Anda di halaman 1dari 25

ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATANPADA NY.T DENGAN KASUS

ANEMIA DI RUANG MELATI DI RUMAH SAKIT

DAERAH BALUNG JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan

Oleh :

ISTIB SYARO

NIM : 1701021023

PROGRAM STUDIDIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020

1
ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATANPADA NY.T DENGAN KASUS

ANEMIA DI RUANG MELATI DI RUMAH SAKIT

DAERAH BALUNG JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan

Oleh :

ISTIB SYARO

NIM: 1701021023

PROGRAM STUDIDIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020

2
PERNYATAAN PERSEJUTUAN

Istib Syaro

1701021023

Artikel ini telah diperiksa oleh pembimbing dan di setujui untuk

dipertahankan dihadapan Tim Penguji Artikel Program Study D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Pembimbing

Ns. Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep


NPK. 1990021011509368

3
PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATANPADA NY.T DENGAN KASUS

ANEMIA DI RUANG MELATI DI RUMAH SAKIT


DAERAH BALUNG JEMBER

Istib Syaro
1701021023

Dosen Penguji Artikel Pada Program D3-Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember

Jember, July 2020

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammdiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes

NPK. 03 05 358

4
PENGUJI ARTIKEL

Dosen Penguji Ujian Artikel Pada Program D3-Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, July 2020

Ketua Penguji

Diyan Indriyani, M. Kep., Sp. Mat


NPK. 197011032005012002
Penguji Anggota 1

Ns. Sasmiyanto, S. Kep., M. kes


NPK.1979041610305358
Penguji Anggota 2

Ns. Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep


NPK. 1990021011509368

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

PENGUJI ARTIKEL................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... 1

ABSTRACT ................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ........................................................................................ 3

TUJUAN ....................................................................................................... 4

METODE PENULISAN .............................................................................. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 4

SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11

6
7
contohnya zat besi .

Kebiasaan remaja putri yang


PENDAHULUAN
ingin tampil langsing
Anemia salah satu penyebab
menjadikan harinya yang
kecacatan kedua tertinggi di
mengakibatkan remaja putri
dunia. Hal tersebut terjadi
mudah terserang anamia
masalah kesehatan yang
(Triwinarni, Hartini, &
serius bagi masyarakat
Susilo, 2017).
diseluruh dunia, anemia ini
Penelitian Mairita, Arifin, &
bisa menyarang siapa pun,
Fadilah (2018) menjelaskan
termasuk remaja yang masih
bahwa penyebab anemia
berusia dini. Anemia lebih
dapat menjadi dua jenis.
sering terjadi pada remaja
Penyebab yang pertama ialah
perempuan dibandingkan
berkurangya kadar
laki- laki. Diakarenakan hal
hemoglobin dalam darah atau
tersebut teradi remaja putri
terjadinya gangguan dala
lebih banyak kehilangan zat
pembentukan sel darah merah
besi (Fe) saat menstruasi
dalam tubuh. Berkurangnya
sehingga lebih banyak
sel darah merah dapat
membutuhkan asupan zat besi
disebabkan oleh terjadinya
(Fe). Semua zat gizi
perdarahan atau hancurnya
mengalami peningkatan pada
sel darah merah yang
ibu hamil yang sering kali
berlebihan. Dua kondisi yang
kekurangan energi, protein
mempengaruhi
dan berbagai air mineral

