umatnya.  
Tidak hanya itu, sikap lemah lembut dan kasih sayang
merupakan prinsip dan pokok dari sebuah kebaikan.
terbukti orang yang tidak memiliki sikap lemah lembut
dan kasih sayang, ia terhalang untuk melakukan
kebaikan. sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam Kitab Shahih Muslim juz 4 hlm 2003:
“Barangsiapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada
kebaikan” (HR Muslim)  
Maksudnya orang tidak memiliki sikap lemah lembut
dan kasih sayang, ia akan terhalang dari segala
kebaikan. karena kebaikan tiada bisa dilakukan kecuali
dengan kelembutan dan kasih sayang.  
Ketiga, sahlun, yaitu orang yang mudah, tidak sulit,
ringan baginya memberikan bantuan terhadap orang
lain, baik dengan tenaga, pikiran, maupun harta. Ia
ringan memberikan sebagian hartanya untuk
membantu saudaranya yang membutuhkan, apalagi di
masa banyak terjadi musibah saat ini. Bantuan dapat
disalurkan secara langsung atau melalui lembaga
terpercaya, seperti LAZISNU, BAZNAS, atau lainnya.
Tujuannya adalah meringankan saudara kita yang
tengah terkena musibah.   Mengapa orang yang ringan
membantu saudaranya diharamkan masuk neraka?
Karena orang mau memudahkan dan membantu
kesulitan orang lain, akan diberikan kemudahan oleh
Allah ‫ﷻ‬, baik di dunia maupun di akhirat kelak,
termasuk kemudahan masuk surga dan terhindar dari
neraka. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam
Muslim dalam kitab Shahih Muslim Juz 4 halaman
2074, Nabi bersabda:
   ‫ن‬
ٍ ِ ‫س ع َنْ مُؤْم‬ َ َ ‫ل الله ِ صَلَ ّى الله ُ عَلَيْه ِ و‬
َ ‫ «م َنْ ن َ ّف‬:َ ‫س َل ّم‬
،ِ ‫س الله ُ عَن ْه ُ كُرْبَة ً م ِنْ ك ُر َِب يَو ْ ِم الْق ِيَامَة‬
ِ ‫ ي َس ّر َ الله ُ عَلَيْه ِ فِي ال ُد ّن ْيَا و َالْآ‬،ٍ‫وَم َنْ ي َس ّر َ عَلَى مُعْسِر‬
َ ‫ وَم َنْ سَتَر‬،ِ ‫خرَة‬
َ‫ن الْعَبْدِ م َا ك َان‬
ِ ْ ‫ و َالله ُ فِي عَو‬،ِ ‫خرَة‬
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang
mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di
hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang
kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di
dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang
muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan
akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama
hambanya menolong saudaranya”  (HR Muslim).  
Keempat, qarib, yaitu akrab, dekat, mengeluarga,
pandai berkomunikasi, menyenangkan, dan murah
senyum. Selalu menebar salam jika bertemu dengan
orang lain. Banyak ajaran Islam yang mengajarkan agar
manusia saling akrab, dekat, dan mengeluarga.
Sebagaimana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam
al-Bukhari dalam Kitab Shahih al-Bukhari, Juz 1 hlm 12:
  ِ ‫سه‬ ّ ُ ‫يح‬
ِ ‫ِب لِن َ ْف‬ ّ َ ‫يح‬
ُ ‫ِب ل ِأَ خِيه ِ م َا‬ ُ ‫ ح ََت ّى‬،ْ‫ن أَ حَد ُكُم‬
ُ ِ ‫لا َ يُؤْم‬
“Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian
mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia
mencintai apa-apa bagi diri sendiri” (HR al-Bukhari).  
Nabi juga menganjurkan umatnya untuk saling
memberi hadiah. Imam al-Bukhari meriwayatkan
sebuah hadits dalam kitab Adabul Mufrad, juz 1. Nabi
bersabda:
  َ ‫يح ْر َ ِم الْخَيْر‬
ُ ،َ‫يح ْر َ ِم الر ِ ّفْق‬
ُ ْ‫ م َن‬ 
  ‫ تَهَاد ُوا تَح َ ُاب ّوا‬ 
“Salinglah memberi hadiah, kalian akan saling
mengasihi” (HR al-Bukhari).  
Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin juz 2
menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada
saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan
tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih
sayang. Merekatkan persaudaraan dan persahabatan
merupakan salah satu ajaran agama Islam.  
Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah
agar kita tidak masuk neraka adalah selalu menjadi
manusia yang rendah hati, lemah lembut, memberikan
kemudahan, dan akrab dengan orang lain. Semoga kita
semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita
menjadi manusia yang haram masuk neraka dan
dimasukkan surga Allah ‫ﷻ‬. Aamiin.
  ‫ِالآيات‬
ِ ‫ و َنَفَعَن ِ ْي و َِإي ّاك ُ ْم ب‬،‫ن العَظِي ِْم‬
ِ ‫باَرَك َ الله ُ ل ِ ْي و َلكم ْ فِي القُر ْآ‬
ٌ ‫حي ْم‬ ٌ ‫جو ّاد ٌ كَرِيْم ٌ م َلِكٌ بَر ّ ٌ رَؤُو‬
ِ َ ‫ْف ر‬ َ ‫ إن ّه ُ تَعاَلَى‬.‫كي ِْم‬
ِ َ ‫ وذِكْر ِ الح‬ 
Khutbah II
  َ ‫ و َأَ شْهَد ُ أَ ْن لا‬.ِ ‫شك ْر ُ لَه ُ عَلى َ تَو ْفِيْقِه ِ و َاِمْتِنَانِه‬
ّ ُ ‫ا َ ْلحم َْد ُ لله ِ عَلى َ ِإحْ سَانِه ِ و َال‬
ّ َ ‫ك لَه ُ و َأَ شْهَد ُ أ‬
ُ ‫ن سَيِّد َن َا مُحَم ّدًا عَبْدُه‬ َ ‫اِلَه َ ِإ‬
َ ْ ‫لا ّ الله ُ و َالله ُ وَحْدَه ُ لا َ شَر ِي‬
ُ ‫ل رَسُو‬
َ ‫قَا‬
ِ ‫ل عَلَى سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ وِعَلَى ال َِه‬ َ ‫ الله ُ َ ّم‬.ِ ‫سو ْلُه ُ ال َد ّاعِ ى إلى َ رِضْ وَانِه‬
ِّ ‫ص‬ ُ َ ‫وَر‬
َ ‫ ن َ ّف‬،‫كُرْبَة ً م ِنْ ك ُر َِب ال ُد ّن ْيَا‬
‫اس ا َِت ّق ُواالله َ فِيْم َا‬ َ ‫ أَ َمّا بَعْد ُ فَيا َ ا ُ َ ّيهَا‬  ‫سل ِ ّ ْم تَسْلِيْم ًا كِثيْر ًا‬
ُ ّ ‫الن‬ َ َ ‫صحَابِه ِ و‬ ْ َ‫و َأ‬
ِ ‫ن الله َ أَ م َرَك ُ ْم ب ِأَ مْر ٍ بَد َأَ فِيْه ِ بنِ َ ْف‬
ِ ‫سه‬ ّ َ َ‫أَ م َرَ و َانْتَهُو ْا ع ََم ّا نَهَ ى و َاع ْلَمُو ْا أ‬
ِ ‫ سَتَرَه ُ الله ُ فِي ال ُد ّن ْيَا و َالْآ‬،‫مُسْل ِمًا‬
َ ‫ن الله َ وَم َلآئِكَت َه ُ يُص َُل ّوْنَ عَلى‬
ّ َ ‫ل تَعاَلَى ِإ‬
َ ‫سه ِ و َقَا‬
ِ ‫و َثَـن َى بِمَلآ ئِكَتِه ِ بِق ُ ْد‬
ِ ‫ن أَ خِيه‬
ِ ْ ‫ الْعَبْد ُ فِي عَو‬ 
‫ل عَلَى‬ َ ‫ الله ُ َ ّم‬.‫ن آم َنُو ْا ص َُل ّو ْا عَلَيْه ِ وَسَل ِّمُو ْا تَسْلِيْم ًا‬
ِّ ‫ص‬ َ ْ ‫الن ّبِى يآ ا ُ َ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬
َ
‫ك‬
َ ِ ‫ل سَيِّدِنا َ مُحَم ّدٍ و َعَلَى اَن ْب ِيآئ‬ َ َ ‫سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ صَلَ ّى الله ُ عَلَيْه ِ و‬
