Abstract
Background: Perineal lacerations are tears that occur in the perineum because of the
second stage of labor. The Javanese people do the purpose of this study is the
effectiveness of anti-inflammatory formulation of turmeric (curcuma longa), leaves of
Binahong (Anredera cordifolia) and leaves of Sambiloto (Andrographis paniculata)
against incisions in rabbits. Method: The method used in this study is the method in this
study. This research uses a quantitative method with a type of pure treatment research
in the form of pre-post test design. The sample in this study was 10 rabbits per group in
5 groups. Results: There was an anti-inflammatory effect of the turmeric formulation,
binahong leaves of bitter leaf (F1, F2 and F3) in the incision wound in rabbits (ρ
<0.001). There is an anti-inflammatory effect of turmeric formulation, binahong leaves
of bitter leaf on leukocyte levels in rabbit incisions in F1, F2 and F3 compared to the
control group (ρ <0.001). Conclusion: Turmeric formula, binahong leaf, bitter leaf (F1,
F2 and F3) in the incision in rabbits can improve the wound healing process.
101
102 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129
karena kala II persalinan. Lebih dari 85% dalam minyak atsiri Senyawa sesquiterpen
persalinan pervaginam akan mengalami dalam minyak atsiri kunyit merupakan
trauma perineum, dan hampir 69% turunan dari senyawa terpen seperti
memerlukan penjahitan (Miles, 2009). alkohol yang bersifat bakterisida dengan
Angka kejadiannya berbeda-beda, merusak struktur tersier protein bakteri
tergantung pada praktik individu dan atau denaturasi protein (Tarwiyah, 2001).
episiotomi yang bertujuan memperbesar Sedangkan kurkumin adalah suatu
vaginal outlet dan membantu fasilitas senyawa fenolik. Turunan fenol ini akan
kesehatan yang ada.Empat puluh empat berinteraksi dengan dinding sel bakteri,
persen laserasi perineum terjadi karena selanjutnya terabsorbsi dan penetrasi ke
persalinan spontan maupun buatan.Saat dalam sel bakteri, sehingga menyebabkan
ini obat obat secara medis banyak di presipitasi dan denaturasi protein,
berikan untuk. mengembalikan keadaan akibatnya akan melisiskan membran sel
luka perenium agar kembali normal. bakteri. sedangkan aktivitas antibakteri
Budaya dari suku jawa dalam curcumin dengan cara menghambat
pemanfaatan tanaman di sekitar rumah proliferasi sel bakteri.
sudah terjadi sejak jaman nenek moyang Tanaman yang sering di gunakan
namun baru sedikit di buktikan secara untuk pengobatan luka adalah binahong.
ilmiah didiantaranya kunyit, daun Dalam pengobatan bagian dari tanaman
binahong serta daun sambiloto yang binahong yang digunakan dapat berasal
sebenarnya mempunyai kandungan dari akar, batang, daun, dan bunga
antiinflamasi dan sebagai antiseptik. maupun umbi yang menempel pada ketiak
Untuk itu perlu dibuktikan secara ilmiah daun. Tanaman ini dikenal dengan sebutan