8
keadaanhemoglobin adalah lain tapi lebih berfokus

darah yatu efek keganasan kepada diagnosa penyakit

yang tersebar seperti masing masing . Pada kondisi

kanker,radiasi, obat-obatan awal pasien anemia biasanya

serta penyakit menahun yang di dapatkan gejala seperti

mekibatkan gangguan pada kelelahan , kelemahan ,

ginjal dan hati, infeksi, dan pusing , dispenia rinagn

hormon endokrin.Anemia dengan tenaga danada juga

juga sering menyerang gejala dan tanda lain seperti

remaja putri disebabkan pucat dall. Pengkajian

karena keadaan stress, haid, merupakan langkah pertama

atauterlambat makananpada atau awal dan proses

remaja mengakibatkan pucat, keperawatan pada tahap ini

lemah, letih, pusing, dan perawat harus mengumpulkan

menurunnya konsentrasi data selengkap mungkin

belajar. Penyebabnya, antara bagaimana kondisi pasien apa

lain: tingkat pendidikan orang keluhannya sehingga data

tua, tingkat ekonomi, tingkat data tersebut dapat dianalis

pengetahuan tentang anemia dengan menggunakan konsep

dari remaja putri, konsumsi teori yang relevan untuk

Fe, Vitamin C, dan lamanya mengetahui kondisi masalah

menstruasi. kesehatan pasien di lakukan

Peran Perawat pada pasien pengesahan data ,

anemia sama dengan pasien pengelompokan data . setelah

9
dilakuakn analisis data keadaan secara Objektif untuk
menjawab permasalahan yang
selanjutnya melakukan
dihadapi dengan pendekatan
diagnose keperawtan dalam
proses Keperawatan
diagnose keperawatan. Pengkajian asuhan keperawatan yang
dilakukan pada tanggal 26 November
Kesimpulannya adalah
2019 sampai 28 November 2019
petugas kesehatan dalam hal
pada Ny. T dengan diagnosa Anemia
ini peran perawat didapatkan data pengkajian
sebagai berikut:
menerapkan proses
Klien datang ke UGD
keperawatan secara optimal
pada tanggal 25
kepada pasien dan perlu
november 2019 pukul
membantu edukasi kepada
11.00 WIB dengan
pasien tentang anemia dan
diagnosa anemia.
perawatan sehingga kualitas
Pengkajian dilakukan
pelayanan dapat ditingkatkan.
pada tanggal 26
TUJUAN september 2019 pukul
Menerapkan asuhan keperawatan 10 .00 WIB di Ruang
pada pasien dengan Anemia.
Melati RSD Balung
METODE PENELITIAN
Kabupaten Jember.Ny. T
Penelitian ini merupakan
umur 63 thn jenis
studi kasus. Pengambilan data
dilakukan di Ruang Melati kelamin perempuan
RSUD BalungMetode yang agama islam suku jawa
digunakan dalam penulisan
pendidikan SD alamat
Karya Tulis Ilmiah ini adalah
metode deskriptif yaitu beteng sidomekar
membuat gambaran suatu semorto. Anak Tn.K

10
pekerjaan sebagai Hasil pemeriksan fisk

karyawan alamat beteng yang di dapatkan

sidomekar dgn Keadaan/ penampilan

penghasilan < umum:baik,Kesadaran:co

2.000.000.Keluhan mpos mentis GCS: 456

utamaPasien mengatakan Tanda- tanda vital

Pusing kunang kunang ≤


Pemeriksaan tanda tanda
1 bulan , Keluarga Ny.T
tanda berupa Tekanan Darah :
mengatakan Ny.T sakit
135/79 mmhg ,Suhu:36.7
perut,mual muntah, tidak
ᴼC,Nadi : 98 ͯ/ mnt RR: 20 ͯ/
enak makan, pusing ,≤ 1
mnt, wajah pucat,
bulan, Ny. T sudah di
konjungtiva anemis,
bawa periksa ke i
pendengaran jelas, dan
mentriterdekat tetapi
penglihatan kurang jelas
tidak ada perubahan pada
Pembahasan
akhirnya dibawa ke
Berdasarkan asuhan
puskesmas pada tanggal
keperawatan pada Ny. T
25 november 2019, dari
dengan Anemia yang
puskesams di rujuk ke Rs
dilaksanakan di Ruang Melati
Balung pada taggal 25
RSUD Kalisat Jemberselama
November 2019
3 hari dari tanggal 26 sampai
diberikan terapi infus Pz
28 November 2019, pada bab
21 tpm.
ini penulis membahas seluruh