ِ ‫سل ِ ّ ْم و َعَلَى آ‬
‫ن أَ بِى‬ َ ْ ‫شدِي‬ َ ِ ‫ن اْلخل َُف َاء‬
ِ ‫الر ّا‬ ِ َ ‫ْض اللّه ُ َ ّم ع‬
َ ‫ك وَم َلآئ ِك َة ِ ا ْلمُق ََر ّبِيْنَ و َار‬
َ ِ ‫وَرُسُل‬
‫الصّ ح َابَة ِ و ََالت ّاب ِعِيْنَ و َت َاب ِع ِي‬
َ ِ ‫بَكْر ٍ و َعُم َر وَعُثْم َان و َعَل ِى وَع َنْ بَق َِي ّة‬
‫ك ي َا‬ َ ‫ن اِل َىيَو ْ ِم الد ِّي ْ ِن و َار‬
َ ِ ‫ْض ع ََن ّا مَعَه ُ ْم ب ِرَحْمَت‬ َ
ٍ ‫الت ّاب ِعِيْنَ لَه ُ ْم ب ِا ِحْ سَا‬
ِ َ ‫ اَلله ُ َ ّم ا ْغفِر ْ ل ِل ْمُؤْم ِنِيْنَ وَا ْلمُؤْم ِن‬  َ‫الر ّا ِحم ِيْن‬
َ‫ات وَا ْلمُسْل ِمِيْن‬ َ َ ‫حم‬
َ ‫أَ ْر‬
َ‫ات الله ُ َ ّم أَ ع َ ِّز ا ِْلإسْ لاَم َ وَا ْلمُسْل ِمِيْن‬
ِ َ ‫ات ا َلاَحْ يآء ُ م ِنْه ُ ْم وَا ْلاَمْو‬
ِ َ ‫وَا ْلمُسْل ِم‬
َ ‫حّد َِي ّة َ و َان ْصُرْ م َنْ ن َصَر‬ ّ َ ِ‫و َأَ ذ‬
ِ َ ‫ل الش ِّرْك َ وَا ْلم ُشْرِكِيْنَ و َان ْصُرْ عِبَادَك َ ا ْلمُو‬
‫ل‬
ِ ْ ‫ل ا ْلمُسْل ِمِيْنَ و َ دَمّ ِْر أَ عْد َاء َ الدِّي ْ ِن و َاع‬
َ َ ‫ن و َاخْذ ُلْ م َنْ خَذ‬
َ ْ ‫الد ِّي‬
‫ل‬ َ ‫ الله ُ َ ّم ادْف َعْ ع ََن ّا اْلبَلا َء وَاْلو َب َاء و‬.ِ‫ك ِإلَى يَوْم َ الدِّيْن‬
َ ِ‫َالز ّلاَز‬ َ ِ ‫ك َل ِمَات‬
َ َ
 ‫ن ع َنْ بل ََد ِن َا‬
‫ظه َر َ م ِنْهَا وَم َا بَطَ َ‬
‫ن م َا َ‬
‫سو ْء َ اْلفِت ْنَة ِ وَا ْلمِح َ َ‬
‫ن وَ ُ‬
‫وَا ْلمِح َ َ‬
‫َب اْلع َالم َي ِْنَ‪ .‬ر َب ّنَا‬
‫ن ا ْلمُسْل ِمِيْنَ عآ َمّة ً ي َا ر َ ّ‬ ‫ا ِنْد ُون ِيْس َِي ّا خآ َ ّ‬
‫صة ً وَسَائِر ِ اْلب ُلْد َا ِ‬
‫الن ّارِ‪ .‬ر َب ّنَا ظَلَم ْنَا‬
‫حسَن َة ً و َق ِنَا عَذ َابَ َ‬
‫خرَة ِ َ‬ ‫آتِنا َ فِى ال ُد ّن ْيَا َ‬
‫حسَن َة ً و َفِى ا ْلآ ِ‬
‫ن‬
‫ن اْلخَاسِر ِي ْ َ‬ ‫‪.‬اَنْفُسَنَا و َاإ ْن ل َ ْم تَغْفِر ْ لَنَا و َتَرْحَم ْنَا لَنَكُو ْنَنّ م ِ َ‬
‫ن و َِإي ْتآء ِ ذِي اْلقُر ْبى َ‬ ‫ل وَا ِْلإحْ سَا ِ‬ ‫ن الله َ ي َأْ م ُرُنَا ب ِاْلع َ ْد ِ‬‫عِبَاد َالله ِ ! ِإ َ ّ‬
‫ن اْلف َحْ شآء ِ وَا ْلمُن ْكَر ِ وَاْلب َغْي يَعِظُك ُ ْم لَع َ ّلك ُ ْم ت َذ َ َك ّر ُ ْونَ‬ ‫و َي َنْهَ ى ع َ ِ‬
‫و َاذْك ُر ُوا الله اْلعَظِي ْم َ ي َذْكُر ْك ُ ْم و َاشْ ك ُر ُ ْوه ُ عَلى َ نِعَمِه ِ ي َزِدْك ُ ْم وَلَذِك ْر ُ الله ِ‬
‫َ‬
‫أَ كْ ب َر ُ‬