agar pemanfaatan tanaman ini semakin Madeira Vine dipercaya memiliki
nyata pemanfaatanya maka perlu kandungan antioksidan tinggi dan
pengaplikasiakn pada hewan kelinci antivirus. Tanaman ini masih diteliti
sebelum di terapkan pada luka perenium meski dalam lingkup terbatas. Percobaan
ibu postpartum. pada tikus yang disuntik dengan bahan
Kunyit (Curcuma domestica val) ekstrak dari binahong dapat meningkatkan
merupakan salah satu tanaman yang daya tahan tubuh, peningkatan agresivitas
digunakan untuk pengobatan tradisional tikus dan tidak mudah sakit. Beberapa
berupa semak dan bersifat tahunan yang Beberapa penyakit yang dapat
tersebar di daerah tropis dan sub disembuhkan dengan menggunakan
tropis.Berdasarkan hasil penelitian yang tanaman ini adalah: kerusakan ginjal,
dilakukan oleh Hidayati, E (2002) secara diabetes, pembengkakan jantung, muntah
in vitro, membuktikan bahwa senyawa darah, tifus, stroke wasir, rhematik,
aktif dalam rimpang kunyit mampu pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca
menghambat pertumbuhan jamur, virus, melahirkan, menyembuhkan segala luka
dan bakteri baik Gram positif maupun dalam dan khitanan, radang usus,
Gram negatif, seperti E.coli dan melancarkan dan menormalkan peredaran
Staphylococcus aureus, karena kunyit dan tekanan darah, sembelit, sesak napas,
mengandung berbagai senyawa sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut,
diantaranya adalah kurkumin dan minyak menurunkan panas tinggi, menyuburkan
atsiri (Said, 2001). Senyawa sesquiterpen kandungan, maag, asam urat, keputihan,
Kh Endah Widhi Astuti, Efektifitas Anti Inflamasi Formulasi Kunyit 103
setiap pagi dan sore selama 10 hari pemberian salep KUBISA, variabel
berturut turut dan diamati setiap harinya terikatnya yaitu proses penyembuhan luka
mulai hari ke 0 sampai hari ke 10dan akan
di lihat perubahan tentang keadaan luka HASIL PENELITIAN
pada kelinci tersebut Tabel 1. Rata-Rata Skor REEDA dan
Perlaku Kadar Leukosit Pada Setiap Kelompok
Pre Post
an Keterangan Mean Standar 95 CI%
Kelompok P1 F1 P2 Error
Formula 1 Lower Upper
Perlakuan I
Hari 1 5,8 0,359 4,988 6,612
Kelompok P1 F2 P2 Hari 3 3,8 0,200 3,348 4,252
Perlakuan II Hari 5 2,0 0,211 1,523 2,477
Kelompok P1 F3 P2 Hari 7 1,3 0,153 0,954 1,646
Perlakuan III Hari 10 0,0 0,000 0,000 0,000
Formula 2
Kelompok P1 Povido P2 Hari 1 6,2 0,359 5,388 7,012
kontrol 1 ne Hari 3 3,6 0,371 2,760 4,440
Kelompok Q1 - Q2 Hari 5 2,5 0,373 1,657 3,343
Kontrol II Hari 7 1,3 0,213 0,817 1,783
Waktu pelaksanaan penelitian Hari 10 0,0 0,000 0,000 0,000
Formula 3
adalah pada Bulan Februari 2018 s.d. Juli Hari 1 5,1 0,348 4,313 5,887
2018. Penelitian ini dilakukan di Hari 3 3,2 0,249 2,636 3,764
laboratorium Farmasi Universitas Gadjah Hari 5 0,6 0,267 -0,003 1,203
Mada Jogjakarta. Hari 7 4,9 0,314 4,189 5,611