tahapan proses keperawatan

11
yang terdiri dari pengkajian, lelah, sering istirahat, nafas

diagnosa keperawatan, pendek, proses menghisap

intervensi keperawatan, yang buruk ( bayi)Sakit

implementasi dan evaluasi kepala, pusing, kunang-

keperawatan. kunang, peka

rangsang..Berdasarkan kasus
Pengkajian
nyata tidak semua tanda dan
KeperawatanMenurut (Frose
gejala seperti pada
dan Cooper,2011) Anemia
teoriditemukan pada Ny. T
adalah suatu kondisi apabila
Tanda gejala yang ditemukan
hemoglobin < 105g/L
pada Ny. Di antaranya
Anemia sering didefinisikan
penurunan Hb 3,9 g/dL,
sebagai penurunan kadar Hb
kelemahan, pusing, kulit
darah sampai di bawah
pucat, mudah lelah, crt >3
rentang normal 13,5 g/dL
detik. Maka penurut penulis
(pria) 11,5 g/dL (wanita) 110
ada kesenjangan antara teori
g/dL (anak-anak) dan diikuti
dan kasus nyata.
tanda dan gejala seperti Hb

menurun (< 10 g/dL), Berdasarkan teori, keluhan

thrombosis trombositopenia, utama pada pasien anemia bia

panistopenia,Penurunan BB, terjadi cepat lelah, pusing,

kelemahan, Takikardi, TD mata berkunang-kunang.

menurun, penurunan kapiler Sedangkan pada Ny. T

lambat, ektremitas dingin, dietemukan keluhan Pusing

palpitasi, kulit pucat, Mudah bekunang-kunang, cepat

12
lelah. Saat dilakukan hipertensi dan batu

pengkajian pada Ny. T saluran kemih.

ditemukan konjungtiva Berdasarkan data yang

anemis, kelemahan, CRt < 3 ditemukan pada Ny. T

detik, wajah pucat, mobilitas tidak terjadi kesenjangan

dibantu sebaguan seperti antara teori dan kasus

makan, ke kamar mandi. Dan nyata dimana saat

dalam pemeriksaan tanda dilakukan pengkajian

tnda vital passien mengalami ditemukan riwayat

rentan normal tidak ada tanda penyakit dahulu seperti

penurunan tanda tanda vital. Hipertensi, Asam urat dan

Menurut penulis tidak terjadi Kolestrol.

kesenjangan atara teori dan


Dalam pengkajian
penulis.
difokuskan pada

Perlu ditanyakan pada pemeriksaan keadaan

klien tentang riwayat umum, pemeriksaan fisik,

penyakit terdahulu seperti dan didapatkan data

riwayat penyakit, payah bahwa Ny.T kesadaran

jantung, penggunaan obat compos mentis GCS:

berlebihan khususnya E4,V5,M6 jumlah 15),

yang bersifat nefrotoksik, TTV (TD: 135/79 mmHg,

BPH (Benigna Prostat N:98 x/menit, S: 36,7 C,

Hipeplasia), DM RR: 20 x/menit), wajah

(Diabetes Melitus), pucat, konjungtiva

13
anemis, crt < 3detik, &Najib, M (2016). Pada

mudah lelah,sering pemeriksaan seperti

memejamkan mata. Jumlah darah lengkap Hb

Berdasarkan data yang dan Ht menurun, Jumlah

ditemukan pada Ny. T tromosit : menurun (

tidak ditemukan aplastik ), meningkat

kesenjangan antara teori (DB), normal/ tinggi

dan praktek dimana pada (hemolitik), Pemeriksaan

pemeriksaan fisik endoskopi dan radiofrafik,

berdasarkan teori menurut Hb elektroforesis,

Bachrudin, M &Najib, M Bilirubin serum (tidak

(2016). Konjungtiva terkonjungsi), Folat serum

anemis terjadi karena dan vit B12, Besi serum,

mengalami penurunan TIBC serum, masa

jumlah sel darah merah perarahan, LDH serum,

yang bisa menyebabkan Tes Schilling,

anemia dengan tanda Berdasarkan kasus yang

gejala konjungtiva anemis didapatkan pada Ny. T

Untuk membuktikannya tidak terjadi kesenjangan

baru kemudian dilakukan antara teori dan praktek,

pemeriksaan dimana pada kasus Ny. T

laboratorium. dilakukan pemeriksaan

laboratorium pada tanggal


Pemeriksaan penunjang
26 November 2019
menurutBachrudin, M

14
didapatkan hasil Hb berhubungan dengan

3.9g/dl, Ht 11,3, trombosit kegagalan untuk

230.000. mencerna atau ketidak

mampuan mencerna
Diagnosa
makanan /absorpsi
KeperawatanMenurut , M
nutrient yang diperlukan
&Najib, M (2016)
untuk pembentukan sel
diagnosa keperawatan
darah merah, 4) Risiko
yang muncul pada pasien
tinggi terhadap kerusakan
dengan Anemia yaitu 1)
integritas kulit
Perubahan perfusi
berhubungan dengan
jaringan berhubungan
perubahansirkulasi dan
dengan penurunan
neurologist.
komponen seluler yang

diperlukan untuk Menurut penulis terjadi

pengiriman kesenjangan antara teori

oksigen/nutrient ke sel 2) dan kasus nyata yang

Intoleransi aktivitas dialami Ny. T karena

berhubungan dengan tidak semua diagnosa

ketidak seimbangan pada teori ditemukan pada

antara suplai oksigen kasus Ny. T. Pada kasus

(pengiriman) dan Ny. Tdengan Anemia

kebutuhan 3) Perubahan hanya ditemukan

nutrisi kurang dari diagnosa 1)perfusi perifer

kebutuhan tubuh tidak efektif berhubungan

15
dnegan ↓ kadar hb yang terhadap kerusakan

di tandai dengan Hb 3,79 integritas kulit

g/dl , 2) Perubahan nutrisi berhubungan dengan

kurang dari kebutuhan perubahansirkulasi dan

tubuh berhubungan neurologist tidak di

dengan kegagalan untuk angkat kepada Ny.T

mencerna atau ketidak karena tidak ada gejala

mampuan mencerna seperi perdarahan,

makanan /absorpsi kemerehan dan

nutrient yang diperlukan hematoma.

untuk pembentukan sel


Intervensi keperawatan
darah merah. Sedangkan
yang ditetapkan
untuk diagnosi
berdasarkan teori pada
keperwatan Intoleransi
diagnose keperawatan
aktivitas berhubungan
perfusi perifer tidak
dengan ketidak
efektif berhubungan
seimbangan antara suplai
dengan ↓ kadar hb yang
oksigen (pengiriman) dan
di tandai dengan Hb 3,79
kebutuhan tidak diangkat
g/dl. Yaitu: 1) Monitor
kepada Ny.T karena
nilai laboratorium
tidak ada tanda gejala
sebelum pemberian obat,
hambatan mobilitas.
jika perlu 2) Lakukan
Pada diagnosa
prinsip 6 benar (
keperawatan Risiko tinggi
pasien,obat, dosis, wakru

16
rute, dokumentasi) 3) nutrisi berhubungan

Jelaskan tujuan dan dengan Ketidak

prosedur pemantauan 4) mampuan mencerna

Pemeberian transfusi makanan yang di tandai

darah ( jenis gol darah O ) otot menelan lemah

Berdasarkan kasus pada intervensi yang siterapkan

Ny. T semua intervensi antaranya yaitu: 1)

pada diagnosa Berikan makanan dingin,

keperawatan ini dipakai cairan bening, tidak

sebagai intervensi untuk berbau dan tidak

menyelesaikan masalah berwarna, jika perlu 2)

keperawatan Perusi Lakukan oral hygine

perifer tidak efektif pada sebelum makan, jika perlu

pasien Ny. T seperti 3) Anjurkan posisi

melihat hasil duduk, jika mampu 4)

labolatorium, berikan obat Kolaborasi pemerian

dengan tepat dan sesuai, medkasi sebelum makan (

memberikan transfusi mis. Pereda nyeri,

darah , sehingga menurut antiemetik ) jika perlu.

penulis tidak terdapat Berdasarkan kasus Ny. T

kesenjangan antara teori semua intervensi pada

dan kasus nyata. diagnosis keperaawatan

ini dipakai sebagi


Pada diagnosa
intervensi menyelesaikna
keperawatan Defisit

17
maslaah keprawatan dnegan ↓ kadar hb yang

defisit nutrisi pada pasien di tandai dengan Hb 3,79

Ny.T seperti berikan g/dltidak terdapat

makanan dingin, lakukan kesenjangan antara teori

membersihkan mulut dan kasus nyata karena

sebelum makan, berikan semua implementasi

obat pereda nyeri atau keperawatan dilakukan

nafsu makan , kolaborasi sesuai dengan intervensi

dnegan tim gizi yang dibuat

pemberian kalori dan diantaranyaberikanmeliha

nutrisi yang cukup, t hasil labolatorium,

menimbang BB sehingga berikan obat dengan tepat

menurut penulis tidak dan sesuai, memberikan

terdapat kesenjangan transfusi darah.

antara teori dan kasus


Implementasi
nyata
keperawatan pada

Implementasi diagnosaDefisit nutrisi

Keperawatan dilakukan berhubungan dengan

mulai tanggal 26 sampai Ketidak mampuan

28 November 2019. mencerna makanan yang

Untuk diagnosa di tandai otot menelan

pertamakeperawatan lemah, tidak terdapat

perfusi perifer tidak kesenjangan antara teori

efektif berhubungan dan kasus nyata karena

18
semua implementasi dengan Hb 3,79 g/dl,

keperawatan dilakukan menetapkan perencanaan

sesuai dengan intervensi dan implementasi. Pada

yang dibuat tahap evaluasi, kegiatan

diantaranyamakanan yang dilakukan yaitu

dingin, lakukan mengevaluasi selama

membersihkan mulut proses berlangsung

sebelum makan, berikan dengan menggunakan

obat pereda nyeri atau metode SOAP. Evaluasi

nafsu makan , kolaborasi yang dilakukan pada Ny.

dnegan tim gizi T sesuai dengan hasil

pemberian kalori dan implementasi yang telah

nutrisi yang cukup, dibuat pada kriteria

mendimbang BB. objektif yang ditetapkan.

Evaluasi yang didapatkan


Evaluasi Keperawatan
pada diagnosa
Sebagai tahap akhir dari
keperawatan. Setelah
proses keperawatan
dilakukan asuhan
setelah melakukan
keperawatan selama 3x24
pengkajian, merumuskan
jam masalah teratasi
diagnosa
sebagian. Didapatkan data
keperawatanperfusi
subjektif klien
perifer tidak efektif
mengatakan tidak pusing
berhubungan dnegan ↓
dan lemas . Didapatkan
kadar hb yang di tandai

19
data objektif Konjungtiva sudah mau makan tidak

normal, crt< 2 detit, mual saat makan .

Pasien sudah bisa Didapatkan data objektif

berbincang-bincang klien menghabiskan

dengan keluarga, Pasien makanan yang disediakan,

mampu mobilitas mual (-), wajah rileks,

mandiriMenurut penulis abdomen atas tidak nyeri.

perfusi perifer membaik


Kesimpulan
dikarenakan konjungtiva
Penerapan asuhan
normal.
keperawatan pada pasien

Pada diagnosa kedua Anemia pada umumnya

Defisit nutrisi sama antara teori dan kasus.

berhubungan dengan Hal ini dapat dibuktikan

Ketidak mampuan dalam penerapan teori pada

mencerna makanan yang kasus Ny. T yang menderita

di tandai otot menelan Anemia. Penerapan kasus ini

lemah. Setelah dilakukan dilakukan dengan

tindakan asuhan menggunakan proses

keperawatan selama 3x24 keperawatan mulai dari

jam masalah klien pengkajian, diagnosa

teratasi. Di dapatkan data keperawatan, perencanaan,

subjektif klien implementasi dan evaluasi.