Populasi dalam penelitian ini Hari 10 0,0 0,000 0,000 0,000
Kontrol 1
adalah terdiri dari 10 ekor kelinci yang
Hari 1 6,2 0,133 5,898 6,502
usia dan berat badan sama pada setiap Hari 3 4,3 0,260 3,711 4,889
kelompok Hari 5 4,3 0,260 3,711 4,889
Sebagai sampel dalam penelitian Hari 7 2,5 0,269 1,892 3,108
ini adalah 10 kelinci betina setiap Hari 10 0,9 0,277 0,274 1,526
kelompok dengan total 5 kelompok Kontrol 2
Hari 1 7,0 0,365 6,174 7,82
dengan teknik samplingnya adalah Hari 3 5,8 0,291 5,143 6,45
purposive sampling dengan kriteria: Hari 5 5,8 0,533 4,594 7,006
dimana untuk penyiapan hewan Hari 7 5,1 0,567 3,818 6,382
coba
Kelinci diadaptasikan selama 2 Hari 10 2,8 0,512 1,642 3,958
minggu dalam kondisi ruangan Berdasarkan tabel 1 dijelaskan
laboratorium dengan tetap diberi makanan nilai rata-rata skor REEDA pada formula
dan minuman. Kelinci yang digunakan 1, formula 2 formula 3, Kontrol 1 dan
adalah kelinci betina (Oryctolagus kontrol 2. Pada formula 1 didapatkan skor
cuniculus) sehat dan memiliki berat badan REEDA hari pertama 5,8 kemudian
antara 1,5 sampai 2 kg. menurun menjadi 0,0 pada hari ke
Variabel yang diamati dalam sepuluh. Pada formula 2 didapatkan skor
penelitian ini terbagi dalam dua jenis yaitu REEDA hari pertama 6,2 kemudian
: variabel bebas (independent variable) menurun menjadi 0,0 pada hari ke
dan variabel terikat (dependent variable). sepuluh. Pada formula 3 didapatkan skor
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hari pertama 5,1 kemudian menurun
Kh Endah Widhi Astuti, Efektifitas Anti Inflamasi Formulasi Kunyit 105
menjadi 0,0 pada hari ke sepuluh. Pada Anova didapatkan p value <0,001 yang
kontrol 1 (iodine) didapatkan skor hari berarti bahwa terdapat pengaruh Efek anti
pertama 6,2 kemudian menurun menjadi inflamasi formulasi kunyit, daun binahong
0,9 pada hari ke sepuluh. Pada kontrol 2 daun sambiloto( F1) pada luka sayat pada
didapatkan skor hari pertama 7,0 kelinci. Hasil uji ini kemudian dilanjutkan
kemudian menurun menjadi 2,8 pada hari dengan uji bonferoni test untuk melihat
ke sepuluh. kelompok manasajakah yang terdapat
perbedaan. Hasil yang didapat adalah
Tabel 2. Efek anti inflamasi formulasi terdapat penurunan signifikan dalam
kunyit, daun binahong daun sambiloto setiap hari pemeriksaan mulai dari hari ke
(F1) pada luka sayat pada kelinci 1 sampai hari ke 10 (p value <0,05).
Ket MD SE P CI P
value* 95% Value** Tabel 3. Efek anti inflamasi formulasi
Hari Hari Lower Upper
kunyit, daun binahong daun sambiloto (
1 3 2,0 0,365 0,004 0,653 3,347 <0,001
5 3,8 0,359 <0,001 2,475 5,125 F2 ) pada luka sayat pada kelinci
7 4,5 0,342 <0,001 3,240 5,760 Ket MD SE P CI P
10 5,8 0,359 <0,001 4,475 7,125 valu 95% Value
3 1 -2,0 0,365 0,004 -3,347 - e* **
0,653 H Hari Low Upp
5 1,8 0,200 <0,001 1,062 2,538 ari er er
7 2,5 0,224 <0,001 1,675 3,325 1 3 2,6 0,56 0,01 0,52 4,67 <0,001