mengatakansudah 1. Pengkajian dilakukan pada

merasakan nyaman dan tanggal 26 November 2019

20
diperoleh hasil yaitu klien Ny. T yaitu sesuai dengan

mengatakan pusing diagnosis yang timbul

berkunang kunang. pada Ny. T. Penulis telah

Didapatkan data menyusun asuhan

pemeriksaan fisik yaitu keperawatan dengan

tanda-tanda vital : tekanan dilakukan observasi Ambil

darah 135/79 mmhg, nadi sempel darah/ sputum/pus/

98x/menit, suhu 36,7 C, jaringan atau lainnya

resoiratory 20 x/menit. sesuai protocol, Lakukan

2. Diagnosa yang muncul oral hygine sebelum

pada Ny. S sesuai dengan makan, jika perlu, Berikan

prioritas utama yaitu makanan hangat, jika

perfusi perifer tidak efektif memungkinkan

berhubungan dnegan ↓ 4. Implementasi keperawatan

kadar hb yang di tandai yaitu melaksanakan

dengan Hb 3,79 g/dl, rencana sebelumnya yang

Defisit nutrisi telah disusun oleh penulis,

berhubungan dengan pelaksanaan yang

Ketidak mampuan diberikan sesuai dengan

mencerna makanan yang kebutuhan klien.

di tandai otot menelan Implementasi sudah

lemah dilaksanakan sesuai

3. Intervensi keperawatan perencanaan dank lien

yang diberikan kepadan

21
kooperatif dalam pelayanan khususnya pada

melakukan setiap tindakan. klien dengan Anemi.:

5. Evaluasi keperawatan 1. Pasien

yang dilakukan kepada Klien disarankan

Ny. T sebanyak tiga kali mengikuti intruksi yang

berturut-turut. Pada dilakukan perawat sesuai

evaluasi pertama rencana tindakan

dilakukan pada tanggal 26 keperawatan untuk

November 2019 mempercepat proses

didapatkan hasil pada dua kesembuhan klien

diagnosa masalah belum 2. Keluarga

teratasi, evaluasi kedua Keluarga disarankan

pada tanggal 27 November mampu memberi

2019 didapatkan hasil pada dukungan pada klien untuk

dua diagnosa masalah kesembuhan klien

teratasi sebagian, evaluasi 3. Petugas Kesehatan

ketiga pada tanggal 26 a) Meningkatkan

November 2019 kemampuan dan

didapatkan hasil pada dua kualitas dalam

diagnosa masalah teratasi. memberikan asuhan

A. Saran keperawatan pada klien


Berdasarkan dari kesimpulan
khusunya pada masalah
diatas ada beberapa saran
asuhan keperawatan
dapat penulis sampaikan
Anemia
untuk meningkatkan

22
b) Membantu asuhan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan keperawatan

sesuai dengan SOP

(Standart Operasional

Prosedur) yang

ditetapkan.

4. Pelayanan Kesehatan

Memberikan asuhan

keperawatan sesuai dengan

SOP (Standart

Operasional Prosedur)

dilanjutkan dengan SOAP

pada klien Anemia

5. Institusi Pendidikan

Menambah referensi

Karya Tulis Ilmiah tentang

kasus anemia khususnya

pada pasien dengan

Anemia.

23
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsalam, M . (2016). Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi .


https://saripediatri.Diaksespada 29 April 2020 pukul 20.54 wib .
Achadiat Chrisdiono M. . (2011). Prosedur Tetap Obsetri & Ginekologi. Jakarta: EGC.
Anjani, S. (2017). Anemia . http://repository. unismus.ac.id. Diakses pada 29 April 2020
pukul 20.09 wib.
Black, J dan Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta : Salemba Emban
Patria.
Bulechek,G.M Butcher,H.K. (2016 ). Nursing International Classification . singapore :
Elsevier Global Right .
Carnady, F, L. (2014). Anemia Defisiensi Besi .
https://id.scribd.com/doc/219864721/Anemia-Defisiensi-Besi. Diakses pada 29 April
2020 pukul 20.39 wib.
Chapman, Vicky. (2011). Asuhan Kebidanan : Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC.
Cici. (2016). Referat AnemiaDefisiensi Besi. https://id.sribd.com/doc/312867453/Referat-
Anemia-Defisiensi-Besi. Diakses pada 29 April 2020 pukul 20.46 wib.
Dr., Zahroh R, S.KEp.Ns.,M.Ked dan Istiroha, S.Kep.Ns.,M.kep. (2019 ). Asuhan
Keperawatan Pada Kasus Hematologi. Surabaya : CV.Jakad Publishing.
Dwi, W D . (2019). Anemia Defisiensi Besi. Yogyakarta : CV Budi Utama .
Ekawati, A. (2014). Makalah Hematologi Anemia .
https://www.academia.edu/9871777/anemia. Diakses pada 29 April 2020 pukul 20.15
wib.
Fitrian, J dan Amelia I S. (2018). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Averrous , 14.
Hendarto, A dan Rhyono, F. (2018). Defisiensi Besi dan Anemia Defesiensi Besi pada Anak
Remaja Obes . https://saripediatri.org. Diakese pada 29 April 2020 pukul 20.52 wib.
Herman, T. Heather. (2018-2020). NANDA international nursing diagnoses. Jakarta : EGC.
Indriani, Diyan, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. (2013). Keperawatan Maternitas Pada Area
Antenatal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Iro. (2015). Anemia Defisiensi Besi. https://fk.ugm.ac.id. Diakses pada 29 April 2020 pukul
20.59 wib .
Leatemia, S. (2011). Anemia Defisiensi Besi . https://id.scribd.com/doc/70531877/Anemia-
Defisiensi-Besi. Diakses pada 29 April 2020 pukul 20.30 wib.
Madeaming, J. (2011). Anemia Defisiensi Besi. http://id.scribd.com/doc/72241830/anemaia-
defisiensi-besi. Diakese pada 29 April 2020 pukul 20.42 wib.
Moneyz, N. (2014). Referat Anemia Defisiensi Besi .
https://id.scribd.com/doc/237839768/Referat-Anemia-Defisiensi-Besi. Diakses pada
29 April 2020 pukul 20.21 wib.
Ns. Wagiyo,S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. dan Putrono, S.Kep.,Ners., M.Kes. (2016). ASUHAN
KEPERAWATAN ANTENATAL, INTRANATAL DAN BAYI BARU LAHIR.
Yogyakarta: Cv. ANDI OFFSET.

24
Okdiyantino Gatta. (2018, Maret 15). Peran Dan fungsi Perawat Dalam Bidang Maternitas.
academia edu, p. 1.
Rahmawati, A. (2017). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Ririn, 8. (2011). Anemia Defisiensi Besi . https://id.scribd.com/doc/52607264/Anemia-
Defisiensi-Besi.
Ririn,88. (2011). Anemia Defisensi Besi. http://id.sribd.com/doc/526072464//ANEMIA-
DEFISIENSI-BESI. Diakses pada 29 April 2020 pukul 20.27.
Rohmah,N Walid,S. (2017 ). Dokumentasi Proses Keperawatan . Jember : fakultas ilmu
kesehatan universitas muhammadiyah jember .
Santoso, D dan Gatot S. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga
University Press (AUP).
Suryani, D dan Riska, H . (2015). Analisis Pola Makan Dan Anemia Gizi Besi Pada Remaja
Putri . http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma. Diakses pada 29 April 2020
pukul 1.03 wib .
Tjandra,S. (2016). Anemia Defisiensi Besi. https://id.scribd.com/doc/305931018/Anemia-
Defisiensi-Besi. Diakes pada 29 April 2020 Pukul 20.29 wib.
Vevtisia. (2018). Angka Kematian Ibu di Indonesia. Siklus, 3-5.
Yuli, A dan Dwi, E. (2018). Anemia Dalam Kehamilan . Jember: CV. Pustaka Abadi .

25

Anda mungkin juga menyukai