10 3,8 0,200 <0,001 3,062 4,538 2 2 7 3
5 1 -3,8 0,359 <0,001 -5,125 - 5 3,7 0,51 0,00 1,79 5,60
2,475 7 1 1 9
3 -1,8 0,200 <0,001 -2,538 - 7 4,9 0,43 <0,0 3,30 6,49
1,062 3 01 1 9
7 0,7 0,213 0,095 -0,088 1,488 10 6,2 0,35 <0,0 4,87 7,52
10 2,0 0,211 <0,001 1,222 2,778 9 01 5 5
7 1 -4,5 0,342 <0,001 -5,760 - 3 1 -2,6 0,56 0,01 - -
3,420 2 2 4,67 5,27
3 -2,5 0,224 <0,001 -3,325 - 3
1,675 5 1,2 0,37 0,17 - 2,49
5 -0,7 0,213 0,095 -1,488 0,088 9 4 0,29 7
10 1,3 0,153 <0,001 0,736 1,864 7
10 1 -5,8 0,359 <0,001 -7,125 - 7 2,3 0,47 0,00 0,55 4,04
4,475 3 9 6 4
3 -3,8 0,200 <0,001 -4,538 - 10 3,6 0,37 <0,0 2,23 4,97
3,062 1 01 0 0
5 -2,0 0,211 <0,001 -2,778 - 5 1 -3,7 0,51 0,00 - -
1,222 7 1 5609 1,79
7 -1,3 0,153 <0,001 -1,864 - 1
0,736 3 -1,1 0,37 0,17 - 0,29
Keterangan uji : *) Bonferonni Test , **) 9 4 2,49 7
7
Repeated Anova dengan koreksi 7 1,2 0,38 0,13 - 2,63
Greendhouse-Geisser 9 0 0,23 4
Pada tabel 2 dijelakan tentang efek 4
formula 1 terhadap penyembuhan luka. 10 2,5 0,37 0,00 1,12 3,87
Hasil uji statistik menggunakan repeated 3 1 5 5
7 1 -4,9 0,43 <0,0 - -
106 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129
K1 F1 1,000 K2 <0,001
F2 1,000 K2 F1 <0,001
F3 0,211 F2 <0,001
K2 0,891 F3 1,000
K2 F1 0,124 K1 <0,001
F2 0,891 Reeda 14,78 21,8 <0,0
F1 F2 1,000
F3 0,002 10 0 07 01
K1 0,891 F3 1,000
Reeda 10,18 12,9 <0,0 K1 0,185
F1 F2 1,000
3 0 77 01 K2 0,000
F3 1,000 F2 F1 1,000
K1 0,840 F3 1,000
K2 0,001 K1 0,185
F2 F1 1,000 K2 <0,001
F3 1,000 F3 F1 1,000
K1 0,840 F2 1,000
K2 <0,001 K1 0,185
F3 F1 1,000 K2 <0,001
F2 1,000 K1 F1 0,185
K1 0,080 F2 0,185
K2 <0,0001 F3 0,185
K1 F1 1,000 K2 <0,001
F2 0,840 K2 F1 <0,001
F3 0,080 F2 <0,001
K2 0,004 F3 <0,001
K2 F1 <0,001 K1 <0,001
F2 <0,001
F3 <0,001
Keterangan uji : *) one way anova
K1 0,004 Berdasarkan tabel 5 didapatkan
Reeda F1 F2 1,000 41,33 34,0 <0,0 nilai REEDA pada hari pertama, hasil uji
5 0 63 01
F3 0,067 Anova menunjukkan perbedaan bermakna
K1 <0,001 ρ=0,004, namun demikian saat dilakukan
K2 <0,001
F2 F1 1,000 uji bonferroni tidak ada perbedaan
F3 0,004 bermakna pada setiap formula (ρ>0,05).
K1 0,007
K2 <0,001 Pada nilai REEDA pada hari ketiga, hasil
F3 F1 0,067 uji Anova menunjukkan perbedaan
F2 0,004
K1 <0,001 bermakna ρ=<0,001, saat dilakukan uji
K2 <0,001 bonferroni tidak ada perbedaan bermakna
K1 F1 <0,001
F2 0,007 pada formula 1,2,3 dan Kontrol 1
F3 <0,001 (ρ>0,05), namun terdapat perbedaan
K2 0,039
K2 F1 <0,001 bermakna pada kontrol 2 (ρ<0,05). Pada
F2 <0,001 nilai REEDA pada hari kelima, hasil uji
F3 <0,001
K1 0,039 Anova menunjukkan perbedaan bermakna
Reeda F1 F2 1,000 35,12 31,2 <0,0 ρ=<0,001, saat dilakukan uji bonferroni
7 0 95 01
F3 <0,001 terdapat hampir seluruh formula terdapat
K1 0,149 perbedaan bermakna pada kontrol 2
K2 0,000
F2 F1 1,000 (ρ<0,05). Pada nilai REEDA pada hari
F3 <0,001 ketujuh, hasil uji Anova menunjukkan
K1 0,149
K2 <0,001 perbedaan bermakna ρ=<0,001, saat
F3 F1 <0,001 dilakukan uji bonferroni terdapat
F2 <0,001
K1 <0,001 perbedaan yang bervariasi pada setiap
K2 1,000 kelompoknya. Pada nilai REEDA pada
K1 F1 0,149
F2 0,149 hari kesepuluh, hasil uji Anova
F3 <0,001 menunjukkan perbedaan bermakna
108 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129
ρ=<0,001, saat dilakukan uji bonferroni berbeda melalui uji Bonferroni Test. Pada
tidak ada perbedaan bermakna pada jumlah leukosit pada hari kesepuluh, hasil
formula 1,2,3 dan Kontrol 1 (ρ>0,05), uji Anova menunjukkan ada perbedaan
namun terdapat perbedaan bermakna pada bermakna ρ=<0,001, selanjutnya
kontrol 2 (ρ<0,05). Berdasarkan hal dilakukan uji Bonferroni Test dan
tersebut menunjukkan bahwa baik formula menunjukkan perbedaan yang bermakna
1 , 2 dan 3 paling efektif dalam pada kadar leukosit kelompok kontrol 2
menyembuhkan luka dan menunjukkan yang lebih tinggi bila dibandingkan
efektivitas yang sama, sedangkan pada dengan F1,F2,F3 dan K1. Berdasarkan hal
kelompok K1 yang diberikan iodine lebih tersebut menunjukkan bahwa luka yang
baik bila dibandingkan dengan K2 yang mendapatkan intervensi pengobatan akan
tidak diberikan intervensi apapun. lebih normal kadar leukositnya bila
dibandingkan dengan luka yang tidak
Tabel 6. Pengaruh anti inflamasi mendapat pengobatan.
formulasi kunyit, daun binahong daun
sambiloto terhadap kadar leukosit pada PEMBAHASAN
luka sayat kelinci Laserasi perineum merupakan
Skor Kelompok Bonferr Mean Mean F P robekan yang terjadi pada perineum
reeda oni Test Square value*
Leukosit hari ke 1 10 x106 1,067 0,384 karena kala II persalinan. Lebih dari 85%
F1 72x102 persalinan pervaginam akan mengalami
F2 73 x102
F3 75 x102 trauma perineum, dan hampir 69%
K1 74 x102 memerlukan penjahitan (Miles, 2009).
K2 14 x102
Leukosit hari ke 10 Angka kejadiannya berbeda-beda,
F1 F1 53 x102 16x106 12,679 <0,001 tergantung pada praktik individu dan
F2 1,000 49 x102
F3 1,000 54 x102 episiotomi yang bertujuan memperbesar
K1 1,000 57 x102 vaginal outlet dan membantu fasilitas
K2 <0,001 81 x102
F2 F1 1,000 kesehatan yang ada.Empat puluh empat
F3 1,000 persen laserasi perineum terjadi karena
K1 1,000
K2 <0,001 persalinan spontan maupun buatan.Saat
F3 F1 1,000 ini obat obat secara medis banyak di
F2 1,000
K1 1,000 berikan untuk. mengembalikan keadaan
K2 <0,001 luka perenium agar kembali normal.
K1 F1 1,000
F2 1,000 Budaya dari suku jawa dalam
F3 1,000 pemanfaatan tanaman di sekitar rumah
K2 <0,001
K2 F1 <0,001 sudah terjadi sejak jaman nenek moyang
F2 <0,001 namun baru sedikit di buktikan secara
F3 <0,001
K1 <0,001 ilmiah didiantaranya kunyit, daun
Delta Leukosit 42X106 0,418 0,79 binahong serta daun sambiloto yang
5
sebenarnya mempunyai kandungan
Keterangan uji : *) one way anova
antiinflamasi dan sebagai antiseptik.
Berdasarkan tabel 6 didapatkan jumlah
Sebelumnya penelitian terkait
leukosit pada hari pertama, hasil uji
jamu hanya menggunakan satu formula
Anova menunjukkan tidak ada perbedaan
saja. Hal ini yang menginspirasi peneliti
bermakna ρ=0,384, sehingga tidak
untuk membuat campuran formula dari
dilakukan analisis lagi formula yang
Kh Endah Widhi Astuti, Efektifitas Anti Inflamasi Formulasi Kunyit 109
dalam setiap hari pemeriksaan mulai dari secara drastis. Kerusakan oksidatif
hari ke 1 sampai hari ke 10 (p value diyakini menjadi salah satu mekanisme
<0,05). Hal yang sama juga di tabel di dibalik penuaan dan sejumlah penyakit.
tabel 4.3 dijelakan tentang efek formula 2, Kerusakan oksidatif melibatkan radikal
dan di tabel 4.4 dijelakan tentang efek bebas, molekul yang sangat reaktif disertai
formula 3. Hal ini menunjukkan pada dengan electron yang tidak memiliki
ketiga formula memberikan efek pasangan. Radikal bebas cenderung
penyembuhan yang sama. bereaksi dengan zat organik yang penting,
Pada penelitian ini tabel 5 seperti protein asam lemak atau DNA.
menunjukkan efek formula 1, formula, 2, Alasan utama mengapa antioksidan sangat
formula 3, kontrol 1 dan kontrol 2 pada penting adalah karena mereka melindungi
setiap hari pemeriksaan. Berdasarkan hal tubuh kita dari radikal bebas. Kurkumin
diatas menunjukkan pada setiap hari ternyata memiliki kandungan antioksidan
pemeriksaan (1,3,5,7,10) menunjukkan yang diperoleh dari struktur kimiawi yang
efek yang sama pada formula 1, formula, dapat menetralisir radikal bebas. Namun
2, formula 3. Sedangkan pada kelompok kurkumin juga meningkatkan aktivitas
kontrol 1 penyembuhan lebih baik enzim antioksidan tubuh. Dengan cara
dibandingkan kontrol 2. tersebut, kurkumin mampu melawan
Pada tabel 4.6 menunjukkan gejala radikal bebas. Kurkumin memblokir
perubahan leukosit. Pada hari pertama radikal bebas secara langsung, kemudian
tidak ada perbedaan leukosit, namun pada menstimulasi mekanisme antioksidan
hari ke sepuluh kelinci yang mendapatkan tubuh.
terapi formula 1,2 dan 3 menunjukkan Percobaan pada tikus yang
jumlah leukosit yang lebih normal bila disuntik dengan bahan ekstrak dari
dibandingkan kelompok kontrol. binahong dapat meningkatkan daya tahan
Senyawa sesquiterpen dalam tubuh, peningkatan agresivitas tikus dan
minyak atsiri Senyawa sesquiterpen dalam tidak mudah sakit. Beberapa Beberapa
minyak atsiri kunyit merupakan turunan penyakit yang dapat disembuhkan dengan
dari senyawa terpen seperti alkohol yang menggunakan tanaman ini adalah:
bersifat bakterisida dengan merusak kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan
struktur tersier protein bakteri atau jantung, muntah darah, tifus, stroke wasir,
denaturasi protein (Tarwiyah, 2001). rhematik, pemulihan pasca operasi,
Sedangkan kurkumin adalah suatu pemulihan pasca melahirkan,
senyawa fenolik. Turunan fenol ini akan menyembuhkan segala luka dalam dan
berinteraksi dengan dinding sel bakteri, khitanan, radang usus, melancarkan dan
selanjutnya terabsorbsi dan penetrasi ke menormalkan peredaran dan tekanan
dalam sel bakteri, sehingga menyebabkan darah, sembelit, sesak napas, sariawan
presipitasi dan denaturasi protein, berat, pusing-pusing, sakit perut,
akibatnya akan melisiskan membran sel menurunkan panas tinggi, menyuburkan
bakteri. sedangkan aktivitas antibakteri kandungan, maag, asam urat, keputihan,
curcumin dengan cara menghambat pembengkakan hati, meningkatkan
proliferasi sel bakteri. vitalitas dan daya tahan tubuh (Manoi,
Kunyit (Curcuma domestica Val.) 2009).
meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh
Kh Endah Widhi Astuti, Efektifitas Anti Inflamasi Formulasi Kunyit 111